Anda di halaman 1dari 19

PENULISAN PARAGRAF

Disusun untuk memenuhi tugas :


Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Ayu Octarina

Disusun oleh :
KELOMPOK 5
1. Nur Kemala Debi (03031181924)
2. Elfrida Rasyidah D.I. (03031281924034)
3. Hegar Thifal A (03031281924)
4. Dzaky Alfatih (03031281924)
5. Bagas Asyhari (03031281924)

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Penulisan Paragraf” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang cara menulis paragraf yang baik dan
benar bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ayu Octarina, selaku Dosen
Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Indralaya, 16 Oktober 2019

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................4
2.1 Pengertian Paragraf.....................................................................................5
2.2 Unsur-unsur dalam Paragraf......................................................................5
2.3 Syarat-syarat Penyusunan Paragraf yang Baik........................................7
2.4 Pengembangan Paragraf.............................................................................9
2.5 Fungsi Paragraf..........................................................................................12
2.6 Ciri Paragraf...............................................................................................12
2.7 Jenis Paragraf.............................................................................................13
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.................................................................................................17
3.2 Saran............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penulisan makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan paragraf?

2. Unsur-unsur apa saja yang terkandung dalam paragraf?

3. Apa saja syarat-syarat penyusunan paragraf yang baik?

4. Bagaimana saja cara pengembangan paragraf?

5. Apa saja fungsi dan ciri dari suatu paragraf?

6. Apa saja jenis-jenis dari paragraf?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, di antaranya :

1. Untuk mengetahui pengertian dari paragraf.

2. Untuk mengetahui unsur apa saja yang terkandung dalam paragraf

3. Untuk mengetahui  syarat-syarat penyusunan paragraf yang baik.

4. Untuk mengetahui cara-cara pengembangan suatu paragraf.

5. Untuk mengetahui fungsi dan ciri dari suatu paragraf.

6. Dapat mengetahui membedakan  jenis-jenis dari suatu paragraf.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paragraf


Paragraf merupakan sebuah kumpulan dari kalimat kalimat yang berisi
tentang satu ide pokok atau gagasan utama. Sebuah paragraf yang baik akan
memberikan bantuan pembaca serta penulis dalam membuat artikel yang baik
serta memperbaikinya. Tanpa adanya sebuah keteraturan dalam menyampaikan
ide atau gagasan dalam paragraf sebuah artikel atau karya tulis akan membuat
tulisan yang anda buat tidak terasa dan akan membingungkan pembaca dan
bahkan penulisnya untuk tetap mengembangkan artikelnya.

Definisi yang lainnya, Paragraf merupakan penyusun dari semua artikel


atau karya tulis. Banyak pelajar yang menganggap bahwa pengertian paragraf
mempunyai batasan dalam panjang kalimat yakni : paragraf merupakan kelompok
kalimat yang sedikitnya terdiri atas 5 kalimat dan bahkan ada yang mengartikan
paragraf sebagai setengah dari halaman. Dalam Lunsford dan Connor dijelaskan
bahwa paragraf adalah sebagai kumpulan kalimat atau group of sentences atau
satu kalimat yang membentuk sebuah unit. Panjang dan tampilan sebuah bagian
dari karya tulis ilmiah bukanlah kriteria dari sebuah paragraf. Sebaagai contoh
singkat, sebuah paragraf dalam gaya penulisan jurnalistik bisa terdiri atas satu
kalimat yang cukup panjang (dari titik ke titik). Oleh sebab itu, pengertian

5
paragraf yaitu suatu kalimat atau grup kalimat atua kelompok kalimat atau
gabungan kalimat yang menggagas satu ide pokok.

2.2 Unsur-unsur dalam Paragraf


1. Topik / gagasan utama
Topik atau gagasan utama yaitu unsur yang paling penting karena unsur
inilah yang menjadi jiwa atau isi dari keseluruhan paragraf. Unsur – unsur ini
biasanya berupa masalah atau gagasan pengarang yang ingin disampaikan kepada
para pembacanya.
2. Kalimat Utama
Unsur pembangun paragraf yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat ini
adalah kalimat yang mengandung suatu gagasan utama yang diletakan secara
tersirat. kalimat utama adalah sebuah kalimat yang sifatnya umum. Hal ini
dikarenakan supaya dapat dikembangkan kembali dengan kalimat – kalimat
penjelas.

3. Kalimat pendukung
Kalimat pendukung yaitu suatu kalimat yang mengandung gagasan –
gagasan penjelas. Kalimat ini mempunyai fungsi untuk menguatkan atau
mendukung gagasan utama yang ada pada kalimat utama dengan cara
memberikan data berupa fakta, contoh, opini, dan lain – lain.

4. Transisi
Supaya menjadi sebuah paragraf yang padu, kalimat – kalimat di dalam
paragraf disusun dengan menggunakan transisi atau konjungsi. Ada dua macam
konjungsi yang biasa dipakai, yakni konjungsi antar kalimat dan konjungsi intra
kalimat.

6
 Konjungsi intra kalimat yaitu kata sambung yang menghubungkan antara
induk kalimat dan anak kalimat. Contohnya yaitu “dan”, “tetapi”,
“karena”, “agar”, dan lain sebagainya.

 Konjungsi antar kalimat yaitu sebuah konjungsi yang menghubungkan


antara kalimat – kalimat yang ada di dalam paragraf. Contohnya
yaitu ; “Lagi pula”, “Oleh karena itu”, “Terlebih lagi”, “Namun”,
“Disamping itu”, dan lain – lain.

5. Penegas
Unsur yang terakhir yaitu penegas. Unsur ini tidak terlalu penting di dalam
sebuah paragraf karena tidak semua paragraf mempunyai penegas. Fungsi dari
penegas ini yaitu untuk menambah daya tarik sebuah paragraf, menghindari
kebosanan saat membacanya, dan sebagai penegas atau pengulang gagasan utama.

2.3 Syarat-syarat Penyusunan Paragraf yang Baik


Suatu paragraf akan menjadi ideal dan efektif bila dibentuk berdasarkan
dua syarat pembentukannya. Kedua syarat yang diperlukan dalam pembentukan
paragraf yaitu adanya unsur kesatuan dan unsur koherensi atau kepaduan atau
penyatuan.

1.         Kesatuan (Kohesi)

Syarat pertama, adanya kesatuan. Maksudnya, paragraf tersebut


memperlihatkan satu kesatuan yang utuh. Untuk itu, diperlukan adanya gagasan
pokok yang merupakan pengikat paragraf. Tanpa gagasan pokok, paragraf
kehilangan perekat, kehilangan pemersatu. Paragraf cenderung menjadi tidak
menentu ujung pangkalnya, kesatuan tak berwujud.

Biasanya di antara kalimat-kalimat dalam paragraf itu ada sebuah kalimat


yang sangat penting, yang disebut kalimat inti atau kalimat utama atau kalimat
topik. Kalimat itulah yang menjadi tumpuan kalimat-kalimat lainnya Di situlah
pula sesungguhnya terletak kunci untuk memahami sebuah paragraf.

7
2.         Kepaduan (Koherensi)

Koherensi yang dimaksud adalah adanya hubungan harmonis yang


memperlihatkan kesatuan dan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat
lainnya dalam sebuah paragraf. Dengan demikian, semakin jelaslah arah
paragrafnya dan semakin jelas pula gagasan pokok yang hendak dikatakannya.
Tetapi, hubungan harmonis tidak akan tercipta apabila tiap-tiap kalimat tidak
selalu berorientasi pada gagasan pokok yang ditentukan.

Paragraf yang memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca


mengikuti alur pembahasan yang disuguhkan. Pembaca tidak dihadapkan pada
lompatan-lompatan pikiran yang dapat membingungkan. Ketiadaan koheresi
dalam paragraf akan menyulitkan pembaca untuk menghubungkan satu kalimat
dengan kalimat lainnya. Pada gilirannya, pembaca menemui kesukaran untuk
memperoleh gagasan pokok paragraf. Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan
urutan gagasan. Gagasan dituturkan secara teratur dari satu detail ke detail
berikutnya dari fakta yang satu ke fakta yang lain, dari satu soal ke soal
berikutnya. Sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang
disajikan dengan seksama.

Kepaduan sebuah paragraf di bangun dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu:

a.         Pengulangan Kata Kunci

Contoh paragraf yang mengalami pengulangan kata kunci, yaitu:

Generasi tahun 1928 adalah generasi pencetus lainnya Sumpah Pemuda.


Generasi tahun 1928 berjuang mempersatukan seluruh kalangan pemuda di tanah
air dalam merebut kemerdekaan. Generasi tahun1928 dianggap sebagai pendobrak
dalam perjuangan pergerakan untuk menumpas penjajah.

b.        Penggunaan Transisi

Contoh paragraf yang menggunakan transisi, yaitu:

Perkuliahan bahasa Indonesia pada siang hari terkadang membosankan.


Banyak mahasiswa mengantuk dan kurang memperhatikan materi yang
disampaikan. Hal ini disebabkan waktu perkuliahan kurang tepat dan mahasiswa

8
beranggapan bahwa hal itu saya sudah pelajari di SMA. Oleh karena itu, pengajar
harus pandai memilih metode dan pengorganisasian materi secara tepat

c.         Paralelisme

Contoh paragraf dengan paralelisme, yaitu:

Menurut jadwal kerja yang ditentukan, Fia bertugas di kantor sampai


pukul 14.00. artinya waktu shalat dhuhur sebelum pulang ke ruamahnya. Pukul
14.30 Fia baru meninggalakan kantornya menuju ke rumahnya istirahat.

3. Kelengkapan

Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang


cukup untuk menunjang kalimat pokok.

2.4 Pengembangan Paragraf
Paragraf dapat dikembangkan dengan berbagai macam cara-cara atau
teknik yang digunakan pada umumnya bergantung pada luasnya pengalaman
penulis dan materi yang ingin ditulis.

Melalui jenis pembagian ini, paragraf dapat dikategorikan sebagai jenis pa
ragraf berdasarkan struktur informasinya. Secara garis besar teknik yang
dimaksud dapat dilihat di bawah ini :

1. Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal


paragaraf dan dilengkapidengan kalimat penjelas sebagai pelengkapnya. Paragraf
ini diawali dengan pernyataan umum dandisusul dengan penjelasan umum.
Contoh:

Pada tahun 2008 kualitas masyarakat Indonesia semakin rendah. Hal ini
dapat dilihat dari semakinmeningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Pada
tahun sebelumnya hanya 30%, presentaseangka pengangguran dan tahun ini

9
bertambah menjadi 40%. Angka kriminalitas di Indonesia jugasemakin
membeludak dan yang paling parah banyak masyarakat Indonesia yang tidak
mengikuti program pemerintah 9 tahun. Dilihat dari dua realita ini kita sudah bisa
mengukur SDM masyarakat Indonesia.

2. Paragraf Induktif 

Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya
terletak di akhir paragraf. Mula-mula dikemukakan fakta-fakta ataupun uraian-
uraian. Berdasarkan fakta-fakta itu penulis menggenerealisasikan ke dalam sebuah
kalimat. Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak diakhir
kalimat,kalimat penjelasnya terletak di awal paragraf. 
Paragraf ini diawali dengan urutan pernyataan khusus dan disusul dengan
pernyataan umum.

Contoh:

Setiap hari Alif selalu pulang malam. Sekitar jam 20.00


WIB. Dia pun tidak pernah belajar. Hidupnya selalu dipenuhi dengan gemerlapny
a dunia. Tak ada kata susah di dalam pikirannya. Oleh karena itu, sangat wajar
jika Alif tidak naik kelas

3. Pengembangan dengan Klasifikasi

Pengembangan dengan klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui


pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata ungkapan yang lazim
digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi,
danmengklasifikasikan.

Contoh :

Ada paragraf yang isinya mengisahkan kehidupan seseorang, menjelaskan


sebuah proses, melukiskan keadaan dengan kata-kata, bahkan ada paragraf yang

10
isinya mempengaruhi cara berpikir orang lain. Ditinjau dari sifat isi paragraf tadi
maka paragraf dapat digolongkan menjadi paragraf deskriptif, paragraf naratif,
paragraf persuatif, dan paragraf argumentatif.
 

4. Pengembangan dengan Contoh

Kata seperti, misalnya, contohnya dan lain-lain merupakan ungkapan-


ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf dengan contoh.

Contoh:

Tak ada seorang pun yang tak ingin kaya, apalagi kaya dengan rejeki yang
halal, Kekayaan hasil korupsi tidak akan pernah membuahkan kebahagiaan.
Contohnya : Bapak A memimpin sebuah lembaga negara, yang asalnya biasa
sekarang jadi superkaya, rumahnya bak istana,setiap anak punya mobil dan
apartemen, tetapi anehnya ketiga anak laki-lakinya tidak ada yang luluskuliah,
anak perempuannya hobi kawin cerai dan dua cucunya mengalami
keterbelakangan mental.

5. Pengembangan dengan Fakta

Pengembangan dengan fakta merupakan suatu jenis pengembangan


paragraf yang dilakukan dengancara menyertakan sejumlah fakta atau bukti untuk
memperkuat pendapat yang dikemukakan.

Contoh:

Para petani di kampung sangat rajin. Sebelum matahari terbit mereka


berangkat menggarap sawahnya, tidak mengenal lelah dan capek. Waktu istirahat
hanya untuk makan dan shalat saja. Kemabali kerumah nanti menjelang magrib.
Meskipun begitu, tidak pernah mengeluh kepada siapa pun.

11
6. Pengembangan Sebab Akibat

Pengembangan sebab akibat dilakukan jika menerangkan suatu kejadian.


Ungkapan yang digunakan yaitu, padahal, akibatnya,oleh karena itu dan karena.

Contoh :

Pertama kali pindah ke kota ia adalah anak yang baik, tahun pertama ia
masuk SMK mulai merokok, malam minggu kumpul di tempat tongkrongan
langganan, disuguhi minuman beralkohol, mulailah mabuk-mabukan. Kini
rokoknya diganti dengan lintingan ganja, uang transport sering dipakai beli ganja,
sekolah sering bolos, akibatnya raport jelek, badan kurus dan sekarang mulai
berani menjual barang-barang rumah untuk membeli si daun haram itu.

7. Pengembangan Definisi

Adalah, yaitu, ialah, merupakan kata-kata yang digunakan dalam


mengembangkan paragraf secara definisi.
Contoh :

Paragraf ialah suatu bagian dari karangan yang di dalamnya terdiri atas
beberapa kalimat yang selalu berkaitan satu sama lain sehingga menjadi satu
kesatuan yang utuh membentuk satu pikiran utama. Didalam paragraf biasanya
terdapat satu kalimat yang menjadi pokok pikiran dari paragraf tersebut
yang biasa kita kenal dengan kalimat utama.

12
2.5 Fungsi Paragraf

 Berfungsi untuk mengekspresikan gagasan dalam bentuk tulisan dengan


memberikan suatu bentuk pikiran dan perasaan dengan serangkaian
kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.

 Berfungsi untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang


terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran juga.

 Berfungsi untuk memudahkan dalam pengorganisasiaan gagasan bagi


yang menulis dan memberikan kemudahan pemahana bagi pembacanya

 Berfungsi untuk memudahkan dalam pengembangan topik karangan ke


dalam satuan unit pikiran yang lebih kecil.

 Berfungsi untuk memudahkan dalam pengendalian variabel, terutama


karangan yang terdiri dari beberapa variabel.

2.6 Ciri Paragraf

1. Bertakuk/letaknya agak dalaman, ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis


karangan yang biasa.
2. paragraf menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik
3. Kalimat topik dan selebihnya adalah kalimat pengembang sebagai fungsi
penjelas, menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat
dalam kalimat topik.
4. Paragraf menggunkan pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat
penjelas.

13
2.7 Jenis Paragraf
1. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi yaitu suatu paragraf yang menceritakan atau
memaparkan sesuatu secara jelas. Paragraf deskripsi bisa ditandai dengan ciri-ciri
antara lain, paragraf ini menggambarkan suatu objek seperti benda, tempat, atau
suasana tertentu dengan memakai panca indra (pendengaran, penglihatan,
penciuman, pengecapan, dan perabaan. Hal-hal yang digambarkan dari objek
berupa ciri-ciri fisik dan sifat objek tertentu seperti warna, ukuran, bentuk, dan
kepribadian. Dalam jenis paragraf ini sering ditemui kata-kata atau frase yang
bermakna keadaan atau kata sifat.

Contoh Paragraf Deskripsi yaitu sebagai berikut :


“Meja yang dibelikan ayah untuk Ari sebagai hadiah ulang tahun sudah
sampai. Meja itu terbuat dari kayu jati. Meja itu tingginya kurang lebih dari 75 cm
lebarnya sekirar 50 cm dengan panjang 1,5 meter. Meja bewarna coklat muda ini
terlihat sangat cocok dengan ruang belajar Ari yang sedikit gelap. Meja ini punya
2 lemari yang 1 sebelah kiri dan yang satunya sebelah kanan. Dengan adanya
penyangga kaki membuat meja ini nyaman dipakai untuk belajar.”

2. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi yaitu suatu paragraf yang memaparkan cara atau
petunjuk supaya pembaca memahami bacaan denga jelas. Ciri-ciri dari paragraf
ini yakni terdapat definisi atau pengertian mengenai istilah dari suatu topik
pembahasan. Tidak berunsur mengajak atau mempengaruhi. Berupa paragraf yang
informatif, artinya bisa memberikan sebuah  informasi kepada pembaca. Biasanya
paragraf ini mempunyai rincian data yang jelas untuk mendukung informasi yang
disampaikan.

Contoh Paragraf Eksposisi :


“Organisasi membutuhkan kerjasama yang kuat supaya dapat berjalan
dengan baik. Seperti layaknya sebuah mobil yang bergerak dikarenakan mesin
mobil dan komponen-komponen lainnya yang berkerjasama. Organisasi juga

14
membutuhkan suatu komponen-komponen seperti ketua organisasi, wakil ketua,
sekretaris, bendahara, humas dan anggota kelompok. Mereka inilah yang
menggerakkan organisasi. Seperti pada sebuah mobil bila satu saja tidak ada atau
rusak, akan menghambat jalannya mobil bahkan tidak dapat jalan sama sekali.
Begitu pula dengan organisasi, semua pihak mempunyai fungsi dan tugas tertentu
yang akan menggangu jalannya organisasi, bila salah satu dari mereka tidak ada
atau tidak bekerja. Bahkan bagian yang paling kecil seperti anggota pun sangat
penting kedudukannya di dalam organisasi.”

3. Paragraf Narasi
Paragraf narasi merupakan suatu paragraf yang menceritakan suatu
kejadian atau peristiwa yang di dalamnya terdapat subjek pelaku waktu kejadian
serta alur cerita. Ciri-ciri dari paragraf ini yakni, dirangkai dalam urutan waktu
baik berupa alur maju atau alur mundur. Berisi tentang peristiwa yang
meceritakan suatu perbuatan atau tindakan. Mempunyai unsur-unsur cerita seperti
tokoh, latar, konflik dan sudut pandang pengarang. Pada paragraf ini, ciri yang
paling muda ditandai yakni terdapat cukup banyak kalimat langsung. Serta
penulisannya mempunyai gaya yang kreatif dan berestetika sehingga
bisa membuat bacaannya semakin menarik.

Contoh Paragraf Narasi :


“Stevanus dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km
sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Stevanus lucas, seorang penjual
ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya
bernama maria. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka
keturunan Yahudi; Stevanus disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan
ibunya dia diberi pelajaran biola.”

4. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi merupakan suatu paragraf yang mengutarakan suatu
pendapat atau ide yang mempunyai alasan yang mendukung. Ciri-cirinya
yakni Kalimat utama berupa suatu pendapat atau gagasan yang disampaikan oleh

15
penulis. Pendapat yang disampaikan biasanya berupa suatu hal yang menarik
pembacanya dan menciptakan kontroversi di dalam masyarakat.
Disertai dengan kalimat-kalimat penjelas berupa alasan yang kuat dan didukung
oleh fakta, contoh, data statistic, grafik untuk lebih meyakinkan pembacanya. Dan
diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang logis dan berlandaskan gagasan utama
yang disampaikan di awal kalimat.

Contoh Paragraf Argumentasi :


“Biaya pendidikan di Indonesia sangatlah mahal. Walaupun pemerintah
sudah memberikan bantuan, tetapi tetap saja para murid harus membayar beberapa
biaya untuk keperluan sekolah, seperti baju, buku, dan lain – lain. Mahalnya biaya
pendidikan ini tidak hanya sebatas pada sekolah dasar saja, tetapi hingga di
perguruan tinggi. Bahkan biaya untuk menempuh pendidikan di kampus amat
sangat mahal karena pemerintah tidak memberikan bantuan langsung kepada
perguruan – perguruan tinggi. Banyak anak – anak yang sesudah lulus dari SMA
lebih memilih untuk mencari pekerjaan saja daripada melanjutkan di perguruan
tinggi. Akibatnya, pendidikan di Indonesia tidaklah merata dan hanya
terkonsentrasi kepada orang yang mampu saja. Sedangkan bagi orang yang
kurang mampu, pendidikan tinggi hanyalah sebuah angan.”

5. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi yaitu suatu paragraf yang berisi ajakan yang mempunyai
tujuan supaya pembaca melakukan tindakan. Paragraf persuasi mempunyai
alasan-alasan yang kuat disertai dengan data dan fakta. Paragraf ini berusaha
meyakinkan pembacanya untuk melakukan atau mempercayai yang ditulis oleh
penulis. Paragraf persuasi banyak memakai  kata-kata ajakan seperti ayo, mari dan
sebagainya. Biasanya mengutamakan kesepakatan pendapat dan menghindari
konflik supaya kepercayaan pembacanya tidak hilang.

Contoh Paragraf Persuasi :


“Pendidikan merupakan hal yang paling penting di dalam hidup ini ,baik
pendidikan formal atau informal. Dengan pendidikan kita bisa mendapatkan dan
menjadi apapun yang kita inginkan. Pendidikan juga dapat mengarahkan kita ke

16
kehidupan yang lebih baik. Pendidikan bisa kita raih dengan belajar yang giat baik
di sekolah, di rumah maupun di tempat-tempat lain. Bila kita tidak belajar dengan
serius dan giat, tentunya apa yang kita lakukan hanyalah sia-sia karena tidak ada
yang bisa dicapai dengan perbuatan yang tidak sungguh-sungguh. Akibatnya kita
tidak dapat menggapai citi-cita. Oleh sebab itu, marilah belajar dengan giat dan
sungguh-sungguh agar kita dapat mencapai cita-cita.”

17
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

18
DAFTAR PUSTAKA

Bitar. 2019. Paragraf : Pengertian, Unsur, Syarat, Fungsi, Ciri, dan Jenis Beserta
Contohnya Secara Lengkap. (Online) https://www.gurupendidikan.co.id/paragraf/
(Diakses pada tanggal 15 Oktober 2019)

N, Sora. 2014. Pengertian Paragraf dan Jenisnya Secara Lengkap. (Online)


http://www.pengertianku.net/2014/12/pengertian-paragraf-dan-jenisnya-secara-
lengkap.html (Diakses pada tanggal 15 Oktober 2019)

Salamadian. 2018. PENGERTIAN PARAGRAF : Fungsi, Ciri, Jenis-Jenis


Paragraf dan Penjelasannya (Online) https://salamadian.com/pengertian-paragraf/
(Diakses pada tanggal 15 Oktober 2019)

Anda mungkin juga menyukai