Dosen pengampu:
BUDIMAN, M.Pd
Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
FITRIA NURHALIZA (NIM 204212040)
SYIFA ZAIN SIRAIT (NIM 204212046)
NURUL ICHSANI H (NIM 204212078)
MUHAMMAD RAYHAN (NIM 204212039)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Paragraf ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan
dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak BUDIMAN, M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Bahasa
Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah
yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
10 November, 2021
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian paragraf.
2. Untuk mengetahui fungsi dan syarat paragraf.
3. Untuk mengetahui kerangka dan macam-macam paragraf.
4. Untuk mengetahui teknik pengembangan paragraf.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Herman Budiyono, MENGEMBANGKAN PARAGRAF SESUAI FUNGSI DAN POSISI DALAM RANGKA MENULIS
SEBUAH TULISAN ESAI, ISSN 2089-3973.
2
Dwi Budiyanto, S.Pd., M.Hum. Cermat Berbahasa Indonesia Pengembangan Paragraf dan persoalannya.
2
2. Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa paragraf, mengganti
paragraf berarti mengganti pikiran.
3. Memudahkan mengorganisasikan gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi
pembacanya.
4. Memudahkan mengembangkan topik karagan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih
kecil.
5. Memudahkan pengembalian variabel terutama karangan yang terdiri dari beberapa variabel.
Berdasarkan fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu (1) paragraf pendahuluan,
(2) paragraf penjelas, dan (3) paragraf penyimpul. Sesuai dengan fungsi paragraf tersebut,
posisinya juga dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu paragraf pendahuluan posisinya pada bagian
awal biasanya berisi pernyataan-pernyataan umum dan satu pernyataan tesis, kemudian paragraf
penjelas posisinya pada bagian tengah biasanya menjelaskan atau meyakinkan pembaca akan
pernyataan tesis, dan paragraf penyimpul posisinya pada bagian akhir karangan berisi ringkasan
hal-hal yang sangat penting yang telah dibahas dalam paragraf-paragraf atau mengungkapkan ide-
ide ditambah dengan komentar penulis.3
2. Syarat Paragraf
Agar tercipta paragraf yang baik, ada empat persyaratan yang perlu diterapkan, yaitu
(a) kelengkapan unsur yaitu, bahwa paragraf dikatakan lengkap apabila paragraf itu berhasil
menerangkan apa yang seharusnya diterangkan. Adapun Unsur-unsur yang diperlukan dalam
setiap paragraf ialah kalimat topik, kalimat-kalimat penunjang, dan kalimat penyimpul.
(b) kesatuan, Suatu paragraf dikatakan utuh apabila dalam paragraf itu terdapat hanya satu ide
pokok.
(c) keruntutan, Paragraf dikatakan runtut apabila ide-ide yang diungkapkan dalam paragraf
tersebut tersusun secara runtut atau urut dan sistematis, sehingga tidak ada ide yang
melompatlompat.
(d) koherensi, semua kalimat yang ada pada suatu paragraf harus saling berkaitan dan saling
mendukung dan kalimat-kalimatnya saling berhubungan secara erat dan kompak.
3
Syafi,ie, 1988:158; Keraf, 1980: 63-66; Wiyanto, 2006:74
Herman Budiyono, MENGEMBANGKAN PARAGRAF SESUAI FUNGSI DAN POSISI DALAM RANGKA MENULIS SEBUAH
TULISAN ESAI, ISSN 2089-3973.
3
(e) Penulis paragraph tetap memmerhatikan kaidah satuan bahasayang lain, seperti ejaan, tanda
baca, kalimat, diksi, dan bentukan kata.
(f) Dalam penulisan karangan ilmiah,penulisan paragraf harus diperhatikan halhal teknis penulisan
Seperti kutipan, sumber rujukan, tata latak grafik, kurva, gambar.
B. Paragraf Deskripsi
Pengertian Paragraf deskripsi adalah menggambarkan sesuatu dengan jelas dan terperinci.
Paragraf deskrispi bertujuan melukiskan atau memberikan gambaran terhadap sesuatu dengan
4
sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membaca, atau
merasakan hal yang dideskripsikan. Contoh:
“Gadis itu menatap Makmur dengan tersenyum. Hati Makmur semakin gencar memuji gadis yang
mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis di depannya itu sangat cantik. Rambutnya
hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam,
memberikan pijar mengesankan yang misterius. Selain itu, ditambah kulitnya yang putih bersih,
bagai putih kuning lasat, dagu lancip yang menawan, serta bibir berbelah, dia sungguh tampak
sempurna.”
C. Paragraf Argumentasi
Pengertian paragraf argumentasi adalah karangan yang membuktikan kebenaran tentang
sesuatu. Untuk memperkuat ide atau pendapatnya penulis wacana argumetasi menyertakan data-data
pendukung. Tujuannya, pembaca menjadi yakin atas kebenaran yang disampaikan penulis. Contoh:
“Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian
pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak-anak
kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang
tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di
perempatan jalan
atau mengais kotak sampah di TPA. Kemudian, hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk
menopang kehidupan keluarga. Apa lagi, sejak di negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan
orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-
mana.”
D. Paragraf Persuasi
Pengertian paragrap persuasi adalah paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat
penulis dengan disertai bukti dan fakta (benar-benar terjadi). Contoh:
“Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai
cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan
memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikaptenggang
rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan
5
sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi
oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.”
E. Paragraf Eksposisi
Pengertian Paragraf eksposisi adalah karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau
informasi. Tujuannya, pembaca mendapat pengetahuan atau informasi yang sejelasnya. 4
B. paragraf Induktif
merupakan paragraf yang memiliki kalimat topik terletak pada akhir paragraf, artinya awak
paragraf berisi gagasan pengembang dan diakhiri dengan gagasan dasar. Contoh paragraf tersebut
seperti “Banjir juga sering merendam jalan di Tumbang Nusa, Pulang Pisau. Jalan itu adalah jalur
penting yang menghubungkan Palangkaraya dengan ibu kota Kalimantan Selatan, Banjarmasin.
Jalur di Tumbang Nusa yang kerap terendam membuat jalan layang dibangun untuk mengatasi
banjir. Dikawasan ini kami memerlukan jalan layang."(Kompas, Kamis, 11 April 2013, hal. 22)
C. Paragraf kombinasi
Kombinasi memiliki dua kalimat topik yang terletak di awal dan akhir paragraf. Dua kalimat
topik itu memiliki dua gagasan yang sama. Kalimat-kalimat pengembang/penjelas terletak di antara
dua kalimat topik itu. Berikut ini cotoh paragraf kombinasi.
4
Lidwina, Soeisniwati. Penulisan Paragraf Dalam Karya Ilmiah Mahasiswa. Jurnal STIE Semarang, 5(1), 44-45.
HS, Widjono. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
6
“ Belajar berlangsung seumur hidup. Anak-anak belajar berbicara sejak masih bayi. Pembelajaran
itu dimulai di keluarga. Berikutnya mereka belajar melalui pendidikan formal di sekolah, mulai
Taman Kanak-kanak s.d. Perguruan Tinggi. Jadi, belajar itu tidak mengenal usia.”5
5
DOVEL PIRMANTO Dovelpirmanto.blogspot.com @2015
7
2.5 TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF
Teknik Pengembangan Paragraf Sebuah paragraf dibangun oleh beberapa kalimat yang saling
berhubungan. Kalimat-kalimat tersebut diikat oleh satu pikiran utama dan dijelaskan secara terinci
oleh beberapa pikiran penjelas. Pikiran utama dan pikiran penjelas masing-masing tertuang dalam
kalimat utama dan kalimat penjelas. Jadi, dalam sebuah paragraf terdapat satu kalimat utama dan
beberapa kalimat penjelas. Ada beberapa cara penempatan kalimat utama dalam sebuah paragraf
yang sesuai dengan pikiran penulis. Di samping itu, untuk mengembangkan paragraf ada beberapa
teknik yang dilakukan sehingga para para penulis lebih mudah menguasai penulisan paragraf
tersebut. Selain itu, paragraf dapat dicermati dari segi sifat isinya yang sangat bergantung pada pada
informasi yang akan disampaikan. Adapun macam- macam pengembangan paragraf:
1. Pengembangan lewat Perian (deskripsi)
Perian atau deskripsi berarti melukiskan, menggambarkan, atau mempertunjukkan. Sebuah
paragraf yang dikembangkan dengan cara ini memanfaatkan adanya kesan yang dominan sebagai
masalah utama yang mendasari penyatuan rincian deskriptifnya.
2. Pengembangan lewat Ilustrasi
Cara pengembangan ini merupakan cara yang mudah dan efektif. Penulis memulai dengan
membuat sebuah pernyataan, kemudian menjelaskannya dengan ilustrasi tertentu, baik yang berupa
peristiwa, kejadian, keadaan, maupun fakta-fakta untuk menunjang gagasan-gagasan utamanya.
3. Pengembangan lewat Pemberian Contoh
Agar dapat memberikan kejelasan kepada pembaca, generalisasi yang sifatnya terlampau umum,
yang tercermin dalam kalimat topik, seringkali memerlukan adanya penyebutan contoh-contoh yang
konkret, yang langsung mengenai sasaran dan dengan jelas mendukung generalisasi.
4. Pengembangan lewat Definisi
Untuk memberikan batasan mengenai suatu hal atau persoalan yang akan ditulis, kadang-kadang
penulis “terpaksa” menguraikannya dalam sejumlah kalimat, bahkan dalam beberapa paragraf.
Definisi yang dipergunakan dalam paragraf atau karangan berfungsi menghilangkan
kesalahpahaman jika istilah, konsep, atau kata yang dipergunakan didefinisikan secara tepat.
8
5. Pengembangan lewat Perbandingan atau Pertentangan
Dalam rangka memperjelas suatu uraian, kadang-kadang penulis mengembangkan gagasan
utamanya lewat perbandingan, termasuk di dalamnya adalah analogi (yakni penjelasan hal-hal yang
tidak lazim melalui hal-hal yang sudah dikenal), dan atau pertentangan. Paragraf yang rnemanfaatkan
cara ini, dengan demikian, berisi persamaan dan atau perbedaan antara dua hal atau lebih.
6. Pengembangan lewat Proses Pola
pengembangan ini banyak dipakai dalam karangan ekspositori, yakni karangan yang berusaha
menerangkan bagairnana suatu hal terjadi, berfungsi atau bekerja, atau bagaimana mengerjakan
sesuatu.6
6
Nurdjan, Sukirman dkk. (2016). Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Makassar: Aksara Timur.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtun sehingga
membentuk sebuah karangan yang mengandung satu ide pokok, yang menjadi jelas oleh urain-uraian
tambahan. Paragraf memiliki banyak jenis menurut fungsinya yaitu pembuka, pengembang, dan
penutup. Menurut posisi kalimat topik yaitu dedukti, induktif, deduktif-induktif dan paragraf penuh
kalimat topik.
Dalam pengembangan paragraf banyak hal yang perlu di perhatikan supaya para pembaca
dapat memahami dengan baik isi paragraf yang sudah penulis sampaikan kepada pembaca. Selain itu
dalam penulisan karangan ilmiah,penulisan paragraf harus diperhatikan hal-hal teknis penulisan
Seperti kutipan, sumber rujukan, tata latak grafik, kurva,gambar. Ada beberapa teknik dalam
mengembangkan paragraf yaitu secara spasial, urutan waktu, klimaks dan antiklimaks, perbandingan
dan pertentangan, analogi, sebab-akibat, definisi luas, dan klasifikasi.
Dalam penulisan karya ilmiah berpengaruh signifikan terhadapat kemampuan seorang peneliti
dalam menulis sebuah paragraf. Hal inilah yang penulis teliti untuk mengetahui lebih lanjut penulisan
paragraf. Serta pemakaian paragraf dalam berbagai jenis karangan ilmiah yang sering digunakan di
tingkat pendidikan menengah pertama, pendidikan menengah atas hingga perguruan tinggi. Paragraf
merupakan bagian penting dalam sebuah karya ilmiah karena karangan atau karya ilmiah yang baik
bukan hanya dilihat dari isi karya ilmiah tersebut tetapi juga dilihat dari susunan paragraf dan
penulisan paragraf yang benar. Karena paragraf mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi
bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam
suatu kesatuan.
3.1 SARAN
Melalui makalah ini supaya kita bisa memahami lebih lanjut tentang paragraf dengan baik
sehingga dapat membentuk gererasi yang cerdas dan berbudi pekerti yang baik. Maka nantinya akan
lahirlah ilmuan-ilmuan muda dari Indonesia. Penulis menyadari dengan segala kerendahan hati
bahwa dalam penulisan makalah ini jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun, untuk dapat menuliskan hasil penelitian ilmiah atau karangan ilmiah
yang lebih baik lagi kedepannya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Budiyono, H. “Kemampuan Menulis Paragraf” Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial. (Vol. IX No. 1
ISSN: 1411-5352). 105-112.
Wahab, A. dan Lestari, L. A. Menulis Karya Ilmiah.
Wiyanto, A. Terampil Menulis Paragraf. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.
Buchner, Eduard. Makalah Bahasa Indonesia.
HS, Widjono. 2012. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.
Nurdjan, Sukirman dkk. (2016). Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Makassar: Aksara
Timur.
Lidwina, Soeisniwati. (2013). Penulisan Paragraf Dalam Karya Ilmiah Mahasiswa. Jurnal STIE
Semarang, 5(1), 44-45.
Budiyanto, Cermat Berbahasa Indonesia
< http://staffnew.uny.ac.id/upload/132310007/pendidikan/materi-cermat-berbahasa-
indonesia-2.pdf>
11