Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PARAGRAF

Disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Bahasa Indonesia

Dosen pengampu: Hera Septiana, M. Pd.

Disusun oleh:

Kelompok 1

1. Annisa Zahra Syifani (2111110002)


2. Annisa Nur Azizah (2111110003)
3. Yusri Marlita (2111110007)
4. Deni Rizqi Al Parisi (2111110011)
5. M. Fahreza Ramadani (2111110018)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan terhadap kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan karunia-Nya, tak lupa pula sholawat serta salam kami aturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas
kelompok pada mata kuliah Bahasa Indonesia, dengan judul: “Paragraf”.

Rasa syukur dan terima kasih kami sampaikan karena dalam penulisan makalah ini tidak
terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus senantiasa memberikan do’a, saran, dan
kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena masih
banyak kekurangan dalam penyusunannya. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk
saran, kritik, serta masukan yang membangun dari berbagai pihak. Demikian yang dapat kami
sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat dan wawasan bagi kita
semua.

Purwokerto, 16 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents
MAKALAH PARAGRAF.........................................................................................................................i

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii

BAB I..........................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................1

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3

A. Pengertian Paragraf......................................................................................................................3

B. Struktur Paragraf..........................................................................................................................3

C. Unsur-unsur Paragraf...................................................................................................................4

D. Syarat Paragraf..............................................................................................................................5

E. Pengembangan Paragraf...............................................................................................................7

F. Jenis-jenis Paragraf.......................................................................................................................9

BAB III.....................................................................................................................................................13

PENUTUP................................................................................................................................................13

A. Kesimpulan..................................................................................................................................13

B. Kritik dan Saran..........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya kesulitan pertama saat menciptakan karya tulis ilmiah ialah
mengungkapkan pikiran menjadi rangkaian kalimat dalam bahasa ilmiah. Perbedaan
paragraf dengan kalimat seringkali dilupakan. Di dalam tulisan, suatu kalimat tidaklah
berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraf.
Paragraf adalah sajian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai
pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan dari beberapa kalimat. Hal yang perlu diperhatikan dalam upaya
menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, yaitu kesatuan dan kepaduan. Kesatuan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal).
Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan
mendukung gagasan tunggal paragraf.
Pada kenyataannya terkadang kita menjumpai alinea yang hanya terdiri atas satu
kalimat, hal tersebut memang dimungkinkan. Akan tetapi, dalam pembahasan ini wujud
alinea seperti itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang
kurang ideal apabila ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang digunakan
dalam penulisan karya tulis ilmiah. Untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut
pandang komposisi maka diperlukan pargraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf,
tidak mungkin bagi seseorang menciptakan sebuah karangan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, kami merumuskan masalah dalam makalah
ini ialah:
1. Apa itu pengertian atau definisi paragraf?
2. Apa struktur paragraf?
3. Bagaimana unsur-unsur paragraf?
4. Apa saja syarat-syarat paragraf?
5. Bagaimana teknik untuk mengembangkan paragraf?

1
6. Apa saja macan-macam paragraf?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari
penulisan makalah ini ialah :
1. Untuk mengetahui secara umum mengenai paragraf yang sering digunakan untuk
menyusun karya tulis.
2. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan paragraf, seperti pengertian paragraf,
struktur paragraf, unsur-unsur dan syarat-syarat paragraf, tekhnik pengembangan
paragfraf, serta macam-macam paragraf.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah penggabungan kalimat yang berisi suatu gagasan utama atau ide
pokok dan beberapa gagasan pendukung. Menurut KBBI, paragraf adalah bagian bab
dalam suatu karangan, yang biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya
dimulai dengan garis baru.
Pengertian paragraf menurut ahli kebahasaan bernama Ramlan, merupakan bagian
dari sebuah karangan yang di dalamnya terdapat lebih dari satu kalimat, yang membahas
suatu tema tertentu dengan ide pokok sebagai pengendalinya.
Sementara itu, paragraf merupakan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan
lebih luas dari kalimat. Alinea juga merupakan himpunan dari kalimat yang saling
berhubungan untuk membentuk sebuah gagasan. Itu menurut Gorys Keraf.

B. Struktur Paragraf
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau
kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok
alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan
atau mendukung ide utama. Untuk mendapatkan paragraf yang baik perlu diperhatikan
hal-hal berikut :

a. Posisi Paragraf
Sebuah karangan dibangun oleh beberapa bab. Bab-bab suatu karangan yang
mengandung kebulatan ide dibangun oleh beberapa anak bab. Anak bab dibangun
oleh beberapa paragraf. Jadi, kedudukan paragraf dalam karangan adalah sebagai
unsur pembangun anak bab,atau secara tidak langsung sebagai pembangun karangan
itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa paragraf merupakan satuan terkecil karangan,
sebab di bawah paragraf tidak lagi satuan yanglebih kecil yang mampu
mengungkapkan gagasan secura utuh dan lengkap.
b. Batasan Paragraf
Pengertian paragraf ini ada beberapa pendapat, antara lain :

3
1) Kamus Besar Bahasa Indonesia : paragraf adalah bagian bab dalam suatu
karangan (biasanyamengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan
garis baru)
2) The Jiang Gie dan A. Didyamartaya : paragraf ialah satuan pembagian lebih kecil
di bawahsesuatu bab dalam buku. Paragraf biasanya diberi angka Arab
c. Kegunaan Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian
per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
1) Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan
paragraph
2) Alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran penulisnya
3) Penanda bahwa pikiran baru dimulai
4) Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
5) Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar,
transisi, dan penutup

C. Unsur-unsur Paragraf
a. Topik / gagasan utama
Topik atau gagasan utama yaitu unsur yang paling penting karena unsur inilah
yang menjadi jiwa atau isi dari keseluruhan paragraf. Unsur – unsur ini biasanya
berupa masalah atau gagasan pengarang yang ingin disampaikan kepada para
pembacanya.
b. Kalimat Utama
Unsur pembangun paragraf yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat ini adalah
kalimat yang mengandung suatu gagasan utama yang diletakan secara tersirat. kalimat
utama adalah sebuah kalimat yang sifatnya umum. Hal ini dikarenakan agar
dapat dikembangkan kembali dengan kalimat-kalimat penjelas.
c. Kalimat pendukung
Kalimat pendukung yaitu suatu kalimat yang mengandung gagasan-gagasan
penjelas. Kalimat ini mempunyai fungsi untuk menguatkan atau mendukung gagasan

4
utama yang ada pada kalimat utama dengan cara memberikan data berupa fakta,
contoh, opini, dan lain – lain.
d. Transisi
Supaya menjadi sebuah paragraf yang padu, kalimat – kalimat di dalam paragraf
disusun dengan menggunakan transisi atau konjungsi. Ada dua macam konjungsi
yang biasa dipakai, yakni konjungsi antar kalimat dan konjungsi intra kalimat.
∙ Konjungsi intra kalimat yaitu kata sambung yang menghubungkan antara induk
kalimat dan anak kalimat. Contohnya yaitu “dan”, “tetapi”, “karena”, “agar”,
dan lain sebagainya.
∙ Konjungsi antar kalimat yaitu sebuah konjungsi yang menghubungkan antara
kalimat – kalimat yang ada di dalam paragraf. Contohnya yaitu ; “Lagi pula”,
“Oleh karena itu”, “Terlebih lagi”, “Namun”, “Disamping itu”, dan lain – lain.
e. Penegas
Unsur yang terakhir yaitu penegas. Unsur ini tidak terlalu penting di dalam
sebuah paragraf karena tidak semua paragraf mempunyai penegas. Fungsi dari
penegas ini yaitu untuk menambah daya tarik sebuah paragraf , menghindari
kebosanan saat membacanya, dan sebagai penegas atau pengulang gagasan utama.

D. Syarat Paragraf
Menurut Akhadiah dkk (1999:148) sebuah paragraf yang baik mempunyai 3 (tiga)
syarat, yaitu (1) kesatuan. (2) kepaduan, dan (3) kelengkapan. Ketiga syarat paragraf
yang baik tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Kesatuan
Kesatuan (kohesi) adalah sebuah paragraf hanya mengandung satu gagasan utama
yang diikuti oleh beberapa gagasan pengembang atau penjelas. Artinya, setiap
paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran atau satu gagasan. Oleh karena itu,
setiap kalimat yang membentuk paragraf harus ditata secara cermat agar tidak ada
satu kalimat pun yang menyimpang dari gagasan utama paragraf tersebut. Seandainya
dalam satu paragraf itu ada satu atau lebih kalimat yang menyimpang dari gagasan
utama paragraf itu, tentu paragraf menjadi tidak utuh, tidak berkaitan, dan
mengganggu kelancaran pembacaan karena terasa sumbang Untuk itu. Anda harus

5
cepat-cepat menanggalkan atau membuang kalimat yang menyimpang dari gagasan
utama paragraf tersebut.
b. Kepaduan
Kepaduan (koherensi) adalah sebuah paragraf yang padu dapat dicapai jika jalinan
kalimat-kalimatnya terangkai secara baik. Sebab, suatu paragraf bukanlah
sekumpulan kalimat yang berdiri sendiri terlepas dari gagasan pokoknya. Penyusunan
sebuah paragraf harus dibangun melalui kalimat kalimat yang logis, bersistem,
teratur, dan saling berkaitan agar pembaca dapat memahami jalan pikiran penulis.
Agar sebuah paragraf padu dan baik harus ada sarana pengait kalimat dalam paragraf
yang ditulisnya, meliputi: 
(1) penggantian, 
(2) pengulangan,
(3) penghubung antarkalimat. 

Dalam pemakaiannya ketiga sarana kepaduan paragraf tersebut dapat digunakan


secara bersamaan.
 Penggantian
Penggantian merupakan sarana pengait kalimat dalam paragraf yang berupa
penyulihan atau penggantian unsur-unsur tertentu dengan menggunakan kata
ganti (dia, mereka, ia, kalian), kata penunjuk (ini, itu, tersebut, di atas, di bawah).
Atau kata lain yang mempunyai ciri yang tersirat pada kalimat sebelumma (-nya).
 Pengulangan
Pengulangan merupakan sarana pengait kalimat dalam paragraf yang dilakukan
dengan cara mengulang bagian kalimat sebelumnya. Pengulangan dapat berupa
kata, kelompok kata, atau bagian-bagian tertentu dari kalimat topik sebagi kata-
kata kuncinya. Istilah lain pengulangan adalah repetisi.
 Penghubung antarkalimat
Dalam pembicaraan transisi telah dikemukakan bahwa sarana penghubung
kalimat dalam paragraf itu letaknya dapat di awal paragraf, di tengah, dan di
akhir paragraf.

6
c. Kelengkapan
Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila berisi kalimat-kalimat penjelas yang
cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Sebaliknya, suatu paragraf dikatakan
tidak lengkap apabila tidak dikembangkan lebih lanjut atau hanya diperluas dengan
pengulangan-pengulangan.

E. Pengembangan Paragraf
Pengembangan paragraf adalah penyusunan atau perincian daripada gagasan-
gagasan yang membina paragraf itu.
1. Klimaks dan Anti-klimaks
Pengembangan gagasan dalam sebuah paragraf dapat disusun dengan
mempergunakan dasar klimaks, yaitu suatu gagasan utama mula-mula diperinci
dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya,
berangsur-angsur, dengan gagasan-gagasan lain hingga kegagasan yang paling
tinggi kedudukannya atau kepentingannya, dengan kata lain gagasan-gagasan
bawahan disusun sekian macam hingga tiap gagasan yang berikut lebih tinggi
kepentingannya dari gagasan sebelumnya, atau perhatian penulis terhadap gagasan
berikutnya selalu menjadi lebih besar bila dibandingkan dengan perhatiannya
terhadap gagasan-gagasan sebelumnya.
2. Sudut Pandangan
Sudut pandangan adalah tempat dari seorang pengarang melihat sesuatu. Sudut
pandangan tidak dilihat sebagai penglihatan atas sesuatu barang dari atas atau dari
bawah tetapi bagaimana kita melihat barang itu dengan mengambil suatu pandangan
tertentu. Bagaimana seorang menggambarkan isi sebuah ruang pertama-tama ia
harus mengambil posisi tertentu, kemudian secara perlahan-lahan dan berurutan
menggambarkan barang-barang yang terdapat dalam ruang itu, dimulai dari yang
paling depan berangsur-angsur ke belakang.
3. Perbandingan dan pertentangan
Perbandingan dan pertentangan adalah cara di mana pengarang menunjukkan
kesamaan atau perbedaan dua orang, obyek atau gagasan dengan bertolak dari segi
segi tertentu. Kita dapat membandingkan misalnya dua tokoh pendidikan bagaimana

7
politik pendidikan yang dijalankannya dengan memperhatikan segi-segi lain untuk
menerangkan gagasan sentral itu. Maksud pada perbandingan itu adalah untuk
sampai kepada suatu penilaian yang relatif mengenai kedua tokoh tersebut.
4. Analogi
Bila perbandingan dan pertentangan memberi sejumlah ketidaksamaan dan
perbedaan antara dua hal, maka analogi merupakan perbandingan yang sistematis
dari dua hal yang berbeda, tetapi dengan memperlihatkan kesamaan segi ataufungsi
dari kedua hal tadi, sekedar sebagai ilustrasi. Atau dapat dikatakan secara lebih
sederhana perbandingan menunjukkan kesamaan sesuatu dalam hal yang sama,
sebaliknya analogi menunjukkan kesamaan-kesamaan antara dua hal yang berlainan
kelasnya. Analogi digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal
umum dengan yang atau kurang dikenal umum.
5. Contoh
Sebuah gagasan yang terlalu umum sifatnya, atau generalisasi-generalisasi
memerlukan ilustrasi-ilustrasi yang konkrit sehingga dapat dipahami oleh pembaca.
Untuk ilustrasi terhadap gagasan-gagasan atau pendapat yang umum itu maka sering
dipergunakan contoh-contoh yang konkrit, yang mengambil tempat dalam sebuah
alinea. Tetapi harus diingat bahwa sebuah contoh sama sekali tidak berfungsi untuk
membuktikan pendapat seseorang, tetapi dipakai sekedar untuk menjelaskan maksud
penulis. Dalam hal ini pengalaman-pengalaman pribadi merupakan bahan yang
paling efektif untuk setiap pengarang.
6. Proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan
untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau urutan dari sesuatu kejadian atau
peristiwa. Untuk menyusun sebuah proses, pertama-tama penulis harus mengetahui
perincian-perincian secara menyeluruh. Kedua ia harus membagi proses tersebut
atas tahap-tahap kejadiannya. Bila tahap-tahap kejadian ini berlangsung dalam
waktu-waktu yang berlainan, maka penulis harus memisahkan dan mengurutkannya
secara kronologis. Ketiga, menjelaskan tiap tahap dalam detail yang cukup tegas
sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas.
7. Sebab-Akibat

8
Sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian
pengembangannya. Tetapi dapat juga terbalik, akibat dijadikan gagasan utama
sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah
sebab sebagai perinciannya.
8. Umum-Khusus
Kedua cara ini, yaitu umum-khusus dan khusus-umum, merupakan cara yang
paling umum untuk mengembangkan gagasan-gagasan dalam sebuah alinea secara
teratur. Dalam umum-khusus, gagasan utamanya ditempatkan pada awal paragraf,
serta pengkhususan untuk perincian-perinciannya terdapat dalam kalimat-kalimat
berikutnya. Sebaliknya dalam khusus-umum diawal dikemukakan perincian-
perinciannya, kemudian pada akhir paragraf dikemukakan hal umumnya. Jadi, yang
satu bersifat deduktif dan lainnya bersifat induktif.
9. Klasifikasi
Klasifikasi adalah sebuah proses untuk mengelompkkan barang- barang yang
dianggap mempunyai kesamaan kesamaan tertentu. Sebab itu klasifikasi bekerja dua
arah yang berlawanan yaitu pertama, mempersatukan satuan-satuan ke dalam suatu
kelompok, dan kedua, memisahkan kesatuan tadi dari kelompok yang lain. Dengan
demikian klasifikasi mempunyai persamaan-persamaan tertentu baik dengan
pertentangan dan perbandingan maupun dengan umum-khusus dan khusus umum.
10. Definisi luas
Definisi dalam pembentukan sebuah alinea adalah usaha pengarang untuk
memberikan keterangan terhadap sebuah istilah atau hal. Di sini kita tidak
menghadapi hanya rangkaian kalimat yang membentuk sebuah paragraf. Justru
terkadang untuk memberi pengertian yang bulat tentang pengertian itu satu paragraf
dianggap belum cukup, sehingga diperlukan rangkaian pada paragraf-paragraf,
malahan dapat pula dalam bentuk sebuah buku.

F. Jenis-jenis Paragraf
a. Jenis-jenis paragraf berdasarkan letak gagasan utama dan karakteristiknya dibagi
menjadi 5, yaitu deduktif, induktif, deduktif-induktif, ineratif, dan menyebar. Berikut
ini rinciannya, yaitu:

9
1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif merupakan jenis-jenis paragraf yang kalimat utamanya
berada di awal paragraf. Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan persoalan
pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
2. Paragraf Induktif
Paragraf Induktif merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Jenis-jenis
paragraf ini memiliki kalimat utama di akhir paragraf. Paragraf induktif dimulai
dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat
topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi,
analogi, dan kausalitas.
3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran merupakan jenis-jenis paragraf yang memiliki kalimat
utama di awal dan akhir paragraf. Jenis paragraf ini dimulai dengan
mengemukakan persoalan pokok diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri
dengan kalimat utama lagi sebagai penjelas.
4. Paragraf Ineratif
Paragraf inretaif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di
tengah-tengah paragraf. Jenis-jenis paragraf ini diawali dengan kalimat penjelas
sebagai pengantar, diikuti gagasan utama lalu ditambah penjelas lagi untuk
menguatkan atau mempertegas informasi.
5. Paragraf Menyebar
Paragraf dengan ide pokok menyebar tidak memiliki kalimat utama.
Pikiran utamanya menyebar pada seluruh bagian atau tersirat pada tiap
kalimatnya.

b. Jenis-jenis paragraf berdasarkan tujuan dan karakteristiknya dibagi menjadi 5, yaitu


narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi. Berikut ini rinciannya, yaitu:
1. Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah jenis-jenis paragraf yang bertujuan menceritakan
suatu kejadian atau peristiwa. Karakteristik dari paragraf narasi adalah ada
kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian. Cerita dalam paragraf narasi

10
dituliskan secara runtut dan urut. Paragraf narasi dapat dibedakan menurut jenis
ceritanya, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris adalah
narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif
sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat. Sementara narasi
sugestif adalah narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau
imajinasi pengarang.
2. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskiripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek
dengan kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca. Jenis-jenis paragraf
ini bertujuan menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat,
mendengar, atau merasa objek yang digambarkan. Objek yang dideskripsikan
dapat berupa orang, benda, atau tempat. Karakteristik paragraf deskiripsi adalah
menggambarkan suatu benda, orang, makhluk, tempat, atau suasana tertentu.
Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran,
penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan). Paragraf ini bertujuan agar
pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan.
Paragraf ini biasanya menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk,
dan keadaan suatu objek secara terperinci.
3. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan,
menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan suatu
topik kepada pembaca. Tujuan dari paragraf ini adalah memberikan informasi
sehingga memperluas pengetahuan pembaca. Pembaca juga perlu melakukan
proses berpikir dan melibatkan pengetahuan untuk memahami paragraf ini.
Karakteristik paragraf eksposisi adalah memaparkan definisi dan memaparkan
langkah-langkah, metode atau melaksanakan suatu tindakan. Gaya penulisan
paragraf eksposisi bersifat informatif. Paragraf eksposisi juga menginformasikan
sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra. Paragraf eksposisi umumnya juga
menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana. Ada
banyak jenis-jenis paragraf eksposisi seperrti eksposisi definisi, klasifikasi,
proses, ilustrasi, berita, pertentangan, perbandingan, dan analisis.

11
4. Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi adalah jenis-jenis paragraf yang mengungkapkan
ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta. Argumentasi
adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya. Tujuan
dari paragraf ini adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat
tersebut adalah benar dan terbukti. Karakteristik paragraf argumentasi adalah
menjelaskan suatu pendapat agar pembaca yakin. paragraf argumentasi
membutuhkan paparan akta untuk membuktikan pendapatnya. Isi dari paragraf
ini biasnaya menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman dan penelitian.
Penutup paragraf argumentasi biasanya berupa kesimpulan. Ada tiga jenis pola
paragraf argumentasi yaitu pola analogi, pola generalisasi, dan pola hubungan
sebab akibat. Pola analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua
hal yang banyak persamaannya. Pola generalisasi adalah penalaran induktif
dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.
Sementara pola hubungan sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan
mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan
yang menjadi akibat.
5. Paragraf Persuasi
Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi
pembaca agar melakukan sesuatu. Paragraf persuasi merupakan jenis-jenis
paragraf yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai
dengan keinginan penulisnya. Dalam paragraf persuasi penulis harus mampu
mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.Mirip dengan argumentasi,
paragraf persuasi juga memerlukan fakta dan data untuk meyakinkan pembaca.
Karakteristik paragraf persuasi adalah berasal dari pendirian bahwa pikiran
manusia dapat diubah. Paragraf persuasi harus menimbulkan kepercayaan para
pembacanya. Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian
melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca. Paragraf persuasi edapat
mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya
kesepakatan pendapatnya tercapai.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Paragraf adalah rangkaian kalimat yang diikat oleh kesatuan gagasan. Akan tetapi,
dari pembahasan yang telah kami rangkai dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa
paragraf tidak hanya diikat oleh satu kesatuan gagasan, namun juga dapat berupa dua
gagasan atau lebih dengan memenuhi syarat yaitu kesatuan dan paduan paragraf.

B. Kritik dan Saran


Dalam penulisan sebuah paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat, sangat
diperlukan untuk memahami dahulu kalimat yang akan disusun menjadi paragraf.
Kalimat tersebut harus memiliki hubungan yang erat dan memenuhi syarat-syarat yang
telah diuraikan oleh penulis di bab sebelumnya.
Demikian makalah ini kami buat. Kami harap makalah ini dapat bermanfaat serta
menambah wawasan para pembaca. Kami mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan
ejaan dalam penulisan kata, dan kalimat yang kurang jelas untuk dimengerti, serta
banyak kekurangan karena terbatasnya materi dan referensi yang kami peroleh. Kami
sangat mengharapkan krtikik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah yang kami buat dapat diterima dengan baik

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/372278947/STRUKTUR-PARAGRAF

https://www.mandandi.com/2020/10/syarat-syarat-paragraf-yang-baik.html?m=1

https://www.qubisa.com/article/pengertian-paragraf#showContent

https://m.liputan6.com/hot/read/4695729/10-jenis-jenis-paragraf-lengkap-dengan-pengertian-dan-
karakteristiknya

https://www.scribd.com/document/327240164/Pengembangan-Paragraf

iv

Anda mungkin juga menyukai