Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PARAGRAF

Disusun Oleh:

Kelompok 6

Nada Putri Shabirah (10031282227047)

Rizka Al Humaira Wiliansa Putri (10031282227021)

Lola Amelia Trina Putri (10031282227047)

Naura Rizky Deprianti (10031382227083)

Dosen Pengampu:

Eka Putri, M.Pd.

Program Studi Kesehatan Lingkungan

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sriwijaya

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita haturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Shalawat beserta salam kita haturkan kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Semoga kita sebagai umatnya senantiasa diberikan ridho serta rahmatnya di akhirat
kelak, Aamiin.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Bahasa Indonesia ibu Eka Putri, M.Pd. yang telah memberikan kesempatan untuk
menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Kami harap makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik serta saran dari pihak manapun yang bersifat membangun senantiasa kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 22 Februari 2023

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................ii


DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
A. Definisi Paragraf....................................................................................................2
B. Fungsi Paragraf......................................................................................................3
C. Ciri-Ciri Paragraf...................................................................................................3
D. Unsur-Unsur Paragraf............................................................................................4
E. Jenis-Jenis Paragraf...............................................................................................5
F. Syarat Paragraf......................................................................................................7
G. Teknik dan Pola Pengembangan Paragraf.............................................................8
BAB III PENUTUP.......................................................................................................11
A. Kesimpulan..........................................................................................................11
B. Saran....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah
mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan
perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri
sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraf.
Paragraf merupakan sajian kecil sebuah karangan yang membangun satuan
pikiran sebagai pesan yang disampaikan penulis dalam karangan.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut
pandang komposisi. Pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki
kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya
terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak
mungkin bagi seseorang untuk menyusun sebuah karangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat dari paragraf?
2. Apa saja unsur-unsur paragraf?
3. Apa saja jenis-jenis paragraf?
4. Apa syarat dari paragraf?
5. Bagaimana teknik dan pola pengembangan sebuah paragraf?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui hakikat dari paragraf
2. Untuk mengetahui unsur-unsur paragraf
3. Untuk mengetahui jenis-jenis paragraf
4. Untuk mengetahui syarat paragraf
5. Untuk mengetahui teknik dan pola pengembangan paragraf

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Paragraf

Menurut KBBI, paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan, yang
biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis
baru. Pengertian paragraf menurut ahli kebahasaan bernama Ramlan merupakan
bagian dari sebuah karangan yang didalamnya terdapat lebih dari satu kalimat,
yang membahas suatu tema tertentu dengan ide pokok sebagai pengendalinya.

Paragraf atau alinea didefinisikan secara bermacam-macam, mulai dari


yang sederhana hingga yang cukup terperinci. Paragraf dalam arti sederhana
didefinisikan sebagai karangan mini. Dikatakan sebagai karangan mini karena
sesungguhnya segala sesuatu yang lazim terdapat di dalam karangan atau
tulisan, yang sesuai dengan prinsip dan tata aturan dalam karang-mengarang,
terdapat pula dalam sebuah paragraf. Sedangkan dalam arti terperinci, paragaraf
diartikan sebagai suatu bahasa tulis dari beberapa kalimat. Kalimat-kalimat di
dalam paragraf itu harus disusun secara runtut dan sistematis, sehingga dapat
dijelaskan hubungan antara kalimat yang satu dan kalimat yang lainnya.

Sementara itu, menurut Siti Muawanah dalam bukunya yang berjudul


"Bahan Ajar Bahasa Indonesia Jurusan Syari'ah" mendefinisikan paragraf
sebagai:

"... paragraf adalah karangan mini. Artinya, semua unsur karangan yang
panjang ada dalam paragraf. `` Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang
terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan
pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukung.
Paragraf yang terdiri atas satu kalimat berarti tidak menunjukkan ketuntasan atau
kesempurnaan. Sekalipun tidak sempurna, paragraf yang terdiri satu kalimat
dapat digunakan. Paragraf satu kalimat ini dapat dipakai sebagai peralihan
antarparagraf, sekaligus memperbesar efek dinamika bahasa. Akan tetapi,

2
sebagai kesatuan gagasan menjadi suatu bentuk ide yang utuh dan lengkap.
Paragraf hendaklah dibangun dengan sekelompok kalimat yang saling berkaitan
dan mengembangkan satu gagasan.”

Dari pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang


dimaksud dengan paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang umumnya
merupakan gabungan dari beberapa kalimat, namun dalam praktiknya kadang-
kadang paragraf hanya terdiri dari satu kalimat. Walaupun hal itu memang
dimungkinkan, paragraf yang seperti itu (satu kalimat) kurang ideal jika ditinjau
dari segi komposisi.

B. Fungsi Paragraf
1. Untuk mengekspresikan gagasan utama yang ingin disampaikan oleh
penulis.
2. Untuk menjelaskan keseluruhan ide pokok dengan mudah, logis, dan
sistematis.
3. Untuk menandai pergantian gagasan baru, jika karangan tersebut
memiliki lebih dari satu gagasan utama.
4. Untuk membantu pembaca memahami gagasan utama sebuah
karangan.
5. Untuk memudahkan pengendalian variabel, jika karangan berisi lebih
dari satu variabel.
6. Untuk membantu penulis menyusun dan mengembangkan ide yang
akan dituangkan dalam karangannya, yang berhubungan dengan
topik yang akan dibahas.

C. Ciri-Ciri Paragraf
Paragraf memiliki beberapa ciri-ciri berikut ini:
1. Paragraf ditulis dengan memberikan beberapa ketukan spasi agar
baris pertama sedikit masuk ke bagian dalam (diberi tanda inden).
Biasanya, paragraf diberi 5 ketukan untuk karangan biasa.
2. Berisi satu ide pokok yang akan dijelaskan dalam sebuah karangan.

3
3. Berisi beberapa kalimat topik yang dapat menjelaskan dan
menerangkan ide pokok karangan tersebut secara rinci.
4. Beberapa paragraf berisi opini penulis yang dinyatakan dalam
kalimat penjelas.

D. Unsur-Unsur Paragraf

Wijayanti, dkk. (2013 mengungkapkan bahwa unsur pembentuk


paragraf terdiri dari empat, yaitu gagasan pokok (utama), kalimat topik, kalimat
pendukung/penjelas/ pengembang, dan kalimat simpulan.

1. Gagasan Pokok Utama atau Ide Pokok


Gagasan pokok utama merupakan jiwa dari paragraf yang berisi dasar
masalah yang akan dibicarakan. Gagasan utama berisi pernyataan umum tentang
isi keseluruhan paragraf. Gagasan utama biasanya terdapat di dalam kalimat
topik atau kalimat utama. Akan tetapi, gagasan utama tidak selalu berada di
dalam kalimat utama. Apabila paragraf tersebut hanya terdiri dari kalimat-
kalimat penjelas, maka gagasan utama tersirat di dalam seluruh kalimat pada
paragraf itu. Apabila pembaca ingin mengetahui gagasan utama paragraf itu,
maka pembaca harus membaca keseluruhan paragraf itu.
2. Kalimat Topik
Kalimat topik merupakan kalimat yang mengandung gagasan pokok di
dalam sebuah paragraf. Kehadiran kalimat topik penting bagi penulis dan
pembaca. Bagi penulis, kalimat topik berfungsi sebagai pengendali pikiran
penulis dalam menyampaikan gagasannya di dalam paragraf. Bagi pembaca,
kalimat topik membantu memahami isi paragraf itu dengan mudah. Kalimat
topik berisi pernyataan umum yang memerlukan kalimat penjelasnya. Kalimat
topik dapat berada di awal, di akhir, di tengah, di awal dan akhir, dan di seluruh
paragraf. Namun, kalimat topik yang berada di seluruh paragraf biasanya
ditemukan pada cerita fiksi.

4
3. Kalimat Penjelas atau Pendukung atau Pengembang
Merupakan kalimat yang memperjelas atau menjabarkan kalimat topik.
Kalimat penjelas diperlukan untuk memperjelas atau mengembangkan kalimat
topik.
4. Kalimat Simpulan
Kalimat simpulan tidak selalu hadir di setiap paragraf. Kalimat simpulan
ini sebenarnya merupakan kalimat penegas. Kalimat ini bertugas menegaskan
kembali pernyataan yang terdapat pada kalimat topik. Oleh karena itu, dalam
kalimat simpulan tidak boleh ada topik baru yang dikemukakan.

E. Jenis-jenis Paragraf
Macam-macam paragraf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu menurut
posisi kalimat topiknya, menurut sifat isinya, dan menurut fungsinya.
1. Menurut Posisi Kalimat Topiknya
a) Deduktif, yaitu paragraf yang letak kalimat topiknya di awal paragraf.
b) Induktif, yaitu paragraf yang letak kalimat topiknya di akhir paragraf.
c) Deduktif-induktif, yaitu pola paragraf yang kalimat utamanya atau topik
utama terletak di awal dan di akhir paragraf. Kalimat pada akhir paragraf
umumnya menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal
paragraf.
2. Menurut Sifat Isinya
a) Paragraf Persuasif
Paragraf persuasif adalah paragraf atau alinea yang mempromosikan
sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak.
b) Paragraf Argumentatif
Paragraf argumentasi merupakan paragraf yang memberikan
pandangan terhadap pembaca tentang suatu topik. Paragraf ini tidak hanya
berisikan fakta, tapi juga gagasan pendukung yang bersumber dari opini
penulis.
c) Paragraf Naratif

5
Paragraf naratif adalah paragraf atau alinea yang menggambarkan
suatu peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita berdasarkan kronologi
yang terjadi. Paragraf naratif harus dijelaskan secara sistematis. Tujuannya,
agar pembaca dapat membayangkan kejadian yang sedang dibahas karena
sifatnya yang bercerita.
d) Paragraf Deskriptif
Paragraf deskriptif yaitu jenis paragraf yang menggambarkan suatu
benda atau peristiwa yang bisa membuat pembaca seolah-olah mengalami
langsung kejadiannya atau melihat langsung benda yang dideskripsikan.
e) Paragraf Ekspositoris atau eksposisi
Paragraf ekspositoris yaitu paragraf yang berisi penjelasan singkat,
padat, dan jelas mengenai fakta-fakta yang ada. Paragraf ini berfungsi untuk
menyampaikan informasi kepada pembaca dan cenderung bersifat ilmiah.
3. Menurut Fungsinya
a) Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka adalah paragraf yang bertujuan mengutarakan
suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan. Paragraf ini berfungsi
untuk memancing rasa ingin tahu pembaca untuk mengetahui keseluruhan isi
artikel.
b) Paragraf Pengembang atau Penghubung
Paragraf pengembang atau penghubung adalah paragraf yang
bertujuan mengembangkan topik atau pokok pembicaraan yang sebelumnya
telah dirumuskan dalam paragraf pembuka.
c) Paragraf isi
Paragraf isi adalah membahas tentang ide-ide pokok dalam sebuah
artikel.
d) Paragraf Penutup
Paragraf penutup merupakan paragraf yang berisi kesimpulan dari
sebuah karangan.

F. Syarat Paragraf

6
Suatu kalimat dapat dikatakan paragraf jika memenuhi syarat-syarat
sebuah paragraf. Menurut Mila dalam bukunya yang berjudul "Pembelajaran
Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi" mengatakan dua syarat suatu kalimat
dapat disebut paragraf yaitu
1. Kesatuan
Sebuah alinea dikatakan sebuah kesatuan jika seluruh kalimat dalam
paragraf hanya membicarakan satu ide pokok atau gagasan pokok. Kalimat-
kalimat di dalam suatu paragraf disusun secara rinci artinya, tidak ada penjelasan
yang saling bertentangan dengan gagasan pokok. Jadi, prinsip kesatuan ide atau
pikiran ini menjadi sangat penting untuk menjadikan kostruksi paragraf yang
benar-benar efektif dan padu makna.
2. Kepaduan (koherensi)
Sebagaimana perlunya kepaduan dalam kalimat efektif, dalam paragraf
atau alinea juga diperlukan. Kepaduan alinea akan terwujud jika kalimat dalam
alinea disusun secara logis. Untuk itu, repitisi kata (pengulangan kata), frasa dan
kata ganti perlu diperhatikan. Repitisi atau kata pengulangan yang sering
digunakan antara lain: sebaliknya, sesudah itu, akan tetapi, maka dll.

Dalam bukunya, Djoko Widagdho menambahkan satu syarat lagi, yaitu


perkembangan alinea atau paragraf. Sebagaimana dia mengatakan:
"... perkembangan alinea harus dijaga agar jangan sampai mengembang kesuatu
arah
yang tidak relevan untuk menjelaskan gagasan pokok. Misalnya alinea dimulai
dengan kalimat inti yang menyebutkan gagasan pokok yang hendak
disampaikan. Maka perkembangannya tidak boleh tidak, harus menjelaskan
gagasan pokok tadi dalam kalimat-kalimat berikutnya, dengan selalu berpegang
pada prinsip kesatuan dan koherensi."

Selanjutnya, Sri Hapsari Wijayanti dkk. Dalam bukunya "Bahasa


Indonesia Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah" menambahkan tiga syarat lagi
suatu kalimat dikatakan paragraf, yaitu

7
1. Kelengkapan
Paragraf atau alinea perlu dikembangkan dengan kalimat-kalimat
penjelas yang menunjang gagasan pokok atau kalimat topik. Maksudnya, jangan
dikembangkan atau diperluas hanya mengulang-ulang gagasan pokok kalimat
sebelumnya. Karena itu, penulis hendaknya menyampaikan informasi secara
parpargraflengkap agar pembaca mampu memahami maksud penulis.
2. Keberurutan
Keberurutan berkaitan dengan bagaimana informasi ditulis sesuai dengan
gaya penulisan mulai yang umum digunakan untuk menjelaskan gagasan pokok
adalah umum ke khusus atau khusus ke umum.
3. Konsistensi Sudut Pandang
Cara penulis menempatkan diri dalam tulisan disebut sebagai sudut
pandang. Jika penulis menggunakan sudut pandang orang pertama maka penulis
harus konsisten dengan sudut pandang tersebut.
Dari syarat-syarat sebuah paragraf yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh
di atas, dapat disimpulkan bahwa syarat sebuah kalimat dikatakan paragraf
adalah kesatuan, kepaduan, dan konsistensi sudut pandang.
Adapun syarat perkembangan alinea yang dikemukakan oleh Djoko
Widagdho sejatinya sudah masuk dalam syarat koherensi yang dikemukakan
Mila dan Sri Hapsari Wijayanti dkk. Sedangkan syarat kelengkapan bukan
menjadi sebuah syarat utama dalam sebuah kalimat untuk dapat dikatakan
paragraf. Untuk syarat keberurutan, sebenarnya sudah masuk dalam syarat
kepaduan atau koherensi.

G. Teknik dan Pola Pengembangan Paragraf


Dalman (2011: 56) menyatakan, “Pola pengembangan paragraf adalah
bentuk pengembangan kalimat topik ke dalam kalimat-kalimat penjelas atau
kalimat-kalimat pengembang.” Pola pengembangan paragraf mencakup dua
persoalan utama, yaitu: (1) kemampuan merinci gagasan utama paragraf ke

8
dalam gagasan-gagasan penjelas (2) kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan
penjelas ke dalam gagasan penjelas
Pola pengembangan paragraf terdiri dari 11 (Citra Winda Ulvia dkk:
2015), yaitu
1. Pola Pengembangan Paragraf Perbandingan
Paragraf perbandingan adalah paragraf yang kalimat topiknya
berisi
perbandingan dua hal. Kalimat topik tersebut kemudian
dikembangkan dengan memerinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang
konkret atau bagian-bagian kecil.
2. Pola Pengembangan Paragraf Pertanyaan
Paragraf pertanyaan adalah paragraf yang kalimat topiknya
dijelaskan dengan kalimat tanya.
3. Pola Pengembangan Paragraf Sebab-Akibat
Pola pengembangan paragraf sebab-akibat adalah paragraf yang
kalimat topiknya dikembangkan oleh kalimat-kalimat sebab-akibat.
4. Pola Pengembangan Paragraf Contoh
Paragraf contoh adalah paragraf yang kalimat topiknya
dikembangkan dengan contoh-contoh sehingga kalimat topik jelas
pengertiannya.
5. Pola Pengembangan Paragraf Perulangan
Paragraf perulangan adalah paragraf yang kalimat topiknya
merupakan pengulangan kata atau bagian-bagian kalimat yang penting.
6. Pola Pengembangan Paragraf Definisi
Paragraf definisi adalah paragraf yang kalimat topiknya berupa
definisi atau pengertian. Definisi yang terkandung dalam kalimat topik
tersebut memerlukan penjelasan panjang lebar agar tepat maknanya
ditangkap oleh pembaca. Alat untuk memperjernih pengertian tersebut
adalah serangkaian kalimat pengembang.

7. Pola Pengembangan Paragraf Pemerincian

9
Pola pengembangan paragraf pemerincian adalah paragraf yang
kalimat topiknya berupa rincian fakta ataupun pendapat. Dengan demikian,
ide pokok dirinci dengan sejumlah fakta yang dikembangkan oleh kalimat
pengembang.
8. Pola Pengembangan Paragraf Ilustrasi
Pengembangan paragraf dengan ilustrasi adalah pengembangan
paragraf yang kalimat topiknya menyajikan suatu gambaran atau melukiskan
suatu objek.
9. Pola Pengembangan Paragraf Kronologi
Pengembangan paragraf dengan kronologi atau urutan-urutan dari
suatu peristiwa atau kejadian, lazim digunakan dalam wacana kisahan.
Kejadian-kejadian dipaparkan selangkah demi selangkah secara kronologis.
10. Pola Pengembangan Paragraf Klasifikasi-Divisi
Pengembangan paragraf dengan klasifikasi dimaksudkan untuk
mengelompokkan sesuatu dalam kelompok-kelompok tertentu berdasarkan
satu kriteria tertentu, klasifikasi berkaitan dengan upaya mencari kelompok
besar yang mencakup objek yang dibicarakan, sedangkan divisi berkaitan
dengan upaya mencari kelompok kecil sebagai suatu objek yang dapat
diambil.
11. Pola Pengembangan Paragraf Analogi
Pola pengembangan paragraf analogi adalah mengembangkan ide
pokok atau gagasan pokok yang belum dikenal dengan membandingkannya
dengan sesuatu yang sudah dikenal. Tujuannya adalah menjelaskan sesuatu
yang kurang dikenal atau belum dikenal.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Paragraf adalah bagian dari wacana yang berisi satu gagasan pokok dan
dapat diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas, atau bagian dari suatu karangan atau
tuturan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan
informasi dengan ide pokok sebagai pengendalinya. Dalam ragam tulis biasanya
ditandai dengan kalimat yang menjorok ke dalam atau spasi yang berbeda.

Paragraf dibuat dengan tujuan memudahkan pemahaman dengan


menceraikan suatu tema dari tema yang lain dan untuk memisahkan dan
menegaskan perhentian secara wajar dan formal.

Paragraf yang baik harus memenuhi syarat kepaduan, koherensi dan


kohesi, serta pengembangan yang baik.

B. Saran

Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan, Besar
harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena
keterbatasan pengetahuan dan referensi, Kami menyadari makalah ini jauh dari
sempurna, Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Dalman, H. 2011. Keterampilan Menulis. Bandar Lampung: Universitas Muhamadiyah.

Djoko Widagdho, Bahasa Indonesia: Pengantar Kemahiran Berbahasa diperguruan


Tinggi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997, h. 83.

Mila, Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, Yogyakarta: Kanwa


Publisher, 2011, h. 87.

Ramlan, M. 1993. Paragraf: Alur Pikiran dan Kepaduannya dalam Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: Andi Offset.

Siti Muawanah, Bahan Ajar Bahasa Indonesia Jurusan Syariah, Palangka Raya:
STAIN, 2012, h.122.

Sri Hapsari Wijayanti, dkk., Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah,
Jakarta: Rajawali Pers, 2013, h.97.

Ulvia, Citra Winda, Mulyanto Widodo, and Munaris. “Pola Pengembangan Paragraf
Pada Teks Bacaan Dalam Buku Pelajaran Bahasa Indonesia.” Jurnal Kata (2015):
4–9.

12

Anda mungkin juga menyukai