Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PARAGRAF
Di susun untuk memenuhi Tugas dalam Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Desma Yuliadi Saputra M.Pd

DI SUSUN OLEH
1. Mohamad Rizal (8801220012)

2. M. Robby Sugara (8801220023)

3. M. Rafli Isna Nauli (8801220026)

4. Muhamad Andi Rachman (8801220031)

5. Meyanda Alyzah Pratiwi (8801220036)

6. Masfatmawati (8801220071)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

DIII KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, Tugas Makalah Mata
Kuliah Bahasa Indonesia yang membahas tentang “Paragraf” dapat diselesaikan dengan baik
dan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan buku yang berkaitan dengan
Bahasa Indonesia, dan serta informasi dari media massa yang berhubungan denganBahasa
Indonesia. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu
diharapkan berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk Pembaca.

Serang, 23 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………... ii


DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………… 1
C. Tujuan ……………………………………………………………………………... 1
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………… 2
A. Pengertian Paragraf………………………………………………………………... 2
B. Unsur Paragraf………………….………………….….………..………………….. 3
C. Syarat Paragraf.…..………………………………………………………………... 4
D. Fungsi Paragraf………………..…………………………………………………… 5
E. Ciri Paragraf………………………………………………………………………... 5
F. Jenis Paragraf………………………………………………………………………. 6
G. Stuktur Paragraf.……………………………………………………………………. 8

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………….... 10


A. Kesimpulan ………………………………………………………………………... 10
B. Penutup ……………………………………………………………………………. 10
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Psikologi ialah ilmu yang meneliti jiwa, perilaku, dan proses mental. Dengan
adanya ilmu psikologi kita dapat mempelajari jiwa, perilaku, dan proses mental.
Oleh karena itu, untuk mempelajari hal tersebut kita membutuhkan kesadaran yang
bertujuan untuk memfokuskan apa yang kita pelajari. Karena terkadang kita sadar
tetapi adakalanya tidak, dengan ilmu psikologi kita dapat mengetahui tentang
kesadaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Paragraf?
2. Apa Saja Unsur Paragraf
3. Apa saja Syarat Paragraf?
4. Apa Fungsi Paragraf?
5. Apa saja Ciri Paragraf?
6. Apa saja Jenis Paragraf?
7. Apa saja Struktur Paragraf?
C. Tujuan
1. Agar pembaca dapat mengerti tentang Paragraf
2. Agar pembaca dapat mengerti apa saja Unsur Paragraf
3. Agar pembaca dapat mengerti apa saja Syarat Paragraf
4. Agar pembaca dapat mengerti apa saja Fungsi Paragraf
5. Agar pembaca dapat mengerti apa saja Ciri Pragraf
6. Agar pembaca dapat mengerti apa saja Jenis Pragraf
7. Agar pembaca dapat mengerti apa saja Struktur Paragraf

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf

Di dalam sebuah tulisan atau karangan biasanya terdapat bagian yang agak
menjorok ke dalam. Bagian yang secara fisik sudah tampak dengan nyata karena
adanya tanda menjorok itu disebut paragraf. Dengan kata lain, batas-batas paragraf
ditandai indensi (biasanya dimulai pada ketukan kelima dari margin kiri).

Hakikat paragraf sebenarnya tidak sesederhana itu. Paragraf merupakan miniatur


dari suatu karangan. Syarat-syarat sebuah karangan ada pada paragraf. Memahami
seluk beluk paragraf berarti juga memahami miniatur dari sebuah bangun yang
disebut karangan. Terampil membangun paragraf berarti terampil pula membangun
miniatur karangan dalam ukuran yang lazim. Hal ini berarti bahwa paragraf
merupakan dasar utama bagi kegiatan karang-mengarang. Untuk dapat memahami
paragraf secara baik, kita perlu mengetahui batasan-batasan paragraf. Banyak
pendapat mengenai pengertian dan batasan paragraf. Meskipun demikian, intisari
dari pendapat-pendapat tersebut adalah 2 sama. Pada dasarnya paragraf merupakan
seperangkat kalimat yang saling berhubungan yang secara bersama dipakai untuk
menyatakan atau mengembangkan sebuah gagasan.

Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan dan
didukung oleh himpunan kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk
sebuah gagasan. Dalam sebuah karangan/tulisan, paragraf mempunyai fungsi
memudahkan pengertian dan pemahaman dengan memisahkan satu topik atau tema
dengan topik atau tema yang lain karena setiap paragraf hanya boleh memiliki satu
unit pikiran atau ide pokok. Ide pokok tersebut berfungsi sebagai pengendali
informasi yang diungkapkan melalui sejumlah kalimat.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan hal-hal berikut.

1. Paragraf mempunyai ide pokok (gagasan utama) yang dikemas dalam kalimat
topik. Bagi penulis, ide pokok itu menjadi pengendali untuk kalimat-kalimat
penjelas/ pengembang agar tidak keluar dari pokok pembicaraan. Sementara itu,
bagi pembaca, ide pokok itu menjadi penuntun dalam memahami isi karena di
situlah inti informasi yang ingin disampaikan penulis.
2. Salah satu dari sekumpulan kalimat dalam paragraf merupakan kalimat topik,
sedangkan kalimat-kalimat lain merupakan pengembang yang berfungsi
memperjelas atau menerangkan kalimat topik.

2
B. Unsur Paragraf
1. Gagasan Utama dan Kalimat Topik

Dalam sebuah paragraf, inti permasalahan terdapat pada topik utama atau pikiran
utama. Semua pembicaraan dalam 3 paragraf terpusat pada pikiran utama. Pikiran
utama inilah yang menjadi pokok persoalan atau pokok perbincangan sehingga juga
sering disebut gagasan pokok, gagasan utama, atau ide pokok. Gagasan utama
tersebut dikemas dalam sebuah kalimat topik.

Fungsi kalimat topik sangat penting, yaitu memberitahukan kepada pembaca


mengenai apa yang diperbincangkan di dalam paragraf itu. Bagi penulis kalimat
topik berfungsi sebagai pengendali atau pengontrol terhadap permasalahan yang
akan dibicarakan di situ. Dengan kata lain, kalimat topik berfungsi sebagai pemberi
arah terhadap semua permasalahan yang dituliskan di dalam paragraf itu. Bagi
paragraf itu sendiri, kalimat topik berfungsi sebagai sandaran bagi kalimat-kalimat
lain di dalam paragraf itu. Kalimat-kalimat lain akan selalu bertolak dari gagasan
yang terdapat di dalam kalimat topik itu. Semua kalimat yang membina paragraf itu
secara bersama sama menyatakan satu hal atau satu tema tertentu. Untuk membuat
paragraf, kalimat topik harus dikembangkan dengan kalimat-kalimat penjelas.
Pengembangan paragraf dilakukan untuk memerinci secara cermat gagasan utama
yang terkandung dalam kalimat topik. Dalam perincian itu terangkai sejumlah
informasi yang terhimpun menurut kerangka dan tahapan tertentu. Dengan
menuliskannya dalam kalimat-kalimat penjelas, informasi itu disampaikan secara
logis, dijalin secara berurutan, dan ditautkan secara tertib.

Dalam pembuatan paragraf, gagasan utama yang dituangkan dalam kalimat topik
dapat diletakkan pada bagian awal, akhir, awal dan akhir, di tengah, atau dapat pula
menyebar ke seluruh bagian paragraf. Secara umum, paragraf yang efektif
mempunyai ciri-ciri, yaitu:

• satu gagasan utama yang dijelaskan dengan beberapa pikiran penjelas,


• pikiran penjelas yang betul-betul mendukung gagasan utama,
• gagasan utama dan penjelas yang dikemas dalam kalimat yang lugas dan efektif,
dan
• kalimat yang satu berkait serasi dengan kalimat yang lain dalam sebuah
paragraf.

2. Kalimat Utama

Unsur pembangun paragraf yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat ini adalah
kalimat yang mengandung suatu gagasan utama yang diletakan secara tersirat.

3
kalimat utama adalah sebuah kalimat yang sifatnya umum. Hal ini dikarenakan
supaya dapat dikembangkan kembali dengan kalimat – kalimat penjelas.

3. Kalimat pendukung
Kalimat pendukung yaitu suatu kalimat yang mengandung gagasan – gagasan
penjelas. Kalimat ini mempunyai fungsi untuk menguatkan atau mendukung
gagasan utama yang ada pada kalimat utama dengan cara memberikan data berupa
fakta, contoh, opini, dan lain – lain.

4. Transisi

Supaya menjadi sebuah paragraf yang padu, kalimat – kalimat di dalam paragraf
disusun dengan menggunakan transisi atau konjungsi. Ada dua macam konjungsi
yang biasa dipakai, yakni konjungsi antar kalimat dan konjungsi intra kalimat.

• Konjungsi intra kalimat yaitu kata sambung yang menghubungkan antara


induk kalimat dan anak kalimat. Contohnya yaitu “dan”, “tetapi”, “karena”,
“agar”, dan lain sebagainya.
• Konjungsi antar kalimat yaitu sebuah konjungsi yang menghubungkan antara
kalimat – kalimat yang ada di dalam paragraf. Contohnya yaitu ; “Lagi pula”,
“Oleh karena itu”, “Terlebih lagi”, “Namun”, “Disamping itu”, dan lain – lain.

5. Penegas

Unsur yang terakhir yaitu penegas. Unsur ini tidak terlalu penting di dalam sebuah
pargraf karena tidak semua paragraf mempunyai penegas. Fungsi dari penegas ini
yaitu untuk menambah daya tarik sebuah paragraf , menghindari kebosanan saat
membacanya, dan sebagai penegas atau pengulang gagasan utama.

C. Syarat Paragraf

Paragraf yang baik merupakan paragraf yang dapat menyampaikan pikiran dengan
baik kepada pembaca. Adapun syarat dari paragraf yakni harus mempunyai syarat-
syarat sebagai berikut :.

1. Kesatuan (Unity)
Yang dimaksud kesatuan yakni suatu paragraf harus dibangun dengan satu pikiran
yang jelas. Satu pikiran tersebut diuraikan ke dalam bentuk pikiran pokok dan
beberapa pikiran jelas. Hubungan pikiran yang satu dengan pikran lainnya
menandakan bahwa paragraf tersebut sudah mempunyai kesatuan

2. Kepaduan (Koherensi)
Kepaduan terwujud dari hubungan kompak antar kalimat pembentuk paragraf.
Kepaduan yang baik terjadi jika hubungan timbal balik antar kalimat wajar dan

4
mudah dipahami. Ada beberapa cara supaya paragraf mempunyai kepaduan yang
kompak, yakni dengan memakai kata ganti, kata penghubung, serta perincian dan
urutan pikiran.

3. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup
untuk menunjang kalimat pokok.

D. Fungsi Paragraf

• Berfungsi untuk mengekspresikan gagasan dalam bentuk tulisan dengan


memberikan suatu bentuk pikiran dan perasaan dengan serangkaian kalimat
yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.

• Berfungsi untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri
beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran juga.

• Berfungsi untuk memudahkan dalam pengorganisasiaan gagasan bagi yang


menulis dan memberikan kemudahan pemahana bagi pembacanya

• Berfungsi untuk memudahkan dalam pengembangan topik karangan ke dalam


satuan unit pikiran yang lebih kecil.

• Berfungsi untuk memudahkan dalam pengendalian variabel, terutama


karangan yang terdiri dari beberapa variabel.

E. Ciri Paragraf

1. Bertakuk/letaknya agak dalaman, ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis


karangan yang biasa.
2. paragraf menggunkan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik
3. Kalimat topik dan selebihnya adalah kalimat pengembang sebagai fungsi
penjelas, menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat
dalam kalimat topik.
4. Paragraf menggunkan pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat
penjelas.

F. Jenis Paragraf

1. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi yaitu suatu paragraf yang menceritakan atau memaparkan
sesuatu secara jelas. Paragraf deskripsi bisa ditandai dengan ciri-ciri antara lain,
paragraf ini menggambarkan suatu objek seperti benda, tempat, atau suasana

5
tertentu dengan memakai panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman,
pengecapan, dan perabaan. Hal-hal yang digambarkan dari objek berupa ciri-ciri
fisik dan sifat objek tertentu seperti warna, ukuran, bentuk, dan kepribadian. Dalam
jenis paragraf ini sering ditemui kata-kata atau frase yang bermakna keadaan atau
kata sifat.

Contoh Paragraf Deskripsi yaitu sebagai berikut :


“Meja yang dibelikan ayah untuk Ari sebagai hadiah ulang tahun sudah sampai.
Meja itu terbuat dari kayu jati. Meja itu tingginya kurang lebih dari 75 cm lebarnya
sekirar 50 cm dengan panjang 1,5 meter. Meja bewarna coklat muda ini terlihat
sangat cocok dengan ruang belajar Ari yang sedikit gelap. Meja ini punya 2 lemari
yang 1 sebelah kiri dan yang satunya sebelah kanan. Dengan adanya penyangga
kaki membuat meja ini nyaman dipakai untuk belajar.”

2. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi yaitu suatu paragraf yang memaparkan cara atau petunjuk
supaya pembaca memahami bacaan denga jelas. Ciri-ciri dari paragraf ini yakni
terdapat definisi atau pengertian mengenai istilah dari suatu topik pembahasan.
Tidak berunsur mengajak atau mempengaruhi. Berupa paragraf yang informatif,
artinya bisa memberikan sebuah informasi kepada pembaca. Biasanya paragraf ini
mempunyai rincian data yang jelas untuk mendukung informasi yang disampaikan.

Contoh Paragraf Eksposisi :


“Organisasi membutuhkan kerjasama yang kuat supaya dapat berjalan dengan baik.
Seperti layaknya sebuah mobil yang bergerak dikarenakan mesin mobil dan
komponen-komponen lainnya yang berkerjasama. Organisasi juga membutuhkan
suatu komponen-komponen seperti ketua organisasi, wakil ketua, sekretaris,
bendahara, humas dan anggota kelompok. Mereka inilah yang menggerakkan
organisasi. Seperti pada sebuah mobil bila satu saja tidak ada atau rusak, akan
menghambat jalannya mobil bahkan tidak dapat jalan sama sekali. Begitu pula
dengan organisasi, semua pihak mempunyai fungsi dan tugas tertentu yang akan
menggangu jalannya organisasi, bila salah satu dari mereka tidak ada atau tidak
bekerja. Bahkan bagian yang paling kecil seperti anggota pun sangat penting
kedudukannya di dalam organisasi.”

3. Paragraf Narasi
Paragraf narasi merupakan suatu paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau
peristiwa yang di dalamnya terdapat subjek pelaku waktu kejadian serta alur cerita.
Ciri-ciri dari paragraf ini yakni, dirangkai dalam urutan waktu baik berupa alur
maju atau alur mundur. Berisi tentang peristiwa yang meceritakan suatu perbuatan

6
atau tindakan. Mempunyai unsur-unsur cerita seperti tokoh, latar, konflik dan sudut
pandang pengarang. Pada paragraf ini, ciri yang paling muda ditandai
yakni terdapat cukup banyak kalimat langsung. Serta penulisannya mempunyai
gaya yang kreatif dan berestetika sehingga bisa membuat bacaannya semakin
menarik.

Contoh Paragraf Narasi :


“Stevanus dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur
Stuttgart. Bapaknya bernama Stevanus lucas, seorang penjual ranjang bulu yang
kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama maria. Mereka
menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi;
Stevanus disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi
pelajaran biola.”

4. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi merupakan suatu paragraf yang mengutarakan suatu pendapat
atau ide yang mempunyai alasan yang mendukung. Ciri-cirinya yakni Kalimat
utama berupa suatu pendapat atau gagasan yang disampaikan oleh penulis.
Pendapat yang disampaikan biasanya berupa suatu hal yang menarik pembacanya
dan menciptakan kontroversi di dalam masyarakat.

Disertai dengan kalimat-kalimat penjelas berupa alasan yang kuat dan didukung
oleh fakta, contoh, data statistic, grafik untuk lebih meyakinkan pembacanya. Dan
diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang logis dan berlandaskan gagasan utama
yang disampaikan di awal kalimat.

Contoh Paragraf Argumentasi :


“Biaya pendidikan di Indonesia sangatlah mahal. Walaupun pemerintah sudah
memberikan bantuan, tetapi tetap saja para murid harus membayar beberapa biaya
untuk keperluan sekolah, seperti baju, buku, dan lain – lain. Mahalnya biaya
pendidikan ini tidak hanya sebatas pada sekolah dasar saja, tetapi hingga di
perguruan tinggi. Bahkan biaya untuk menempuh pendidikan di kampus amat
sangat mahal karena pemerintah tidak memberikan bantuan langsung kepada
perguruan – perguruan tinggi. Banyak anak – anak yang sesudah lulus dari SMA
lebih memilih untuk mencari pekerjaan saja daripada melanjutkan di perguruan
tinggi. Akibatnya, pendidikan di Indonesia tidaklah merata dan hanya
terkonsentrasi kepada orang yang mampu saja. Sedangkan bagi orang yang kurang
mampu, pendidikan tinggi hanyalah sebuah angan.”

5. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi yaitu suatu paragraf yang berisi ajakan yang mempunyai tujuan
supaya pembaca melakukan tindakan. Paragraf persuasi mempunyai alasan-alasan

7
yang kuat disertai dengan data dan fakta. Paragraf ini berusaha meyakinkan
pembacanya untuk melakukan atau mempercayai yang ditulis oleh penulis.
Paragraf persuasi banyak memakai kata-kata ajakan seperti ayo, mari dan
sebagainya. Biasanya mengutamakan kesepakatan pendapat dan menghindari
konflik supaya kepercayaan pembacanya tidak hilang.

Contoh Paragraf Persuasi :


“Pendidikan merupakan hal yang paling penting di dalam hidup ini ,baik
pendidikan formal atau informal. Dengan pendidikan kita bisa mendapatkan dan
menjadi apapun yang kita inginkan. Pendidikan juga dapat mengarahkan kita ke
kehidupan yang lebih baik. Pendidikan bisa kita raih dengan belajar yang giat baik
di sekolah, di rumah maupun di tempat-tempat lain. Bila kita tidak belajar dengan
serius dan giat, tentunya apa yang kita lakukan hanyalah sia-sia karena tidak ada
yang bisa dicapai dengan perbuatan yang tidak sungguh-sungguh. Akibatnya kita
tidak dapat menggapai citi-cita. Oleh sebab itu, marilah belajar dengan giat dan
sungguh-sungguh agar kita dapat mencapai cita-cita.”

G. Struktur Paragraf

Mendapatkan banyaknya unsur dan urutan unsur yang pembangun paragraf,


struktur paragraf dapat dikelompokkan menjadi delapan kemungkinan, yaitu :

1. Paragraf terdiri atas transisi kalimat, kalimat topik, kalimat pengembang, dan
kalimat penegas.
2. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, kalimat pengembang,
dan kalimat penegas.
3. Parazraf terdiri atas kalimat topik, kalimat pengembang, dan kalimat peneges.
4. Paragraf terdiri atas transisi berupa kata, kalimat topik, dan kalimat
pengembang.
5. Paragraf terdiri atas transisi berupa kalimat, kalimat topik, kalimat
pengembang.
6. Paragraf terdiri atas kalimat topik dan katimat pengembang.
7. Paragraf terdiri atas kalimat pengembang dan katimat topik.

Seperti yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya bahwa dalam membuat
paragraf kalimat topik harus dikembangkan dengan kalimat-kalimat penjelas.
Kalimat-kalimat penjelas tersebut berfungsi mendukung, menjelaskan, atau
mengembangkan kalimat topik. Kalimat-kalimat semacam itu lazim disebut
kalimat pengembang.

Dalam paragraf, tingkat keeratan hubungan antara kalimat-kalimat pengembang


dan kalimat topik berbeda-beda. Ada kalimat-kalimat pengembang yang langsung
menjelaskan kalimat topiknya. Namun, ada pula kalimat-kalimat pengembang yang
tidak secara langsung menjelaskan kalimat topiknya. Kalimat yang langsung

8
menjelaskan kalimat topiknya disebut kalimat pengembang langsung atau kalimat
pengembang mayor, sedangkan kalimat yang secara tidak langsung menjelaskan
kalimat topik disebut kalimat pengembang taklangsung atau kalimat pengembang
minor. Kalimat pengembang taklangsung menjelaskan kalimat topik melalui
kalimat pengembang langsung. Pengembangan kalimat topik dengan kalimat-kalimat
penjelas tersebut membentuk suatu bangun atau struktur 5 paragraf.

Pada bagian sebelumnya telah dibahas bahwa sebuah paragraf terdiri atas kalimat topik
yang dijelaskan dengan kalimat-kalimat pengembang, baik pengembang langsung dan
pengembang taklangsung. Banyaknya kalimat pengembang langsung dan pengembang
taklangsung sangat bergantung pada luas dan sempitnya cakupan informasi yang terdapat
pada kalimat topiknya. Namun, yang tidak boleh dilanggar adalah kalimat topik yang
langsung dijelaskan oleh kalimat pengembang taklangsung. Dalam membuat paragraf
perlu diperhatikan hierarki di atas. Kalimat topik hendaknya selalu diikuti dengan kalimat
pengembang langsung. Seandainya perlu ada kalimat pengembang taklangsung,
tempatnya harus sesudah kalimat pengembang langsung. Struktur paragraf yang hierarkis
tersebut, antara lain, adalah (1) kalimat topik (KT)–kalimat pengembang langsung (KPL),
(2) kalimat topik (KT)–kalimat pengembang langsung (KPL)– kalimat pengembang
taklangsung (KPT), (3) kalimat pengembang langsung (KPL)–kalimat topik (KT), (4) kalimat
pengembang taklangsung (KPT)–kalimat pengembang langsung (KPL)–kalimat topik (KT).
Struktur paragraf (1) dan (2) diawali dengan kalimat topik dan Kalimat Topik Kalimat
Pengembang Langsung Kalimat Pengembang Taklangsung 6 dijelaskan dengan kalimat
pengembang. Sementara itu, struktur (3) dan (4) diawali dengan kalimat penjelasnya
(kalimat pengembang taklangsung dan kalimat pengembang langsung) kemudian baru
disimpulkan dalam kalimat topik.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari


satukalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud
KalimatPokok adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari
paragrafitu sendiri. Dan Kalimat Penjelas merupakan suatu kalimat yang
berisikanpenjelasan masalah yang terdapat di kalimat pokok.
Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian
per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
1.Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok
Keseluruhanparagraph
2.Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya.
Penanda bahwa pikiran baru dimulai. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan
jalan pikiran secara sistematis
3.Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi
pengantar,transisi, dan penutup.Berdasarkan jenis-jenisnya, paragraf dibedakan
menjadi lima jenis, yaitu :
1.Paragraf Narasi
2.Paragraf Deskripsi
3.Paragraf Persuas
4.Paragraf Eksposisi
5.Paragraf Argumentasi.

B. Saran
Sebaiknya dalam penyusunan paragraf harus menggunakan aturan-aturan
yangsudah disepakati, karena masih banyak orang yang menulis sebuah paragraf
bahkanwacana tidak mengikuti aturan-aturan dalam penulisan paragraf yang baik
dan benar.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://rumahpusbin.kemdikbud.go.id/buku/458_Buku_Seri_Penyuluhan_2019_P
aragraf.pdf
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/Buku_Penyuluhan_Paragraf.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai