Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PEMEBERIAN OBAT SC (SUBCUTAN)


Di susun untuk memenuhi Tugas dalam Mata Kuliah Farmakologi
Dosen Pengampu: Ibu Ns. Rosari Tarigan S.Kep., M.Kep

DI SUSUN OLEH:

1. Asih Nuraini 8801220008


2. Mohamad Rizal 8801220012
3. Kinanti Ira Lestary 8801220047
4. Sendi Afriansyah 8801220068
5. Masfatmawati 8801220071

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

DIII KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, Tugas
Makalah Mata Kuliah Farmakologi yang membahas tentang “Pemberian Obat SC
(Subcutan)” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Dalam penyusunan makalah ini, ditulis berdasarkan Artikel/Jurnal yang berkaitan


dengan Pemberian Obat SC (Subcutan), serta informasi dari media massa yang
berhubungan Pemberian Obat SC (Subcutan). Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan berbagai masukan yang bersifat
membangun demi kesempurnaannya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns. Rosari Tarigan S.Kep., M.Kep
selaku Dosen Farmakologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk Pembaca.

Serang, 09 April 2023

Penyusun
ii
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 2
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 2
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Konsep injeksi subkutan…………........................................................... 3
2.2 Indikasi pemberian obat……….......……..…………………………....... 3
2.3 Kelebihan dan kekurangan injeksi subkutan…………………………… 6
2.4 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam injeksi subkutan......................... 6
BAB III: PENUTUP 8
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 8
3.2 Saran……………………………………………………………………. 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang di lakukan
denganmenyuntikan obat tersebut kejaringan tubu. Pemberian obat melalui
parenteral dapatdilakukan dengan cara:
1.Subcutaneous (SC) yaitu penyuntikan obat kedalam jaringan yang berada
dibawahlapisan dermis.
2.Intradermal (ID) yaitu penyuntikan obat kedalam lapisan dermis, dibawah
epidermis.
3.Intramuscular (IM) yaitu menyuntikkan obat kedalam lapisan otot tubuh.
4.Intravenous (IV) yaitu menyuntika obat kedalam vena.
Selain empat cara di atas dokter sering menggunakan cara intratechal atau
intraspinal, intrakardial, intrapleural, intra arteliar, dan intra articular untuk
pemberian obat parential ini.

Subkutan (SC) (‘Onset of action” lebih cepat daripada sedian suspensi,


determinan dari kecepatan absorbsi ialah total luas permukaan dimana terjadi
penyerapan menyebabkan konstriksi pembulu darah lokal sehingga difusi obat
tertahan/diperlama, obatdapat dipercepat dengan menambahkan hyaluronidase,
suatu enzim yang memecah mukopolisakarida dari matriks jaringan). Subkutan
atau dibawah kulit (s.c) yaitu disuntikan kedalam tubuh melalui bagian yang
sedikit lemaknya dan masuk kedalam jaringan dibawah kulit; volume yang di
berikan tidak lebih dari 1 ml. (Wagiran, 2015)

iv
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana konsep injeksi subkutan?
b. Bagaimana cara indikasi pemberian obat subcutan?
c. Apa saja kelebihan dan kekurangan injeksi subkutan?
d. Apa saja yang harus diperhatikan dalam injeksi subkutan?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Untuk mengetahui dan memahami konsep injeksi subkutan
b. Untuk mengetahui dan memahami indikasi pemberian obat
c. Untuk mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan injeksi subkutan
d. Untuk mengetahui dan memahami hal-hal yang harus diperhatikan dalam
injeksi subkutan

v
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Injeksi Subkutan


2.1.1. Definisi
Pemeberian obat Subkutan adalah tindakan pemberian obat kedalam tubuh
dengan cara memasukkan obat kedalam jaringan di bawah kulit dengan
menggunakan spuit. Metode penyuntikan melalui rute ini biasanya
dilakukan untuk memberi insulin dan imunisasi. Injeksi subkutan dilakukan
dengan menyuntikan jarum menyudut 45 derajat dari permukaan kulit.
Kulit sebaiknya sedikit dcubit untuk menjauhkan jaringan subkutis
dari jaringan otot. Ada beberapa area tubuh yang dapat digunakan untuk
memberi obat dengan metode ini, antata lain lengan atas bagian dalam,
paha bagian depan, daerah perut, dan daerah punggung atas. (Wagiran,
2015)
2.1.2.Tujuan
a.Mengntrol kadar gula darah
b.Memasukkan sejumlah toksin atau obat untuk di absorbsi
2.1.3.Lokasi Injeksi
a.Lengan atas bagian luar
b.Paha anterior
c.Daerah abdomen
d.Area scapula pada punggung atas
e.Daerah ventrogluteal dan dorsogluteal bagian atas

2.2. Indikasi Pemberian Obat


Indikasi: bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak mau bekerja sama
karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, tidak alergi.

vi
Lokasinya yang ideal adalah lengan bawah dalam dan punggung bagian atas.
(Sigalingging, 2013)
Kontra indikasi: luka, berbulu, alergi, infeksi kulit.
2.2.1. Alat dan Bahan
Baki berisi:
1. Bak injeksi steril.
2. Obat yang diperlukan.
3. Kapas alkohol.
4. Spuit sesuai ukuran penggunaan.
5. Buku daftar obat.
6. Piala ginjal/nierbekan bengkok
7. Sarung tangan.
8. Pengalas.
2.2.2 Persiapan Pasien
Jelaskan kepada pasien mengenai tujuan dan tindakan yang akan
dilakukan.Menurut (Sigalingging, 2013) Prosedur kerja
1. Periksa kembali order obat : nama pasien , nama dan dosis obat , rute
pemberian dan waktu pemberian.
2. Siapkan obat
3. Letakkan peralatan dan obat kedekat pasien
4. Cuci tangan
5. Posisikan pasien senyaman mungkin
6. Letakkan pengalas dan piala ginjal dekat dengan area yang diinjeksi
7. Pasang sarung tangan
8. Buka oabat dengan cara :
 Flakon/vial : buka tutup metal , lakukan desinfeksi tutup karet
dengan kapas alkohol apabila persediaan dalam flakol masih

vii
berupa bubuk, larutkan dengan aquabidest sebanyak yang
tercantum pada petunjuk penggunaan obat
 Ampuls : ketuk oabat yang ada diujung ampuls, patahkan leher
ampuls dengan tangan menggunakan kain kasa
9. Isi spuit dengan obat sesuai dosis yang ditentukan
 Isap udara sebanyak cairan yang diperlukan tusuk jarum dengan
posisi bevel tegak. suntikan udara kedalam flakon. Balik flakon,
dengan tangan kiri memegang flakon dengan ibu jari dan jari
tengah sedangkan tangan kanan memegang ujung barrel dan
plugger. Jaga ujung jarum dibawa cairan. Biarkan tekanan udara
membantu mengisi obat kedalam spuit. Setelah selesai tarik jarum
dari ampuls
10. Buang udara dalam spuit kemudian tutup masukkan kedalam bak
injeksi.
11. Pilih area penusukan kemudian lakukan desinfeksi dengan kapas
alkohol
12. Lakukan penyuntikan dengan lubang jarum menghapad keatas
membentuk sudut 45 derajat apabila menggunakan spuit 3 cc dan sudut
90 derajat , apabila menggunakan spuit 1cc terhadap permukaan kulit.
13. Lakukan aspirasi
14. Masukkan obat secara perlahan
15. Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol
16. Letakkan spuit dan kapas ke dalam piala ginjal/nierbekan bengkok
17. Rapikan pasien dan perhatikan reaksi pasien
18. Cuci tangan
19. Dokumentasikan tindakan

viii
2.2.3.Jenis obat yang diberikan secara subkutan
a. Vaksin
b. Obat–obatan pre oprasi
c. Narkotik
d. Insulin
e. Heparin
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Injeksi Subkutan
Kekurangan dan Kelebihan injeksi Sub Cutan (Abdullah, 2014)
 Kelebihan
1. Diperlukan latihan sederhana
2. Absorpsi obat capat larut dalam air
3. Mencegah keruskan sekitar salran cerna
 Kekurangan
1. Rasa sakit dan kerusakan kulit
2. Tidak dapat dipakai jika volume obat besar
3. Bioavibilitas berfariasi, sesuai lokasi
4. Harus menggunakan tekhnik steril
5. Lebih mahal diandingkan oral
6. Lebih lambat dibandingkan pemberian IM
7. Dapat menyebabkan ansietas (kecemasan yang berlebihan dan lebih
bersifatsubyektif)

2.4 Hal yang Harus Diperhatikan


 Pastikan syarat dan indikasi suntikan pada pasien sudah terpenuhi sebelum
melakukan penyuntikan subkutan.
 Jagalah kesterilan alat dan bahan yang digunakan.
 Lakukan pencegahan infeksi pada pasien melalui tindakan desinfeksi.
 Lakukan tindakan penyuntikan dalam ruangan yang sesuai dengan standar.

ix
 Perhatikan prinsip penyuntikan subkutan.
 Pastikan privacy pasien benar – benar terjaga.
 Lakukan tekhnik pembuangan sampah/ limbah bekas pakai sesuai prosedur.

x
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Injeksi subkutan diberikan dengan menusuk area dibawah kulit yaitu jaringan
konektif atau lemak dibawah dermis. Setiap jaringan subkutan dapat dipakai untuk
area injeksi ini, yang lazim adalah pada lengan atas bagian luar, paha bagian depan,
dan area perut. Injeksi harus tidak diberikan pada area yang nyeri, merah, pruitis atau
edema. Pada pemakaian injeksi subkutan jangka lama, maka injeksi perlu di
rencanakan untuk diberikan secara rotasi pada area yang berbeda. Jenis obat yang
lazim diberikan secara subkutan adalah vaksin, obat –obatan preoprasi, narkotika
insulin, dan heparin.

3.2 Saran
Sebagai petugas pelayanan kesehatan ketika akan memberikan injeksi subkutan harus
sesuai dengan Standar Oprasinal Prosedurnya (SOP). Karena pemberian obat melalui
subkutan memiliki kekurangan yaitu harus menggunakan tekhnik steril, maka dalam
pemberian obat melalui subkutan harus dilakukan secara teliti.

xi
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. (2014). Kebutuhan dasar Manusia Untuk Keperawatan.Jakarta: Trans Info


Media.
Sigalingging, G. (2013). Kebutuhan Dasar manusia. Jakarta: EGC.
Wagiran. (2015). Keterampilan Dasar.Jakarta: Trans Info Media.
Imelda, F., & Ners, M. (2022). Buku Ajar Farmakologi Untuk Mahasiswa
Keperawatan. Media Sains Indonesia.
Imelda, F., & Ners, M. (2022). Buku Ajar Farmakologi Untuk Mahasiswa
Keperawatan. Media Sains Indonesia.
Haryani, S. (2015). Faktor–Faktor Yang Berhubungan Dengan Penerapan Prinsip
Enam Tepat Pemberian Obat. Jurnal Media Kesehatan, 8(1), 71-77.
Web
https://www.academia.edu/12915424/INJEKSI_SUBKUTAN diakses tnggl 11-04-23
https://id.wikihow.com/Memberikan-Injeksi-Subkutan diakses tnggl 11-04-23

xii

Anda mungkin juga menyukai