DI SUSUN OLEH:
FAKULTAS KEDOKTERAN
DIII KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayat-Nya serta berbagai upaya, Tugas
Makalah Mata Kuliah Farmakologi yang membahas tentang “Pemberian Obat SC
(Subcutan)” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns. Rosari Tarigan S.Kep., M.Kep
selaku Dosen Farmakologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat untuk Pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 2
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 2
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Konsep injeksi subkutan…………........................................................... 3
2.2 Indikasi pemberian obat……….......……..…………………………....... 3
2.3 Kelebihan dan kekurangan injeksi subkutan…………………………… 6
2.4 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam injeksi subkutan......................... 6
BAB III: PENUTUP 8
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 8
3.2 Saran……………………………………………………………………. 8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
iv
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana konsep injeksi subkutan?
b. Bagaimana cara indikasi pemberian obat subcutan?
c. Apa saja kelebihan dan kekurangan injeksi subkutan?
d. Apa saja yang harus diperhatikan dalam injeksi subkutan?
v
BAB II
PEMBAHASAN
vi
Lokasinya yang ideal adalah lengan bawah dalam dan punggung bagian atas.
(Sigalingging, 2013)
Kontra indikasi: luka, berbulu, alergi, infeksi kulit.
2.2.1. Alat dan Bahan
Baki berisi:
1. Bak injeksi steril.
2. Obat yang diperlukan.
3. Kapas alkohol.
4. Spuit sesuai ukuran penggunaan.
5. Buku daftar obat.
6. Piala ginjal/nierbekan bengkok
7. Sarung tangan.
8. Pengalas.
2.2.2 Persiapan Pasien
Jelaskan kepada pasien mengenai tujuan dan tindakan yang akan
dilakukan.Menurut (Sigalingging, 2013) Prosedur kerja
1. Periksa kembali order obat : nama pasien , nama dan dosis obat , rute
pemberian dan waktu pemberian.
2. Siapkan obat
3. Letakkan peralatan dan obat kedekat pasien
4. Cuci tangan
5. Posisikan pasien senyaman mungkin
6. Letakkan pengalas dan piala ginjal dekat dengan area yang diinjeksi
7. Pasang sarung tangan
8. Buka oabat dengan cara :
Flakon/vial : buka tutup metal , lakukan desinfeksi tutup karet
dengan kapas alkohol apabila persediaan dalam flakol masih
vii
berupa bubuk, larutkan dengan aquabidest sebanyak yang
tercantum pada petunjuk penggunaan obat
Ampuls : ketuk oabat yang ada diujung ampuls, patahkan leher
ampuls dengan tangan menggunakan kain kasa
9. Isi spuit dengan obat sesuai dosis yang ditentukan
Isap udara sebanyak cairan yang diperlukan tusuk jarum dengan
posisi bevel tegak. suntikan udara kedalam flakon. Balik flakon,
dengan tangan kiri memegang flakon dengan ibu jari dan jari
tengah sedangkan tangan kanan memegang ujung barrel dan
plugger. Jaga ujung jarum dibawa cairan. Biarkan tekanan udara
membantu mengisi obat kedalam spuit. Setelah selesai tarik jarum
dari ampuls
10. Buang udara dalam spuit kemudian tutup masukkan kedalam bak
injeksi.
11. Pilih area penusukan kemudian lakukan desinfeksi dengan kapas
alkohol
12. Lakukan penyuntikan dengan lubang jarum menghapad keatas
membentuk sudut 45 derajat apabila menggunakan spuit 3 cc dan sudut
90 derajat , apabila menggunakan spuit 1cc terhadap permukaan kulit.
13. Lakukan aspirasi
14. Masukkan obat secara perlahan
15. Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol
16. Letakkan spuit dan kapas ke dalam piala ginjal/nierbekan bengkok
17. Rapikan pasien dan perhatikan reaksi pasien
18. Cuci tangan
19. Dokumentasikan tindakan
viii
2.2.3.Jenis obat yang diberikan secara subkutan
a. Vaksin
b. Obat–obatan pre oprasi
c. Narkotik
d. Insulin
e. Heparin
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Injeksi Subkutan
Kekurangan dan Kelebihan injeksi Sub Cutan (Abdullah, 2014)
Kelebihan
1. Diperlukan latihan sederhana
2. Absorpsi obat capat larut dalam air
3. Mencegah keruskan sekitar salran cerna
Kekurangan
1. Rasa sakit dan kerusakan kulit
2. Tidak dapat dipakai jika volume obat besar
3. Bioavibilitas berfariasi, sesuai lokasi
4. Harus menggunakan tekhnik steril
5. Lebih mahal diandingkan oral
6. Lebih lambat dibandingkan pemberian IM
7. Dapat menyebabkan ansietas (kecemasan yang berlebihan dan lebih
bersifatsubyektif)
ix
Perhatikan prinsip penyuntikan subkutan.
Pastikan privacy pasien benar – benar terjaga.
Lakukan tekhnik pembuangan sampah/ limbah bekas pakai sesuai prosedur.
x
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Injeksi subkutan diberikan dengan menusuk area dibawah kulit yaitu jaringan
konektif atau lemak dibawah dermis. Setiap jaringan subkutan dapat dipakai untuk
area injeksi ini, yang lazim adalah pada lengan atas bagian luar, paha bagian depan,
dan area perut. Injeksi harus tidak diberikan pada area yang nyeri, merah, pruitis atau
edema. Pada pemakaian injeksi subkutan jangka lama, maka injeksi perlu di
rencanakan untuk diberikan secara rotasi pada area yang berbeda. Jenis obat yang
lazim diberikan secara subkutan adalah vaksin, obat –obatan preoprasi, narkotika
insulin, dan heparin.
3.2 Saran
Sebagai petugas pelayanan kesehatan ketika akan memberikan injeksi subkutan harus
sesuai dengan Standar Oprasinal Prosedurnya (SOP). Karena pemberian obat melalui
subkutan memiliki kekurangan yaitu harus menggunakan tekhnik steril, maka dalam
pemberian obat melalui subkutan harus dilakukan secara teliti.
xi
DAFTAR PUSTAKA
xii