Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

INJEKSI SUBCUTAN

DOSEN PEMBIMBING: Dr.H.Suradi Efendi,S.Kep.,Ns.,M.Kes.

Disusun Oleh:

ELSIYA SAMALIWU 22006061

PRODI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

sehingga berjudul “ INJEKSI SUBCUTAN” dapat diselesaikan. Penyusun makalah ini

bertujuan memberi informasi kepada pembaca agar lebih memahami tentang pemberian

obat secara subkutan .

Akhir kata , semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kita

semua.Penyusun juga meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam penyusun

makalah ini.

Makassar 25 april 202


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1

A.  Latar Belakang................................................................................................................1

B.  Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C.  Tujuan..............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2

A.Konsep Injeksi Subcutan...................................................................................................1

B.Tujuan Injeksi Subcutan....................................................................................................2

C.Indikasi dan Kontra Indikasi.............................................................................................2

D.Teknik Injeksi...................................................................................................................3

BAB III PENUTUP............................................................................................................15

A. Kesimpulan.....................................................................................................................15

B. Saran................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebelum menginjeksikan obat perawat harus mengetahui volume obat yang diberikan,

karaktristik obat, fan lokasi struktur anatomik dibawah tempat injeksi.Untuk injeksi

subkutan, obat dideposisikan ke dalam jaringan penyambung di bawah dermis. Karena

jaringan subkutan tidak banyak disuplay pembuluh darah, absorpi obat kadang lebih

lambat daripada injeksi intramuskular. Jaringan subkutan berisi reseptor nyeri, sehingga

hanya dosis kecil obat yang larut air, dan tidak mengiritasi harus diberikan melalui rute

ini.

Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang di lakukan dengan

menyuntikan obat tersebut ke jaringan tubuh. Pemberian obat melalui parenteraldapat di

lakukan dengan cara :

1.Subcutaneous (SC) yaitu penyuntikan obat kedalam jaringan yang berada dibawah

lapisan epidermis

2.Intradermal (IM) yaitu penyuntikan obat kedalam lapisan dermis, di bawah epidermis

3.Intramuskular (ID) yaitu penyuntikan obat kedalam lapisan otot tubuh

4.Intravenous (IV) yaitu penyuntikan obat kedalam vena


Sub cutan lebih cepat dari pada sediaan suspensi determinan dari kecepatan absorbsi

ialah total luas permukaan dimana terjadi penyerapan menyebabkan konstruksi

pembuluh darah lokal sehingga difusi obat tertahan /diperlama, obat dapat dipercepat

dengan menambahkan hyalurodinase, suatu enzim yang memecahkan mukopolisakarida

dari matriks. Subkutan atau dibawah kulit yaitu suntikan kedalam tubuh melalui

bagisan yang sedikit lemaknya dan masuk kedalam jaringan dibawah kulit volume yang

diberikan tidak lebih dari 1 ml (wagiran, 2015)

1.2. Tujuan Umum

Memahami tentang injeksi sub kutan

1.3. Tujuan Khusus

Setelah membaca makalah ini, diharapkan mahasiswa dan pembaca dapat :

 Memahami dan mengerti konsep injeksi subkutan

 Memahami dan mengerti kelebihan dan kekurangan injeksi subcutan

 Memahami dan mengerti tentang efek samping dari injeksi subcutan

 Memahami dan mengerti tentang hal hal yang harus di perhatikan dalam injeksi

subcutan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Injeksi Subcutan

Pemberian obat subkutan merupakan pemberian obat dengan memasukkan obat

kedalam jaringan subkutan dibawah kulit dengan spuit. Injeksi subkutan deiberikan

dengan menusuk area dibawah kulit yaitu jaringan koknitif atau lemak di bawah dermis.

Injeksi tidak diberikan pada area yang nyeri, merah, pruitis atau edema. Pada pemakaian

injeksi subkutan jangka lama, maka injeksi perlu direncanakan untuk diberikan secara

rotasi pada area yang berbeda. Jenis obat yang lazim diberikan secara subkutan adalah

vaksin,obat-obatan preoperasi, narkotik, insulin, dan heparin.

Pemberian obat melalui subkuan ini pada umumnya dilakukan dalam program

pembarian insulin yang digunakan untuk mengontrol gula darah.

B. Tujuan Injeksi Subcutan

Memasukkan sejumlah toksin atau obat pada jaringan subkutan di bawah kulit untuk di

absorbsi secara perlahan-lahan.

Lokasi Injeksi

Setiap jaringan subkutan dapat dipakai untuk area injeksi ini, yang lazim adalah pada

lengan atas bagian luar, paha bagian depan. Area lain yang lazim digunakan adalah

perut, area scapula, ventrogluteal, dan dorsogluteal.


 Lengan : klien duduk berdiri

 Abdomen : klien duduk atau terlentang

 Tungkai : klien duduk dikursi atau tempat tidur

Area injeksi subkutan perlu dirotasi secara regular untuk meminimalkan kerusakan

jaringan, membantu absorbsi, dan menghindari ketidaknyamanan. Terutama penting

untuk klien yang harus menerima injeksi berulang, seperti penyandang diabetes. Karena

insulin diabsorpsi dengan kecepatan berbeda pada bagian tubuh yang berbeda, kadar

glukosa klien diabetes dapat bervariasi ketika beragam area digunakan. Insulin

diabsorpsi lebih cepat ketika diinjeksikan di abdomen kemudian ke lengan dan lebih

lambat keika diinjeksikan ke paha dan bokong.

C. Indikasi dan Kontra Indikasi

1.Indikasi bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak mau bekerja sama karena

tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, tidak alergi. Lokasinya yang

ideal adalah lengan bawah dalam dan punggung bagian atas.

2.Kontra indikasi : luka, berbulu, alergi, infeksi.

D. Persiapan Alat dan Bahan

1. Daftar buku obat/catatan, jadwal pembarian obat

2. Obat dalam tempatnya

3. Spuit insulin

4. Kapas alcohol dalam tempatnya


5. Cairan pelarut

6. Bak injeksi

7. Bengkok

8. Perlak dan pengalas

9. Sarung tangan

10. Kassa steril kalau perlu

11. Plaster

E. Prosedur

1) Cuci tangan

2) Jelaskan prosedur yang akan di lakukan

3) Bebaskan daerah yang akan dilakukan suntikan

4) Ambil obat dalam tempatnya sesuai dengan dosis yang diberikan, setelah itu

tempatkan pada bak injeksi

5) Gunakan sarung tangan

6) Desinfeksi dengan kapas alcohol dengan gerakan sirkuler tunggu sampai kering

7) Tegangkan dengan tangan kiri daerah yang akan dilakukan suntikan subkutan

(angkat kulit)

8) Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan sudut 45 derajat

dengan permukaan kulit


9) Lakukan aspirasi bila tidak ada darah, semprotkan obat perlahan-lahan hingga

habis

10) Setelah itu tarik spuit dan tahan dengan kapas alcohol dan spuit yang telah dipakai

masukkan ke dalam bengkok

11) Buka sarung tangan

12) Cuci tangan

13) Catat reaksi pemberian, dan jenis / dosis obat

F. Teknik Injeksi

Injeksi subkutan dilakukan dengan menyuntikkan jarum menyudut 45 derajat dari

permukaan kulit. Kulit sebaliknya sedikit dicubit untuk menjauhkan jaringan

subkutidaris jaringan otot. Asosiasi Diabetes Amerika menganjurkan insulin dapat

diinjeksikan pada satu daerah yang sama selama satu minggu dengan jarak setiap injeki

setiap injeksi 1 ½ inci (satu ruas jaringan tangan) dengan penyuntikan insulin secara

subkutan atau tepat dibawah lapisan kulit.

G. Kelebihan dan Kekurangan injeksi SC

1. Keuntungan

a. Diperlukan lahitan sederhana

b. Absorpsi cepat, obat larut dalam air

c. Mencegah kerusakan sekitar saluran cerna


d. Awitan obat lebih cepat di bandingkan oral

2. Kekurangan

a. Rasa sakit dan kerusakan kulit

b. Tidak dapat dipakai jika volume obat besar

c. Biovibilitas berfariasi, sesuai lokasi

d. Harus menggunakan teknik steril, lebih mahal dibandingkan oral, lebih

lambat dibandingkan pemberian pemberian intramuskular, dapat

menyebabkan ansientas ( kecemasan yang berlebihan dan leih bersifat

subyektif ), kelelahan,gangguan pencernaan seperti diare, mual, dispepsia

stomatis, dan muntah, perubahan warna kulit, dysgeusia, dan anoreksia

H. Efek Samping Injeksi Subkutan

Efek samping dari injeksi subkutan meliputi :

1. Keuntungan obat lebih cepat dibandingkan oral

2. Kerugian harus menggunakan teknis steril, lebih mahal dibandingkan oral, hanya

dapat diberikan dalam volume kecil, lebih lambat dibandingkan pemberian

intramuskular, dapat menyebabkan ansientas ( kecemasan yang berlebihan dan lebih

bersifat subyektif), kelelahan, gangguan pencernaan seperti diare, mual, dispepsia

stomatis, a muntah, perubahan warna kulit, dysgeusia, dan anoreksia

3. Pada tempat suntikan timbul udema, cairan yang kita suntikkan akan sukar untuk di

serap oleh tubuh, sehingga kemungkinan timbulnya infeksi semakin besar


4. Beberapa cairan suntikan yang kita pergunakan, misalnya yang berminyak, pada

penyerapan yang berlangsung secara lambat tersebut, dapat menyebabkan terjadinya

kematian jaringan di bawah kulit

5. Cairan suntikan mungkin kita suntikkan terlalu dekat dengan permukaan kulit

I. Hal-Hal yang Harus di Perhatikan

 Pastikan syarat dan indikasi subkutan pada pasien sudah terpenuhi sebelum

melakukan penyuntikan

 Jagalah keseterilan alat dan bahan yang digunakan

 Lakukan pencegahan infeksi dan pasien melalui desinfektan

 Pastikan privasi pasien benar-benar terjaga

 Lakukan teknik pembuangan sama sesuai prosedur


BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Injeksi subkutan diberikan dengan menusuk area bawah kulit yaitu jaringan konektif

atau lemak di bawah dermis. Setiap jaringan subkutan dapat dipakai untuk area injeksi

ini, yang lazim adalah pada lengan atas bagian luar, paha bagian depan. Injeksi tidak

diberikan pada are yang nyeri, merah pruitis atau edema. Pada pemakaian injeksi

subkutan jangka lama, maka injeksi perlu di rencanakan untuk diberikan secara rotasi

pada area yang berbeda. Jenis obat yang lazim diberikan secara subkutan adalah vaksin,

obat-obatan preoperasi, narkotik, insulin, dan heparin.

B.Saran

Sebagai petugas pelayanan kesehatan ketika akan memberikan injeksi subkutan harus

sesuai prosedur yang baik dan benar.


DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. (2014). Kebutuhan Dasar Manusia Untuk Keprawatan. Jakarta: Trans Info

Media.

Aziz Alimul Hidayat. (2011). Praktik Kebutuhan Dasar Manusia. Surabaya: Health

Books Publishing.

Perry, dkk. (2005). Buku Saku Ketrampilan dan Prosedur Dasar. Jakarta: EGC.

Priharjo, R. (1995). Teknik Dasar Pemberian Obat. Jakarta: EGC.

Wagiran. (2015). Ketrampilan Dasar. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai