DISUSUN OLEH :
1. BERELDA EXSALONIA SIANTURI ( 220204095 )
2. DAVID BINTAN SIBURIAN (220204091 )
3. WILDAMAI ZILIWU (220204085 )
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Injeksi Intramuscular dan
Injeksi Intracutan ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Dosen
Pengampu Rani Kawati Damanik, S.Kep,Ns,MNS pada bidang mata kuliah Farmakologi
Keperawatan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Cara
Pemberian Subcutan dan Injeksi Intracutan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami semua. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Parenteral adalah metode pemberian nutrisi, obat, atau cairan melalui pembuluh darah.
Obat adalah senyawa atau campuran senyawa untuk mengurangi gejala atau menyembuhkan
penyakit. Teknik pemberian obat didapati ada berbagai macam cara, diantaranya secara oral,
parenteral, dermal, bucal, sublingual dansebagainya. Yang akan dibahas lebih lengkap dalam
makalah kali ini adalah pemberian obat atau sediaan parenteral. Persediaan parenteral merupakan
sediaan seteril yang biasa diberikan dengan berbagai rute. Persediaan parenteral ini merupakan
sediaan unik diantara bentuk obat yang terbagi -bagi, karena sediaan ini disuntikan melalui kulit
atau membrane mukosa kebagian dalam tubuh. Jenis pemberian parenteral yang paling umum
adalah intravena, intra muscular, subkutan, intrakutan dan intraspinal.
Pada umumnya pemberian secara parenteral dilakukan bila diinginkan kerja obat yang
lebih cepat, seperti pada keadaan gawat bila penderita tidak dapat diajak bekerjasama, tidak
sadar atau bila obat tersebut tidak . Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien
yang memiliki masalah. Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat. Walaupun
obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping
yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila tidak tepat diberikan
B. Tujuan
C. 1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan injeksi subcutan& injeksi intracutan
D. 2. Mengetahui apa tujuan pemberian injeksi subcutan & injeksi intracutan
E. 3. Mengetahui bagaimana lokasi dilakukan injeksi subcutan & injeksi intracutan
F. 4. Mengetahui pa saja hal-hal yang perlu diperhatikan saat melakukan SC & IC
G. 5. Mengetahui bagaimana prosedur pemberian injeksi subcutan & injeksi intracutan
H. 6. Apa keuntungan dan kerugian injeksi subcutan & injeksi intracutan
I. 7. Mengetahui indikasi pada injeksi intramuskuler dan injeksi intracutan
J. 8. Apa saja jenis obat yang digunakan pada SC & IC
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Injeksi Subcutan
2.1.1 Definisi Injeksi Subcutan
Pemberian obat Subkutan adalah tindakan pemberian obat ke dalam tubuh dengan
cara memasukkan obat ke dalam jaringan di bawah kulit dengan menggunakan jas.
Metode penyintikan melalui rute ini biasanya dilakukan untuk beri insulin dan tetes.
Ada beberapa area tibuh yang dapat digunakan untuk memeberi obat dengan metode
ini, antata lain lengan atas bagian dalam, paha bagian depan, daerah perut, dan daerah
punggung atas. (Wagiran, 2015)
B. Persiapan Pasien
Jelaskan kepada pasien mengenai tujuan dan tindakan yang akan dilakukan.
Menurut (Sigalingging, 2013) Prosedur kerja
1. Periksa kembali pesanan obat : nama pasien, nama a dan dosis obat, rute
pemberian dan waktu pemberian.
2. Siapkan obat
4. Cuci tangan
6. Letakkan pengalas dan piala ginjal dekat dengan area yang diinjeksi
10. 10. Buang udara dalam spuit kemudian tutup masukkan ke dalam bak
injeksi.
A. Vaksin
B. Obat – obat pra Operasi
C. Narkotik
D. Insulin
E. Heparin
1. Kelebihan
2. Kekurangan
2.2.3
2.Dilengan atas,yaitu tiga jari di bawah sendi bahu tepat di tengah daerah muskulus deltoideus .
3.Dilengan bawah,yaitu bagian depan lengan bawah 1/3 dari lekukan siku atau 2/3 dari
pergelangan tangan pada kulit yang sehat , jauh dari peredaran darah .
b. Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Dekatkan alat-alat ke klien
3. Beritahu kembali klien akan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
4.Pilih area tempat penyuntikan untuk intracutan adalah lengan bawah bagian dalam
5. Pasang sarung tangan
6. Bersihkan dengan kapas alkohol/alkohol swab area yang akan dilakukan penyuntikan dengan
cara melingkar dari pusat ke arah luar atau sekali usap biarkan agak mengering.
7. Ambil spuit, lepaskan penutup jarum, serta keluarkan udara dari spuit dan isi spuit dengan
obat
8. Pegang spuit dengan tangan yang dominan.
9. Pegang dan regangkan kulit yang akan dilakukan penyuntikan dengan tangan yang tidak
dominan dan tangan yang dominan memegang spuit kearah klien.
10. Pegang spuit diantara ibu jari dan telunjuk dengan tangan yang dominan.
11. Suntikkan dengan sudut 15 derajat pada epidermis, lalu dorong pengokong spuit dengan
cairan obat. Obat ini akan menimbulkan tonjolan bleb di bawah permukaan kulit sebanyak 0,1 cc
seperti digigit nyamuk, berikan tanda lingkaran dengan pulpen di area penyuntikan.
12. Cabut jarum tersebut, usap pelan-pelan area penyuntikan dengan kapas antiseptic tanpa
memberikan pijatan
13. Tutup jarum spuit dengan penutupnya dengan teknik one hand, lalu buang ke tempat sampah
medis khusus benda tajam.
14. Lepaskan sarung tangan.
15.Evaluasi respon klien setelah pemberian obat intracutan (IC) dan rencana tindak lanjut
16. Bereskan alat-alat
17. Cuci tangan
18. Dokumentasi hasil tindakan pemberian obat IC
2.2.6 Jenis – jenis Obat Intracutan
Contoh obat yang diberikan melalui injeksi intracutan adalah :
1. Vaksin Bacillus Calmette Guerrin ( BCG ) 0,05
2. 0,1 ATS atau ADS + 0,9 NaCl untuk menetralisir endotoksin dari kuman tetanus atau
difteri.
3. Adranalin 1%
4. 0,1 ml vaksin sel diploid manusia ( pasteur mariex ) untuk vaksin rabies.
5. Ekstrak allergen
2. Kerugian
a . Apabila obat sudah disuntikkan , maka obat tersebut tidak dapat ditarik lagi . Ini berarti ,
pemusnahan untuk obat yang mempunyai efek tidak baik atau toksik maupun kelebihan dosis
karena ketidakhati - hatian akan sukar dilakukan .
b . Tuntutan sterilitas sangat ketat .
c . Memerlukan petugas terlatih yang berwenang untuk melakukan injeksi .
d . Adanya resiko toksisitas jaringan dan akan terasa sakit saat penyuntikan .
B. Saran
Sebaiknya tenaga kesehatan harus lebih fokus dan teliti dalam pemberian SC dan IC agar
tidak terjadi kesalahan. Dan penulis berharap kepada pembaca agar dapat memahami dan
memperaktek kan nya dengan baik dan benar
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/apa-manfaat-injeksi-intra-cutan-secara-lebih-luas
https://www.perawatkitasatu.com/2019/07/injeksi-intrakutan-ic-definisi-tujuan
https://www.bersamaperawat.id/2018/01/sop-injeksi-pemberian-obat-intracutan-ic