PENDAHULUAN
Memasuki otot yang dalam tetapi bila tidak berhati-hati ada resiko
5.Daerah penyuntikan IM
9. Contoh kasus
1.3. Tujuan
BAB I
PEMBAHASAN
Besar, agar tidak ada kemungkinan untuk menusuk araf, misalnya pada
Bokong dan kaki bagian atas atau pada lengan bagian atas. Pemberian obat
Seperti ini memungkinkan obat akan dilepas secara berkala dalam bentuk
Depot obat. Jaringan intramuskular terbentuk dari otot yang bergaris yang
Ditempat penyuntikan
Pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama karena tidak
Memungkinkan untuk diberika obat secara oral, bebas dari infeksi, lesi kulit,
Infeksi, lesi kulit, jaringan parut, benjolan tulang, otot atau saraf besar
Dibawahnya.
Tempat _yang diinjeksi fleksi. Area ini paling banyak dipilih untuk
Injeksi muscular karena pada area ini tidak terdapat pembuluh darah
Dengan lutut diputar kearah dalam atau miring dengan lutut bagian atas
Dan pinggul fleksi dan diletakkan di depan tungkai bawah.
4. Pada daerah deltoid (lengan atas) dengan cara anjurkan pasien untuk
Secara Intramuskular
1. T empat injeksi
4.
7.
3. Spuit dan jarum suntik sesuai dengan ukuran. Untuk orang dewasa
4. K apas alkohol
8. Nierbekken
9. Handscoon 1 pasang
1) Mencuci tangan
Lokasi penyuntikan)
Dilakukan injeksi.
6) Lakukan penyuntikan:
pemberianCuci tangan
a. Tahap PraInteraksi
2. Mencuci tangan
b. Tahap Orientasi
c. Tahap Kerja
d. Tahap Terminasi
2.
3. Membereskan alat-alat
5.
encuci tangan
pemberianCuci tangan
a. Tahap Pralnteraksi
b. Tahap Orientasi
c. Tahap Kerja
d. Tahap Terminasi
3. Membereskan alat-alat
5. Mencuci tangan
6.
1. Biodata pasien
Nama
: Tn"M"
Umur
:55 tahun
Pekerjaan Petani
Agama
Islam
..
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan adanya benjolan pada skrotum sebelah kanan yang sudah
3. Diagnosa Medis
Tn "M" Usia 55 Tahun dengan Hernia Scrotalis Dextra
Hari/Tanggal
12.00 WIB
Jam
Tempa
edah/RSUD
Ruang
Rawa
Padangsidimpuan
Pembimbing lapangan
Oleh
:Kelompok II
a. Persiapan alat
Kapas alkohol
Bengkok
Tempat sampah
b. Persiapan pasien
disediakan
6. Langkah-langkah tindakan
C.
jari
i. Memasukkan jarum ke posisi tegak lurus 90' dan cepat sedalam 2/3
bagian jarum
k. Telunjuk tangan kiri menekan bekas suntikan dengan kapas alcohol dan
o. Membuang bekas spuit dan jarum ke safety box, n tutup up spuit Spuit dibuang dibuang ke
sampah medis
p. Mencuci tangan dengan sabun pada air yang mengalir dengan cara
bersih.
Menganjurkan pada pasien untuk melakukan kompres hangat pada area yang
1. Menurut teori dalam persiapan alat ada bak instrumen kecil yang telah
Ilapangan ada
2. Pada saat persiapan pasien, terjadi kesenjangan antara teori dan praktek
Sudah ada pasien lain yang menunggu dan untuk keefisienan waktu.
Handuk sekali pakai, melainkan handuk yang setiap kali digunakan untuk
Pada setiap pasien, yang sekali lagi disebabkan dengan tujuan efisiensi
Waktu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
praktik di lapangan.
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Famakologi, FKUI
Tjay,
Patofisiologi Tubuh.
Salemba Medik