Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

PRATIKUM ILMU KEPERAWATAN DASAR


PEMBERIAN OBAT SECARA INTRAMUSKULER(IM)

NAMA : FIKRATUL AFDILA


NIM : 2011311009
KELAS : 3A
KELOMPOK : PRATIKUM A

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
PEMBERIAN OBAT SECARA INTRAMUSKULER(IM)
Pengertian pemberian obat secara IM
Pemberian obat secara intramuscular adalah pemberian obat/cairan dengan cara
dimasukkan langsung kedalam otot (muskulus). Pemberian obat dengan cara ini dilakukan pada
bagian tubuh yang berotot besar, agar tidak ada kemungkinan untuk menusuk saraf. Misalnya
pada bokong dan kaki bagian atas atau pada lengan bagian atas.

Jaringan intramuscular : terbentuk dari otot bergaris yang mempunyai banyak


vaskularisasi (setiap 20 mm3 terdiri dari 200 otot dan 700 kapiler darah). Aliran darah
tergantung dari posisi otot di tempat penyuntikan.

Tujuan pemberian obat secara intramuscular


Tujuan pemberian obat secara intramuskular yaitu agar obat diabsorbsi tubuh dengan
cepat. Pemberian obat seperti ini memungkinkan obat akan dilepas secara berkala dalam bentuk
depot obat.

Indikasi dalam pemberian obat secara intramuskular


         Indikasi pemberian obat secara intramuskular biasa dilakukan pada pasien yang tidak sadar
dan tidak mau bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberika obat secara oral, bebas
dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut, benjolan tulang, otot atau saraf besar dibawahnya.
Pemeberian obat secara intramuskular harus dilakukan atas perintah dokter.

Kontra indikasi dalam pemberian obat secara intramuskular


         Kontra indikasi dalam pemberian obat secara intramuskular yaitu: infeksi, lesi kulit,
jaringan parut, benjolan tulang, otot atau saraf besar dibawahnya.

Daerah penyuntikan dalam pemberian obat secara intramuskular


1. Pada daerah paha (vastus lateralis) dengan cara anjurkan pasien untuk berbaring telentang
dengan lutut sedikit fleksi.
2. Pada ventrogluteal dengan cara anjurkan pasien untuk miring, tengkurap atau
telentang dengan lutut atau panggul miring dengan tempat yang diinjeksi fleksi. Area ini
paling banyak dipilih untuk injeksi muscular karena pada area ini tidak terdapat pembuluh
darah dan saraf besar.
3. Pada daerah dorsogluteal dengan cara anjurkan pasien untuk tengkurap dengan lutut
diputar kearah dalam atau miring dengan lutut bagian atas dan pinggul fleksi dan diletakkan
di depan tungkai bawah.
4. Pada daerah deltoid (lengan atas) dengan cara anjurkan pasien untuk duduk atau
berbaring mendatar lengan atas fleksi.

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian Obat Secara Intramuskular


1. Tempat injeksi
2. Jenis spuit dan jarum yang digunakan
3. Kondisi atau penyakit klien
4. Obat yang tepat dan benar
5. Dosis yang diberikan harus tepat
6. Pasien yang tepat
7. Cara atau rute pemberian obat harus tepat dan benar

Alat dan Bahan Dalam Pemberian Obat Secara Intramuskular


1. Daftar buku obat/catatan dan jadwal pemberian obat
2. Obat yang dibutuhkan (obat dalam tempatnya)
3. Spuit dan jarum suntik sesuai dengan ukuran. Untuk orang dewasa panjangnnya 2,5-3 cm
dan untuk anak-anak panjangnya 1,25-2,5 cm.
4. Kapas alkohol
5. Cairan pelarut/aquabidest steril
6. Bak instrument/ bak injeksi
7. Gergaji ampul (bila diperlukan)
8. Nierbekken
9. Handscoon 1 pasang

Prosedur Kerja Pemberian Obat Secara Intramuskular


1. Mencuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Ambil obat dan masukkan ke dalam spuit sesuai dengan dosisnya. Setelah itu letakkan
dalam bak injeksi.
4. Periksa tempat yang akan dilakukan penyuntikan (perhatikan lokasi penyuntikan)
5. Desinfekasi dengan kapas alkohol pada tempat yang akan dilakukan injeksi.
6. Lakukan penyuntikan:
a. Pada daerah paha (vastus lateralis) dengan cara anjurkan pasien untuk berbaring
telentang dengan lutut sedikit fleksi.
b. Pada ventrogluteal dengan cara anjurkan pasien untuk miring, tengkurap atau
telentang dengan lutut atau panggul miring dengan tempat yang diinjeksi fleksi. Area ini
paling banyak dipilih untuk injeksi muscular karena pada area ini tidak terdapat
pembuluh darah dan saraf besar.
c. Pada daerah dorsogluteal dengan cara anjurkan pasien untuk tengkurap dengan
lutut diputar kearah dalam atau miring dengan lutut bagian atas dan pinggul fleksi dan
diletakkan di depan tungkai bawah.
d. Pada daerah deltoid (lengan atas) dengan cara anjurkan pasien untuk duduk atau
berbaring mendatar lengan atas fleksi.
7. Lakukan penusukan dengan posisi jarum tegak lurus.
8. Setelah jarum masuk lakukan inspirasi spuit,bila tidak ada darah yang tertarik dalam spuit
maka tekanlah spuit hingga obat masuk secara berlahan-lahanhingga habis.
9. Setelsh selesai tarik spuit dan tekan sambil dimasase penyuntikan dengan kapas alcohol,
kemudian spuit yang telah di gunakan letakkan dalam bengkok.
10. Catat reaksi pemberian jumlah dosis dan waktu pemberian
11. Cuci tangan

Prosedur Pelaksanaan Pemberian Obat Secara IM dan Penyuluhan Pasien


Penyuluhan pasien,memungkinkan pasien untuk minum obat dengan aman dan efektif.

1. Tahap PraInteraksi
a. Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan obat dengan benar
d. Menempatkan alat di dekat klien dengan benar
2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/klien
c. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
3. Tahap Kerja
4. Tahap Terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan
b. Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
c. Membereskan alat-alat
d. Berpamitan engan klien
e. Mencuci tangan
f. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Macam-macam obat IM dan pemberian obat IM


 MATOLAC
Untuk penggunaan jangka pendek untuk nyeri akut sedang sampai dengan berat.

Dosis: 10-30 mg tiap 4-6 jam. Maksimal 90 mg, lama teapi maksimal (pemberian IM/IV) tidak
boleh dari 5 hari. Km: 5 amp 10 mg.

 FENTANYL
Untuk depresi pernafasan, cedera kepala, alkhoholisme akut, serangan asma akut, intolerensi
hamil, laktasi.

Dosis: pramedikasi, 100 mcg ser IM 30-60 sebelum operasi.

 DOLGESIK
Untuk pengobatan nyeri akut dan kronik yang berat, nyeri pasca operasi.

Dosis: dosis tunggal untuk dewasa dan anak-anak > 12 thn : 1 amp (100mg) IM disuntikan
perlahan-lahan. Maksimal 4 amp, anak-anak : 1 thn : 1-2 mg/kg.

 DURALGIN
Untuk analgesik seperti: nyeri setelah operasi, neuralgia

Dosis:

dewasa 25 -100 mg. Maksimal sehari 300 mg dalam dosis.


Bagi anak 6 thn: sehari maksimal 100 mg i.m

Dosis bagi anak-anak 6-12 thn: sehari maksimal 20000 mg.

 BCG
 Perlindungan penyakit: TBC / tuberkulosis
 Penyebab : bakteri bacillus calmette guerrin
 Kandungan : bacillus calmette guerrin yang dilemahkan
 Waktu pemberian : umur / usia 2 bulan
 DPT/DT
 Perlindungan penyakit : difteri (infeksi tenggorokan), pertusis (batuk rejan) dan tetanus
(kaku rahang)
 Penyebab : bakteri difteri, pertusis dan tetanus
 Waktu pemberian: usia 3 bulan, usia 4 bulan, usia 5 bulan, usia 1 tahun 6 bulan, usia 5
tahun, usia 10 tahun
 Hepatitis B
Perlindungan penyakit: infeksi hati / kanker hati mematikan

Waktu pemberian:

1. ketika baru lahir tidak lama setelahnya


2. tergantung situasi dan kondisi I
3. tergantung situasi dan kondisi II
4. tergantung situasi dan kondisi II
5. Hepatitis A
Perlindungan penyakit: hepatitis A (penyakit hati)

Penyebab : virus hepatitis A

Waktu pemberian:

1. Tergantung situasi dan kondisi I


2. Tergantung situasi dan kondisi II

Pemberian obat melalui injeksi intra muskuler ini harus tepat dengan 6 B


1. Benar obat
2. Benar dosis benar waktu
3. Benar pasien
4. Benar cara
5. Benar rute
6. Benar dokumentasi
https://teknonatura.wordpress.com/2019/04/21/obat-yang-diberikan-secara-intramuskular/

Anda mungkin juga menyukai