Anda di halaman 1dari 5

SAFE PATIENT HANDLING

Dosen Pembimbing : Ns.Esthika Araiany Maisa, M.Kep

Disusun oleh :

Dian Fadhilla Humaida 2011312052

Febrianelly Amanda 2011312058

Fikratul Afdila 2011311009

Roza Armayuni 2011311051

Qorifa Azzahra 2011312073

Kelas : 3A

Kelompok : 12

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karna atas
tuntunanNyalah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Safe Patient Handling”
,tugas ini dibuat sebagai salah satu tugas makalah Ilmu Keperawatan Dasar 1 pada semester 1.

Pada kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan trima kasih kepada dosen
pembimbing,dan kepada seluruh rekan yang ikut membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa apa yang dituangkan dalam makalah ini masih jauh dari
sempurna sebab itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritikan demi menyempurnakan
makalah ini. Harapan penulis mudah-mudahan apa yang tertuang dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan Fakultas Keperawatan Andalas.

 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR             

DAFTAR ISI                          

BAB  I  PENDAHULUAN                  

1.1 Latar belakang

1.2 Tujuan

1.3 Rumusan masalah

BAB  II PEMBAHASAN           

BAB  III PENUTUP          

2.1 Kesimpulan

2.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA            
BAB  I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hampir setiap tindakan medis menyimpan potensi resiko. Banyaknya jenis obat, jenis
pemeriksaan dan prosedur, serta jumlah pasien dan staf Rumah Sakit yang cukup besar,
merupakan hal yang potensial bagi terjadinya kesalahan medis (medical errors). Menurut
Institute of Medicine (1999), medical error didefinisikan sebagai kesalahan medis didefinisikan
sebagai: suatu Kegagalan tindakan medis yang telah direncanakan untuk diselesaikan tidak
seperti yang diharapkan (yaitu., kesalahan tindakan) atau perencanaan yang salah untuk
mencapai suatu tujuan (yaitu., kesalahan perencanaan). Kesalahan yang terjadi dalam proses
asuhan medis ini akan mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien, bisa
berupa Near Miss atau Adverse Event (Kejadian Tidak Diharapkan/KTD).

Di Indonesia, telah dikeluarkan pula Kepmen nomor 496/Menkes/SK/IV/2005 tentang


Pedoman Audit Medis di Rumah Sakit, yang tujuan utamanya adalah untuk tercapainya
pelayanan medis prima di rumah sakit yang jauh dari medical error dan memberikan
keselamatan bagi pasien. Perkembangan ini diikuti oleh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh
Indonesia(PERSI) yang berinisiatif melakukan pertemuan dan mengajak semua stakeholder
rumah sakit untuk lebih memperhatikan keselamatan pasien di rumah sakit.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Menteri


Kesehatan no 1691/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Peraturan ini menjadi
tonggak utama operasionalisasi Keselamatan Pasien di rumah sakit seluruh Indonesia. Banyak
rumah sakit di Indonesia yang telah berupaya membangun dan mengembangkan Keselamatan
Pasien, namun upaya tersebut dilaksanakan berdasarkan pemahaman manajemen terhadap
Keselamatan Pasien. Peraturan Menteri ini memberikan panduan bagi manajemen rumah sakit
agar dapat menjalankan spirit Keselamatan Pasien secara utuh.
Menurut PMK 1691/2011, Keselamatan Pasien adalah suatu sistem di rumah sakit yang
menjadikan pelayanan kepada pasien menjadi lebih aman, oleh karena dilaksanakannya: asesmen
resiko, identifikasi dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindaklanjutnya,
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan akibat tindakan medis atau tidak dilakukannya tindakan medis
yang seharusnya diambil. Sistem tersebut merupakan sistem yang seharusnya dilaksanakan
secara normatif.

Melihat lengkapnya urutan mekanisme Keselamatan Pasien dalam PMK tersebut, maka,
jika diterapkan oleh manajemen rumah sakit, diharapkan kinerja pelayanan klinis rumah sakit
dapat meningkat serta hal-hal yang merugikan pasien (medical error, nursing error, dan lainnya)
dapat dikurangi semaksimal mungkin.

1.2 Tujuan
Menganalisis penerapan patient safety serta mengetahui factor-faktor yang dapat mempengaruhi
penerapan patient safety dan dapat membuat rencana Penanganan Pasien Bariatrik yang
Memerlukan Akses ke Area Perut.

1.3 Rumusan Masalah

Anda mungkin juga menyukai