DISUSUN OLEH :
KELAS A2 2021
DOSEN PENGAMPU :
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN AJARAN
2021/2022
PENGERTIAN OBAT PARENTERAL
Pemnerian obat Parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan menyuntikkan
obat tersebut ke jaringan tubuh.
1. Untuk mendapatkan reaksi yang lebih cepat di bandingkan dengan cara lain.
5. Mencegah penyakit dengan jalan memberikan kekebalan atau imunisasi ( misalnya DPT,
BCG) dll.
A. PENGERTIAN INTRAMUSCULAR
Pemberian obat secara intra muskuler adalah Pemberian obat / cairan dengan cara
dimasukkan langsung ke dalam otot (muskulus). Pemberian obat dengan cara ini dilakukan
pada bagian tubuh yang berotot besar,agar tidak ada kemungkinan untuk menusuk syaraf,
misalnya pada bagian bokong, dan kaki bagian atas, atau pada lengan bagian atas.
Jaringan lcoholcular: terbentuk dari otot bergaris yang mempunyai banyak vaskularisasi
(setiap 20 mm3 terdiri dari 200 otot dan 700 kapiler darah). Aliran darah tergantung dari
posisi otot di tempat penyuntikkan.
B. TUJUAN
Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter terhadap klien yang yang diberikan obat
secara intra muskulus (IM).
Tujuan pemberian obat dengan cara ini adalah agar absorpsi obat lebih cepat. Dan pemberian
obat itu harus mendapatkan persetujuan dari dokter.
PERIAPAN ALAT :
1. Handscoon sepasang
2. Jarum steril 1 (21-23G dan panjang 1 – 1,5 inci untuk dewasa; 25-27 G dan panjang 1
inci untuk anak-anak)
3. Bengkok
4. Kapas
5. Alcohol
6. Perlak
7. Obat sesuai terapi
8. Buku injeksi/obat
9. Bak spuit
1. Benar obat
2. Benar dosisi benar waktu
3. Benar Pasien
4. Benar cara
5. Benar rute
6. Benar dokumentasi
INDIKASI
Indikasi dalam pemberian obat melalui subcutan bisa dilakukan pada pasien yang
tidak sadar dan tidak mau bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan
obat secara oral, pemberian vit.k pada bayi, lokasi injeksi yang sesuai dengan obat
yang diprogramkan, bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut, benjolan tulang, otot
atau saraf besar dibawahnya (Faradila, 2014).
KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi dalam pemberian obat secara intramuskular yaitu: infeksi, lesi kulit,
jaringan parut, benjolan tulang, otot atau saraf besar dibawahnya (Faradila, 2014).
KOMPLIKASI
Komplikasi yang banyak terjadi akibat kesalahan pada injeksi intramuscular adalah
sebagai berikut: abses, necrosis, dan kulit mengelupas, kerusakan syaraf, nyeri
berkepanjangan, dan periositis.
CARA
Mengatur posisi klien, sesuai tempat penyuntikan
Memasang perlak dan alasnya
Membebaskan daerah yang akan di injeksi
Memakai sarung tangan
Menentukan tempat penyuntikan dengan benar ( palpasi area injeksi terhadap
adanya edema, massa, nyeri tekan. Hindari area jaringan parut, memar, abrasi
atau infeksi)
Membersihkan kulit dengan kapas lcohol (melingkar dari arah dalam ke luar
diameter ±5cm)
Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk mereganggkan kulit
Memasukkan spuit dengan sudut 90 derajat, jarum masuk 2/3
Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit
Memasukkan obat secara perlahan (kecepatan 0,1 cc/detik)
Mencabut jarum dari tempat penusukan
Menekan daerah tusukan dengan kapas desinfektan
Membuang spuit ke dalam bengkok.
i. M. Deltoid , menentukan lokasi dengan palpasi batas bawah prosesus akromium, yang
membentuk basis sebuah segitiga yang sejajar dengan titik tengah bagian lateral lengan atas.
Tempat injeksi terletak dibagian tengah segitiga sekitar 2.5 sampai 5 cm dibawah prosesus
akromium atau dengan cara menempatkan empat jari diatas otot deltoid, dengan jari teratas
berada disepanjang prosesus akromium. Hati-hati terhadap saraf radialis, ulnaris dan arteri
brakhialis terdapat didalam lengan atas disepanjang humerus.
ii. M. Dorsogluteal yaitu tempat biasa digunakan injeksi IM, Daerah dorsogluteus berada
dibagian atas luar kuadran ata atas luar bokong, kira-kira 5 sampai 8 cm dibawah Krista iliaka
untuk menemukan lokasinya, palpasi spina iliaka posterior dan superior dan trokhantor mayor
femur. Sebuah garis khayal ditarik diantara dua penanda anatomi. Tempat injeksi terletak
diatas dan lateral terhadap garis. Pada anak-anak hanya boleh digunakan jika usia lebih dari 3
tahun.
iii. M. Ventrogluteal, menemukan lokasi ini dengan klien disuruh berbaring diatas salah
satu sisi tubuh dengan menekuk lutut, kemudian cari otot dengan menempatkan telapak
tangan diatas trokanter mayor dan jari telunjuk pada spina iliaka superior anterior panggul.
Tangan kanan digunakan untuk panggul kiri dan tangan kiri digunakan untuk panggul kanan .
Perawat menunjukan ibu jarinya kearah lipat paha klien dan jari lain kearah kepala. Tempat
injeksi terpajan ketika perawat melebarkan jari tengah kebelakang sepanjang Krista iliaka
kearah bokong. Jari telunjuk, jari tengah, dan Krista iliaka membentuk sebuah segitiga dan
tempat injeksi berada ditengah segitiga tersebut.
iv. M. Vastus Lateralis yaitu terletak di bagian lateral anterior paha, pada orang dewasa
membentang sepanjang satu tangan diatas lutut sampai sepanjang satu tangan dibawah
trokanter femur atau sepertiga tengah otot merupakan tempat terbaik injeksi.
2. Siapkan alat-alat
3. Cuci tangan
Tahap Orientasi
2. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien dan keluarga
C. Tahap Kerja
1. Siapkan obat
4. Jarum ditusukkan dengan lubang yang menghadap atas dan membentuk sudut 90◦
dengan permukaan kulit
5. Penghusap spuit ditarik sedikit. Bila ada darah, obat jangan dimasukkan. Tapi bila
tidak ada darah, obat masukkan perlahan-lahan
8. Bereskan alat
2. Catat tindakan
4. Berpamitan
A. PENGERTIAN INTRAVENA
IV atau intravena adalah metode pemberian obat melalui injeksi atau infus melalui intravena.
Sebenarnya, intravena sendiri memiliki arti ‘di dalam vena’. Jadi obat akan dimasukkan
langsung ke pembuluh vena menggunakan jarum atau tabung yang disebut kateter IV.
Prosedur injeksi intravena ini harus dilakukan oleh ahli medis professional.
B. TUJUAN
INDIKASI INTRAVENA
a) Klien dengan penyakit berat seperti sepsis. Tujuan pemberian obat intravena pada
kasus ini agar obat langsung masuk ke dalam jalur peredaran darah. Sehingga memberikan
efek lebih cepat dibandingkan memberikan obat oral.
b) Obat tersebut memiliki bioavailabilitas oral yang terbatas (efektivitas dalam darah jika
dimasukkan melalui mulut) atau hanya tersedia dalam sediaan intravena (sebagai obat
suntik).
c) Pasien tidak dapat minum karena muntah atau memang tidak dapat menelan obat (ada
sumbatan di saluran cerna atas).
f) Memasukkan obat secara cepat dengan tujuan kadar puncak obat dalam darah perlu
segera dicapai, sehingga diberikan melalui injeksi bolus (suntikan langsung ke pembuluh
balik/vena). Peningkatan cepat konsentrasi obat dalam darah tercapai.
KONTRAINDIKASI
b) Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan
untuk pemasangan fistula arteri – vena (A – V shunt) pada tindakan hemodaliasis (cuci
darah).
c) Obat – obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh darah vena kecil yang aliran
darahnya lambat (misalnya pembulah vena di tungkai dan kaki).
2. Mencuci tangan
Tahap Orientasi
4. membereskan alat-alat
5. mencuci tangan
https://www.kompasiana.com/dedimukhibudin/54f9502ba33311ed068b4c8a/prosedur-
pemberian-obat-im-intra-muskuler
https://hellosehat.com/obat-suplemen/apa-itu-injeksi-intravena-adalah/
Zap Nika
https://www.scribd.com/doc/294577752/SOP-Injeksi-IM