Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN
BAGIAN KEPERAWATAN
Jalan Raya Palembang-Prabumulih Km. 32 Gedung
KODE
Abdul Muthalib, Kampus Unsri Indralaya, Ogan Ilir
30662, Sumatera Selatan. Telepon: 0711-581831. Fax:
0711-581831 Email:keperawatan.unsri@yahoo.com

KEPERAWATAN
MEDIKAL
BEDAH
DOKUMEN TANGGAL
STANDAR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
DIKELUARKAN
TOPIK TERAPI INTRAVENA
AREA KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

JUDUL INJEKSI INTRAVENA


PENGERTIAN Injeksi intravena adalah memasukkan
obat ke dalam tubuh melalui pembuluh
darah vena.
TUJUAN 1. Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat
diabsorpsi dari pada dengan injeksi
parenteral lain
2. Untuk menghindari terjadinya kerusakan
jaringan
3. Untuk memasukkan obat dalam jumlah
yang lebih besar
INDIKASI DAN INDIKASI:
KONTRAINDIKA 1. Pasien yang membutuhkan agar obat yang di
SI berikan dapat bereaksi dengan cepat
2. Pasien yang tidak di perkenankan memasukkan
apapun juga lewat mulutnya
3. Pasien yang mengalami muntah-muntah,
sehingga tidak bisa diberikan obat oral dan harus
melalui injeksi

KONTRAINDIKASI:
1. Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi
di lokasi injeksi intravena
2. Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal,
karena lokasi ini akan digunakan untuk
pemasangan fistula arteri vena pada tindakan
hemodialiasis (cuci darah)
3. Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap
pembuluh darah vena kecil yang aliran darahnya
lambat (misalnya pembuluh
vena di tungkai dan kaki).
PERSIAPAN a. Alat
1. Alat tulis
2. Rekap medik/status pasien
3. Sarung tangan (1 pasang)
4. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
5. Bak instrument
6. Water for injection (aqua bides)
7. Karet pembendung/torniquet
8. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
9. Perlak dan pengalas
10. Obat sesuai program terapi
11. Plester luka (contoh “Hansaplast”) atau kasa
dan plester
12. Bengkok

b. Pasien
Posisikan pasien senyaman mungkin

c. Lingkungan
1. Privasi
2. Aman, nyaman
PROSEDUR a. Tahap pra interaksi:
1) Identifikasi pasien meliputi: minta pasien
menyebutkan nama dan tanggal lahir,
sambil perawat mencocokan dengan
gelang identitas pasien.
2) Indikasi kebutuhan pasien
3) Cuci tangan
4) Siapkan alat

b. Tahap orientasi:
1) Beri salam, panggil klien dengan namanya
2) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
3) Beri kesempatan pada klien untuk bertanya

c. Tahap kerja:
1) Perawat cuci tangan dan memasang
handscoon
2) Siapkan alat dan bahan di dekat pasien
3) Cocokkan nama obat, dosis, dan cara
pemberian sesuai resep dokter dan etiket
obat. Bila obat dalam bentuk serbuk,
Petugas melarutkan obat dengan water for
injection (aqua bides)
4) Perawat mengatur posisi pasien
5) Petugas menentukan lokasi yang akan di
lakukan injeksi
6) Pasang perlak dan alasnya
7) Bebaskan lengan pasien dari baju atau
kemeja yang akan di injeksi
8) Letakkan tourniquet 5 cm proksimal yang
akan ditusuk
9) Pilih area penususkan yang bebas dari
tanda kekakuan, peradangan atau rasa
gatal. Menghindari gangguan absorpsi
obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan
10) Bersihkan kulit dengan kapas alkohol
(melingkar dari arah dalam ke arah keluar)
biarkan kering
11) Buka tutup jarum
12) Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm
dibawah area penusukan dengan tangan
non dominan. Membuat kulit lebih
kencang dan vena tidak bergeser.
13) Pegang jarum pada posisi membentuk
sudut 30o sejajar dengan vena yang akan
ditusuk
14) Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan
teruskan jarum kedalam vena
15) Lakukan aspirasi dengan tangan non
dominan menahan barel dari spuit dan
tangan dominan menarik plunger
16) Observasi adanya darah dalam spuit
17) Jika ada darah, lepaskan torniquet dan
masukkan obat perlahan-lahan
18) Keluarkan jarum dengan sudut yang sama
seperti saat dimasukkkan , sambil
melakukan penekanan dengan
menggunakan kapas alkohol pada area
penusukan
19) Tutup area penusukkan dengan
menggunakan kassa steril dan diberi
plester luka
20) Perawat mengembalikan posisi pasien
21) Perawat membuang sampah medis pada
tempatnya
22) Perawat merapikan alat dan bahan.
23) Perawat menjelaskan kepada pasien bahwa
tindakan telah selesai
24) Buka sarung tangan lalu cuci tangan

d. Tahap terminasi:
1) Evaluasi hasil/respon klien
2) Lakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya
3) Akhiri kegiatan
4) Rapikan alat-alat
5) Cuci tangan
6) Dokumentasi

Referensi:
H. A. Aziz, Alimul. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku 2. Jakarta: Salemba
Medika.

Anda mungkin juga menyukai