KEPERAWATAN DASAR II
KELOMPOK 6 :
Riskayanti (R011201028)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN ANALISIS VIDEO
7. Analisis Video
1. Fase orientasi
Tujuan tindakan : Tidak ada, perawat tidak menyebutkan tujuan dilakukannya injeksi IM
kepada pasien.
Prinsip tindakan : Ada, dimana perawat memakai handscoon sebelum melakukan
tindakan sebagai alat pelindung diri, dan meminimalisir transmisi mikroorganisme.
Persiapan alat : Ada, perawat meletakkan alat yang akan digunakan di dekat pasien.
Prosedur kerja : Ada, Perawat melakukan prosedur kerja yang sesuai dengan SOP
3. Fase terminasi
Bachtiar, Rini Rachmawarni, dan Baedah Madjid. 2019. Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1.
Fakultas Kedokteran: Universitas Hasanuddin. https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-
content/uploads/2019/01/MANUAL-CSL-1-INJEKSI (diakses 9 Mei 2021)
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN ANALISIS VIDEO
2. Definisi Tindakan : Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara dimaksukkan
ke dalam pembuluh darah vena di lengan, tungkai, leher, atau kepala
4. Prinsip Tindakan :
- Cek enam benar pemberian obat
- Siapkan obat hanya untuk satu kali pemberian pada satu pasien
- Pemberian obat melalui intravena (secara langsung)
5. Persiapan Alat :
- Sarung tangan bersih
- Disinfektan
- Obat yang sesuai (ampul/vial)
- Spuit 2-5 ml
- Kapas alkohol/alkohol swab
- Plester
- Perlak/pengalas
- Karet pembendung/turniquet
- Kasa steril (bila perlu)
- Aquades
- Tempat sampah medis
6. Persiapan Pasien
- Pastikan kebutuhan pasien akan pemberian obat intravena (IV)
- Sampaikan salam terapeutik
- Jelaskan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
7. Persiapan Lingkungan
- Jaga privacy pasien dengan menutup gorden/pintu/memasang sampiran
No Prosedur Kerja Rasional Tindakan
1 Mengucapkan salam pada pasien,perkenalkan diri, Menerapkan etika keperawatan
jelaskan prosedur, tujuannya, persetujuan pasien,
kontrak waktu
2 Cuci tangan Untuk mencegah transimisi
mikroorganisme pada tangan
3 Siapkan obat kemudian validasi dan identifikasi Untuk memastikan pasien dan terapi
identitas pasien dengan prinsip 6 benar sudah benar
17 Evaluasi respon pasien setelah pemberian obat Mengetahui perasaan pasien setelah
intravena (IV) dan rencana tindak lanjut dilakukan tindakan dan memantau kerja
obat atau adanya tanda-tanda alergi
18 Sampaikan salam terminasi Menerapkan etika keperawatan
20 Dokumentasi hasil tindakan pemberian obat IV Sebagai tolak ukur untuk mengetahui
suatu pelayanan asuhan keperawatan
Analisis Video
1. Fase orientasi
Salam : Ada, perawat mengucapkan salam serta memperkenalkan diri
Validasi : Ada, perawat bertanya tentang identitas pasien. Namun, tidak
memeriksa gelang identitas pasien
Kontrak : Ada, perawat meminta pasien untuk menunggu sambil perawat
mempersiapkan alat yang akan digunakan.
2. Fase kerja
Tujuan tindakan : Tidak ada, perawat hanya mengatakan bahwa ia akan melakukan
injeksi intravena kepada pasien yang diinstruksikan oleh dokter
Prinsip tindakan : Ada, dimana perawat mencuci tangan terlebih dahulu dan memakai
handscoon sebelum melakukan tindakan sebagai alat pelindung diri, dan
meminimalisir transmisi mikroorganisme.
Persiapan alat : Ada, perawat meletakkan alat yang akan digunakan di dekat pasien.
Prosedur kerja : Ada, Perawat melakukan prosedur kerja yang sesuai dengan
prosedur.
3. Fase terminasi
Evaluasi objektif : Ada, perawat menanyakan perasaaan pasien setelah dilakukan
tindakan
Evaluasi subjektif : Tidak ada.
Rencana tindak lanjut : Ada, perawat mengatakan apabila pasien merasa gatal-gatal
atau ada reaksi alergi agar segera menghubungi perawat.
Kontrak yang akan datang : Ada, perawat mengatakan akan datang lagi untuk memeriksa
TTV pasien.
Dokumentasi : Tidak ada.
Daftar Pustaka:
Febrian, Pipit Supriyanto. 2019. Sop Injeksi Pemberian Obat Intravena (IV). Standar
Operasional Prosedur https://www.bersamaperawat.id/2018/01/sop-injeksi-
pemberian-obat-intravena-iv.html [Online] Diakses pada 7 Mei 2021 pukul 06.57 WITA.
Sri. 2017. Pemberian Obat Melalui Bolus Intravena dan Intravena Langsung. Standar
Operasional Prosedur https://www.scribd.com/document/354977812/PEMBERIAN-
OBAT-Melalui-Bolus-Intravena-Dan-Intravena-Langsung [Online]. Diakses pada tanggal 7
Mei 2021 pukul 06.57 WITA
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN ANALISIS VIDEO
2. Definisi Tindakan : Injeksi intravena melalui bolus adalah pembeian obat dengan cara
memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena melalui karet selang infus dengan
menggunakan spoit.
3. Tujuan :
- Mendapatkan reaksi obat yang cepat diabsorbsip
- Menghindari terjadinya kerusakan jaringan
- Memasukkan obat dalam jumlah yang besar
- Mengurangi efek samping
4. Prinsip Tindakan :
- Cek 6 benar pemberian obat
- Siapkan obat hanya untuk satu kali pemberian pada satu pasien
- Pemberian obat melalui intravena (Bolus)
5. Persiapan Alat :
- Sarung tangan bersih
- Wadah untuk cuci tangan dan sabun/desinfektan
- Bak steril yang dialasi kasa
- Spoit 1 cc - 10 cc dan jarum steril berdiameter 21-25, berisi
cairan suntikan
- Selang IV dengan port injeksi.
- Kapas alkohol atau antiseptik
- Tempat sampah medis
6. Persiapan Pasien
- Pastikan kebutuhan pasien akan pemberian obat intravena (IV)
- Sampaikan salam terapeutik
- Jelaskan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan
7. Persiapan Lingkungan
- Jaga privacy pasien dengan menutup gorden/pintu/memasang sampiran
No Prosedur Kerja Rasional Tindakan
1 Mengucapkan salam pada pasien,perkenalkan diri, Menerapkan etika keperawatan
jelaskan prosedur,tujuannya, persetujuan pasien,
kontrak waktu
2 Cuci tangan Untuk mencegah transimisi
mikroorganisme pada tangan
3 Siapkan obat kemudian validasi dan identifikasi Untuk memastikan pasien dan terapi
identitas pasien dengan prinsip 6 benar sudah benar
14 Secara perlahan, suntikkan obat ke dalam selang Menyuntikkan obat ke dalam selang
infus. Sesuaikan waktu pemberian dengan jenis infus secara perlahan bertujuan untuk
obat. menurunkan rasa sakit atau nyeri saat
obat dimasukkan
15 Setelah obat masuk semua, segera cabut spuit, Mencabut spuit segera dan dengan
tutup jarum dengan teknik one hand, lalu buang ke hati-hati setelah obat masuk semua.
tempat sampah medis alat tajam habis pakai. Menutup jarum dengan teknik one hand
dan buang ke tempat sampah medis.
16 Buka kembali aliran cairan infus ke vena atur Setelah selesai melakukan injeksi
kembali tetesan sesuai program kemudian amati selang infus tidak di klem lagi untuk
kelancaran tetesan infus mengalirkan cairan sesuai dengan
program terapi dan membantu
memasukkan obat ke dalam vena
17 Lepaskan handscoon Mengurangi penyebab bakteri dan
penularan penyakit
18 Rapikan alat-alat dan bantu pasien dalam posisi Agar pasien merasa nyaman setelah
nyaman tindakan dilakukan
19 Cuci tangan Menghindari transmisi mikroorganisme
20 Evaluasi respon pasien setelah pemberian obat Mengetahui perasaan pasien setelah
intravena (IV) dan rencana tindak lanjut dilakukan tindakan dan memantau kerja
obat atau adanya tanda-tanda alergi
21 Sampaikan salam terminasi Menerapkan etika keperawatan
22 Dokumentasi hasil tindakan pemberian obat IV Sebagai tolak ukur untuk mengetahui
suatu pelayanan asuhan keperawatan
ANALISIS VIDEO
1. Fase orientasi
Salam : Ada, perawat mengucapkan salam serta memperkenalkan diri
Validasi : Ada,
Perawat bertanya tentang identitas pasien sambil melihat gelang
identitas pasien.
Perawat bertanya tentang keadaan pasien
Kontrak : Ada, perawat meminta pasien untuk menunggu sambil perawat
mempersiapkan alat yang akan digunakan.
2. Fase kerja
Tujuan tindakan : Tidak ada, perawat tidak menyebutkan tujuan dilakukannya injeksi IV
bolus kepada pasien.
Prinsip tindakan : Ada, dimana perawat memakai handscoon sebelum melakukan
tindakan sebagai alat pelindung diri, dan meminimalisir transmisi mikroorganisme.
Persiapan alat : Ada, perawat meletakkan alat yang akan digunakan di dekat pasien.
Prosedur kerja : Ada, Perawat melakukan prosedur kerja yang sesuai dengan
prosedur.
3. Fase terminasi
Evaluasi objektif : Ada, perawat menanyakan perasaaan pasien setelah
dilakukan tindakan
Evaluasi subjektif : Tidak ada.
Rencana tindak lanjut : Ada, perawat mengatakan apabila pasien merasa
gatal-gatal atau ada reaksi alergi agar segera menghubungi perawat.
Kontrak yang akan datang : Tidak disebutkan.
Dokumentasi : Tidak ada.
Daftar Pustaka:
Febrian, Pipit Supriyanto. 2019. Sop Injeksi Pemberian Obat Intravena (IV). Standar
Operasional Prosedur https://www.bersamaperawat.id/2018/01/sop-injeksi-
pemberian-obat-intravena-iv.html [Online] Diakses pada 7 Mei 06.57 WITA.
Sri. 2017. Pemberian Obat Melalui Bolus Intravena dan Intravena Langsung . Standar
Operasional Prosedur https://www.scribd.com/document/354977812/PEMBERIAN-
OBAT-Melalui-Bolus-Intravena-Dan-Intravena-Langsung [Online]. Diakses pada tanggal 7
Mei 2021 pukul 06.57 WITA
2. Definisi Tindakan : Menyuntikkan obat dalam dosis kecil pada bagian aspect ventral
lengan bawah atau dorsal dan lateral lengan atas dengan menggunakan spuit tuberculin
dengan jarum kecil. Jarum di tusukan dengan sudut 5˚- 15˚.
4. Prinsip :
a. Benar Obat
Sebelum mempersiapkan obat ketempatnya, perawat harus memperhatikan
kebenaran obat.
b. Benar Dosis
Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis harus di
perhatikan.
c. Benar Pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan
dengan cara mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, nomor
register, alamat dan program pengobatan pada pasien.
d. Benar Rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang
menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan
respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan.
Obat dapat diberikan peroral, sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi.
e. Benar waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan,
karena berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek dari obat.
f. Benar Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil tindakan,
reaksi / respon klien terhadap obat, perawat yang melakukan ) pada catatan
keperawatan.
5. Persiapan Alat :
Handscoon
Obat yang akan digunakan
Kapas alcohol
Perlak
Spuit Tuberculin
7. Analisis Video
1) Fase Orientasi :
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2019. “Buku Pedoman Keterampilan
Hermasari, K.B. 2019. Buku Pedoman Keterampilan Klinis Teknik Injeksi Dan Pungsi. (Online),
(http://skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2019/02/smt-4-KETERAMPILAN
2. Definisi Tindakan : Pemberian obat subcutan adalah pemberian obat melalui suntikan ke area bawah
kulit yaitu pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis.
3. Tujuan : Memasukkan sejumlah toksin atau obat pada jaringan subcutan di bawah kulit untuk di
absorbsi, agar obat dapat menyebar dan diserap secara perlahan-lahan oleh tubuh.
4. Prinsip : Prinsip dari pemberian obat secara subkutan ini pada dasarnya mengikuti 6 prinsip benar
dalam pemberian obat yaitu :
a) Benar Obat
Sebelum mempersiapkan obat ketempatnya, perawat harus memperhatikan kebenaran obat.
b) Benar Dosis
Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis harus diperhatikan.
c) Benar Pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan cara
mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, nomor register, alamat dan
program pengobatan pada pasien.
d) Benar Rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan pemberian
rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat
kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral,
sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi.
e) Benar waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan, karena
berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek dari obat.
f) Benar Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil tindakan, reaksi / respon
klien terhadap obat, perawat yang melakukan ) pada catatan keperawatan.
5. Persiapan Alat :
a. Catatan pemberian obat.
b. Obat dalam tempatnya.
c. Spuit.
d. Kapas alkohol dalam tempatnya.
e. Cairan pelarut bak injeksi.
f. Bengkok.
Analisis Video :
1. Fase orientasi
Salam : Ada, perawat mengucapkan Selamat Pagi.
Validasi : Ada, dengan cara perawat melihat gelang identifikasi pasien.
Kontrak : Ada, perawat mengatakan tindakat tersebut membutuhkan waktu selama 5-
10 dan menit.
2. Fase kerja
Tujuan tindakan : Tidak ada, perawat tidak menyebutkan tujuan dilakukannya injeksi
subcutan kepada pasien.
Prinsip tindakan : Ada, dimana perawat memakai handscoon sebelum melakukan tindakan
sebagai alat pelindung diri, dan meminimalisir transmisi mikroorganisme.
Persiapan alat : Ada, perawat meletakkan alat yang akan digunakan di dekat pasien.
Prosedur kerja : Ada, Perawat melakukan prosedur kerja yang sesuai dengan prosedur.
3. Fase terminasi
Evaluasi objektif : Ada, perawat menanyakan perasaaan pasien setelah dilakukan tindakan
apakah terasa sakit atau tidak.
Evaluasi subjektif : Tidak ada.
Rencana tindak lanjut : Tidak disebutkan.
Kontrak yang akan datang : Tidak disebutkan.
Dokumentasi : Tidak ada.
Daftar Pustaka
Santosa, A., & Rosa, E. M. (2014). Efektifivitas lokasi dan waktu injeksi terhadap pengendalian
kadar gula darah 2 jam setelah makan pada penderita diabetes melitus . Muhammadiyah
Journal Of Nursing , 129-135. Tim Keperawatan Dasar. (2017). Target kompetensi skill praktik
profesi keperawatan dasar. Makassar: PSIK FK UNHAS.
(https://123dok.com/document/z3m644ey-refleksi-tindakan-pemberian-injeksi-
subkutan.html diakses pada tanggal 09 Mei 2021)