Anda di halaman 1dari 28

TINDAKAN KEPERAWATAN DAN ANALISIS VIDEO

KEPERAWATAN DASAR II

KELOMPOK 6 :

A.Inda Sidratil Muntaha (R011201034)

Anisa zalsabila (R011201064)

Amrun Dzauqy (R011201036)

Inriani Gelo Tangkeallo (R011201042)

Nur Mutmainnah (R011201104)

Putri Oktaviani Salsabila (R011201024)

Riskayanti (R011201028)

Wafiq Nur Awalia (R011201014)

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN ANALISIS VIDEO

1. Tindakan Keperawatan : Injeksi Intramuskular (Injeksi IM).


2. Definisi Tindakan : Injeksi intramuskular adalah injeksi yang dilakukan untuk mengantarkan
suatu zat ke dalam otot, dengan tujuan dapat diserap dengan cepat oleh pembuluh darah.
3. Tujuan : Tujuan pemberian obat dengan cara ini adalah agar absorpsi obat lebih cepat.
4. Prinsip :
6 prinsip benar dalam pemberian obat yaitu :
a) Benar Obat
Sebelum mempersiapkan obat ketempatnya, perawat harus memperhatikan kebenaran
obat.
b) Benar Dosis
Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis harus diperhatikan.
c) Benar Pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan
caramengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, nomor register, alamat
dan program pengobatan pada pasien.
d) Benar Rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan
pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang
diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat
diberikan peroral, sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi.
e) Benar waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan, karena
berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek dari obat.
f) Benar Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil tindakan, reaksi /
respon klien terhadap obat, perawat yang melakukan ) pada catatan keperawatan.
5. Persiapan alat
 Handscoon
 Wadah untuk cuci tangan dan sabun/desinfektan
 Bak steril yang dialasi kasa
 Spoit 1 cc - 10 cc dan jarumnya
 Kapas alkohol
 Obat Injeksi
 Wadah pembuangan
6. Prosedur dan Rasional Tindakan
No. Prosedur Rasional
1. Mempersiapkan alat-alat yang akan Agar pelaksanaan tindakan berjalan dengan
digunakan lancar
2. Memberitahu dan menjelaskan pada pasien Mengurangi kecemasan dan mendapatkan kerja
mengenai tindakan yang akan dilakukan sama pasien
3. Mengatur posisi pasien Memudahkan visualisasi pada tempat
penyuntikan
4. Mencuci tangan dan memasang handscoon Mencegah transmisi mikroorganisme
5. Menentukan tempat penyuntikkan : Menghindarkan trauma dan kerusakan
- Muskulus Gluteus Maximus (otot bokong) ireversibel terhadap tulang, pembuluh darah
kanan dan kiri. Tempat : 1/3 bagian dari besar dan nervus sciaticus, yaitu di kuadran
Spina Iliaca Anterior Superior ke os superior lateral gluteus.
Coxygeus.
- Muskulus Quadriceps Femoris (otot paha
bagian luar)
- Muskulus Deltoideus (otot pangkal lengan)
6. Membebaskan daerah yang akan Apabila menggunakan pakaian, maka buka
disuntikkan dari pakaian pakaian dan di keataskan
7. Menghapushamakan kulit pasien dengan Mencegah mikroorganisme pada area yang
kapas alkohol, membuang kapas ke dalam akan dilakukan penyuntikan
wadah pembuangan. Tunggu sampai kulit
kering dari alkohol
8. Meregangkan kulit pasien dengan tangan Membantu mengurangi sensitivitas ujung-ujung
kiri pada daerah bokong, atau mengangkat saraf di permukaan kulit
otot pada muskulus quadricep femoris/
muskulus deltoideus
9. Menusukkan jarum ke dalam bokong tegak Obat yang disuntikkan tidak akan mengakibatkan
lurus dengan permukaan kulit sedalam ¼ turbulensi ataupun pengkristalan di lokasi
panjang jarum suntikan
10. Menarik pengisap sedikit dengan Memastikan ujung jarum tidak berada di
memeriksa apakah ada darah atau tidak. pembuluh darah
Bila tidak ada darah, semprotkan cairan
obat perlahan-lahan sampai cairan obat
masuk seluruhnya
11. Menekan daerah penusukan jarum dengan Menjaga area suntikan agar terbebas dari
kapas alkohol, jarum ditarik keluar dengan mikroorganisme
cepat. Tutuplah jarum dengan metode satu
tangan
12. Tempat penyuntikan dimassage Membantu merapatkan kembali jaringan bekas
suntikan dan meratakan obat sehingga lebih
cepat diabsorpsi.
13. Merapikan pasien dan alat-alat Meningkatkan rasa nyaman dan keamanan
14. Mencuci tangan dan melepas handscoon Mencegah mikroorganisme pada tangan
perawat
15. Melakukan observasi terhadap pasien Mengetahui adanya tanda-tanda alergi atau
beberapa saat setelah injeksi. kerja obat

7. Analisis Video

Link Video: https://www.youtube.com/watch?v=ObFhOh0tKnM&t=1209s

1. Fase orientasi

 Salam : Ada, perawat mengucapkan Selamat Pagi.


 Validasi : Ada, dengan cara perawat melihat gelang identifikasi pasien.
 Kontrak : Ada, perawat mengatakan tindakat tersebut membutuhkan waktu
selama 5 menit.
2. Fase kerja

 Tujuan tindakan : Tidak ada, perawat tidak menyebutkan tujuan dilakukannya injeksi IM
kepada pasien.
 Prinsip tindakan : Ada, dimana perawat memakai handscoon sebelum melakukan
tindakan sebagai alat pelindung diri, dan meminimalisir transmisi mikroorganisme.
 Persiapan alat : Ada, perawat meletakkan alat yang akan digunakan di dekat pasien.
 Prosedur kerja : Ada, Perawat melakukan prosedur kerja yang sesuai dengan SOP
3. Fase terminasi

 Evaluasi : Ada, perawat menanyakan perasaaan pasien setelah dilakukan tindakan


apakah terasa sakit atau tidak.
 Rencana tindak lanjut : Tidak disebutkan.
 Kontrak yang akan datang : Tidak disebutkan.
 Dokumentasi : Tidak ada.
DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar, Rini Rachmawarni, dan Baedah Madjid. 2019. Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1.
Fakultas Kedokteran: Universitas Hasanuddin. https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-
content/uploads/2019/01/MANUAL-CSL-1-INJEKSI (diakses 9 Mei 2021)
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN ANALISIS VIDEO

1. Tindakan Keperawatan : Injeksi Intravena (IV) langsung

2. Definisi Tindakan : Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara dimaksukkan
ke dalam pembuluh darah vena di lengan, tungkai, leher, atau kepala

3. Tujuan : Tujuan pemberian obat melalui intravena secara langsung adalah


agar reaksinya cepat dan langsung masuk ke pembuluh darah

4. Prinsip Tindakan :
- Cek enam benar pemberian obat
- Siapkan obat hanya untuk satu kali pemberian pada satu pasien
- Pemberian obat melalui intravena (secara langsung)
5. Persiapan Alat :
- Sarung tangan bersih
- Disinfektan
- Obat yang sesuai (ampul/vial)
- Spuit 2-5 ml
- Kapas alkohol/alkohol swab
- Plester
- Perlak/pengalas
- Karet pembendung/turniquet
- Kasa steril (bila perlu)
- Aquades
- Tempat sampah medis
6. Persiapan Pasien
- Pastikan kebutuhan pasien akan pemberian obat intravena (IV)
- Sampaikan salam terapeutik
- Jelaskan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

7. Persiapan Lingkungan
- Jaga privacy pasien dengan menutup gorden/pintu/memasang sampiran
No Prosedur Kerja Rasional Tindakan
1 Mengucapkan salam pada pasien,perkenalkan diri, Menerapkan etika keperawatan
jelaskan prosedur, tujuannya, persetujuan pasien,
kontrak waktu
2 Cuci tangan Untuk mencegah transimisi
mikroorganisme pada tangan
3 Siapkan obat kemudian validasi dan identifikasi Untuk memastikan pasien dan terapi
identitas pasien dengan prinsip 6 benar sudah benar

4 Dekatkan alat-alat ke pasien Bertujuan untuk mempermudah ketika


melakukan tindakan
5 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada Untuk memberikan informasi mengenai
pasien dan keluarga pasien prosedur dan Pasien atau keluarga
pasien dapat mengerti dengan tindakan
yang akan dilakukan serta mendapatkan
kerja sama dari pasien
6 Atur pasien pada posisi yang nyaman Menurunkan stimulasi yang berlebihan
dapat mengurangi kecemasan
7 Pasang perlak pengalas di area yang akan Perlak digunakan untuk alas dan bengkok
dilakukan penyuntikan dan dekatkan bengkok sebagai tempat untuk membuang sisa
sampah medis saat selesai menginjeksi
pasien
8 Pasang handscoon Mencegah transmisi mikroroganisme

Jika suntikan langsung pada Vena


9 Tentukan dan cari vena perifer besar sebagai Untuk memastikan lokasi vena yang akan
tempat penusukan. Lokasi penusukan yang sering disuntik
digunakan biasanya vena basilica dan sefalika
10 Jika pilihan lokasi penyuntikan di vena area Menaikkan lengan baju yang menutupi
lengan, singsingkan lengan baju yang menutupi vena bertujuan untuk menjangkau
vena, jika sudah ditemukan, atur lengan lurus dan daerah yang akan dilakukan penyuntikan
pasang torniket sampai vena benar-benar dapat
dilihat dan diraba. Jika perlu, anjurkan pasien
mengepalkan tangannya.
11 Kemudian bersihkan dengan kapas alkohol/alkohol Membersihkan area penyuntikan
swab dengan cara melingkar dari pusat ke arah menggunakan kapas alkohol/alcohol
luar atau satu usapan dari titik penyuntikan ke swab dengan cara melingkar bertujuan
arah proksimal, buang kapas alkohol ke bengkok, untuk menjaga area suntikan agar
tunggu sampai tempat injeksi mengering. terbebas dari mikroorganisme
12 Siapkan spuit yang telah berisi obat. Jika dalam Udara dalam tabung spuit harus
tabung spuit masih terdapat udara, maka udara dikeluarkan terlebih dahulu untuk
harus dikeluarkan terlebih dahulu. mencegah terjadinya emboli udara
13 Perlahan-lahan tusukkan jarum ke dalam vena Untuk memastikan bahwa jarum suntik
dengan posisi jarum sejajar dengan vena dan sudah masuik ke dalam pembuluh darah
lubang jarum mengarah ke atas. Untuk mencegah vena. bila tidak ada darah masuk ke
vena tidak bergeser, tangan yang tidak memegang dalam spuit maka ujung jarum diupaya
spuit dapat digunakan untuk menahan vena sampai agar menembus pembuluh darah vena
jarum masuk kedalam vena. atau lokasi penyuntikan
dipindahkan sampai dapat menembus ke
dalam pembuluh darah vena
14 Lakukan aspirasi dengan cara menarik plunger Melakukan aspirasi dengan cara menarik
spuit. Bila darah terhisap, lepaskan torniket dan plunger spuit bertujuan untuk
dorong obat perlahan-lahan ke dalam vena memastikan ujung jarum tidak berada di
pembuluh darah
15 Lepaskan handscoon Mengurangi penyebab bakteri dan
penularan penyakit
16 Rapikan alat-alat dan bantu pasien dalam posisi Agar pasien merasa nyaman setelah
nyaman. tindakan dilakukan

17 Evaluasi respon pasien setelah pemberian obat Mengetahui perasaan pasien setelah
intravena (IV) dan rencana tindak lanjut dilakukan tindakan dan memantau kerja
obat atau adanya tanda-tanda alergi
18 Sampaikan salam terminasi Menerapkan etika keperawatan

19 Cuci tangan Menghindari transmisi mikroorganisme

20 Dokumentasi hasil tindakan pemberian obat IV Sebagai tolak ukur untuk mengetahui
suatu pelayanan asuhan keperawatan

Analisis Video

Link Video : https://www.youtube.com/watch?v=raXRqoCqX-c

1. Fase orientasi
 Salam : Ada, perawat mengucapkan salam serta memperkenalkan diri
 Validasi : Ada, perawat bertanya tentang identitas pasien. Namun, tidak
memeriksa gelang identitas pasien
 Kontrak : Ada, perawat meminta pasien untuk menunggu sambil perawat
mempersiapkan alat yang akan digunakan.

2. Fase kerja
 Tujuan tindakan : Tidak ada, perawat hanya mengatakan bahwa ia akan melakukan
injeksi intravena kepada pasien yang diinstruksikan oleh dokter
 Prinsip tindakan : Ada, dimana perawat mencuci tangan terlebih dahulu dan memakai
handscoon sebelum melakukan tindakan sebagai alat pelindung diri, dan
meminimalisir transmisi mikroorganisme.
 Persiapan alat : Ada, perawat meletakkan alat yang akan digunakan di dekat pasien.
 Prosedur kerja : Ada, Perawat melakukan prosedur kerja yang sesuai dengan
prosedur.

3. Fase terminasi
 Evaluasi objektif : Ada, perawat menanyakan perasaaan pasien setelah dilakukan
tindakan
 Evaluasi subjektif : Tidak ada.
 Rencana tindak lanjut : Ada, perawat mengatakan apabila pasien merasa gatal-gatal
atau ada reaksi alergi agar segera menghubungi perawat.
 Kontrak yang akan datang : Ada, perawat mengatakan akan datang lagi untuk memeriksa
TTV pasien.
 Dokumentasi : Tidak ada.
Daftar Pustaka:

Febrian, Pipit Supriyanto. 2019. Sop Injeksi Pemberian Obat Intravena (IV). Standar
Operasional Prosedur https://www.bersamaperawat.id/2018/01/sop-injeksi-
pemberian-obat-intravena-iv.html [Online] Diakses pada 7 Mei 2021 pukul 06.57 WITA.

Sri. 2017. Pemberian Obat Melalui Bolus Intravena dan Intravena Langsung. Standar
Operasional Prosedur https://www.scribd.com/document/354977812/PEMBERIAN-
OBAT-Melalui-Bolus-Intravena-Dan-Intravena-Langsung [Online]. Diakses pada tanggal 7
Mei 2021 pukul 06.57 WITA
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN ANALISIS VIDEO

1. Tindakan Keperawatan : Injeksi Intravena (IV) melalui bolus

2. Definisi Tindakan : Injeksi intravena melalui bolus adalah pembeian obat dengan cara
memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena melalui karet selang infus dengan
menggunakan spoit.

3. Tujuan :
- Mendapatkan reaksi obat yang cepat diabsorbsip
- Menghindari terjadinya kerusakan jaringan
- Memasukkan obat dalam jumlah yang besar
- Mengurangi efek samping
4. Prinsip Tindakan :
- Cek 6 benar pemberian obat
- Siapkan obat hanya untuk satu kali pemberian pada satu pasien
- Pemberian obat melalui intravena (Bolus)
5. Persiapan Alat :
- Sarung tangan bersih
- Wadah untuk cuci tangan dan sabun/desinfektan
- Bak steril yang dialasi kasa
- Spoit 1 cc - 10 cc dan jarum steril berdiameter 21-25, berisi
cairan suntikan
- Selang IV dengan port injeksi.
- Kapas alkohol atau antiseptik
- Tempat sampah medis
6. Persiapan Pasien
- Pastikan kebutuhan pasien akan pemberian obat intravena (IV)
- Sampaikan salam terapeutik
- Jelaskan kepada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan

7. Persiapan Lingkungan
- Jaga privacy pasien dengan menutup gorden/pintu/memasang sampiran
No Prosedur Kerja Rasional Tindakan
1 Mengucapkan salam pada pasien,perkenalkan diri, Menerapkan etika keperawatan
jelaskan prosedur,tujuannya, persetujuan pasien,
kontrak waktu
2 Cuci tangan Untuk mencegah transimisi
mikroorganisme pada tangan
3 Siapkan obat kemudian validasi dan identifikasi Untuk memastikan pasien dan terapi
identitas pasien dengan prinsip 6 benar sudah benar

4 Dekatkan alat-alat ke pasien Bertujuan untuk mempermudah ketika


melakukan tindakan
5 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada Untuk memberikan informasi mengenai
pasien dan keluarga pasien prosedur dan Pasien atau keluarga
pasien dapat mengerti dengan tindakan
yang akan dilakukan serta mendapatkan
kerja sama dari pasien
6 Atur pasien pada posisi yang nyaman Menurunkan stimulasi yang berlebihan
dapat mengurangi kecemasan
7 Pasang perlak pengalas di area yang akan dilakukan Perlak digunakan untuk alas dan
penyuntikan dan dekatkan bengkok bengkok sebagai tempat untuk
membuang sisa sampah medis saat
selesai menginjeksi pasien
8 Pasang handscoon Mencegah transmisi mikroroganisme

Jika Terpasang Infus


9 Cari tempat penusukan suntikan, biasanya dekat Mencari tempat penyuntikan bertujuan
dengan IV line (abocath) untuk memastikan daerah penusukan
10 Sterilkan tempat penusukan dengan alkohol swab Mensterilkan daerah penusukan
dan biarkan sesaat sampai mengering (jangan bertujuan untuk mensterilkan daerah
ditiup) yang akan dilakukan penusukan
11 Mengklem aliran cairan infus Agar obat yang nanti diinjeksikan
segera masuk ke dalam intravena dan
tidak naik ke selang infus diatasnya
12 Siapkan spuit yang telah berisi obat. Jika dalam Udara dalam tabung spuit harus
tabung spuit masih terdapat udara, maka udara dikeluarkan terlebih dahulu untuk
harus dikeluarkan terlebih dahulu. mencegah terjadinya emboli udara
13 Masukkan jarum spuit ke tempat penusukan Memudahkan dalam penyuntikan

14 Secara perlahan, suntikkan obat ke dalam selang Menyuntikkan obat ke dalam selang
infus. Sesuaikan waktu pemberian dengan jenis infus secara perlahan bertujuan untuk
obat. menurunkan rasa sakit atau nyeri saat
obat dimasukkan
15 Setelah obat masuk semua, segera cabut spuit, Mencabut spuit segera dan dengan
tutup jarum dengan teknik one hand, lalu buang ke hati-hati setelah obat masuk semua.
tempat sampah medis alat tajam habis pakai. Menutup jarum dengan teknik one hand
dan buang ke tempat sampah medis.
16 Buka kembali aliran cairan infus ke vena atur Setelah selesai melakukan injeksi
kembali tetesan sesuai program kemudian amati selang infus tidak di klem lagi untuk
kelancaran tetesan infus mengalirkan cairan sesuai dengan
program terapi dan membantu
memasukkan obat ke dalam vena
17 Lepaskan handscoon Mengurangi penyebab bakteri dan
penularan penyakit
18 Rapikan alat-alat dan bantu pasien dalam posisi Agar pasien merasa nyaman setelah
nyaman tindakan dilakukan
19 Cuci tangan Menghindari transmisi mikroorganisme

20 Evaluasi respon pasien setelah pemberian obat Mengetahui perasaan pasien setelah
intravena (IV) dan rencana tindak lanjut dilakukan tindakan dan memantau kerja
obat atau adanya tanda-tanda alergi
21 Sampaikan salam terminasi Menerapkan etika keperawatan

22 Dokumentasi hasil tindakan pemberian obat IV Sebagai tolak ukur untuk mengetahui
suatu pelayanan asuhan keperawatan

ANALISIS VIDEO

Link video : https://www.youtube.com/watch?v=JeUpyRsiYRw&t=1s

1. Fase orientasi
 Salam : Ada, perawat mengucapkan salam serta memperkenalkan diri
 Validasi : Ada,
 Perawat bertanya tentang identitas pasien sambil melihat gelang
identitas pasien.
 Perawat bertanya tentang keadaan pasien
 Kontrak : Ada, perawat meminta pasien untuk menunggu sambil perawat
mempersiapkan alat yang akan digunakan.

2. Fase kerja
 Tujuan tindakan : Tidak ada, perawat tidak menyebutkan tujuan dilakukannya injeksi IV
bolus kepada pasien.
 Prinsip tindakan : Ada, dimana perawat memakai handscoon sebelum melakukan
tindakan sebagai alat pelindung diri, dan meminimalisir transmisi mikroorganisme.
 Persiapan alat : Ada, perawat meletakkan alat yang akan digunakan di dekat pasien.
 Prosedur kerja : Ada, Perawat melakukan prosedur kerja yang sesuai dengan
prosedur.

3. Fase terminasi
 Evaluasi objektif : Ada, perawat menanyakan perasaaan pasien setelah
dilakukan tindakan
 Evaluasi subjektif : Tidak ada.
 Rencana tindak lanjut : Ada, perawat mengatakan apabila pasien merasa
gatal-gatal atau ada reaksi alergi agar segera menghubungi perawat.
 Kontrak yang akan datang : Tidak disebutkan.
 Dokumentasi : Tidak ada.
Daftar Pustaka:

Febrian, Pipit Supriyanto. 2019. Sop Injeksi Pemberian Obat Intravena (IV). Standar
Operasional Prosedur https://www.bersamaperawat.id/2018/01/sop-injeksi-
pemberian-obat-intravena-iv.html [Online] Diakses pada 7 Mei 06.57 WITA.

Sri. 2017. Pemberian Obat Melalui Bolus Intravena dan Intravena Langsung . Standar
Operasional Prosedur https://www.scribd.com/document/354977812/PEMBERIAN-
OBAT-Melalui-Bolus-Intravena-Dan-Intravena-Langsung [Online]. Diakses pada tanggal 7
Mei 2021 pukul 06.57 WITA

Megumi Degita. SOP Injeksi Bolus. https://www.scribd.com/document/363474613/SOP-


Injeksi-Bolus [Online]. Diakses pada tanggal 9 Mei 2021 pukul 16.17 WITA
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN ANALISIS VIDEO

1. Tindakan Keperawatan : Injeksi Intradermal

2. Definisi Tindakan : Menyuntikkan obat dalam dosis kecil pada bagian aspect ventral
lengan bawah atau dorsal dan lateral lengan atas dengan menggunakan spuit tuberculin
dengan jarum kecil. Jarum di tusukan dengan sudut 5˚- 15˚.

3. Tujuan : - Untuk menentukan adanya alergi

- Untuk test diagnostik (PPD test)

4. Prinsip :

a. Benar Obat
Sebelum mempersiapkan obat ketempatnya, perawat harus memperhatikan
kebenaran obat.
b. Benar Dosis
Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis harus di
perhatikan.
c. Benar Pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan
dengan cara mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, nomor
register, alamat dan program pengobatan pada pasien.
d. Benar Rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang
menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan
respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan.
Obat dapat diberikan peroral, sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi.
e. Benar waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan,
karena berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek dari obat.
f. Benar Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil tindakan,
reaksi / respon klien terhadap obat, perawat yang melakukan ) pada catatan
keperawatan.

5. Persiapan Alat :

 Handscoon
 Obat yang akan digunakan
 Kapas alcohol
 Perlak
 Spuit Tuberculin

6. Prosedur dan Rasional Tindakan


No Prosedur Rasional Tindakan
1. Periksa kelengkapan obat dan Menyakinkan bahwa klien mendapat obat yang
kesesaian dengan pesanan dokter. benar dengan cara yang benar.
2. Jelaskan prosedur yang akan di Penjelasan menurunkan, kecemasan, dan
lakukan dengan klien memungkinkan untuk kerja sama.
3. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan. Mencegah perpindahan mikroorganisme dan
kemungkinan terkena darah klien.
4. Hisap obat sesuai prosedur yang benar. Memasukkan obat sesuai prosedur agar
mudah diberikan pada pasien dan tetap
menjaga kesterilan spuit
5. Pilih lokasi area yang tepat. Agar obat yang diinjeksikan dapat masuk tepat
sesuai dengan lokasi injeksi.
6. Bersihkan area tusukan dengan kapas alcohol Kuman patogen di kulit dapat masuk bersama
dengan gerakan memutar dari dalam keluar jarum. Masukknya alcohol dalam jaringan
dengan diameter 5 cm. Biarkan kering. dapat mengiritasi dan menyebabkan nyeri.
7. Gunakan tangan tidak dominan untuk Mempermudah masuknya jarum ke kulit.
mereganggkan kulit pada area suntikan
8. Masukkan jarum dengan posisi jarum Mempermudah masukknya jarum ke intra
menghadap ke atas, jarum hamper rata dermal.
dengan kulit,tusukan jarum sampai nampak di
balik kulit.
9. Perlahan-lahan suntikan obat sampai Bila tampak gelembung maka obat masuk ke
terbentuk gelembung dalam jaringan intradermal.
10. Cabut jarum searah sudut waktu menusuk Mengurangi rasa sakit dan mencegah
rusaknya jaringan.
11. Lokasi tusukan jangan dimasage. Masage dapat menyebarkan obat ke jaringan
subcutan dan mempengaruhi hasil tes.
12. Jangan menutup kembali jarum yang telah Mencegah tertusuknya jari perawat.
dipakai.
13. Buka sarung tangan dan cuci tangan Mencegah perpindahan
mikroorganisme.
14. Catat pemberian obat tanggal,jam,dan Mempermudah membaca hasil tes obat atau
penyuntikan dan antigen yang lain.
evaluasi reaksi obat.

7. Analisis Video

Link video : https://youtu.be/ZZlueHZFCBs

a. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Injeksi Intradermal (ID)

b. Kesenjangan antara teori dan gambaran pada video :

1) Fase Orientasi :

 Salam : Tidak terdapat dalam video


 Validasi : Tidak terdapat dalam video
 Kontrak : Tidak terdapat dalam video
2) Fase Kerja :

 Tujuan tindakan : Tidak terdapat dalam video


 Prinsip tindakan : Terdapat dalam video
 Persiapan alat : Terdapat dalam video tetapi tidak dijelaskan dengan baik
 Prosedur kerja : Terdapat dalam video (Sesuai dengan SOP)
3) Fase Terminasi

 Evaluasi : Tidak terdapat dalam video


 Rencana tindak lanjut : Tidak terdapat dalam video
 Kontrak akan datang : Tidak terdapat dalam video
 Dokumentasi : Tidak terdapat dalam video
Daftar Pustaka

Sinaga, Herlina Febrine. SOP Memberikan Injeksi Intradermal. Pada


https://id.scribd.com/document/368592000/Sop-Memberikan-Injeksi-Intradermal. Diakses pada
tanggal 06 Mei 2021 (Online )

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2019. “Buku Pedoman Keterampilan

Klinis Teknik Injeksi dan Pungsi”. Surakarta. (Diakses dari http://skillslab.fk.uns.ac.id )

Hermasari, K.B. 2019. Buku Pedoman Keterampilan Klinis Teknik Injeksi Dan Pungsi. (Online),

(http://skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2019/02/smt-4-KETERAMPILAN

INJEKSI-DAN-PUNGSI-2019.pdf diakses 3 Mei 2021)


TINDAKAN KEPERAWATAN DAN ANALISIS VIDEO

1. Tindakan Keperawatan : Injeksi Subcutan (Injeksi SC).

2. Definisi Tindakan : Pemberian obat subcutan adalah pemberian obat melalui suntikan ke area bawah
kulit yaitu pada jaringan konektif atau lemak di bawah dermis.

3. Tujuan : Memasukkan sejumlah toksin atau obat pada jaringan subcutan di bawah kulit untuk di
absorbsi, agar obat dapat menyebar dan diserap secara perlahan-lahan oleh tubuh.

4. Prinsip : Prinsip dari pemberian obat secara subkutan ini pada dasarnya mengikuti 6 prinsip benar
dalam pemberian obat yaitu :
a) Benar Obat
Sebelum mempersiapkan obat ketempatnya, perawat harus memperhatikan kebenaran obat.
b) Benar Dosis
Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis harus diperhatikan.
c) Benar Pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan cara
mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, nomor register, alamat dan
program pengobatan pada pasien.
d) Benar Rute
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan pemberian
rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat
kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral,
sublingual, parenteral, topikal, rektal, inhalasi.
e) Benar waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan, karena
berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek dari obat.
f) Benar Dokumentasi
Mencatat tindakan yang telah dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil tindakan, reaksi / respon
klien terhadap obat, perawat yang melakukan ) pada catatan keperawatan.
5. Persiapan Alat :
a. Catatan pemberian obat.
b. Obat dalam tempatnya.
c. Spuit.
d. Kapas alkohol dalam tempatnya.
e. Cairan pelarut bak injeksi.
f. Bengkok.

6. Prosedur dan Rasional Tindakan :

No Prosedur Rasional Tindakan


1. Kumpulkan peralatan dan periksa rekam Menghindari kesalahan dalam pemberian obat
medis pasien
2. Identifikasi pasien dengan seksama Memastikan prosedur yang benar dilakukan pada
pasien yang tepat
3. Jelaskan prosedurnya kepada pasien, obat Mendorong kerja sama dan mengurangi
yang akan diberikan, lokasi penyuntikan kecemasan
dan apa yang harus dilakukan pasien
4. Cuci tangan Mengurangi risiko infeksi
5. Tarik obat dari ampul/vial sesuai dengan Untuk memastikan dosis sesuai dengan intruksi
yang diinstruksikan
6. Kumpulkan semua peralatan termasuk Memudahkan perawat melakukan tindakan
obat yang sudah dimasukkan kedalam
spuit di dekat tepi ranjang pasien
7. Tutup tirai Memberikan privasi
8. Bantu pasien untuk berada dalam posisi Memastikan akses ke lokasi penyuntikan secara
sesuai lokasi penyuntikan yang dipilih bebas
(bagian luar lengan atas : tangan
direlaksasikan dan berada disamping
badan)
9. Periksa area penyuntikan. Periksa apakah Visualisasi yang baik membantu mendapatkan
ada benjolan, nodul, nyeri tekan, lokasi yang tepat dan menghindari cedera pada
kekerasan, pembengkakan, jaringan parut, jaringan. Nodul dan benjolan menandakan
gatal, sensasi terbakar, dan inflamasi penyerapan yang tidak adekuat pada lokasi
terlokalisir atau tidak penyuntikan sebelumnya
10. Pakai sarung tangan Mengurangi risiko infeksi
11. Bersihkan area disekitar lokasi Gesekan membantu membersihkan kulit
penyuntikan dengan alcohol swab.
Gunakan gerakan melingkar sambil terus
mengarah keluar (diameter 5 cm). biarkan
lokasi tersebut mongering. Biarkan
alcohol swab di dalam nampan untuk
digunaan kembali ketika menarik jarum.
12. Buka penutup jarum dengan menariknya Mengurangi risiko tertusuk jarum secara tidak
secara cepat dengan tangan yang tidak sengaja
dominan
13. Genggam dan cubit area yang mengelilingi Memudahkan penyuntikan dan meminimalisasi
lokasi penyuntikan atau renggangan kulit nyeri penyuntikan kedalam jaringan subkutan
pada lokasi penyuntikan
14. Pegang spuit dengan tangan dominan di Jaringan subkutan sangatlah banyak pada orang
antara ibu jari dan jari telunjuk. Suntikan dengan hidrasi dan gizi yang baik, dan jarang
jarum secara cepat pada sudut 40-90 pada orang yang langsing, dehidrasi, atau sangat
derajat, tergantung jumlah jaringan, kurus
turgor jaringan dan panjang jarum. Pada
orang yang kurus, lebih disukai 45 derajat.
Ketika menggunakan spuit insulin dengan
jarum 26 G, dapat digunakan sudut 90
derajat pada orang normal dan obesitas
15. Setelah jarum disuntikkan, lepaskan Menyuntikkan cairan kedalam jaringan yang
jaringan dan segerakan pindahkan tangan terkompresi akan menimbulkan tekanan pada
anda yang tidak dominan untuk serabut-serabut saraf dan menimbulkan rasa
menstabilkan ujung bawah spuit, geser tidak nyaman. Tangan yang tidak dominan
tangan anda yang dominan ke bagian atas menstabilkan jarum dan memungkinkan aspirasi
tabung spuit yang lancer
16. Aspirasi jika direkomendasikan, dengan Rasa tdak nyaman dan reaksi serius dapat
menarik pendorong spuit secara perlahan terjadi bila obat yang seharusnya disuntikkan
untuk menentukan pakah jarum berada subkutan memasuki aliran darah. Jarum insulin
dalam pembuluh darah atau tidak. Jika sangatlah kecil sehingga aspirasi tidak akan
muncul darah, tarik jarum dan buang. memberingan informasi yang relevan terkait
Siapkan obat lagi. Jangan mengaspirasi posisi jarum
heparin/insulin
17. Suntikkan obat secara perlahan bila tidak Penyuntikan obat secara cepat menimbulkan
muncul darah tekanan dalam jaringan dan menimbulkan rasa
tidak nyaman
18. Tarik jarum dengan cepat pada sudut yang Penarikan jarum secara perlahan akan menarik
sama seperti ketika menyuntikkan jaringan dan menimbukan rasa tidak nyaman.
pertama kali sambil memberikan tarikan Memberikan tarikan penetral di sekitar lokasi
penetral di sekitar lokasi penyuntikan penyuntikan membantu mencegah penarikan
dengan tangan yang tidak dominan jaringan ketika jarum ditarik. Menarik jarum
pada sudut yang sama meminimalisasi trauma
pada jaringan dan rasa tidak nyaman pada
pasien
19. Pijat area tersebut dengan lembut dengan Pemijatan membantu mendistribusikan obat dan
alcohol swab, janganmemijat lokasi mempercepat penyerapannya. Memijat lokasi
penyuntikan heparin/insulin penyuntikan heparin dapat menimbulkan lebam,
memijat setelah penyuntikan insulin akan
menyebabkan penyerapan menjadi tidak dapat
diperkirakan
20. Jangan menutup kembali jarum. Buang Pembuangan yang benar akan mencegah
spuit dan jarum pada tempat yang terjadinya cedera akibat tusukan jarum secara
seharusnya tidak sengaja
21. Bantu pasien kembali ke posisi nyaman Agar pasien merasa lebih baik setelah
penyuntikan dilakukan
22. Cuci tangan setelah melepas sarung Mengurangi risiko infeksi
tangan
23. Catat pemberian obat beserta tanggal, Sebagai pertanggungjawaban atas tindakan yang
waktu, dosis, rute, lokasi, dan tanda dilakukan
tangan perawat
24. Evaluasi respon pasien terhadap Menghindari efek sampng yang tidak diharapkan
pemberian obat

Analisis Video :

Link video : https://youtu.be/sNCXVDXu5sU

a. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Injeksi Subcutan (SC)

b. Kesenjangan antara teori dan gambaran pada video :

1. Fase orientasi
 Salam : Ada, perawat mengucapkan Selamat Pagi.
 Validasi : Ada, dengan cara perawat melihat gelang identifikasi pasien.
 Kontrak : Ada, perawat mengatakan tindakat tersebut membutuhkan waktu selama 5-
10 dan menit.
2. Fase kerja
 Tujuan tindakan : Tidak ada, perawat tidak menyebutkan tujuan dilakukannya injeksi
subcutan kepada pasien.
 Prinsip tindakan : Ada, dimana perawat memakai handscoon sebelum melakukan tindakan
sebagai alat pelindung diri, dan meminimalisir transmisi mikroorganisme.
 Persiapan alat : Ada, perawat meletakkan alat yang akan digunakan di dekat pasien.
 Prosedur kerja : Ada, Perawat melakukan prosedur kerja yang sesuai dengan prosedur.
3. Fase terminasi
 Evaluasi objektif : Ada, perawat menanyakan perasaaan pasien setelah dilakukan tindakan
apakah terasa sakit atau tidak.
 Evaluasi subjektif : Tidak ada.
 Rencana tindak lanjut : Tidak disebutkan.
 Kontrak yang akan datang : Tidak disebutkan.
 Dokumentasi : Tidak ada.
Daftar Pustaka

Santosa, A., & Rosa, E. M. (2014). Efektifivitas lokasi dan waktu injeksi terhadap pengendalian
kadar gula darah 2 jam setelah makan pada penderita diabetes melitus . Muhammadiyah
Journal Of Nursing , 129-135. Tim Keperawatan Dasar. (2017). Target kompetensi skill praktik
profesi keperawatan dasar. Makassar: PSIK FK UNHAS.

(https://123dok.com/document/z3m644ey-refleksi-tindakan-pemberian-injeksi-
subkutan.html diakses pada tanggal 09 Mei 2021)

Anda mungkin juga menyukai