Anda di halaman 1dari 3

Pendahuluan

Dalam Jurnal ‘’PELAKSANAAN OPERAN DENGAN KINERJA PERAWAT” dijelaskan bahwa timbang terima
yang baik dapat mepengaruhi kinerja yang dicapai seorang perawat dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan, serta menjelaskan tujuan dialakukannya penelitian.
Setelah dilakukan observasi di 3 ruangan rawat inap yang menjadi tempat penelitian di RSUD Haji
Makassar namun dari hasil wawancara didapatkan bahwa pada saat pelaksanaan timbang terima kadang
ada salah satu perawat yang tidak ikut dikarenakan terlambat datang di saat dinas atau bahkan cepat
pulang sebelum timbang terima dilakukan.

Metode
Penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study yang
merupakan suatu studi observasional (non eksperimental). Teknik pengambilan sampel yang digunakan
yaitu total sampling.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu semua perawat yang ada di ruangan Rinra saying lt.1,
ruangan Rinra saying lt.2, dan ruangan Ar-raodah lt.3. Dengan jumlah keseluruhan 42 orang.
Alat pengumpulan data yaitu menggunakan kuesioner penelitian dengan skala likert. Prosedur
pengumpulan datanya dalam bentuk data primer sekunder dengan teknik analisa data secara univariat
dan bivariat. Uji statistik yang digunakandalam penelitian ini yaitu Uji Chi Square, dengan nilai (α=0.05).

Hasil
Adapun hasil yang didapatan dari penelitian ini yaitu:
Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di ruang rawat inap RSUD Haji Makassar didapatkan bahwa:

Untuk timbang terima kurang baik dengan kinerja perawat kurang baik. Salah satu pemicu sehingga
pelaksanaan operan tidak dilaksanakan sesuai prosedur yang ada yaitu dikeranakan beban perawat yang
begitu banyak serta kurangnya disiplin terkait waktu dinas.

Untuk timbang terima kurang baik dengan kinerja perawat baik, dimana sebagian besar perawat berusia
26-35 tahun berarti setengah dari semua perawat pelaksana yang ada di ruangan rawat inap RSUD Haji
Makassar berada di masa produktif sehingga setiap perawat lebih memiliki motivasi dan kerja yang lebih
baik namun pengetahuan tentang timbang terima yang kurang baik.

Untuk pelaksanaan operan baik dengan kinerja perawat kurang baik. Performance seorang perawat
bukan hanya pada pelaksanaan operan tetapi terdapat banyak factor yang ikut mempengaruhi sehingga
seorang perawat memiliki kinerja yang baik, seperti faktor individu, psikologis dan organisasi

Untuk pelaksanaan operan yang baik dengan kinerja yang baik dimana diketahui bahwa operan
merupakan cara menyampaikan sesuatu yang kaitannya dengan kondisi pasien. Berarti dalam
pelaksanaan operan perawat sudah mampu mentransfer tanggung jawabnya ke perawat lain, dimana
tujuan operan ini sangat berpengaruh terhadap keefektifan kerja perawat dalam mengakurasi,
mereabilisasi komunikasi pada perpindahan informasi yang relevan ,berkesinambungan pada
keselamatan pasien
Peneliti berasumsi bahwa timbang terima sangat penting dilakukan dalam setiap pergantian shift
mengingat bahwa timbang terima merupakan suatu teknik atau cara komunikasi antar perawat dalam
menyampaikan kondisi pasien saat pergantian shift sehingga perawat dapat melakukan pekerjaannya
secara kualitatif dan kuantitatif, serta dengan dilakukannya timbang terima secara teratur maka dapat
mepermudah seorang perawat dalam pemberian asuhan keperawatan dan tidak terjadi lagi mis
communication di antara dua tim.

Kesimpulan
Pada bagian kesimpulan peneliti kembali menegaskan bahwa dari hasil penelitian yang dilakukan
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara timbang terima dengan kinerja perawat di RSUD Haji
Makassar. Untuk itu peneliti berharap perawat lebih menyadari akan pentingnya komunikasi khususnya
dalam pelaksanaan timbang terima sehingga mampu meningkatkan pelayanan dalam keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai