Anda di halaman 1dari 21

Early Eksposure

YANNE CRISTEL LEWERISSA


R011201128
ENTER
DESKRIPSI KASUS

Seorang laki-laki usia 62 tahun, dirawat diruang High Care Unit (HCU)
01
karena menderita penyakit jantung, saat dilakukan pengkajian klien
02 mengeluh sesak dan sulit tidur bila berbaring, Tekanan darah 130/80
mmHg, Nadi 88 x/mt, Pernafasan 32 x/mt dan Suhu 37°C, terpasang
03 oksigen eksternal (nasal canule) 3 liter/menit.

04
● Jelaskan posisi yang tepat diberikan/dianjurkan perawat dengan
kondisi pasien diatas?
01

02

03

04
01

02
Tindakan Keperawatan dasar
03
yang dilakukan :
04

Posisi Fowler  Semi Fowler


01

02 ANALISA
03
TINDAKAN
04

Alasan tindakan keperawatan dasar


tersebut dilakukan pada kasus :
01 Positioning atau menyesuaikan posisi adalah tindakan
keperawatan yang dilakukan dengan cara memberikan pasien
02 posisi tubuh sesuai dengan hambatan yang diderita dengan tujuan
memanajemen keselarasan dan kenyamanan fisiologis. Menurut
03 Israel (2008), posisi semi fowler akan mempengaruhi keadaan
curah jantung dan pengembangan rongga paru-paru pasien,
04 sehingga sesak nafas berkurang dan akan mengoptimalkan kualitas
tidur pasien.
01 Dari hasil pengkajian dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami
penyakit jantung yang menyebabkan sesak nafas dan
02 ketidaknyamanan dalam posisi tidur. Sehingga posisi yang tepat
diberikan/dianjurkan kepada pasien adalah Semi Fowler. Posisi
03 fowler adalah posisi tidur klien di mana kepala dan badan
dinaikkan 15-90º. Terdapat kombinasi posisi fowler yaitu jika
04 kepala dan badan dinaikkan15-30º(low fowler’s), 30-45º (Semi
Fowler’s), 45-60º (fowler’s) dan 60-90º (hight fowler’s).
1. Membantu mengatasi masalah
01 kesulitan pernafasan dan
cardiovaskuler
02
2. Memberikan Rasa nyaman
03 3. Membantu memperlancar
keluarnya cairan
TUJUAN
04 4. membantu mempermudah tindakan TINDAKAN
pemeriksaan
a. Mencuci tangan
Rasional : mengurangi penyebaran
01 bakteri dan penularan penyakit
02
b. Tinggikan kepala tempat tidur 45°
Rasional : mengurangi tekanan dari
PRINSIP
03 abdomen dan diafragma,
membuat oksigen dalam paru-
DAN
04 paru semakin meningkat RASIONAL
sehingga memperingan
kesukaran napas TINDAKAN
PROSEDUR RASIONAL

1.FASE ORIENTASI  

a. Mengucapkan salam Mengaplikasikan perilaku yang santun dan ramah terhadap


pasien
 
 
b.Validasi Identitas pasien  Memastikan pasien yang diberikan tindakan sudah benar
dan tidak keliru
    

c. Memperkenalkan diri   Membina hubungan saling percaya terhadap pasien. Selain


itu agar pasien mengenal perawatnya dan dapat merasa
lebih tenang untuk ditindaki.
 

d. Menjelaskan tujuan Memberi pemahaman kepada pasien terkait tindakan yang


akan dilakukan agar pasien marasa tenang dan tidak ada
  kesalahpahaman selama pelaksanaan
 
Pasien dapat mengetahui keterangan yang jelas terkait
e. Menanyakan kesiapan
tindakan yang akan dilakukan terhadapnya. Baik waktu dan
pasien dan keluarga 
tempat tindakan.
2.FASE KERJA  

a. Mencuci tangan mengurangi penyebaran bakteri dan penularan penyakit


 
 b.Memakai handscoon sebagai bentuk perlindungan diri ketika melakukan tindakan terhadap pasien.
 
 c. Menutup sampiran / jendela Menjaga privasi klien
 
Memposisikan pasien agar memudahkan dan memperlancar jalannya tindakan
d. Perawat membantu pasien dalam posisi setengah duduk.  

Memposisikan pasien pada posisi semi fowler dan mengurangi tekanan dari abdomen dan
e. Menyusun bantal (2-5 bantal) di belakang punggung
diafragma, membuat oksigen dalam paru-paru semakin meningkat sehingga memperingan
pasien/tinggikan kepala tempat tidur 45º
kesukaran napas

Memberikan kesesuaian posisi semi fowler yang diberikan.


f. Membiarkan kepala menyandar pada bantal dengan nyaman.  
 Memberikan posisi nyaman kepada pasien
g. Letakan bantal kecil/gulungan handuk didaerah lekuk pinggang
 
jika terdapat celah kecil didaerah tersebut
 
 h. Letakan guling disisi luar paha Memberikan posisi nyaman kepada pasien
 
 i. Letakan papan penghalang pada telapak kaki pasien  Sebagai penahan untuk mempertahankan keadaan pasien agar tetap pada posisi semi fowler
 
 j. Merapikan pasien Membenarkan posisi dan memastikan pasien merasa nyaman
 
Mencegah penyebaran mikroorganisme dan tangan kembali steril serta memastikan ruangan
 k. Merapikan alat-alat, melepas handscoon dan Mencuci tangan pasien aman dari alat yang digunakan untuk tindakan.
dan

 
3.FASE TERMINASI  
Mengkaji dan evaluasi perasaan dan kenyamanan
a. Melakukan evaluasi
posisi pasien setelah dilakukan tindakan.
   
  Memberitahukan kepada pasien bahwa akan
dilakukan tindakan lanjutan yang dilakukan kepada
b. Menyampaikan rencana pasien .
tindak lanjut  
  Perawat mengakhiri tindakan dengan memberikan
salam agar tindakan diakhiri dengan baik bagi
c. Berpamitan pasien maupun bagi perawat itu sendiri.
 
01
Dari hasil analisis antara video dengan SOP, disimpulkan bahwa
02
semua fase terlaksana dengan baik, prinsip tindakan dipertahankan
03 dan mengutamakan kenyamanan pada posisi semi fowler yang
diberikan kepada pasien dalam mengatasi sesak nafas dan
04 gangguan dari tidur pasien.
01

02

03 EVIDENCE BASED
04
01

02 Adapun link video yang dianalisa


03 tindakannya sebagai berikut :
04

https://youtu.be/oS6xq0Rvjjk
01

02

03

04
TABLET APP
Berdasarkan Jurnal diatas telah jelas dijelaskan bahwa, Positioning
atau menyesuaikan posisi adalah tindakan keperawatan yang
dilakukan dengan cara memberikan pasien posisi tubuh sesuai
01 dengan hambatan yang diderita dengan tujuan memanajemen
keselarasan dan kenyamanan fisiologis. Menurut Israel (2008),
Sukainah Shahab, Suhaimi posisi semi fowler akan mempengaruhi keadaan curah jantung
02
Fauzan, Ichsan Budiharto. dan pengembangan rongga paru-paru pasien, sehingga sesak
Pengaruh Posisi Tidur Semi nafas berkurang dan akan mengoptimalkan kualitas tidur pasien.
03 Fowler45 ̊ Terhadap Kualitas Pengembangan rongga dada dan paruparu akan menyebabkan
Tidur Pasien Gagal Jantung Di
asupan oksigen membaik, sehingga proses respirasi akan kembali
04 Ruang ICCU RSUD dr.
normal.
Soedarso Pontianak
 
https://jurnal.untan.ac.id
(diakses pada 2 juni 2021). Semi-duduk atau semifowler membantu mengurangi aliran balik vena
pada pasien dengan gagal jantung yang akan mengurangi
peningkatan dan distensi vena jugularis pada leher penderita.
 
TABLET APP
Selanjutnya Berdasarkan Jurnal kedua diatas telah jelas dijelaskan
bahwa, Tujuan dan mekanisme dilakukan posisi fowler ini adalah
untuk memfasilitasi pasien yang sedang kesulitan bernapas.
Dikarenakan ada gaya gravitasi yang menarik diafragma kebawah
01 sehingga ekspansi paru jauh lebih baik pada posisi semi-fowler,
Dimas Agung Pambudi, Sri
Widodo. (2020). Posisi sedangkan pada posisi fowler bertujuan menghilangkan tekanan
02 Fowler Untuk Meningkatkan pada diafragma dan memungkinkan pertukaran volume yang
Saturasi Oksigen Pada lebih besar dari udara (Barbara, 2011).
03 Pasien (CHF) Congestive
Pada posisi semi fowler aliran balik darah ke jantung lebih menurun
Heart Failure Yang dibandingkan pada posisi head up,dan pada posisi fowler aliran
04 Mengalami Sesak Nafas.
balik darah semakin menurun. Hasil ini sejalan dengan penelitian
https://jurnal.unimus.ac.id/in Kubota, Endo dan Kubota (2013) yang menunjukan bahwa
dex.php/nersmuda
sedikit fleksi pada tubuh bagian atas dalam posisi fowler akan
(diakses pada 2 juni 2021).
mengaktifkan fungsi pernapasan dan meningkatkan kontribusi
aktifitas saraf vagal ke sistem kardiovaskular.
DESKRIPSI KASUS

01

02

03

04
01

02

03

04
01
THANKS!
02

03

04
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai