PENGERTIAN Memberikan obat melalui suntikan ke dalam pembuluh darah. TUJUAN Sebagai acuan petugas dalam memberikan injeksi intravena untuk memberikan reaksi obat lebih cepat dari pada pemberian obat peroral serta memberikan obat karena tidak mungkin diberikan peroral KEBIJAKAN Peraturan Penanggung Jawab Klinik Pratama Nomor 1 Tahun 2022 tentang Peraturan Internal Klinik Pratama REFERENSI Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama sebagai Salah Satu Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Dasar dan Kewaspadaan Menghadapi Penyakit Infeksi Emerging, Kementerian Kesehatan RI. Tahun 2020 PROSEDUR 1. Mengucapkan salam 2. Mengidentifikasi klien, memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan, prosedur tindakan dan memberikan kesempatan klien untuk bertanya. 4. Jaga privasi pasien, tutup sampiran 5. Cuci tangan efektif 6. Dekatkan peralatan (trolly injeksi) 7. Periksa label obatsesuai program terapi (dengan prinsip 12B) 8. Pakai sarung tangan 9. Buka spuit dari bungkusnya, eratkan jarum dengan spuit, tarik spuit dan semprotkan untuk mengetahui adanya sumbatan pada jarum 10. Buka tutup jarum dengan teknik satu tangan, selama prosedur dilakukan jangan sampai menyentuh bagian jarum 11. Oplos obat sesuai kebutuhan (jika obat dalam bentuk vital) 12. Ambil obat sesuai dosis yang diberikan 13. Keluarkan udara dari spuit yang telah berisi obat dengan memegang spuit tegak lurus. 14. Letakkan spuit yang berisi obat dalam kupet 15. Palpasi dan tentukan area suntikan (diusahakan mencari vena yang paling ujung dan tidak bercabang) 16. Pasang pengalas 17. Pasang tourniquet 10-15 cm bagian proximal lokasi yang di pilih untuk melakukan fiksasi 18. Desinfeksikan daerah yang akan ditusuk dengan alkohol arah melingkar dari dalam keluar dengan diameter 4-5 cm 19. Tusukkan dengan kemiringan 15-30 derajat dengan mengarah ke jantung (bevel menghadap keatas) 20. Lakukan aspirasi, pastikan darah tampak keluar pada hub 21. Lepaskan tourniquet 22. Dorong plunger untuk memasukkan obat 23. Kaji reaksi pasien selama prosedur dilakukan untuk mengetahui adanya reaksi alergi terhadap obat yang diberikan (missal gatal- gatal, kemerahan atau apneu) 24. Cabut jarum dan tekan tempat insersi dengan kapas alkohol 25. Tutup jarum dengan menggunakan tehnik satu tangan 26. Pantau adanya perdarahan pada tempat insersi, jika diperlukan lakukan fiksasi 27. Rapikan pasien dan bereskan peralatan (buang sampah ketempat sampah medis dan jarum pada tempat sampah tajam) 28. Lepas sarung tangan 29. Cuci tangan efektif 30. Buka sampiran Unit Terkait 1. Klinik Umum 2. Klinik Gigi dan Mulut 3. Ruang Tindakan