Anda di halaman 1dari 2

INJEKSI INTRAMUSKULAR

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

RSUD 1/2
ANUNTALOKO
PARIGI
STANDAR DITETAPKAN OLEH :
TANGGAL TERBIT :
PROSEDUR DIREKTUR RSUD ANUNTALOKO,
OPERASIONAL
(SPO)

dr. REVY J. N. TILAAR, M.A.P


NIP.19651129 199903 1 005
PENGERTIAN Pemberian obat / cairan dengan cara dimasukkan  langsung ke dalam otot
(muskulus).
Lokasi penyuntikan :
1. Daerah paha (vastus lateralis) posisi klien terlentang dengan lutut
agak fleksi.
2. Ventrogluteal posisi klien berbaring miring, telentang, atau telentang
dengan lutut atau panggul miring dengan tempat yang diinjeksi fleksi
Lengan atas (deltoid) posisi klien duduk atau berbaring datar dengan lengan
bawah fleksi tetapi rileks menyilangi abdomen atau pangkuan.

TUJUAN 1. Melaksanakan fungsi kolaborasi dengan dokter terhadap klien yang 


yang diberikan obat secara intra muskulus (IM).
2. Memasukkan sejumlah obat pada jaringan otot untuk diabsorbsi.

Indikasi :
Bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan tidak mau bekerja
sama karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral.
Kontra indikasi
Infeksi, lesi kulit, jaringan parut, tonjolan tulang, otot atau saraf besar di
bawahnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1.      Tempat injeksi.
2.      Jenis spuit dan jarum yang digunakan
3.      Infeksi yang mungkin terjadi selama injeksi.
4.      Kondisi atau penyakit klien.
5.      Obat yang tepat dan benar.
6.      Dosis yang diberikan harus tepat.
7.      Pasien yang tepat.
8.      Cara atau rute pemberian obat harus tepat dan benar.

KEBIJAKAN Berdasarkan surat keputusan Direktur Nomor 52.47/800/RSUD tentang


Revisi Pemberlakuan Standar Prosedur Operasional (SPO) Pelayanan
Keperawatan di RSUD Anuntaloko Parigi.

PROSEDUR A. Persiapan Pasien


1. Persiapan Mental :
Menjelaskan pada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan.
2. Persiapan Fisik :
Memasang sampiran ( menutup pintu )
INJEKSI INTRAMUSKULAR

NO. DOKUMEN : NO. REVISI : HALAMAN :

RSUD 2/2
ANUNTALOKO
PARIGI
3. Persiapan Administrasi :
 Resep obat
 Instruksi tertulis tentang pemberian obat.

B. Persiapan Alat
1. Sarung tangan
2. Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
3. Jarum steril 1 (21-23G dan panjang 1 - 1,5 inci untuk dewasa; 25-27
G dan panjang 1 inci untuk anak-anak)
4. Bak spuit
5. Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
6. Perlak dan pengalas
7. Obat sesuai program terapi
8. Bengkok
9. Buku injeksi/daftar obat

C. Langkah Kerja
1. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
2. Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan Mengatur
posisi klien, sesuai tempat penyuntikan. 
3. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan. 
4. Memasang perlak dan alasnya.
5. Membebaskan daerah yang akan di injeksi. 
6. Menentukan tempat penyuntikan dengan benar ( palpasi area injeksi
terhadap adanya edema, massa, nyeri tekan. Hindari area jaringan
parut, memar, abrasi atau infeksi). 
7. Membersihkan kulit dengan kapas alkohol (melingkar dari arah
dalam ke luar diameter ±5cm).
8. Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk mereganggkan kulit.
9. Memasukkan spuit dengan sudut 90 derajat, jarum masuk 2/3. 
10. Melakukan aspirasi dan pastikan darah tidak masuk spuit. 
11. Memasukkan obat secara perlahan (kecepatan 0,1 cc/detik). 
12. Mencabut jarum dari tempat penusukan. 
13. Menekan daerah tusukan dengan kapas desinfektan. 
14. Perhatikan reakasi pasien pada saat dan sesudah pemberian
suntikan.
15. Perawat merapikan pasien.
16. Perawat membereskan alat – alat & mencuci tangan.
17. Mendokumentasikan tindakan pada rekam medis pasien.

UNIT TERKAIT Rawat Inap


Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai