Anda di halaman 1dari 2

PENGGUNAAN AMBU BAG

Nomer Dokumen No revisi Jumlah halaman

RSKB HASTA HUSADA

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur
STANDART PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Andika Purba. S

Ambu Manual Ventilator (Ambubag) merupakan alat bantu pernafasan yang


terdiri dari bag yang berfungsi untuk memompa oksigen udara bebas, valve /pipa
berkatup dan masker yang menutupi mulut dan hidung. Ambubag ini biasanya
digunakan untuk memberikan tekanan pada sistem pernafasan pasien yang henti
Pengertian
nafas atau yang nafasnya tidak adekuat. Alat ini umumnya merupakan bagian
dari peralatan resusitasi untuk tenaga ahli, seperti pekerja Ambulans. Alat ini
digunakan secara ekstensif di ruang operasi untuk bantuan pernafasan pasien
yang tidak sadar pada saat sebelum diberikan bantuan pernafasan mekanik.
1. Untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernapasan
buatan untuk menjamin kebutuhan adanya oksigen.
Tujuan 2. Untuk menjamin pertukaran antara oksigen (O2 ) dan karbondioksida (CO2)
yang terjadi di paru-paru secara normal.
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pelayanan
Medik, Pedoman Pelayanan Gawat Darurat.
Kebijakan 2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit;
Persiapan tempat dan alat :
1. Persiapan alat
Ambubag.
2. Persiapan tempat
Tempat yang aman, datar, dan keras.
Persiapan Pasien :
1. Memperkenalkan diri sebagai petugas kesehatan.
2. Menjelaskan maksud dan tujuan.
3. Menyiapkan posisi pasien terlentang di tempat yang aman, datar dan keras.
Persiapan Lingkungan :
Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman dan cukup penerangan.
Pelaksanaan :
1. Perawat memeriksa pernapasan dengan cara
a. Look (Lihat) : Gerak dada, gerak cuping hidung (flaring nostril),
Prosedur
retraksi sela iga.
b. Listen (Dengar) : Suara nafas, suara tambahan.
c. Feel (Rasakan) : Udara nafas keluar hidung-mulut.
2. Perawat menilai pernapasan.
3. Menilai tanda-tanda distress nafas, jika tanda-tanda muncul lakukan
pemberian nafas buatan menggunakan ambubag.
4. Mengangkat rahang bawah pasien untuk mempertahankan jalan nafas
terbuka.
5. Menekan sungkup pada muka pasien secara kuat.
6. Memompa udara dengan cara tangan satu memegang bag sambil
memompa udara dan yang satunya memegang dan memfiksasi masker,
pada saat memegang masker ibu jari dan jari telunjuk membentuk huruf C
sedangkan jari-jari lainnya memegang rahang bawah sekaligus membuka
jalan napas dengan membentuk huruf E.
PENGGUNAAN AMBU BAG

Nomer Dokumen No revisi Jumlah halaman

RSKB HASTA HUSADA

Tanggal terbit Ditetapkan


Direktur
STANDART PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Andika Purba. S

7. Lakukan sebanyak 10 – 12 kali / menit sampai dada nampak terangkat.


8. Evaluasi pernapasan.
9. Bereskan alat-alat.
Sikap selama pelaksanaan
Cepat, tepat, dan hati-hati.
Dokumentasi
1. Pastikan pernapasan pasien tetap stabil.
2. Observasi pasien, bila terjadi henti nafas dan henti jantung dilakukan
resusitasi.
1. IGD
2. IKO
3. HCU
Unit Terkait 4. Perinatologi
5. Kamar Bersalin
6. Instalasi Rawat Inap.
7. Semua unit di lingkungan RSKB Hasta Husada.

Anda mungkin juga menyukai