0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
88 tayangan2 halaman
Ambu bag adalah alat bantu pernafasan yang terdiri dari bag dan masker untuk memompa oksigen ke paru-paru pasien. Alat ini digunakan untuk memberikan pernapasan buatan pada pasien yang henti nafas atau nafas tidak adekuat, seperti di ruang operasi. Prosedur penggunaan ambu bag meliputi persiapan alat, pasien, dan lingkungan; kemudian memompa udara ke masker 10-12 kali per menit sambil menilai pernapasan pas
Ambu bag adalah alat bantu pernafasan yang terdiri dari bag dan masker untuk memompa oksigen ke paru-paru pasien. Alat ini digunakan untuk memberikan pernapasan buatan pada pasien yang henti nafas atau nafas tidak adekuat, seperti di ruang operasi. Prosedur penggunaan ambu bag meliputi persiapan alat, pasien, dan lingkungan; kemudian memompa udara ke masker 10-12 kali per menit sambil menilai pernapasan pas
Ambu bag adalah alat bantu pernafasan yang terdiri dari bag dan masker untuk memompa oksigen ke paru-paru pasien. Alat ini digunakan untuk memberikan pernapasan buatan pada pasien yang henti nafas atau nafas tidak adekuat, seperti di ruang operasi. Prosedur penggunaan ambu bag meliputi persiapan alat, pasien, dan lingkungan; kemudian memompa udara ke masker 10-12 kali per menit sambil menilai pernapasan pas
Ambu Manual Ventilator (Ambubag) merupakan alat bantu pernafasan yang
terdiri dari bag yang berfungsi untuk memompa oksigen udara bebas, valve /pipa berkatup dan masker yang menutupi mulut dan hidung. Ambubag ini biasanya digunakan untuk memberikan tekanan pada sistem pernafasan pasien yang henti Pengertian nafas atau yang nafasnya tidak adekuat. Alat ini umumnya merupakan bagian dari peralatan resusitasi untuk tenaga ahli, seperti pekerja Ambulans. Alat ini digunakan secara ekstensif di ruang operasi untuk bantuan pernafasan pasien yang tidak sadar pada saat sebelum diberikan bantuan pernafasan mekanik. 1. Untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernapasan buatan untuk menjamin kebutuhan adanya oksigen. Tujuan 2. Untuk menjamin pertukaran antara oksigen (O2 ) dan karbondioksida (CO2) yang terjadi di paru-paru secara normal. 1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Pedoman Pelayanan Gawat Darurat. Kebijakan 2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 129/MENKES/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit; Persiapan tempat dan alat : 1. Persiapan alat Ambubag. 2. Persiapan tempat Tempat yang aman, datar, dan keras. Persiapan Pasien : 1. Memperkenalkan diri sebagai petugas kesehatan. 2. Menjelaskan maksud dan tujuan. 3. Menyiapkan posisi pasien terlentang di tempat yang aman, datar dan keras. Persiapan Lingkungan : Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman dan cukup penerangan. Pelaksanaan : 1. Perawat memeriksa pernapasan dengan cara a. Look (Lihat) : Gerak dada, gerak cuping hidung (flaring nostril), Prosedur retraksi sela iga. b. Listen (Dengar) : Suara nafas, suara tambahan. c. Feel (Rasakan) : Udara nafas keluar hidung-mulut. 2. Perawat menilai pernapasan. 3. Menilai tanda-tanda distress nafas, jika tanda-tanda muncul lakukan pemberian nafas buatan menggunakan ambubag. 4. Mengangkat rahang bawah pasien untuk mempertahankan jalan nafas terbuka. 5. Menekan sungkup pada muka pasien secara kuat. 6. Memompa udara dengan cara tangan satu memegang bag sambil memompa udara dan yang satunya memegang dan memfiksasi masker, pada saat memegang masker ibu jari dan jari telunjuk membentuk huruf C sedangkan jari-jari lainnya memegang rahang bawah sekaligus membuka jalan napas dengan membentuk huruf E. PENGGUNAAN AMBU BAG
Nomer Dokumen No revisi Jumlah halaman
RSKB HASTA HUSADA
Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur STANDART PROSEDUR OPERASIONAL
dr. Andika Purba. S
7. Lakukan sebanyak 10 – 12 kali / menit sampai dada nampak terangkat.
8. Evaluasi pernapasan. 9. Bereskan alat-alat. Sikap selama pelaksanaan Cepat, tepat, dan hati-hati. Dokumentasi 1. Pastikan pernapasan pasien tetap stabil. 2. Observasi pasien, bila terjadi henti nafas dan henti jantung dilakukan resusitasi. 1. IGD 2. IKO 3. HCU Unit Terkait 4. Perinatologi 5. Kamar Bersalin 6. Instalasi Rawat Inap. 7. Semua unit di lingkungan RSKB Hasta Husada.