Anda di halaman 1dari 72

MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


001/Yanmed/ri/2011
1/1

Ditetapkan
Direktur RSIA Permata Hati
Tanggal terbit:
PROSEDUR 01 – 06 – 2011
TETAP
dr. Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Menyiapkan tempat tidur dengan semua perlengkapannya


agar siap pakai untuk pasien

Tujuan Menyiapkan tempat tidur dalam keadaan siap pakai

Kebijakan Melakukan pelayanan nonmedis dalam hal ini menyiapkan


tempat tidur demi tercapainya pelayanan yang prima

Petugas 1.Perawat
2.Bidan

Prosedur 1. kasur disiapkan


2. seprei dipasang dengan ketentuan:
a. garis tengah lipatan harus tepat di bawah kasur
b. bagian atas seprei dimasukkan rata dibawah
kasur sekurang – kurangnya 30 cm, demikian
seprei pada bagian kaki setelah ditarik
setengah mungkin pada ujung setiap sisi kasur
dibuat sudut setinggi 90 derajat
3. perlak dipasang sekurang – kerangnya 30 cm dari sisi
tempat tidur bagian kepala
4. seprei kecil (stik laken) dipasang rata diatas perlak
dengan tiap sisinya dimasukkan bersama perlak
kebawah kasur setegang mungkin
5. Selimut dilipat cepat secara terbalik dan di pasang
pada kasur bagian kaki, sedangkan bagian atas
terbalik, dimasukan kebawah kasur sekurang –
kurangnya 10 cm
6. Bantal dan guling masing – masing dipasang
sarungnya dengan
Rapih, kemudian ratakan dibagian atas kepala dengan
bagian sarung bantal yang terbuka tidak menghadap
ke bagian pintu.
7. Pasang Bed Cover (khusus VIP)

Unit terkait 1. Perawatan Nipas


MERAPIKAN TEMPAT TIDUR

No. Dokumen : No. Revisi Halaman


002/Yanmed/ri/2011
1/1

Tanggal terbit : Ditetapkan


01-06-20111 Direktur RSIA Permata Hati
PROSEDUR
TETAP
dr. Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Merapihkan tempat tidur pada waktu tertentu dan sewaktu –


waktu diperlukan, khususnya selama pasien masih dirawat

Tujuan Mempertahankan kebersihan dan kerapihan tempat tidur,


sehingga memberikan rasa aman

Kebijakan Memberikan pelayanan khusus terhadap pasien dalam hal


merapihkan tempat tidur pasien demi tercapainya pelayanan
yang prima

Petugas 1. Perawat
2. Petugas Kebersihan

Prosedur 1. bantal dan barang – barang lain diletakkan diatas


kursi atau meja
2. semua alat tenun dikeluarkan dari bawah kasur, lalu
dibersihkan dan dilipat terbalik satu persatu (tidak
boleh di kebutkan ), selanjutnya diletakkan diatas
kursi.
3. Kasur dibalik dengan cara melipat bagian kepala ke
bagian kaki. Selanjutnya di tarik ketengah dan
dibentangkan.
4. perlak, sprei kecildan selimut dipasang dengan cara
seperti pada perawat menyiapkan tempat tidur
5. setelah dipakai, pasien dikembalikan ke tempat tidur.
6. peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan
ke tempat semula.

Unit terkait 1. Unit Perawatan nifas


MENGGANTI ALAT TENUN KOTOR PADA PEMPAT
TIDUR TANPA MEMINDAHKAN PASIEN

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


003/Yanmed/ri/2011
1/2
Ditetapkan
Tanggal terbit: Direktur RSIA Permata Hati
01-06-2011
PROSEDUR
TETAP
dr. Anjari Wahyu Wardhani

Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa


Pengertian memindahkan pasien karena pasien harus beristirahat mutlak
( bedrest total), menderita sakit parah, tidak sadar atau pasien
dengan observasi.

Tujuan 1. Memberikan rasa nyaman pada pasien


2. Mencegah terjadinya luka baring (dekubitus)
3. Mempertahankan kebersihan dan kerapihan

Kebijakan Memberikan pelayanan khusus terhadap pasien demi


tercapainya pelayanan PRIMA

Petugas 1.Perawat
2.Bidan

Prosedur 1. Sama dengan mengganti dan memasang alat tenun pada


tempat tidur tanpa pasien diatasnya, tetapi dikerjakan
secara bergiliran pada sisi kanan dan kiri tempat tidur
2. Selimut dan bantal yang tidak perlu diganti diletakkan
diatas kursi atau meja
3. Dikerjakan 2 tahap:
Tahap I:
a. Pasien dimiringkan pada salah satu sisi tempat tidur
(bila perlu pasien diganjal dengan bantal supaya tidak
jatuh)
b. Lakukan segera prosedur ini pada tempat tidur yang
kosong
c. Lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur, lalu
digulingkan satu – persatu sampai dibawah punggung
pasien yaitu:
- sprei kecil (stik laken) digulung sejauh mungkin
- perlak dibersihkan dengan lap larutan
desinfektan, lalu dikeringkan dan di gulung
ketengah sejauh mungkin
- sprei besar digulung ketengah sejauh munkin
d. Tempat tidur dan kasur dibersihkan dengan lap larutan
desinfektan, kemudian keringkan dengan lap kering
f. Sprei besar yang bersih digulung setengah bagian,
g. kemudian gulungannya diletakkan dibawah punggung
h. pasien dan yang setengah bagian lagi diratakan serta di
pasang pada kasur
i. Perlak yang digulung tadi diratakan kembali
j. Sprei kecil (stik laken) digulung sebagian dan
diletakkan di atas perlak, kemudian dimasukkan
bersama – sama kebawah kasur.

Tahap II
a. Setelah tahap pertama selesai, pasien dimiringkan ke
bagian yang bersih dengan bantal pengganjal
b. Lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur
c. Sprei kecil diangkat dan dimasukkan ketempat alat
tenun kotor
d. Perlak digulung setengah
e. Sprei besar yang kotor diangkat dan dimasukkan
ketempat alat tunun yang kotor
f. Alas tempat tidur dan kasur dibersihkan seperti pada
tahap pertama
g. Sprei besar dibuka dari gulungannya, diratakan dan
dipasang pada kasur
h. Perlak dan sprei kecil dipasang seperti pada tahap
pertama
i. Sarung bantal yang kotor dilepaskan dan diletakkan
pada tempat alat tenun yang kotor, kemudian sarung
bantal yang bersih dipasang
j. Bantal disusun, pasien di baringkan dalam posisi
nyaman
k. Selimut yang kotor diganti dengan yang bersih
l. Peralatan di bersihkan dan dikembalikan ketempat
semula

Unit Terkait 1. Unit Perawatan Nifas


MEMELIHARA RUANG PERAWATAN PASIEN
DAN LINGKUNGANNYA

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


004/Yanmed/ri/2011
1/1
Ditetapkan
Direktur RSIA Permata Hati

PROSEDUR Tanggal terbit:


TETAP 01-06-2011 dr. Anjari Wahyu Wardhan

Mempertahankan kebersihan ruang perawatan pasien dan


Pengertian lingkungannya dengan cara membersihkan setiap hari dan
pada waktu – waktu tertentu

Tujuan 1. ruang dan peralatan tetap bersih, terpelihara dan enak


dipandang
2. memberi rasa nyamandan aman
3. mencegah terjadinya infeksi silang

Kebijakan Memberikan pelayanan khusus terhadap pasien dalam hal


memelihara ruang perawatan pasien demi tercapainya
pelayanan yang prima

Petugas 1. Perawat
2. Petugas Kebersihan
3. Bidan

Prosedur Lingkungan kegiatan meliputi:


1. memelihara tempat tidur yang meliputi menyiapkan
merapikan dan membersihkan
2. membersihkan peralatan lain
3. membersihkan langit – langit, dinding, pintu, jendela,
lubang angin, lampu dll
4. menyapu, menyikat dan mengepel lantai
5. membersihkan kamar mandi dan WC
6. membersihkan spoel kuk
Unit terkait 1. Unit kebersihan
2. Unit Perawatan Nifas
MENERIMA PASIEN BARU DIRUANG PERAWATAN

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


005/Yanmed/ri/2011
1/1

Ditetapkan
Tanggal terbit: Direktur RSIA Permata Hati
01-06-2011
PROSEDUR
TETAP dr. Anjari Wahyu Wardhani

Menerima pasien baru masuk rumah sakit untuk dirawat


Pengertian sesuai dengan peraturan yang berlaku

Tujuan Pasien segera memperoleh pelayanan sesuai kebutuhan

Kebijakan Memberikan pelayanan yang prima

Petugas 1. Perawat
2. Bidan

Prosedur 1. Pasien dan keluarganya diterima oleh perawat dengan


ramah dan penuh perhatian
2. Perawat memeriksa berkas catatan medic pasien yang
meliputi: biodata, keluhan utama, diagnose, riwayat
penyakit, keadaan umum, tekanan darah, denyut nadi,
pernafasan, suhu, terapi yang di berikan
3. Laporan baru pasien tersebut kepada penanggung
jawab ruangan atau Dokter yang bersangkutan
4. Catat nama dan alamat yang jelas dalam buku register
ruang perawatan
5. Pasien dan keluarganya diberi penjelasan mengenai
tata tertib ruang perawatan dan peraturan rumah sakit
(antara lain: ketentuan administrasi, waktu kunjungan
dan waktu kunjungan Dokter)
6. Bila membawa barang berharga, pasien harus
menitipkan kepada keluarganya
7. Bagi pasien yang dirawat di ruang kelas 1A dan VIP,
petugas akan menyerahkan kunci kamar dan kunci
almari
Unit terkait 1. Unit gawat darurat
2. Unit rawat jalan
3. Unit Kamar bersalin
4. Administrasi
MEMINDAHKAN PASIEN

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


006/Yanmed/ri/2011
1/2
Ditetapkan
Direktur RSIA Permata Hati

PROSEDUR Tanggal terbit:


TETAP 01-06-2011

dr. Anjari Wahyu Wardhani

Memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak boleh


Pengertian berjalan, dilakukan dari tempat yang satu ketempat yang lain

Tujuan 1. Mengurangi atau menghindari pergerakan pasien


sesuai dengan keadaan fisiknya
2. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien
3. Memenuhi kebutuhan konsultasi atau pindah ruangan

Kebijakan Memberikan pelayanan khusus terhadap pasien dalam hal ini


memindahkan pasien yang tidak dapat melakukan sendiri
sehingga menimbulkan kenyamanan bagi pasien demi
terciptanya pelayanan yang prima

1.Perawat
Petugas 2.Bidan
1.Memindahkan pasien dari brankar ketempat tidur atau
Prosedur sebaliknya.
a. Pasien diangkat oleh sekurang-kurangnya 3 orang
perawat.
b. Ketiga perwat berikut berdiri pada sisi kanan pasien
dengan urutan sebagai berikut;
-Perawat I (paling tinggi) berdiri dibagian kepala.
-Perawat II berdiri dibagian pinggang.
-Perawat III berdiri dibagian kaki
c. Lengan kiri perawat I dibawah kepala dan pangkal
lengan pasien dan lengan kanan dibawah punggung
pasien.Apabila pasiennya gemuk,lengan perawat I
melalui badan pasien kebawah pinggang sehingga
berpegangan dengan pergelangan
tangan kiri perawat II.
d. Lengan kiri perawat II dibawah pinggang
pasien,lengan kanan dibawah bokong pasien
e. Kedua lengan perawat II mengangkat seluruh
tungkai pasien
f. Setelah siap,salah seorang perawat memberi aba-
aba untuk bersama sama mengangkat pasien
g. Dengan langkah bersamaan para perawat mulai
berjalan menuju tempat tidur atau brankar tang
telah disediakan
h. Setelah pasien berada diatas tempat tidur
brankar,posisinya diatur dan selimut dipasang atau
dirapikan
2.Memindahkan pasien dari kursi roda ketempat tidur
a. Kursi roda didorong kesisi tempat tidur dan roda
belakangnya
b. Harus ditahan atau direm agar kursi roda tidak
terbalik
c. Kedua tangan perawat menopang ketiak pasien
pada sisi yang
d. Lemah / sakit dan pasien dianjurkan bertumpu
pada sisi yang kuat
e. Perawat memimpin pasien untuk turun dari kursi
roda dan
f. Berjalan bersama menuju tempat tidur
g. Pasien bersandar pada sisi tempat tidur,kemudian
dibantu perawat
h. Untuk naik
i. Setelah pasien berada diatas tempat tidur
posisinya diatur sesuai kebutuhan
j. kemudian dirapikan

Unit terkait 1. Unit gawat darurat


2. Unit kamar Operasi
3. Unit kamar bersalin
4. Unit rawat jalan
MENYIAPKAN PASIEN MANDI SENDIRI
DI KAMAR MANDI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
007/Yanmed/ri/2011
1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011
dr.Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Menyiapkan air bersih dengan segala perlengkapannya dikamar mandi


untuk dipergunakan pasien
Tujuan 1. Memberikan rasa nyaman
2. Merangsang peredaran darah
3. Membiasakan pasien menjaga kebersihannya

Kebijakan Memberikan pelayanan nonmedis dalam hal ini menyiapkan mandi pasien
dikamar mandi demi tercapainya Pelayanan yang prima kepada pasien
Petugas 1.Perawat
2.Bidan

Prosedur 1. Semua peralatan madi disiapkan dikamar mandi


2. Pasien diberitahu, bila perlu diantar kekamar mandi
3. Sebelum meninggalkan pasien sendirian dikamar mandi, pastikan
pasien dalam keadaan baik atau tidak mengeluh pusing, lemas dll
4. Pada saat pasien mandi, petugas merapihkan tempat tidur pasien.
Bila ada linen kotor, segera ganti dengan yang bersih
5. Bila pasien selesai mandi, rapihkan kembali peralatan dan
dikembalikan ketempat semula. Pakaian pasien yang kotor
dimasukkan kedalam kantong plastic untuk dibawa pulang

Unit terkait 1.Unit Perawatan Nifas


MENGHIDANGKAN MAKANAN DAN MINUMAN KEPADA PASIEN
YANG BISA MELAKUKAN SENDIRI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


008/Yanmed/ri/2011 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

Dr.Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Menghidangkan makanan dan minuman kepada pasien sesuai daftar menu
atau diet pasien
Tujuan Menghidangkan makanan dan minuman tepat pada waktunya serta
membantu membangkitkan selera makan
Kebijakan Memberikan pelayanan dalam hal ini menghidangkan makanan dan
minuman kepada pasien yang dapat makan atau minum sendiri demi
tercapainya pelayanan yang prima
Petugas 1. Dokter
2. Perawat

Prosedur 1. Sebelum dihidangkan makanan dan minuman diperiksa kembali


apakah sudah sesuai dengan daftar makan atau dietnya
2. Makanan dan minuman yang telah disiapkan dibawa oleh petugas
keruang pasien lalu diletakkan dimeja
3. Dianjurkan untuk segera dimakan atau diminum sewaktu makanan
dan minuman masih hangat
4. Pada saat mengambil peralatan makanan dan minuman kembali,
perhatikan apakah makanan habis atau tidak, obat yang telah
disediakan sudah diminum atau belum, sambil merapihkan meja
pasien
5. Peralatan dibersihkan dan dikembalikan ketempat semula

Unit terkait 1. Unit Gizi


2. Unit Perawatan Nifas
MENIMBANG BERAT BADAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


009/Yanmed/ri/2011 1/1

PROSEDUR Ditetapkan
TETAP Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
01-06-2011

Dr. Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Menimbang berat badan dengan menggunakan timbangan badan


Tujuan 1. Mengetahui berat badan dan perkembangan berat badan
2. Membantu menentukan program pengobatan dan diet

Kebijakan Melakukan pengkajian fisik dalam hal ini menimbang berat badan pasien
khusus (penderita diabetes militus) dan bayi baru lahir demi tercapainya
pelayanan yang prima
Petugas Perawat
Prosedur 1. Timbangan distel dengan alat penunjuk pada angka nol
2. Bila pasien dapat berjalan disuruh naik sendiri keatas timbangan
3. Pada pasien anak-anak yang tidak dapat berdiri sendiri berjalan harus
digendong, hasilnya dikurangi dengan berat badan yang menggendong
4. Bacalah angka petunjuk jarum secara tepat, kemudian hasilnya dicatat

Unit terkait 1. Unit Kamar Bayi


MENOLONG PASIEN BERJALAN MENUJU KURSI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
010/Yanmed/ri/2011 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011
Dr.Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Membantu pasien turun dari tempat tidur untuk duduk dikursi bagi yang
tidak dapat berjalan sendiri, tetapi sudah boleh duduk
Tujuan 1. Membantu mobilisasi pasien untuk melatih dan melemaskan otot
2. Memberikan rasa nyaman pada pasien
3. Mempermudah merapihkan tempat tidur

Kebijakan Memberikan pelayanan khusus terhadap pasien dalam hal membantu pasien
berjalan menuju kursi sehingga menimbulkan rasa nyaman bagi pasien demi
terciptanya Pelayanan yangprima
Petugas 1. Perawat
2. Bidan
Prosedur 1. Kursi diletakkan dekat tempat tidur, sepatu/sandal pasien disiapkan
2. Pasien didudukkan dan dibantu bergeser ke pinggir tempat tidur,
kemudian kedua kakinya diletakkan diatas kursi
3. Kaki pasien diturunkan satu persatu dari kursi, kemudian perawat
membantu pasien berdiri dan melangkah perlahan-lahan menuju
kursi yang telah disediakan
4. Pasien didudukkan dikursi. Jika perlu diberi bantal atau selimut
untuk bersandar

Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat


2. Unit Perawatan Nipas
3. Unit Rawat Jalan
MENYIAPKAN DAN MEMBERI OBAT
KEPADA PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
011/Yanmed/ri/2011
1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

dr.Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Menyiapkan dan memberi obat kepada pasien sesuai dengan program
pengobatan yang telah ditentukan secara tepat dan benar
Tujuan 1. Mengurangi rasa sakit
2. Memberikan pengobatan

Kebijakan Memberikan pengobatan yang sesuai dengan anjuran dokter dalam rangka
kesembuhan pasien
Petugas 1. Dokter
2. Perawat

Prosedur 1. Berikan penjelasan kepada pasien tentang hal-hal yang akan


dilakukan oleh petugas dan harus dilakukan oleh pasien
2. Siapkan obat-obat yang akan diberikan, cek kembali apakah obat
yang diberikan benar,sebelum dilakukan tindakan
3. Perhatikan apakah air minum, kapas, alcohol, plester, karet
pembendung vena sudah disiapkan
4. Setelah selesai memberikan obat, perhatikan adakah reaksi alergi
(misalnya gatal-gatal, shock, mual, pusing, dll)
5. Peralatan dibereskan, dikembalikan ketempat semula
6. Petugas cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
7. Setiap pemberian obat harus dicatat pada buku obat tentang tanggal
dan jam pemberian

Unit terkait 1. Unit gawat darurat


2. Unit Perawatan Nifas
PEMBERIAN OBAT MELALUI MULUT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
012/Yanmed/ri/2011 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

dr.Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Menyiapkan dan memberikan obat kepada pasien melalui mulut dan
selanjutnya ditelan
Tujuan Memberikan obat kepada pasien melalui mulut secara tepat dan benar sesuai
dengan program pengobatan
Kebijakan Memberikan pelayanan medis terhadap pasien dalam rangka pengobatan
pasien sesuai dengan anjuran dokter, untuk mencapai kesembuhan yang
sempurna demi tercapainya Pelayanan yang prima
Petugas 1. Dokter
2. Perawat

Prosedur 1. Siapkan obat-obat yang diperlukan lengkap dengan obat sesuai


dengan kebutuhan
2. Periksa kembali obat-obat yang telah disiapkan untuk masing-
masing pasien. Bila telah sesuai dengan etiket masing-masing obat,
langsung berikan kepada pasien
3. Petugas menunggu sampai obat ditelan habis, bila perlu petugas
membantunya
4. Pada obat yang berbentuk cair, bila selesai pemberian tutup kembali
botolnya lalu obat disimpan sesuai dengan cara penyimpanan
5. Bila setelah pemberian obat terjadi alergi, harus segara dilaporkan
kepada penanggung jawab ruangan atau dokter yang bersangkutan
untuk segera mendapatkan pengobatan atau tindakan selanjutnya
6. Catat tanggal dan jam pemberian obat dibuku catatan obat. Bila
terjadi alergi, catat dilembar catatan perawatan dan buku laporan
pasien beserta terapi yang diberikan ileh dokter yang merawat

Unit terkait 1. Unit Gawat darurat


2. Unit Perawatan Nifas
MENGUKUR TEKANAN DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
013/Yanmed/ri/2011 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

Dr. Anjari Wahyu Wardhani


Pengertian Mengukur tekanan darah melalui permukaan dinding arteri
Tujuan Mengetahui tekanan darah pasien untuk menentukan tindakan perawatan
Kebijakan Melakukan pemeriksaan fisik dalam hal ini pengukuran tekanan darah
pasien demi tercapainya Pelayanan yang Prima
Petugas 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan

Prosedur 1. Lengan baju di buka atau digulung


2. Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya disisi
luar lengan
3. Manset dipasang tidak terlalu kuat atau terlalu longgar
4. Denyut nadi brankialis diraba, baru stetoskop ditempelkan pada daerah
tersebut
5. Sekrup balon Karen ditutup, pengunci air raksa dibuka, selanjutnya
balon pompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa
didalam pipa gelas naik
6. Sekrup balon dibuka perlahan-lahan sehingga air raksa turun perlahan-
lahan, perhatikan turunnya air raksa, dengarkan bunyi denyutan pertama
7. Skala permukaan air raksa pada waktu terdengar detakan pertama
disebut tekanan systole (misal : 120mmHg)
8. Dengarkan terus sampai detakan terakhir, skala permukaan air raksa
pada waktu detakan terakhir disebut tekanan diastole (misalnya :
80mmHg
9. Pencatatan hasil dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Systole diatas dan Dyastole dibawah (misalnya : 120/80mmHg)

Unit terkait 1.Unit Perawatan Nifas


2.Unit Kamar Operasi
3.Unit Gawat Darurat
MENGHITUNG DENYUT NADI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


014/Yanmed/ri/2011 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

Dr. Anjari Wahyu Wardani


Pengertian Menghitung denyut nadi dengan meraba :
1. Arteri radialis pada pergelangan tangan
2. Arteri brancialis pada siku bagian dalam
3. Arteri carotis pada leher
4. Arteri temporal pada pelipis
5. Arteri femoralis pada lipatan paha
6. Arteri dorsalis pedis pada kaki
7. Arteri frontalis pada ubun-ubun (bayi)

Tujuan Mengetahui jumlah denyut nadi dalam satu menit


Kebijakan Melakukan pemeriksaan fisik dalam hal ini menghitung denyut nadi pasien
demi tercapainya pelayanan Prima
Petugas 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan

Prosedur 1. Menghitung denyut nadi dilakukan bersamaan dengan mengukur suhu


2. Pada posisi menghitung denyut nadi, pasien harus benar-benar istirahat
dalam posisi berbaring atau duduk
3. Perhitungan dilakukan dengan menempelkan jari telunjuk dan jari
tengah diatas artei selama 30 detik dan hasilnya dikalikan dua
4. Khusus pada anak-anak penghitungan nadi dilakukan selama satu menit
5. Hasil penghitungan dicatat pada buku catatan suhu dan nadi

Perhatian
1. Perhatikan isi (volume) denyut nadi, iramanya teratur atau tidak dan
tekanannya keras atau lemah
2. Menghitung denyut nadi tidak boleh dilakukan jika tangan baru saja
memegang es
3. Bila keadaan pasien payah atau bila diperlukan untuk sewaktu-waktu
tertentu penghitungan harus dilakukan lebih sering dan dicatat pada
daftar khusus
4. Bila terjadi perubahan pada denyut nadi pasien segera laporkan kepada
kepada penanggung jawab ruangan atau dokter yang bersangkutan

Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat


2. Unit Kamar operasi
3. Unit Perawatan Nifas
5. Unit Kamar Bayi
MENGHITUNG PERNAFASAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


015/Yanmed/ri/2011 1/1

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

Dr. Anjari Wahyu Wardhani


Pengertian Menghitung jumlah pernafasan dalam satu menit
Tujuan Menghitung jumlah pernafasan dalam satu menit guna mengetahui keadaan
umum pasien
Kebijakan Melakukan pemeriksaan fisik dalam hal ini menghitung pernafasan demi
tercapainya pelayanan yang Prima
Petugas 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan

Prosedur 1. Penghitungan pernafasan dilakukan bersamaan dengan pengukuran suhu


dan nadi
2. Penghitungan dilakukan dalam satu menit dan dicatat hasilnya
3. Bila ada kelainan segera laporkan kepada penanggung jawab ruangan
atau dokter yang bersangkutan

Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat


2. Unit Perawatn Nifas
3. Unit Kamar Bayi
5. Unit Kamar Operasi
MENGUKUR SUHU TUBUH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


016/Yanmed/ri/2011 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

Dr. Anjari Wahyu Wardani


Pengertian Mengukur suhu badan pasien dengan thermometer dilakukan pada ketiak,
mulut, pelepasan (anus)
Tujuan Mengetahui suhu badan pasien untuk menentukan tindakan perawatan
→menegakkan diagnose
Kebijakan Melakukan pemeriksaan fisik dalam hal ini mengukur suhu tubuh demi
tercapainya pelayanan yang Prima
Petugas 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan

Prosedur Pengukuran Suhu pada ketiak :


1. Bila perlu lengan baju pasien dibuka, kemudian ketiaknya dikeringkan
terlebih dahulu
2. Thermometer diperiksa apakah air raksa tepat pada angka nol, lalu
dijepitkan dengan reservoarnya tepat diketiak dan lengan pasien dilipat
ke dada
3. Setelah 5-10 menit, thermometer diangkat dan langsung dibaca dengan
teliti kemudian hasilnya dicatat dalam buku catatan
4. Thermometer dicelupkan kedalam larutan sabun dilap dengan tissue
kemudian masukkan kedalam larutan desinfektan, selanjutnya
dibersihkan dengan air bersih dan kering
5. Air raksa diturunkan kembali pada angka nol dan thermometer
diletakkan pada tempat serta siap pakai untuk pasien berikutnya

Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat


2. Unit Perawatan Nifas
4. Unit Kamar Operasi
5. Unit Kamar Bayi
PEMBERIAN OBAT MELALUI SUNTIKAN INTRA CUTAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


017/Yanmed/ri/2011 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

Dr. Anjari Wahyu Wardhani


Pengertian Memberikan obat melalui suntikan kedalam jaringan kulit yang dilakukan
pada lengan bawah bagian dalam atau tempat lain yang dianggap perlu
Tujuan 1. Melaksanakan uji coba obat tersebut (misalnya : skin test penicillin,
manthoux test, dll)
2. Memberikan obat tertentu yang pemberiannya hanya dapat dilakukan
dengan cara suntikan intra cutan
3. Membantu menentukan diagnose terhadap penyakit tertentu (misalnya :
tuberculin test)

Kebijakan Memberikan pelayanan medis terhadap pasien dalam rangka pengobatan


pasien sesuai dengan anjuran dokter, untuk mencapai kesembuhan yang
sempurna demi tercapainya Pelayanan yang Prima
Petugas 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan

Prosedur 1. Bacalah dengan teliti daftar obat pasien yang menunjukkan jenis dan
cara pemberiannya
2. Buka plastic spuit disposable syring 1cc, kemudian diisi dengan obat
yang telah disiapkan sesuai dengan dosis pemberiannya, udara dalam
spuit dikeluarkan
3. Baca kembali daftar pemberian obat dan cocokkan dengan nama pasien
yang akan mendapat suntikan, bila perlu tanyakan namanya langsung
kepada pasien untuk menghindari kekeliruan
4. Posisi pasien diatur sedemikian rupa disesuaikan dengan lokasi yang
akan disuntik. Selanjutnya daerah permukaan kulit didesinfektan dengan
kapas alcohol lalu ditegangkan dengan tangan kiri
5. Lakukan penyuntikan dengan lubang jarum menghadap keatas dan
membuat sudut antara 15-20 derajat dengan permukaan kulit
6. Obat dimasukkan sampai permukaan kulit pada tempat penyuntikan
menggelembung, beri tanda dengan lingkaran
7. Setelah obat masuk, jarum suntik dicabut dengan cepat. Bekas tusukan
jarum dilarang ditekan maupun dihapus dengan kapas alkohol
8. Setelah 15-20 menit kemudian lihat dan catat reaksi yang terjadi pada
daerah penyuntikan, hasilnya segera laporkan kepada penanggung jawab
ruangan atau dokter yang bersangkutan untuk menentukan tindakan
selanjutnya
9. Pada skin test golongan antibiotic bila terjadi reaksi alergi akan diganti
dengan antibiotic jenis lain setelah mendapat instruksi dari dokter yang
bersangkutan
10. Peralatan dibereskan dan dikembalikan ketempatnya. Alat suntik yang
telah digunakan dibuang ketempat sampah khusus alat-alat suntik. Catat
tanggal dan jam pemberian obat dibuku catatan obat
11. Petugas cuci tangan dengan air larutan desinfektan (savlon)

Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat


2. Unit Perawatan Nifas
3. Unit Kamar Bayi
PEMBERIAN SUNTIKAN SUB CUTAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


018/Yanmed/ri/2011 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

Dr. Anjari Wahyu Wardhani


Pengertian Memberikan obat melalui suntikan dibawah kulit yang dilakukan pada
lengan bagian atas sebelah luar, daerah paha bagian luar dan ditempat lain
yang dianggap perlu
Tujuan Memberikan obat-obat tertentu yang pemberiannya hanya dapat dilakukan
dengan cara suntikan sub cutan (misalnya : penderita diabetesmilitus)
Kebijakan Memberikan pelayanan medis terhadap pasien dalam rangka pengobatan
pasien sesuai dengan anjuran dokter, untuk mencapai kesembuhan yang
sempurna demi tercapainya pelayanan yang Prima
Petugas 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan

Prosedur 1. Bacalah dengan teliti daftar obat pasien yang menunjukkan jenis dan
cara penggunaannya
2. Buka plastic spuit disposable syring 1cc, kemudian diisi dengan obat
yang telah disiapkan (misalnya : insulin) sesuai dengan dosis
pemberiannya, udara dalam spuit dikeluarkan
3. Baca kembali daftar pemberian obat, kemudian cocokkan dengan nama
pasien yang akan mendapat suntikan, bila perlu tanyakan namanya
langsung kepada pasien untuk menghindari kekeliruan
4. Daerah permukaan kulit yang disuntik didesinfektan dengan kapas
alcohol, kemudian angkat sedikit dengan tangan kiri
5. Lakukan penyuntikan dengan lubang jarum menghadap keatas dan
membentuk sudut 45 derajat dengan permukaan kulit
6. Tarik penghisap spuit sedikit, bila ada darah masuk kedalam spuit obat
jangan dimasukkan. Bila tidak ada obat dimasukkan perlahan-lahan
sampai habis
7. Spuit dicabut dengan cepat. Bekas jarum suntik ditekan dengan kapas
alcohol
8. Peralatan dibereskan dan dikembalikan ketempatnya, alat suntik yang
telah digunakan dibuang ketempat sampah khusus alat-alat suntik. Catat
tanggal dan jam pemberian obat dibuku catatan obat
9. Petugas cuci tangan dengan air larutan desinfektan (savlon)

Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat


2. Unit Perawatan Nifas
3. Unit kamar Bayi
PEMBERIAN OBAT MELALUI SUNTIKAN INTRA MASKULER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


019/Yanmed/ri/2011 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

Dr. Anjari Wahyu Wardani


Pengertian Memberikan obat melalui suntikan kedalam jaringan otot dilakukan pada
otot pangkal lengan, otot paha bagian luar 1/3 tengah paha bagian luar,
atau pada 1/3 bagian dari spina illiaca anterior
Tujuan 1. Mempercepat reaksi obat dalam tubuh untuk mempecepat proses
penyembuhan
2. Membantu mencegah penyakit dengan jalan memberikan imunisasi
(misalnya : Vaksin DPT, Campak, ATS, dll)

Kebijakan Memberikan pelayanan medis terhadap pasien dalam rangka pengobatan


pasien sesuai dengan anjuran dokter, untuk mencapai kesembuhan yang
sempurna demi tercapainya pelayanan yang Prima
Petugas 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan

Prosedur 1. Bacalah dengan teliti daftar obat pasien yang menunjukkan jenis dan
cara penggunaannya
2. Buka plastic spuit disposable syring, lakukan desinfektan dengan
kapas alcohol pada karet penutup botol obat (flokon), atau leher
ampul obat sebelum dipatahkan.
3. Larutkan dulu obat-obat yang perlu dilarutkan dengan menggunakan
cairan pelarut Aquabidest/water for injection
4. Spuit diisi dengan obat sesuai dengan obat sesuai dengan dosis yang
telah ditentukan, udara dalam spuit dikeluarkan
5. Baca kembali daftar pemberian obat, kemudian cocokkan dengan
nama pasien yang akan mendapat suntikan, bila perlu tanyakan
namanya langsung kepada pasien untuk menghindari kekeliruan
6. Posisi pasien diatur sesuai dengan bagian tubuh mana yang akan
disuntik (bias posisi tengkurap, duduk). Pasien dianjurkan rileks
7. Selanjutnya daerah permukaan kulit yang disuntik didesinfektan
dengan kapas alcohol.
8. Tusukkan jarum suntik dengan posisi tegak lurus sampai seluruh
jarum masuk kedalam jaringan otot, tarik penghisap spuit sedikit.
Bila ada darah masuk kedalam spuit obat jangan dimasukkan,
penyuntikan pindah kebagian tubuh lain. Bila tidak ada darah masuk,
obat dimasukkan perlahan-lahan sampai habis
9. Setelah selesai, spuit dicabut. Bekas jarum suntikan didesinfektan
dengan kapas alcohol, ditekan sebentar agar darah tidak keluar
10. Posisi pasien diatur kembali dan dirapikan
11. Catat tanggal dan jam pemberian obat dibuku catatan obat
12. Peralatan dibereskan dan dikembalikan ketempatnya, alat suntik
yang telah digunakan dibuang ketempat sampah khusus alat-alat
suntik.
13. Petugas cuci tangan dengan air larutan desinfektan (savlon)

Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat


2. Unit Kamar operasi
3. Unit Perawatan nifas
4. Unit Kamar Bayi
PEMBERIAN OBAT MELALUI SUNTIKAN INTRA VENA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


020/Yanmed/ri/2011 1/3

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

Dr. Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Memberikan obat melalui suntikan kedalam anggota tubuh melalui


pembuluh darah vena
Tujuan 1. Mempercepat reaksi obat dalam tubuh untuk mempercepat proses
penyembuhan
2. Memberikan obat-obat tertentu yang pemberiannya hanya dapat
dilakukan melalui suntikan intra vena

Kebijakan Memberikan pelayanan medis terhadap pasien dalam rangka pengobatan


pasien sesuai dengan anjuran dokter, untuk mencapai kesembuhan yang
sempurna demi tercapainya pelayanan yang Prima
Petugas 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan

Prosedur 1. Bacalah dengan teliti daftar obat pasien yang menunjukkan jenis dan
cara penggunaannya
2. Buka plastic spuit disposable syring, lakukan desinfektan dengan kapas
alcohol pada karet penutup botol obat (flokon), atau leher ampul obat
sebelum dipatahkan.
3. Larutkan dulu obat-obat yang perlu dilarutkan dengan menggunakan
cairan pelarut Aquabidest/water for injection
4. Spuit diisi dengan obat sesuai dengan obat sesuai dengan dosis yang
telah ditentukan, udara dalam spuit dikeluarkan
5. Baca kembali daftar pemberian obat, kemudian cocokkan dengan nama
pasien yang akan mendapat suntikan, bila perlu tanyakan namanya
langsung kepada pasien untuk menghindari kekeliruan
6. Posisi pasien diatur sesuai dengan bagian tubuh mana yang akan
disuntik (biasa posisi terlentang,duduk). Pasien dianjurkan rileks
7. Tentukan daerah yang akan disuntik. Pasang karet pembendung dibagian
atasnya, selanjutnya permukaan kulit didaerah yang akan disuntik
didesinfektan dengan kapas alcohol.
8. Pasien dianjurkan mengepal tangan. Pastikan pembuluh darah vena
terlihat jelas
9. Jarum ditusukkan kedalam pembuluh darah vena dengan lubang jarum
menghadap keatas
10. Penghisap spuit ditarik sedikit. Apabila darah mengalir kedalam spuit,
berarti jarum masuk kedalam vena. Bila tidak berhasil penyuntikan
harus dipindahkan kebagian lain.
11. Karet pembendung dilepaskan, kepalan tangan dibuka, obat dimasukkan
perlahan-lahan sampai habis
12. Spuit dicabut, bekas tusukan ditekan dengan kapas alcohol beberapa
lama. Bila perlu pasang plester
13. Perhatikan reaksi pasien setelah penyuntikan, adakah tanda-tanda alergi
seperti : gatal-gatal, merah, pusing, muka terasa panas shock. Apabila
timbul gejala tersebut segera laporkan penanggung jawab ruangan atau
dokter yang bersangkutan untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Misalnya : dapat suntikan Avila atau Delladryl, bahkan mungkin
pemasangan cairan infuse
14. Peralatan dibereskan dan dikembalikan ketempatnya, alat suntik yang
telah digunakan dibuang ketempat sampah khusus alat-alat suntik.
15. Petugas cuci tangan dengan air larutan desinfektan (savlon)
16. Catat tanggal dan jam pemberian obat pada buku catatan obat

Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat


2. Unit Perawatan Nifas
3. Unit kamar bayi
4. Unit kamar operasi
MENYIAPKAN DAN MEMASANG INFUS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


021/Yanmed/ri/2011 1/4

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

Dr. Anjari Wahyu Wardhani


Pengertian Memasukkan cairan atau obat langsung kedalam pembuluh darah vena
dalam jumlah banyak dan waktu lama dengan menggunakan infus set
Tujuan 1. Sebagai tindakan pengobatan
2. Mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit

Kebijakan Melakukan pemberian infus pada pasien sesuai dengan anjuran dokter
dengan indikasi agar dicapai Pelayanan yang Prima
Petugas 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan

Prosedur 1. Siapkan petugas sebanyak 2 orang


2. Peralatan dibawa ketempat pasien
3. Pasien disiapkan pada posisi baring. Diberitahu bahwa pemasangan
infus akan dikerjakan
4. Buka bungkus botol cairan, kemudian tusukan jarum selang infuse
kedalam botol cairan. Alirkan cairan infus kedalam selang infuse sampai
seluruh selang terisi cairan dengan cara membuka klem infus set,
kemudian klem ditutup kembali
5. Lengan pasien bagian atas dibendung dengan karet pembendung atau
biasa juga dipegang oleh petugas yang lain, lalu pasien diminta
mengepalkan telapak tangannya. Selanjutnya daerah permukaan kulit
yang akan ditusuk, didesinfektan dengan kapas alcohol
6. Pastikan pembuluh darah vena terlihat jelas, kemudian jarum vemplon
ditusukan dengan lobang jarum menghadap keatas
7. Bila berhasil darah akan mengalir masuk kedalam vemplon. Kemudian
jarum vemplon bagian tengan ditarik. Bagian yag berupa plastic
didorong pelan-pelan sampai batas yang telah ditentukan
8. Sambungkan ujung selang infus kedalam lobang vemplon, kemudian
alirkan cairan infuse dan menghitung tetesan sesuai dengan ketentuan,
daerah tempat jarum vemplon ditutup dengan hipafix/plester
9. Pada pasien anak-anak terkadang dibutuhkan spalk
10. Pasien dirapikan dengan posisi tidur pasien diatur senyaman mungkin
11. Peralatan dibereskan, dikembalikan ketempat semula
12. Petugas cuci tangan dengan larutan savlon
13. Catat tanggal, jam, jenis cairan, jumlah tetesan, nama dokter, nama
petugas pelaksana dalam lembar observasi

Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat


2. Unit Kamar Bayi
3. Unit Kamar Operasi
4. Unit Perawatan Nifas
MENYIAPKAN DAN MEMASANG KATETER URINE PADA WANITA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


022/Yanmed/ri/2011 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

Dr. Anjari Wahyu Wardhani


Pengertian Melakukan insersi kateter folley/nalaton melalui uretra ke muara kandung
kemih untuk mengeluerkan urine
Tujuan 1. Sebagai tindakan pengobatan
2. Persiapan pre dan post operasi

Kebijakan Melakukan insersi kateter folley pada pasien sesuai anjuran dokter dan
indikasi agar tercapai pelayanan yang Prima kepada pasien
Petugas 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan

Prosedur 1. Siapkan petugas sebanyak 2 orang


2. Peralatan dibawa ketempat pasien
3. Pasien disiapkan pada posisi baring
4. Mencuci tangan
5. Memakai sarung tangan
6. Menekuk lutut pasien
7. Menghidupkan lampu kearah genital
8. Mengalasi dengan duk steril
9. Memisahkan labio minora dan meletakkan 1 (satu) tangan untuk
mempertahankan pasien
10. Membersihkan area meatus dari atas kebawah memakai kapas steril,
hanya 1 kali pakai untuk setiap kapas
11. Memasukkan kateter yang sudah diberi jelly ke meatus uretra dengan
menggunakan teknik steril
12. Menampung urine pada botol steril untuk pemeriksaan laboratorium bila
kateter harus dipasang secara terus menerus (ind welling) tiup balon
dengan menggunakan spuit steril 10cc yang telah diisi cairan aquabidest
13. Menyambung kateter dengan kantong urine steril (urine bag) sebelum
dimasukkan ke uretra
14. Merapikan pasien dan peralatan
15. Menilai kondisi pasien
16. Mengisi specimen ke laboratorium setelah botol diberi label dengan
identitas pasien
17. Mengatur posisi kantong urine lebih rendah dari kandung kemih pasien
18. Mendokumentasikan hasil pemasangan kateter urine dan respons pasien
pada catatan perawat
19. Bila pasien menggunakan kateter dalam waktu lama, panggantian
kateter dilakukan setiap 72 jam (3 hari)

Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat


2. Unit kamar operasi
4. Unit Perawatan Nifas
PEMASANGAN KATETER PRIA

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


023/Yanmed/ri/2011
1/2
Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

Dr. Anjari Wahyu Wardhani


Pengertian Memasukkan selang karet atau plastic melalui uretra dan kedalam kandung
kemih
Tujuan 1. Menghilangkan distensi kandung kemih
2. Penatalaksanaan kandung kemih inkopeten
3. Mendapatkan urine steril
4. Mengosongkan kandung kemih secara lengkap
Kebijakan 1. Kandung kemih inkopeten
2. Prostat hipertrofi
Petugas 1. Perawat
2. Dokter
Prosedur Menyiapkan alat:
1. Bak instrument steril berisis: pinset anatomis, duk, kassa
2. Kateter sesuai ukuran
3. Sarung tangan steril 2 pasang
4. 4. Desinfektan dalam tempatnya
5. Spuit 20 cc
6. Pelumas
7. Urine bag
8. Selimut mandi
9. Perlak dan pengalas
10. Bengkok
11. Doek steril
Tahap Kerja

- Memasang sampiran dan menjaga privacy


- Mengatur posisi pasien dalam posisi dorcal recumbanent dan
melepaskan pakaian bawah
- Memasang perlak, pengalas dan selimut mandi
- Mengganti sarung tangan steril, memasang doek steril
- Menyambungkan kateter dengan urine bag
- Memberi pelumas pada ujung kateter
- Mengarahkan penis ke atas
- Lakukan desinfektan pada ujung penis
- Memasukkan kateter perlahan-lahan sedalam 15 – 23 cm atau
hingga urine keluar
- Mengisi balon dengan Aquadest sesuai ukuran
- Melepas duk, pengalas dan sarung tangan
- Mengganti selimut mandi dengan selimut klien
- Membereskan alat-alat dan kembalikan alat ketempat semula
- Mencuci tangan
- Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat


2. Unit kamar operasi
3. Unit Perawatan Nifas
MEMBANTU PASIEN PADA WAKTU BAB DAN BAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


024/Yanmed/ri/2011
1/2

PROSEDUR Tanggal terbit: Ditetapkan


TETAP 01-06-2011 Direktur RSIA Permata Hati

dr.Anjari Wahyu Wardhani


Pengertian Membantu pasien yan hendak buang air besar atau buang ai kecil diatas
tempat tidur

Tujuan 1. Mengurangi pergerakan pasien


2. Membantu pasien dalam rangka memenuhi kebutuhan eliminasi
3. Mengetahui adanya kelainan faeces atau urine secara langsung
Kebijakan Membantu pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan (bedrest
total) pada waktu BAB dan BAK untuk mempercepat proses
kesembuhan demi tercapainya pelayanan PRIMA
Petugas Perawat
Prosedur 1. Pintu ditutup, kemudian gorden pembatas pasien juga ditutup
2. Pakaian pasien bagian bawah ditanggalkan, kemudian bagian badan
yang terbuka tertutup dengan selimut
3. Pasien dianjurkan menekuk lututnya dan mengangkat bokongnya
(bila perlu dibantu oleh petugas)
4. Pispot diberi air, kemudian dipasang dibawah bokong pasien. Jika
pasien tidak dapat melakukan sendiri petugas membantu
menekukkan lutut dan mengangkat pinggul pasien dengan tangan
kiri, sedangkan tangan kanan petugas menyorongkan pispot
sedemikian rupa sehingga posisinya tepat dan nyaman
5. Bila pasien sudah selesai BAB dan BAK, petugas memakai sarung
tangan, kaki pasien direnggangkan dan selimut dibuka sedikit,
selanjutnya daerah genitalia dan anus dibersihkan dengan kapas
cebok dan dibuang dalam pispot, kemudian pispot diangkat dan
ditutup lalu turunkan, lalu buang ke kloset
6. Apabila pasien menginginkan cebok sendiri, petugas membantu
menyiramkan air bersih dan selanjutnya tangan pasien dicuci, lalu
pispot diangkat, ditutup dan diturunkan, lalu dibuang ke kloset
7. Bokong pasien dikeringkan dengan tissue gulung
8. Pasien dirapikan kembali
9. Peralatan dibersihkan dan dikembalikan ketempat semula
10. Gorden dan pintu dibuka kembali
11. Petugas cuci tangan baik sebelum maupun sesudahnya

Unit terkait Unit perawatan


Unit ruang nifas
MENOLONG MEMBERIKAN URINAL/PISPOT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
025/Yanmed/ri/2011
1/1

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

dr.Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Memasang urinal pada pasien pria yang tidak dapat memasang sendiri
Tujuan 1. Menampung air kemih/urine
2. Mengetahui keadaan pada urine
3. Mengurangi gerakan pasien

Kebijakan Membantu pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan (bedrest
total) dalam hal ini menolong memberikan urinal untuk mempercepat
proses kesembuhan demi tercapainya Pelayanan yang prima
Petugas 1. Perawat
2. Bidan
Prosedur 1. Alas urinal dipasang dibawah bokong
2. Pakaian bawah pasien dibuka (dalam hal ini pasien tidak
melakukannya sendiri, petugas membantunya)
3. Dengan alas urinal atau kain penutup atau pakaian-pakaian pasien,
tangan kiri petugas memasukkan penis kedalam mulut urinal dan
pasien dianjurkan berkemih
4. Setelah selesai pasien dirapihkan kembali dan peralatan dibereskan
serta dikembalikan ketempat semula
5. Petugas mencuci tangan dengan larutan savlon

Unit terkait 1. Unit Perawatan


MENYIAPKAN DAN MEMASANG TRANSFUSI DARAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


026/Yanmed/ri/2011 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

Dr. Anjari Wahyu Wardhani


Pengertian Memindahkan atau memasukkan darah yang berasal dari donor kedalam
tubuh pasien melalui vena
Tujuan Melaksanakan tindakan pengobatan dan memenuhi kebutuhan pasien akan
darah sesuai dengan program pengobatan
Kebijakan Melakukan pemberian transfusi darah pada pasien sesuai dengan anjuran
dokter dan indikasi agar dicapainya pelayanan yang Prima kepada pasien
Petugas 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan

Prosedur 1. Ambil contoh darah vena dengan spuit 3cc, beri etiket dengan jelas dan
cantumkan nama pasien, tanggal pengambilan, nama rumah sakit
2. Kirim formulir permintaan darah yang telah diisi secara tepat dan benar
ditanda tangani oleh dokter yang bersangkutan dan diberi cap rumah
sakit beserta contoh darah pasien yang bersangkutan ke PMI pusat
3. Sementara menunggu darah yang diminta tersedia, pasien dipasang
infuse NaCl 0,9 % dengan tetesan 8-12 tts/menit
4. Bila darah yang diperlukan sudah tersedia, cocokkan apakah sesuai
dengan permintaan (misalnya : jenis darah, jumlahnya, nama pasien, dll)
dan cocokkan etiket/label dan nomor seri pada botol dan kertas
permintaan, juga tanggal kadarluarsa
5. Bila darah yang diminta sudah benar-benar cocok, hangatkan dulu
sampai sesuai dengan suhu tubuh pasien (suhu kamar), kemudian pasien
diberi suntikan oradexon 1 ampul 15 menit sebelum darah
dimasukkan/dipasang tranfusi
6. Bila darah sudah siap diberikan, pindahkan selang infuse NaCl kedalam
botol/kantong plastic darah, kemudian atur tetesan sesuai ketentuan
(tidak terlalu cepat atau lambat)
7. Bila pemberian darah tidak ada reaksi alergi, bias dilanjutkan sampai
mencapai jumlah yang ditentukan. Kemudian dilakukan pengecekan
kadar haemoglbin, setelah 6 jam darah habis
8. Infus sementara dilanjutkan dengan menggunakan NaCl 0,9 %
9. Apabila kadar haemoglobin pasien sudah mencukupi/sesuai dengan
permintaan dokter, infuse bisa dilepas. Bekas tusukan jarum ditutup
dengan kassa steril dan diplester
10. Catat tanggal pemasangan, jam, golongan darah, nomor seri botol, reaksi
pasien dan obat-obat yang telah diberikan. Kemudian jam selesai
tranfusi dalam lembar observasi

Unit terkait 1. Unit Perawatan nifas


2. Unit kamar operasi
3. Laboratorium
PEMBERIAN ASAM
TRANEXAMAD

No Dokumen: No Revisi: Halaman :


027/Yanmed/ri/2011 1/1

Ditetapkan ,
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

Dr. Anjari Wahyu Wardhani

PENGERTIAN Adalah Pemberian golongan obat haemostatic

TUJUAN Bekerja sebagai penghambat kompetitif dari activator plasminogen dan


penghambat plasmin.

Obat dan peralatan Life saving di instalasi Gawat Darurat harus


KEBIJAKAN digunakan menurut standard yang telah ditetapkan dalam prosedur
tetap penggunaan obat dan peralatan.

Fibrinolisis local, menoragia, haematuri yang berasal dari (kandung


INDIKASI kemih, uretra) haematuri pasca bedah, pendarahan sesudah ekstraksi gigi
ataupun karena trauma pada penderita haemafolia,

SEDIAN 1. Ampul
2. Tablet

1. Oral
a. Fibrianolisus local 15-25 mg/ kg bb 2-3 kali sehari
b. Menoragia 1-1,5 gr, 3-4 kali sehari, maksimal 4 gr sehari
PROSEDUR selama 4 hari
c. Angioedema turunan 1-1 gr 2–3 kali sehari.
2. Injeksi :
a. Dewasa iv lambat 0,5-1 gr 3 kali sehari
b. Anak – anak 3 kali 10 mg / kg bb / hari
1. Unit Gawat Darurat
UNIT TERKAIT 2. Unit Perawatan Nifas
PEMBERIAN
RANITIDIN

No Dokumen: No Revisi: Halaman :


028/Yanmed/ri/2011 1/2

Ditetapkan ,
Tanggal Terbit : Direktur RSIA Permata Hati
PROSEDUR 01-06-2011
TETAP

Dr. Anjari Wahyu Wardhani

Adalah pemberian golongan obat antiulkus (antihistamin H2)


PENGERTIAN

TUJUAN Menghambat kerja histamine untuk menghasilkan asam lambung


dengan dengan menduduki reseptor H2 pada sel parietal lambung.

KEBIJAKAN Obat dan peralatan life saving di instalasi gawat darurat harus di
gunakan menurut standard yang telah di tetapkan dalam prosedur
tetap penggunaan obat dan peralatan.

Tukak lambung dan tutak duodenum, refluks esopagitis, dyspepsia


episodic kronis, tukak akibat AINS, tukak duodenum karena H
INDIKASI phylori, syndrome zollinger Ellison, kondisi lain dimana
pengurangan asam lambung akan bermanfaat.

SEDIAAN 1. Ampul
2. Tablet

1. Oral
PROSEDUR Dewasa 2x 150 mg / hari atau 300 mg / hari pada malam
hari selama 4 – 8 minggu.
Anak 2 – 4 mg / kg bb 2 kali sehari maksimal 300 mg /
hari.
2. Injeksi
a. Inrta Muskuler 50 mg / 6 – 8 jam
b. Intra Vena
Dewasa
50 mg diencerkan sampai 20 ml
diberikan selama 2 menit dapat diulang
6 – 8 jam
Neonatus 0,5 – 1 mg / kg bb setiap 6 –
8 jam. Usia 1 bulan – 18 bulan 1 mg /
kg bb (maksimal 50 mg ) tiap 6 – 8
jam. Dapat diberikan
c. Dimasukkan ke dalam cairan infuse
Dewasa 25 mg / jam selama 2 jam dapat diulang 6
– 8 jam
Anak
Neonatus 30 – 60 mg microgram / kg
bb / jam (maksimal 3 mg / kg bb / hari)
Usia bulan - 18 bulan 125 – 250
mikrogram / kg bb / jam
UNIT TERKAIT 1. Unit Gawat Darurat.
2. Unit Perawatan Nifas
3. Unit perawatan
PEMBERIAN CAIRAN
INFUS NACL

No Dokumen: No Revisi: Halaman :


029/Yanmd/ri/2011 1/1

Tanggal Terbit : Ditetapkan ,


01-06-2011 Direktur RSIA Permata Hati

PROSEDUR
TETAP
dr. Anjari Wahyu Wardhani

PENGERTIAN Adalah larutan isotonic mengandung ion ekstrasel yang paling penting
dalam kadar yang mendekati fisiologis

TUJUAN Pengganti cairan karena ketidakseimbangan elektrolit.

Obat dan peralatan Life saving di instalasi Gawat Darurat harus


KEBIJAKAN digunakan menurut standard yang telah ditetapkan dalam prosedur
tetap penggunaan obat dan peralatan.

INDIKASI Kehilangan natrium akibat dari keadaan seperti gastro enteritis,


ketoasidosis diabetic, ilius dan asietes,

SEDIAAN Cairan infuse 500 ml

1. Defisit berat :
a. diberikan 4 -8 liter, 2 – 3 liter pertama di berikan dalam
waktu 2 - 3 jam
PROSEDUR b. control tekanan darah dan krepitasi basal paru
2. Defisit sedang – ringan:
Kombinasi natrium klorida dan glukosa bias dilakukan
sehingga memungkinkan sebagian air (bebas natrium)
memasuki sel tubuh yang paling menderita karena dehidrasi,
sedangkan garam natrium bersama air yang di pastikan dengan
adanya plasma Na+ yang normal tetap tinggal di ekstra sel.

1. Unit Gawat Darurat


UNIT TERKAIT 2. Unit Perawatan Nifas
3. Unit perawatan
PEMBERIAN CAIRAN INFUS DEXTROSE 5%

No Dokumen: No Revisi: Halaman :


030/Yanmed/ri/2011 1/2

Ditetapkan ,
Direktur RSIA Permata Hati

PROSEDUR Tanggal Terbit :


TETAP 01-06-2011
Dr. Anjari Wahyu Wardhani

PENGERTIAN Dextrose monohidrat (glukosa) adalah bentuk monohidrat, tetapi


infuse glukosa intra vena adalah larutan steril glukosa anhidrat atau
glukosa monohidrat, kekuatan dinyatakan dengan glukosa anhidrat.

TUJUAN 1. Pengganti cairan.


2. Pemberian energi.

Obat dan peralatan Life saving di instalasi Gawat Darurat harus


KEBIJAKAN digunakan menurut standard yang telah ditetapkan dalam prosedur
tetap penggunaan obat dan peralatan.

1. Pengganti cairan.
INDIKASI 2. Pemberian energi.

SEDIAAN 1. Larutan infuse 500 ml

1. Pengganti cairan.
a. Dewasa 2 – 6 liter / hari, tergantung keparahan
penyakit.
PROSEDUR b. Anak – anak, disesuaikan kecepatan infuse dengan
kembalinya normal kadar natrium plasma dalam 48
jam.
2. Pemberian cairan.
1 – 3 liter air larutan 20% - 50% tiap hari .

1. Unit Gawat Darurat


UNIT TERKAIT 2. Unit Perawatan Nifas
3. Unit Kamar Bayi
4. Unit perawatan
PEMBERIAN CAIRAN INFUS DEXTROSE 10 %

No Dokumen: No Revisi: Halaman :


031/Yanmed/ri/2011 1/2

Ditetapkan ,
Direktur RSIA Permata Hati

PROSEDUR Tanggal Terbit :


TETAP 01-06-2011
Dr. Anjari Wahyu Wardhani

PENGERTIAN Dextrose monohidrat (glukosa) adalah bentuk monohidrat, tetapi


infuse glukosa intra vena adalah larutan steril glukosa anhidrat atau
glukosa monohidrat, kekuatan dinyatakan dengan glukosa anhidrat.

TUJUAN 1.Pengganti cairan.


2.Pemberian energi.

Obat dan peralatan Life saving di instalasi Gawat Darurat harus


KEBIJAKAN digunakan menurut standard yang telah ditetapkan dalam prosedur
tetap penggunaan obat dan peralatan.

1.Pengganti cairan.
INDIKASI 2.Pemberian energi.

SEDIAAN Larutan infuse 500 ml

1. Pengganti cairan.
c. Dewasa 2 – 6 liter / hari, tergantung keparahan
penyakit.
PROSEDUR d. Anak – anak, disesuaikan kecepatan infuse dengan
kembalinya normal kadar natrium plasma dalam 48
jam.
2. Pemberian cairan.
1 – 3 liter air larutan 20% - 50% tiap hari .
UNIT TERKAIT 1. Unit Gawat Darurat
2. Unit Perawatan Nifas
3. Unit Kamar Bayi
4. Unit perawatan
PERSIAPAN PASIEN TINDAKAN HUKNAH/KLISMA
No. Dokumen No. Revisi Halaman
032/Yanmed/ri/2011
1/1

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

dr.Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Memasukkan cairan hangat kedalam Colon Descendens dengan


mempergunakan kanula recti melalui anus
Tujuan 1. Merangsang peristaltic usus, sehingga pasien dapat buang air
besar
2. Mengosongkan usus sebagai persiapan bagi tindakan operasi
3. Sebagai tindakan pengobatan

Kebijakan Memberikan pelayanan kepada pasien dalam hal memberikan


Huknah/Klisma demi tercapainya Pelayanan yang prima
Petugas Perawat
Prosedur 1. Gorden ditutup
2. Alas bokong dipasang
3. Pakaian pasien bagian bawah dibuka
4. Irigator diisi dengan cairan hangat
5. Irigator dipegang dengan tangan kiri petugas setinggi 50 cm dari
kasur, sedangkan tangan kanan memasukkan kanula kira-kira 15
cm kedalam rectum yang sudah diolesi jelly. Pasien disuruh tarik
nafas panjang

Unit terkait 1. Unit Rawat Inap


PERSIAPAN MENGGANTI VERBAN (BALUTAN)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
033/Yanmed/ri/2011
1/1

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

dr.Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Menukar balutan verban atau penutup luka yang sudah kotor atau lama
dengan penutup luka yang baru
Tujuan 1. Mencegah terjadinya infeksi
2. Memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien

Kebijakan Memberikan pelayanan kepada pasien dalam hal mengganti balutan


verban pasien agar tercipta Pelayanan yang prima
Petugas 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan

Prosedur 1. Balutan verban lama dibuka dan dibuang ke nearbeken


2. Pakai sarung tangan, luka dibersihkan dengan lidi waten dengan
diolesi bethadin dari arah dalam ke luar
3. Lidi waten bekas dibuang ke nearbeken
4. Luka diberi sufratul, lalu ditutup dengan kain kassa steril, baru
ditutup lagi dengan tegaderm/baancare
5. Setelah selesai pasien dan alat dirapihkan kembali. Gunting dan
pinset disimpan di nearbeken

Unit terkait 1. Unit Gawat Darurat


2. Unit Perawatan Nifas
3. Unit rawat inap
MENGOPERASIKAN
OKSIGEN TABUNG

No Dokumen: No Revisi: Halaman :


034/Yanmed/ri/2011 1/1

Ditetapkan ,
Tanggal Terbit : Direktur RSIA Permata Hati
PROSEDUR 01-06-2011
TETAP

Dr. Anjari Wahyu Wardhani

Adalah suatu tindakan yang dilakukan kepada pasien yang mengalami


pemenuhan kebutuhan oksigen dengan menggunakan oksigen tabung.
PENGERTIAN

TUJUAN Melakukan pemberian oksigen dengan baik dan benar dalam


membantu pernafasan pasian.

KEBIJAKAN Dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan pemenuhan


kebutuhan oksigen

PETUGAS 1.Dokter
2.Perawat
3.Bidan

1. Dekatkan alat pada pasien dan petugas mencuci tangan.


2. Dokter, Perawat, Bidan menjelaskan pada pasien atau keluarga
secara lisan mengenai prosedur tidakan yang akan
dilakukan.
PROSEDUR 3. Periksa kebutuhan dan kelengkapan alat (volume air pada
tabung, selang sudah terpasang dengan baik dan benar)
4. Atur kebutuhan dan kebenaran dosis pemberian dengan
memutar kekiri yang terdapat di bawah flow meter.
1. Unit Gawat Darurat.
2. Unit Rawat Jalan.
UNIT TERKAIT
3. Unit Kamar Operasi.
4. Unit Perawatan Nifas
PERSIAPAN PASIEN PRE INSISI MASTITIS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


035/Yanmed/ri/2011 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011
dr.Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Menyiapkan pasien yang akan dilakukan insisi mastitis sesuai


prosedur yang telah ditentukan
Tujuan Membantu kelancaran tugas dokter dalam melakukan tindakan insisi
mastitis
Kebijakan Memberikan pelayanan kepada pasien dalam hal menyiapkan pasien
yang akan dilakukan insisi mastitis demi tercapainya Pelayanan yang
prima
Petugas Perawat
Prosedur 1. Pasien diterima oleh perawat ruangan dengan ramah, kemudian
diantar keruang perawatan sesuai kelas yang diminta
2. Perawat ruangan menerima status pasien, lembar observasi, lembar
anastesi, lembar checklist dari petugas yang telah diisi oleh bidan
jaga dan penanggung jawab ruang observasi (CTG)
3. Perawat penanggung jawab ruang perawatan mengecek kembali
kelengkapan persiapan operasi yang tertulis pada lembar checklist,
meliputi :
1. Ijin operasi dari suami dan keluarga
2. Hasil pemeriksaan laboratorium
3. Hasil pemeriksaan cardiologi
4. Tanggal dan jam pelaksanaan operasi
5. Dokter operator bersama timnya
6. Catatan keadaan umum pasien (tensi, nadi, suhu, pernafasan)
7. Cukur daerah payudara yang akan di insisi
8. Puasa 6 jam sebelum operasi
9. Pasang infus ditangan kiri 1 jam sebelum operasi
10. Pasien diturunkan keruang observasi , diserah terimakan kepada
perawat penanggung jawab ruang observasi beserta status
pasien, lembar observasi, lembar anestesi,lembar checklist
Unit Terkait 1. Unit Kamar operasi
PERSIAPAN PASIEN PRE INISISI TUMOR MAMAE

No Dokumen: No Revisi: Halaman :


036/Yanmed/ri/2011 1/2

Ditetapkan ,
PROSEDUR Tanggal Terbit: Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011
Dr. Anjari Wahyu Wardhani

PENGERTIAN Menyiapkan pasien yang akan dilakukan insisi tumor mamae sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan

TUJUAN Membantu kelancaran tugas dokter dalam melakukan tindakan insisi


tumor mamae

Memberikan pelayanan kepada pasien dalam hal menyiapkan pasien


KEBIJAKAN yang akan dilakukan insisi demi tercapainya pelayanan yang prima

Perawat
PETUGAS

1. 1. Pasien diterima oleh perawat poly bedah dengan ramah kemudian


diantar keruang perawatan sesuai kelas yang diminta
2. 2. Perawat ruangan menerima status pasien, lembar observasi,lembar
PROSEDUR anastesi,lembar checklist dari petugas poly bedah.
3. 3. Perawat yang bertugas mengecek kembali kelengkapan persiapan
operasi yang tertulis pada lembar checklist, meliputi :
1. ◊ Surat izin operasi dari suami/ istri atau keluarga
2. ◊ Hasil pemeriksaan laboratorium
3. ◊ Tanggal dan jam pelaksanaan operasi
4. ◊ Dokter operator bersma tim nya
5. ◊ Catatan keadaan umum pasien (tensi, nadi, suhu, pernafasan)
6. ◊ Puasa 6 jam sebelum operasi
7. 4. Pasang infuse ditangan kiri 1 jam sebelum operasi
8. 5. Pasien diantar keruang observasi,di serah terimakan kepada perawat
yang bertugas beserta status pasien
9.
UNIT TERKAIT 1. Unit kamar opersi
PERSIAPAN PASIEN PRE INSISI LYMPADENOPATY COLLY

No Dokumen: No Revisi: Halaman :


037/Yanmed/ri/2011 1/2

Ditetapkan ,
PROSEDUR Tanggal Terbit: Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011
Dr. ANJARI WAHYU WARDANI

Menyiapkan pasien yang akan dilakukan insisi lympadenopati colly


PENGERTIAN sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan

TUJUAN Membantu kelancaran tugas dokter dalam melakukan tindakan .

Memberikan pelayanan kepada pasien dalam hal menyiapkan pasien


KEBIJAKAN yang akan dilakukan insisi lympadenopaty colly demi tercapainya
pelayanan yang prima

PETUGAS Perawat

1. 1. Pasien diterima oleh perawat ruangan dengan ramah kemudian


diantar keruang perawatan sesuai dengan kelas yang diminta.
2. 2. Perawat ruangan menerima status pasien, lembar observasi,lembar
PROSEDUR anastesi, lembar checklist dari petugas poly bedah.
3. 3. Perawat yang bertugas mengecek kembali kelengkapan persiapan
operasi yang tertulis pada lembar checklist meliputi :
1. ◊ Surat izin operasi dari suami/istri dan keluarga
2. ◊ Hasil pemeriksaan laboratorium
3. ◊ Tanggal dan jam pelaksanaan operasi
4. ◊ Dokter operator beserta tim nya
5. ◊ Catatan keadaan umum seperti tensi, nadi, pernafasan dan suhu
6. ◊ Puasa 6 jam sebelum operasi
7. 3. Pasang infuse ditangan kiri satu jam sebelum operasi
8. 4. Skin test obat antibiotic
9. 5. Pasien diantar keruang observasi, diserah terimakan kepada
perawat yang bertugas beserta status pasien.
UNIT TERKAIT 1. Unit kamar operasi
PERSIAPAN PASIEN PRE OPERASI APPENDIKS
No. Dokumen No. Revisi Halaman
038/Yanmed/ri/2011 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

Dr.Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Mempersiapkan pasien yang akan dilakukan tindakan operasi usus buntu
(Appendiks)
Tujuan Membantu kelancaran tugas dokter dalam melakukan tindakan operasi
usus buntu
Kebijakan Memberikan pelayanan khusus kepada pasien dalam hal ini
mempersiapkan pasien pre operasi usus buntu demi tercapainya Pelayanan
PRIMA
Petugas Perawat
Prosedur 1. Pasien diterima oleh perawat ruangan dengan ramah, kemudian
diantar ke ruang perawatan sesuai kelas yan diminta
2. Perawat ruangan menerima status pasien, lembar observasi, lembar
anastesi, lembar checklist dari petugas yan telah diisi oleh bidan
juga penanggung jawab observasi (CTG)
3. Perawat penanggung jawab ruang perawatan mengecek kembali
kelengkapan persiapan operasi tertulis pada lembar
checklist,meliputi: :
a. Ijin operasi dari suami dan keluarga
b. Hasil pemeriksaan laboratorium
c. Hasil pemeriksaan cardiologi
d. Tanggal dan jam pelaksanaan operasi
e. Dokter operator bersama timnya
f. Catatan keadaan umum pasien (tensi, nadi suhu, pernafasan)
4. Cukur daerah sekitar perut, pubis sampai daerah anus
5. Klisma 4 jam sebelum operasi
6. Puasa 8 jam sebelum operasi
7. Pasang infus ditangan kiri 1 jam sebelum operasi
8. Skin test obat antibiotic
9.Pasien diturunkan keruang observasi beserta status pasien,
lembar observasi, lembar anastesi, checklist kemudian
diserahterimakan kepada perawat penangung jawab ruang observasi
(CTG)

Unit terkait 1. Ruang Observasi (CTG)


2. Kamar Operasi
MENCUCI TANGAN BIASA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


039/Yanmed/ri/2011

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

Dr. Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Mencuci tangan secara biasa dilakukan saat akan memberikan


pelayanan dalam pelayanan medis

Tujuan 1. Mencegah terjadinya infeksi silang


2. Menjaga kebersihan perorangan
Memberikan pelayanan yang prima kepada pasien
Kebijakan
Prosedur 1. Tahap persiapan
Persiapan alat : air mengalir, handuk, sabun dan sikat
2. Tahap kerja :
- Lepaskan semua aksesoris yang menempel ditangan
- Atur posisi jangan sampai menyentuh bak air dan dari percikan
air
- Buka kran dan alirkan air
- Basahi tangan dengan air
- Lalu oleskan sabun sebanyak 1 cc oleskan ke tangan
- Cuci tangan menggunakan banyak busa dan gosokkan selama
10-15 detik
- Jalin jari- jari dan gosok telapak tangan dan punggung tangan
dengan gerakan memutar
- Bila area bawah jari kotor bersihkan (bila perlu gunakan sikat)
- Bilas tangan secara menyeluruh jaga agar tangan tetap diatas dan
tangan dibawah
- Ulangi langkah itu 3-5 kali dalam periode cuci tangan dalam
waktu 1-2 menit
- Keringkan tangan secara menyeluruhusap dengan handuk kering
dari jari turun kepegelangan tangan dan lengan bawah
- Letakkan handuk ditempat yang telah disediakan
- Hentikan aliran air dengan siku

Ruangan Bersalin
Unit yang terkait Ruangan Nifas
Ruangan Perinatologi
CUCI TANGAN STERIL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
040/Yanmed/ri/2011 1/1

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

Dr. Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Membersihkan tangan dengan menggunakan sikat dan sabun di bawah air
mengalir dengan prosedur tertentu agar tangan dan lengan bagian bawah
bebas dari mikroorganisme (steril)
Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan prinsip aseptik dan antiseptik di kamar
operasi
Kebijakan Untuk mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme dan
timbulnya infeksi nosokomial maka sebelum melakukan tindakan
pembedahan harus mencuci tangan dengan menggunakan larutan antiseptic
Petugas Petugas kamar Operasi
Prosedur 1. Lepaskan semua perhiasan yang ada di tangan ( jam tangan, gelang,
cincin), kuku tangan harus pendek dan bersih
2. Gulung lengan baju hingga 5-10 cm di atas siku
3. Basahilah tangan sampai siku dengan menggunakan air bersih
mengalir
4. Teteskan larutan antiseptik, ratakan di kedua tangan dan gosok
sampai berbusa
5. Gosok dengan larutan antiseptik sela jari tangan, telapak tangan,
punggung tangan, lengan bagian bawah secara bergantian
6. Bilas tangan dengan air bersih yang mengalir dengan posisi jari
tangan lebih tinggi dari posisi siku
7. Hindarkan tangan yang sudah dicuci tersentuh dengan benda di
sekitarnya
8. Keringkan kedua tangan sampai siku dengan handuk steril satu
persatu dari ujung jari menuju ke lengan dengan cara memutar, satu
sisi handuk dipakai hanya untuk satu tangan kemudian handuk
dipisahkan dari benda steril
Unit terkait 1. Unit VK
2. Unit Gawat Darurat
SURAT PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK
(INFORMED CONSENT)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


041/Yanmed/ri/2011 1/3

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Direktur RS Ibu & Anak Permata Hati
TETAP 01-06-2011

Dr. Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Informed consent adalah pernyataan setuju atau ijin dari seseorang (pasien)
yang diberikan dengan bebas, rasional, tanpa paksaan tentang tindakan
medis yang akan dilakukan terhadapnya sesudah mendapatkan informasi
cukup tentang tindakan medis yang dimaksud
Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan langkah-langkah pelaksanaan informed
consent
Kebijakan 1. Dokter yang akan melakukan tindakan mempunyai tanggung jawab
dalam memberikan informasi dan penjelasan yang diperlukan.
Apabila berhalangan, informasi dan penjelasan yang harus diberikan
dapat diwakilkan kepada dokter lain dengan sepengetahuan dokter
yang bersangkutan
2. Tindakan-tindakan medis yang bersifat invasif tertentu harus selalu
membuat informed consent secara tertulis
Petugas 1. Dokter
2. Perawat UGD
3. Perawat ruang rawat
4. Perawat poliklinik

Prosedur 1. Pihak yang berhak menyatakan persetujuan atau penolakan:


a. Pasien sendiri, apabila pasien telah berumur 21 tahun atau telah
menikah
b. Bagi pasien di bawah umur 21 tahun, Persetujuan (informed consent)
atau Penolakan Tindakan Medis diberikan oleh mereka menurut
urutan sebagai berikut:
 Ayah / ibu kandung
 Saudara-saudara kandung
c. Bagi pasien di bawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai orang tua
atau orang tuanya berhalangan hadir, Persetujuan (informed consent)
atau Penolakan Tindakan Medis diberikan menurut urutan sebagai
berikut:
 Ayah / Ibu adopsi
 Saudara-saudara kandung
 Induk semang
d. Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, Persetujuan (informed
consent) atau Penolakan Tindakan Medis diberikan oleh mereka
menurut urutan sebagai berikut:
 Ayah / ibu kandung
 Wali yang sah
 Saudara-saudara kandung
e. Bagi pasien dewasa yang berada di bawah pengampuan (Curatelle)
persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan menurut urutan
hal tersebut:
 Wali
 Curator
f. Bagi pasien dewasa yang telah menikah / orang tua, persetujuan atau
penolakan tindakan medis diberikan menurut urutan sebagai berikut:
 Suami / istri
 Ayah / ibu kandung
 Anak-anak kandung
 Saudara-saudara kandung

Untuk tindakan sterilisasi dan tubektomi pasangan (suami / istri) harus


membubuhkan tanda tangan pada formulir informed consent
2. Bagi pasien yang tidak sadar dan tidak ada keluarganya, untuk
menolong jiwanya tindakan medis / operasi dapat dilaksanakan oleh
dokter dengan mengisi formulir persetujuan tindakan yang
ditandatangani oleh 2 (dua) dokter atas nama Direktur RSIA Permata
Hati Batam
3. Persetujuan Tindakan Medik atau Penolakan Tindakan Medis
dinyatakan dalam formulir yang tersedia dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Dokter harus membubuhkan tanda tangan dan nama terang sebagai
bukti bahwa telah memberikan informasi dan penjelasan
b. Diketahui dan ditandatangani oleh dua orang saksi, perawat
bertindak sebagai salah satu saksi
c. Materai tidak diperlukan
d. Formulir sudah harus diisi dan ditandatangani minimal 2 jam
sebelum tindakan medis dilakukan
e. Sebagai ganti tanda tangan, pasien harus membubuhkan cap jempol
ibu jari tangan kanan
4. Bila pasien atau keluarga tidak dapat membaca, maka yang bertanggung
jawab untuk mejelaskan informed consent adalah dokter yang akan
melakukan tindakan medis
5. Jika pasien sudah menyetujui untuk dilakukan tindakan maka tanda
tangan pada formulir informed consent dan jika menolak untuk
dilakukan tindakan maka tanda tangan pada formulir penolakan di atas
materai 6000

Unit terkait 1. Unit perawatan Nifas


2. Unit Gawat Darurat
3. Unit Poliklinik
4. Unit Kamar Operasi
MENCUCI TANGAN BIASA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


042/Yanmed/ri/2011

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RSIA Permata Hati
TETAP 01-06-2011

Dr. Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Mencuci tangan secara biasa dilakukan saat akan memberikan


pelayanan dalam pelayanan medis

Tujuan 3. Mencegah terjadinya infeksi silang


4. Menjaga kebersihan perorangan
3. Tahap persiapan
Prosedur Persiapan alat : air mengali, handuk, sabun dan sikat
4. Tahap kerja :
- Lepaskan semua aksesoris yang menempel ditangan
- Atur posisi jangan sampai menyentuh bak air dan dari percikan
air
- Buka kran dan alirkan air
- Basahi tangan dengan air
- Lalu oleskan sabun sebanyak 1 cc oleskan ke tangan
- Cuci tangan menggunakan banyak busa dan gosokkan selama
10-15 detik
- Jalin jari- jari dan gosok telapak tangan dan punggung tangan
dengan gerakan memutar
- Bila area bawah jari kotor bersihkan (bila perlu gunakan sikat)
- Bilas tangan secara menyeluruh jaga agar tangan tetap diatas dan
tangan dibawah
Prosedur - Ulangi langkah itu 3-5 kali dalam periode cuci tangan dalam
waktu 1-2 menit
- Keringkan tangan secara menyeluruhusap dengan handuk kering
dari jari turun kepegelangan tangan dan lengan bawah
- Letakkan handuk ditempat yang telah disediakan
- Hentikan aliran air dengan siku

1. Unit Kamar VK
Unit yang terkait 2. Unit Perawatan nifas
3. Unit Kamar Bayi

Anda mungkin juga menyukai