Anda di halaman 1dari 6

BTA KULIT

RSUD. EMBUNG ATIMAH


KOTA BATAM
Nomor Dokumen Nomor Revisi : Jumlah Halaman :
No : / /LAB/RSUD-EF 01 1/6
DITETAPKAN
SPO DIREKTUR RSUD EMBUNG FATIMAH
KOTA BATAM
Tanggal Terbit :
November 2014

FADILLAH R.D MALLARANGAN

Pemeriksaan untuk mendeteksi bakteri Mycobakterium lepra yang terjadi pada kulit
1. PENGERTIAN : dan saraf tepi yang dilakukan dengan cara pewarnaan

1. Untuk mengetahui dan mengamati BTA pada jaringan pada kulit penderita lepra
2. membantu menegakkan diagnosa penyakit kusta
2. TUJUAN :
3. Membantu menilai hasil pengebotan

Peraturan Direktur RSUD Embung Fatimah Kota Batam Nomor : Tahun 2014
3.KEBIJAKAN : Tentang Kebijakan pelayanan Laboratorium Patologi Klinik Di RSUD Embung
Fatimah Kota Batam

I. Pelaksana : Analis

II. Prinsip :
Jaringan kulit atau spesimen dibuat preparat dan diwarnai dengan pewarnaan
Ziehl Nelseen dan diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran lensa objektif
100 x dengan bantuan minyak imersi
4. PROSEDUR :
III. Metode : Metode Ziehl-Neelsen

IV. Alat dan Bahan


1. Jas Lab
2. Sarung tangan
3. Objek glass
4. Bunsen
5. Mikroskop
6. Spidol
7. Rak Pewarna
8. Masker
9. Skalpel
BTA KULIT

RSUD. EMBUNG FATIMAH


KOTA BATAM
Nomor Dokumen Nomor Revisi : Jumlah Halaman :
SPO No : / /LAB/RSUD-EF 01 2/6

10. Ziehl – Neelsen A (larutan Carbol Fuchsin 0,3 %)


11. Zeihl – Neelsen B ( Larutan Asam Alkohol 3 %
12. Ziehl – Neelsen C ( Larutan Methylene Blue 0,3 % )

Stabilitas reagen :
Simpan reagen pada suhu ruangan 18° - 20° C

Penanganan Reagen :
Reagen siap pakai

Sampel :
4. PROSEDUR : Biopsi ; Kerokan kulit

Stabilitas sampel :
 Suhu kamar ; < 2 jam
 2 – 8 °C stabil selama < 24 jam

Persiapan Pasien : -

V.Cara Kerja :
A. Cara mengambil Kerokan kulit
1. Cuci tangan dan pakailah sarung tangan dan masker
2. Ambil objek glass yang baru,bersih dan tidak lecet. Gunakan pena untuk
menulis Identitas (ID) pasien, nomor tersebut harus sama dengan yang
tercantum pada formulir permintaan laboratorium.
3. Bersihkan kulit pada bagian yang terinfeksi dengan kapas alkohol, biarkan
mengering sendiri
4. Nyalakan lampu spritus, pasang mata pisau baru pada gagang skalpel. Apabila
anda meletakan skapel, pastikan mata pisau tidak menyentuh apapun.
5. Cubit kulit dengan kuat antara jempol dan telunjuk anda ; patahkan tekanan
cubitan untuk mencegah keluarnya darah.
BTA KULIT

RSUD. EMBUNG FATIMAH


KOTA BATAM
Nomor Dokumen Nomor Revisi : Jumlah Halaman :
SPO No : / /LAB/RSUD-EF 01 3/6

6. Buat sayatan pada kulit sepanjang sekitar 5 mm dan sedalam sekitar 2


mm.Tetaplah mencubit agar sayatan tidak berdarah, apabila terdapat darah
bersihkan dengan kapas.
7. Belokkan Skalpel 90°C dan tahan pada sudut yang tepat terhadap irisan.
Keroklah bagain dalam irisan sekali atau 2 x menggunakan sisi scalpel untuk
mengambil serpihan dan cairan, jangan spesimen yang diambil terdapat darah
karena dapat mengganggu pewarnaan dan interpestasi hasil
8. Lepaskan cubitan dan apabila terdapat darah bersihkan dengan kapas alkohol.
9. Usapkan bahan hasil kerokan pada objek glass pada sisi yang sama dengan
nomor ID pasien, sebarkan merata menggunakan bagian datar skalpel
sehingga terbentuk lingkaran dengan diameter 8 mm
4. PROSEDUR : 10. Gosok scalpel dengan kapas alcohol, gerakkan mata pisau melewati api
spritus 3 x atau 4 x. Kemudian biarkan mendingin tanpa menyentuh apapun.
11. Ulangi langkah diatas untuk tempat pengambilan kedua. Usap kerokan kedua
disebelah yang pertama, tapi jangan sampai bersentuhan.
12. Buang mata pisau dengan hati-hati
13. Balut luka dan ucapkan terima kasih pada pasien
14. Biarkan preparat mengering selama 15 menit pada suhu kamar namun jangan
terkena sinar matahari langsung.
15. Fiksasi preparat dengan menggunakan penjepit pelan-pelan melewati api
spritus dengan sisi preparat menghadap ke atas sebanyak 3 x, jangan sampai
terlalu panas.
16. Letakan preparat pada kotaknya dan kirim ke laboratorium bersama formulir
permintaan kerokan kulit.

B. Pewarnaan Metode Ziehl-Neelsen


1. Letakkan sediaan dengan bagian apusan menghadap ke atas pada rak yang
ditempatkan di atas bak cuci atau baskom, antara satu sediaan dengan sedian
yang lainnya masing-masing berjarak kurang lebih 1 jari. Jumlah maksimum
sediaan pada sekali pewarnaan 12 buah.
2. Genangi seluruh permukaan sediaan dengan Karbol fuchsin.
3. Panasi dari bawah dengan menggunakan sulut api setiap sediaan sampai
keluar uap. (jangan sampai mendidih)
4. Diamkan selama minimal 5 menit. Waktu yang lebih lama juga boleh, tetapi
pewarnaan diatas tidak boleh sampai mongering. merah carbol fuchsin
kemudian bilas dengan air mengalir pelan
BTA KULIT

RSUD. EMBUNG FATIMAH


KOTA BATAM
Nomor Dokumen Nomor Revisi : Jumlah Halaman :
SPO No : / /LAB/RSUD-EF 01 4/6

5. Bilas sediaan dengan hati-hati dengan air mengalir


6. Genangi dengan asam alkohol sampai tidak tampak warna merah carbol
fuchsin kemudian bilas dengan air mengalir pelan.
7. Genangi permukaan sediaan dengan methylene blue selama 10-20 detik.
8. Bilas sediaan dengan air mengalir , jangan ada percikan kesediaan lain.
9. Keringkan sediaan pada rak pengering, jangan keringkan dengan kertas
tissue.
C. Pembacaan Sediaan Apus.
1. Gunakan lensa objektif 10x untuk menetapkan focus dan menemukan
lapangan pandang. Periksa sediaan untuk menentukan kualitas sediaan.
2. Teteskan satu tetes minyak emersi, aplikator minyak imersi tidak boleh
menyentuh kaca objek. Tetesan harus jatuh bebas kepermukaan sedian apus
agak aplikatornya minyak emersi tidak terkontaminasi dengan kuman.
3. Putarlah lensa objektif 100x dengan hati-hati ke atas sediaan apus. Jangan
sekali-kali lensa menyentuh kaca sediaan.
4. PROSEDUR : 4. Sesuaikan focus dengan hati-hati sampai terlihat dengan jelas menggunakan
micro. Lakukan pembacaan sediaan apus secara sistimatis untuk memastikan
hasil yang dilaporkan mewakili seluruh bagian sediaan. Pembacaan dimulai
dari ujung kiri ke ujung kanan dan dilakukan pada sediaan yang sel-selnya
terlihat, bila sedian tampak kosong, geser pada lapangan pandang berikut

5. Pembacaan sediaan dapat menggunakan cara :


a. Zig – zag ( Zig Zaq Method )
b. Huruf Z ( Z Method )
c. Setengah atau seperempat lingkaran (Half or Quarter Circle Method )

VI. Interfrestasi hasil :


Positif (+) Basil Tahan Asam berwarna merah baik sendiri maupun
bergerombol dengan latar belakang biru
BTA KULIT

RSUD. EMBUNG FATIMAH


KOTA BATAM
Nomor Dokumen Nomor Revisi : Jumlah Halaman :
SPO No : / /LAB/RSUD-EF 01 5/6

Indek Bakteriologi :
Apa yang dilaporkan Apa yang dilihat
Negatif 0-0 basil/100 lapangan
+1 1-10 basil/100 lapangan
+2 1-10 basil/10 lapangan
+3 Rata-rata 1-10/ lapangan
+4 Rata-rata 100/lapangan
+5 Rata-rata100-1000/ lapaangan
+6 Rata-rata >1000/ lapangan

Contoh perhitungan IB dan IM :


Fragmented/
Lokasi Pengambilan Kepadatan Solid
4. PROSEDUR : Granulated
1. Daun telinga kiri 5+ 5 95
2. Daun telinga Kanan 4+ 6 94
3. Paha Kiri 4+ 3 97
4. Bokong Kanan 4+ 4 96

Jumlah 17+ 18 382


BTA KULIT

RSUD. EMBUNG FATIMAH


KOTA BATAM
Nomor Dokumen Nomor Revisi : HALAMAN :
SPO No : / /LAB/RSUD-EF 01 6/6

1. Index Bakteriologi ( IB ) :

17+
4. PROSEDUR : IB = _____ X 100 % = 4.25+
4

18
IM = _______ X 100 % = 4.50 %
18 + 382

Nilai Normal : Negatif

5.UNIT TERKAIT Laboratorium PK

……………………………………………………………………………………………......................
Dilarang mengubah atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Direktur RSUD Embung Fatimah Kota Batam

Anda mungkin juga menyukai