Anda di halaman 1dari 25

PROSEDUR ORIENTASI PEGAWAI BARU

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/Yanmed/poli/2014 1/1

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Dokter Penanung Jawab
TETAP 15-01-2014

Dr. Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Karyawan lama KLINIK TAMARA yang belum pernah ditempatkan di


UGD sebelumnya atau pegawai yang baru diterima dan akan ditempatkan di
UGD KLINIK TAMARA
Tujuan Pegawai yang baru ditempatkan di UGD KLINIK TAMARA dapat segera
beradaptasi dan mengetahui prosedur di UGD sehingga pelayanan dapat
berjalan dengan optimal.
Kebijakan Pegawai yang baru akan ditempatkan diUGD KLINIK TAMARA wajib
menjalani program orientasi umum dan unit dan diberikan penilaian hasil
evaluasi orientasi oleh penanggung jawab unit tersebut.
Petugas Koordinator Perawat

Prosedur 1. Setiap pegawai yang baru memasuki Klinik Tamara akan menjalani
program orientasi umum yang telah ditetapkan oleh koordinator
perawat.
2. Setelah menjalani orientasi umum,pegawai menjalani orientasi di
UGD sesuai program orientasi UGD Klinik Tamara.
3. Setelah menjalani orientasi unit,penanggung jawab UGD membuat
hasil evaluasi orientasi pegawai yang bersangkutan dan
menyerahkan hasil penilaian orientasi kebagian koordinator perawat.
4. Bagian koordinator perawat akan menilai apakah pegawai yang
bersangkutan dapat ditempatkan di UGD Klinik tamara.
Unit terkait 1. Koordinator perawat
2. HRD
MENGUKUR TEKANAN DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
002/Yanmed/poli/2014 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Dokter Penangung Jawab
TETAP 15-01-2014

Dr. Anjari Wahyu Wardhani


Pengertian Mengukur tekanan darah melalui permukaan dinding arteri
Tujuan Mengetahui tekanan darah pasien untuk menentukan tindakan perawatan
Kebijakan Melakukan pemeriksaan fisik dalam hal ini pengukuran tekanan darah pasien
demi tercapainya Pelayanan Prima
Petugas 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan
Prosedur 1.Lengan baju di buka atau digulung
2.Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya disisi
luar lengan
3.Manset dipasang tidak terlalu kuat atau terlalu longgar
4.Denyut nadi brankialis diraba, baru stetoskop ditempalkan pada daerah
tersebut
5.Sekrup balon Karen ditutup, pengunci air raksa dibuka, selanjutnya balon
pompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa didalam pipa
gelas naik
6.Sekrup balon dibuka perlahan-lahan sehingga air raksa turun perlahan-
lahan, perhatikan turunnya air raksa, dengarkan bunyi denyutan pertama
7.Skala permukaan air raksa pada waktu terdengar detakan pertama disebut
tekanan systole (missal : 120mmHg)
8.Dengarkan terus sampai detakan terakhir, skala permukaan air raksa pada
waktu detakan terakhir disebut tekanan diastole (misalnya : 80mmHg
9.Pencatatan hasil dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Systole diatas dan Dyastole dibawah (misalnya : 120/80mmHg)
Unit terkait 1.Unit Rawat Inap
2.Unit Kamar Bersalin
MENGUKUR FREKUENSI NADI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


003/Yanmed/poli/2014

PROSEDUR Tanggal Terbit: Ditetapkan,


TETAP 15-01-2014 Dokter Penangung Jawab

Dr. Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Menghitung denyut nadi dengan meraba arteri

Tujuan Mengetahui jumlah denyut nadi dalam satu menit

Memberikan pelayanan yang prima kepada pasien


Kebijakan

Petugas 1. Perawat
2. Dokter

Prosedur 1. Meletakkan lengan yang akan diperiksa dalam keadaan rileks


2. Menggunakan jari telunjuk dan jari tengah untuk meraba arteri
radialis
3. Menghitung denyut nadi permenit
Unit yang terkait 1.Ruang Rawat Inap
2.Ruangan Bersalin
3.Ruangan Perinatologi
MENGUKUR FREKUENSI NAFAS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


004Yanmed/poli/2014
Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit : Dokter Penangung Jawab
TETAP 15-01-2014

dr.Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Menghitung jumlah pernafasan dalam satu menit

Tujuan Menghitung jumlah pernafasan dalam satu menit guna mengetahui


keadaan umum pasien

Memberikan pelayanan yang prima kepada pasien


Kebijakan

Petugas 1. Dokter
2. Perawat

Prosedur 1. Penghitungan pernafasan dilakukan secara bersamaan dengan


pengukuran suhu dan nadi
2. Penghitungan dilakukan dalam satu menit dan dicatat hasilnya
3. Bila ada kelainan segera laporkan kepada penanggung jawab
ruangan atau dokter yang bersangkutan
Unit yang terkait 1.Unit Rawat Inap
2.Unit Kamar bersalin
3.Unit Perinatologi
MENGUKUR SUHU TUBUH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


005/Yanmed/poli/2014 00 1/2
Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Dokter penangung jawab
TETAP 15-01-2014

Dr. Anjari Wahyu Wardhani

Mengukur suhu badan pasien dengan thermometer dilakukan pada


Pegertian ketiak, mulut, dan anus.

Tujuan Mengetahui suhu badan pasien untuk menentukan tindakan perawatan


dan menegakkan diagnosa
Kebijakan Melakukan pemeriksaan fisik dalam hal ini mengukur suhu tubuh demi
tercapainya pelayanan yang prima
Petugas 1. Dokter
2. Perawat
Prosedur
- Sebelum dan sesudah melaksanakan prosedur petugas harus cuci
tangan
- Sebelum dipakai diperiksa terlebih dahulu apakah thermometer
dalam keadaan baik dan air raksanya sudah diturunkan sampai
batas yang ditentukan
- Untuk thermometer mulut turunkan sampai angka nol
- Untuk thermometer lainnya turun kan angkanya sampai angka
34-35°C
- Waktu dalam menurunkan air raksa, thermometer harus dalam
keadaan kering dan jangan sampai menyentuh sesuatu agar tidak
pecah
Dilarang membersihkan thermometer dengan air panas

Unit yang terkait 1.Unit Rawat Inap


2. Unit kamar Bersalin
3. Unit Perinatologi
MELAKUKAN SUNTIKAN INTRACUTAN
No Dokumen No Revisi Halaman
006/Yanmed/poli/2014
00 1/1
Prosedur Tanggal Terbit Ditetapkan,
Tetap Dokter Penangung Jawab
15-01-2014

dr. Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Memasukkan obat di bawah kulit dengan memakai jarum suntik untuk
Memberikan pengobatan
Tujuan Sebagai acuan tindakan melakukan suntikan intracutan (pemberian
insulin)
Kebijakan Pemasukan obat di bawah kulit dengan memakai jarum suntik steril
dengan berpedoman pada protap
1. Dokter
Petugas 2. Perawat
Persiapan :
1. 1. Bak semprit
2. 2. Spuit steril 1 cc
3. 3. Obat suntikan
4. 4. Kapas desinfektan
5. 5. Bengkok
6. 6. Alat tulis / buku suntikan
Prosedur :
1. 1. Memberitahukan/menjelaskan tindakan pada pasien
2. 2. Mencuci tangan.
3. 3. Membawa alat kepada pasien
4. 4. Menyiapkan lingkungan
5. 5. Mengatur posisi pasien
6. 6. Menentukan dan menghapus hamakan lokasi suntikan
7. 7. Menusukkan jarum suntik dengan sudut 45O-90O
8. 8. Melakukan aspirasi (menarik penghisap sedikit)
9. 9. Memasukkan obat perlahan-lahan
10.10. Mencabut jarum kemudian melakukan masage pada daerah
suntikan
Prosedur 11. Merapikan pasien dan alat
12. Mendokumentasikan hasil tindakan
Hal hal yang perlu di perhatikan
Te Tempat penyuntikan :
1. 1. Lengan atas sebelah luar, 1/3 bagian dari bahu
2. 2. Paha sebelah luar, 1/3 bagian dari sendi panggul
3. Daerah perut, sekitar pusat

Unit terkait 1. Unit Rawat Inap


2. Unit Kamar Bersalin
3. Unit Kamar Bayi
PEMBERIAN SUNTIKAN SUB CUTAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


007Yanmed/poli/2014 1/2
Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Dokter Penangung Jawab
TETAP 15-01-2014

Dr. Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Memberikan obat melalui suntikan dibawah kulit yang dilakukan pada
lengan bagian atas sebelah luar, daerah paha bagian luar dan ditempat lain
yang dianggap perlu
Tujuan Memberikan obat-obat tertentu yang pemberiannya hanya dapat dilakukan
dengan cara suntikan sub cutan (misalnya : penderita diabetesmilitus)
Kebijakan Memberikan pelayanan medis terhadap pasien dalam rangka pengobatan
pasien sesuai dengan anjuran dokter, untuk mencapai kesembuhan yang
sempurna demi tercapainya pelayanan Prima
Petugas 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan
Prosedur 1. 1. Bacalah dengan teliti daftar obat pasien yang menunjukkan jenis dan cara
2. penggunaannya
3. 2. Buka plastic spuit disposable syring 1cc, kemudian diisi dengan obat yang
4. telah disiapkan (misalnya : insulin) sesuai dengan dosis pemberiannya,
5. udara dalam spuit dikeluarkan
6. 3. Baca kembali daftar pemberian obat, kemudian cocokkan dengan nama
7. pasien yang akan mendapat suntikan, bila perlu tanyakan namanya
8. langsung kepada pasien untuk menghindari kekeliruan
9. 4. Daerah permukaan kulit yang disuntik didesinfektan dengan kapas
10. alcohol, kemudian angkat sedikit dengan tangan kiri
5. Lakukan penyuntikan dengan lubang jarum menghadap keatas dan
membentuk sudut 45 derajat dengan permukaan kulit
6. Tarik penghisap spuit sedikit, bila ada darah masuk kedalam spuit obat
jangan dimasukkan. Bila tidak ada obat dimasukkan perlahan-lahan
sampai habis
7. Spuit dicabut dengan cepat. Bekas jarum suntik ditekan dengan kapas
alcohol
8. Peralatan dibereskan dan dikembalikan ketempatnya, alat suntik yang
telah digunakan dibuang ketempat sampah khusus alat-alat suntik.
8. Catat tanggal dan jam pemberian obat dibuku catatan obat
9. Petugas cuci tangan dengan air larutan desinfektan (savlon)
Unit terkait 1. Unit Rawat Inap
2. Unit kamar Bayi
PEMBERIAN OBAT MELALUI SUNTIKAN INTRA MASKULER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


008/Yanmed/poli/2014 1/2
Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Dokter Penangung Jawab
TETAP 15-01-2014

Dr. Anjari Wahyu Wardhani


Pengertian Memberikan obat melalui suntikan kedalam jaringan otot dilakukan pada
otot pangkal lengan, otot paha bagian luar 1/3 tengah paha bagian luar,
atau pada 1/3 bagian dari spina illiaca anterior
Tujuan 1. Mempercepat reaksi obat dalam tubuh untuk mempecepat proses
penyembuhan
2. Membantu mencegah penyakit dengan jalan memberikan imunisasi
(misalnya : Vaksin DPT, Campak, ATS, dll)
Kebijakan Memberikan pelayanan medis terhadap pasien dalam rangka pengobatan
pasien sesuai dengan anjuran dokter, untuk mencapai kesembuhan yang
sempurna demi tercapainya pelayanan Prima
Petugas 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan
Prosedur 1. 1. Bacalah dengan teliti daftar obat pasien yang menunjukkan jenis dan
2. cara penggunaannya
3. 2. Buka plastic spuit disposable syring, lakukan desinfektan dengan
4. kapas alcohol pada karet penutup botol obat (flakon), atau leher ampul
5. obat sebelum dipatahkan.
6. 3. Larutkan dulu obat-obat yang perlu dilarutkan dengan menggunakan
7. cairan pelarut Aquabidest/water for injection
8. 4. Spuit diisi dengan obat sesuai dengan obat sesuai dengan dosis yang
9. telah ditentukan, udara dalam spuit dikeluarkan
5. Baca kembali daftar pemberian obat, kemudian cocokkan dengan
nama pasien yang akan mendapat suntikan, bila perlu tanyakan
namanya langsung kepada pasien untuk menghindari kekeliruan
6. Posisi pasien diatur sesuai dengan bagian tubuh mana yang akan
disuntik (bias posisi tengkurap, duduk). Pasien dianjurkan rileks
7. Selanjutnya daerah permukaan kulit yang disuntik didesinfektan
dengan kapas alcohol.
8. Tusukkan jarum suntik dengan posisi tegak lurus sampai seluruh
jarum masuk kedalam jaringan otot, tarik penghisap spuit sedikit. Bila
ada darah masuk kedalam spuit obat jangan dimasukkan, penyuntikan
pindah kebagian tubuh lain. Bila tidak ada darah masuk, obat
dimasukkan perlahan-lahan sampai habis
9. Setelah selesai, spuit dicabut. Bekas jarum suntikan didesinfektan
dengan kapas alcohol, ditekan sebentar agar darah tidak keluar
10. Posisi pasien diatur kembali dan dirapikan
11. Catat tanggal dan jam pemberian obat dibuku catatan obat
12. Peralatan dibereskan dan dikembalikan ketempatnya, alat suntik
yang telah digunakan dibuang ketempat sampah khusus alat-alat
suntik.
13. Petugas cuci tangan dengan air larutan desinfektan (savlon)
Unit terkait 1.Unit Kamar Bersalin
2.Unit Rawat Inap
3.Unit Kamar Bayi
PEMBERIAN OBAT MELALUI SUNTIKAN INTRA VENA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


009/Yanmed/poli/2014 1/3
Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Dokter Penanggung Jawab
TETAP 15-01-2014

Dr. Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Memberikan obat melalui suntikan kedalam anggota tubuh melalui


pembuluh darah vena
Tujuan 1. Mempercepat reaksi obat dalam tubuh untuk mempecepat proses
penyembuhan
2. Memberikan obat-obat tertentu yang pemberiannya hanya dapat dilakukan
melalui suntikan intra vena
Kebijakan Memberikan pelayanan medis terhadap pasien dalam rangka pengobatan
pasien sesuai dengan anjuran dokter, untuk mencapai kesembuhan yang
sempurna demi tercapainya pelayanan Prima
Petugas 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan
Prosedur 1. 1. Bacalah dengan teliti daftar obat pasien yang menunjukkan jenis dan cara
2. penggunaannya
3. 2. Buka plastic spuit disposable syring, lakukan desinfektan dengan kapas
4. alcohol pada karet penutup botol obat (flakon), atau leher ampul obat
5. sebelum dipatahkan.
6. 3. Larutkan dulu obat-obat yang perlu dilarutkan dengan menggunakan
7. cairan pelarut Aquabidest/water for injection
8. 4. Spuit diisi dengan obat sesuai dengan obat sesuai dengan dosis yang telah
9. ditentukan, udara dalam spuit dikeluarkan
5. Baca kembali daftar pemberian obat, kemudian cocokkan dengan nama
pasien yang akan mendapat suntikan, bila perlu tanyakan namanya
langsung kepada pasien untuk menghindari kekeliruan
6. Posisi pasien diatur sesuai dengan bagian tubuh mana yang akan disuntik
(bias posisi tengkurap, duduk). Pasien dianjurkan rileks
7. Tentukan daerah yang akan disuntik. Pasang karet pembendung dibagian
atasnya, selanjutnya permukaan kulit didaerah yang akan disuntik
didesinfektan dengan kapas alcohol.
8 Pasien dianjurkan mengepal tangan. Pastikan pembuluh darah vena
terlihat jelas
9. Jarum ditusukkan kedalam pembuluh darah vena dengan lubang jarum
menghadap keatas
10 Penghisap spuit ditarik sedikit. Apabila darah mengalir kedalam spuit,
berarti jarum masuk kedalam vena. Bila tidak berhasil penyuntikan
harus dipindahkan kebagian lain.
11. Karet pembendung dilepaskan, kepalan tangan dibuka, obat
dimasukkan perlahan-lahan sampai habis
12. Spuit dicabut, bekas tusukan ditekan dengan kapas alcohol beberapa
lama. Bila perlu pasang plester
13. Perhatikan reaksi pasien setelah penyuntikan, adakah tanda-tanda
alergi seperti : gatal-gatal, merah, pusing, muka terasa panas shock
. Apabila timbul gejala tersebut segera laporkan penanggung jawab
ruangan atau dokter yang bersangkutan untuk mendapat penanganan
lebih lanjut. Misalnya : dapat suntikan Avila tau Delladryl, bahkan
mungkin pemasangan cairan infuse
14. Peralatan dibereskan dan dikembalikan ketempatnya, alat suntik yang
telah digunakan dibuang ketempat sampah khusus alat-alat suntik.
15. Petugas cuci tangan dengan air larutan desinfektan (savlon)
16. Catat tanggal dan jam pemberian obat pada buku catatan obat
Unit terkait 1. Unit Rawat Inap
2. Unit kamar bayi
3. Unit kamar bersalin
PELAYANAN VISUM
No Dokumen No Revisi Halaman
010/Yanmed/poli/2014
1/1
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
TETAP 15-01-2014 Dokter Penangung Jawab

dr. Anjari Wahyu Wardhani


Pengertian
Melayani perrnintaan pembuatan visum et repertum.
Tujuan
Sebagai acuan membuat visum setelah melakukan pemeriksaan pasien
Kebijakan Visum adalah sebagai bahan bukti pengganti bila diperlukan dipengadilan.
Pelayanan visum disini adalah visum hidup

Petugas 1. Perawat
2. Dokter
Prosedur 1. UGD KLINIK TAMARA melayani Visum hidup,
2. Permintaan Visum diajukan secara resmi dan tertulis oleh Kepolisian
kepada KLINIK TAMARA.
3. Pengajuan permintaan Visum disampaikan di UGD dalam waktu 2 x
24 jam sejak kejadian oleh petugas kepolisian
4. Petugas UGD meneliti surat permintaan Visum, setelah meneliti
kebenaran surat, petugas menulis tanggal, jam penerimaan, nama dan
tanda tangan.
5. Apabila penderita / korban sudah masuk ruangan maka surat
permintaan Visum ada di UGD ‘
6. Visum dibuat berdasarkan pemeriksaan penderita pada saat
permintaan Visum et repertum.
7. Bila penderita / korban sudah meninggal maka petugas UGD
memriksa kondisi secara umum.
8. Penderita yang sudah meninggal dirujuk ke Otorita Batam
9. Visum hidup dibuat dan ditanda tangani oleh Dokter yang memeriksa
/ menangani penderita pada saat visum diterima
10. Visum bisa diambil oleh petugas kepolisian dalam waktu 2 X 24 jam.
11. petugas menandatangani penerimaan laporan visum

Unit Terkait 1. Kepolisian


PENATALAKSAAN PERAWATAN LUKA
No Dokumen No Revisi Halam
012/Yanmed/ugd/2014 an
00
1/2
Posedur Tanggal Terbit Ditetapkan,
Tetap 15-01-2014 Dokter Penangung Jawab

dr. Anjari Wahyu Wardhani


Pengertian Memberikan tindakan pertolongan pada luka baru dengan cepat dan tepat

Tujuan Agar luka tidak terjadi infeksi lanjut

Kebijakan Seluruh perawat di ijinkan melakukan penjahitan dan perawatan luka,


tetapi tidak pada luka putus tendon

Petugas Dokter
Perawat
PERSIAPAN ALAT :
Prosedur a. Streril
a. Bak instrumen
b. bensin
c. Spurt irigasi 50 cc
d. Soft koteker / tobe feeding
e. Pinset anatomis
f. Pinset chirrugis
g. Gunting jaringan
h. Arteri klem
i. Knop sonde
j. Container untuk cairan irigasi
k. Korentang dengan tempatnya
l. Kassa dan depres dalam tromol
m. Handschone / gloves steril
n. Neerbeken (bengkok)
o. Kom kecil/ sedang
p. Pembalut sesuai kebutuhan
q Kasa
r. Kasa gulung
b. Topical terapi
a. Betadine sol
b. .Cairan pencuci luka dan disinfektan
c. Cairan NS / RL hangat sesuai suhu tubuh 34 0 -37 0 C
d. Alkohol 70 %

c. Non Streril
a. Schort / gown
b. Perlak + alas perlak / underpad
c. Handschone / gloves bersih
d. Sketsel / tirai
e. Gunting verband
f. Neerbeken / bengkok
g. Plester (adhesive) atau hipafix micropone
h. Tas plastik kotoran / tempat sampah
i. Alat tulis
j. Form inform consern
k. Form UGD

l. Mengeringkan sekitar luka dengan betadine sampai radius 4-5 cm


dari tepi luka
m. Menutup luka dengan pembalut / topical terapi :
n. Menutup luka dengan kasa (ketebalan kassa disesuiakan dengan
kebutuhan) dan rekatkan denga plester ( adhesive dan hipafix/
micrope untuk memfiksasi
o. Meletakan pinset dan gunting dalam bengkok yang berisi cairan
desinfektan
p. Melepaskan gloves dengan bagian luar , kemudian buang
q. kedalam tas plastik
r. Membereskan peralatan dan memberikan kenyamanan bagi klien
s. Mencuci tangan
t. Mengecek pembalut dan area luka tiap shift, mencatat di chart
tentang penggantian pembalut.

1. Unit rawat Inap


Unit Terkait 2. Unit Kamar Bersalin
MENCUCI TANGAN BIASA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


013/Yanmed/poli/2014

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal Terbit Dokter Penangung Jawab
TETAP 15-01-2014

Dr. Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Mencuci tangan secara biasa dilakukan saat akan memberikan


pelayanan dalam pelayanan medis

Tujuan 1. Mencegah terjadinya infeksi silang


2. Menjaga kebersihan perorangan
Kebijakan Memberikan pelayanan yang prima kepada pasien

1. Tahap persiapan
Prosedur Persiapan alat : air mengali, handuk, sabun dan sikat
2. Tahap kerja :
- Lepaskan semua aksesoris yang menempel ditangan
- Atur posisi jangan sampai menyentuh bak air dan dari percikan
air
- Buka kran dan alirkan air
- Basahi tangan dengan air
- Lalu oleskan sabun sebanyak 1 cc oleskan ke tangan
- Cuci tangan menggunakan banyak busa dan gosokkan selama
10-15 detik
- Jalin jari- jari dan gosok telapak tangan dan punggung tangan
dengan gerakan memutar
- Bila area bawah jari kotor bersihkan (bila perlu gunakan sikat)
- Bilas tangan secara menyeluruh jaga agar tangan tetap diatas
dan tangan dibawah
- Ulangi langkah itu 3-5 kali dalam periode cuci tangan dalam
waktu 1-2 menit
Prosedur - Keringkan tangan secara menyeluruh usap dengan handuk
kering dari jari turun kepegelangan tangan dan lengan bawah
- Letakkan handuk ditempat yang telah disediakan
- Hentikan aliran air dengan siku

1.Unit Rawat Inap


Unit yang terkait 2.Unit Kamar Bersalin
3.Unit Perinatologi
MENIMBANG BERAT BADAN DEWASA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


014/Yanmed/poli/2014
PROSEDUR Ditetapkan
TETAP Tanggal Terbit: Dokter Penangung Jawab
15-01-2014

Dr. Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Menimbang berat badan dengan menggunakan timbangan badan

Tujuan 1. Mengetahui berat badan dan perkembangan berat badan


2. Membantu menentukan program pengobatan dan program diet

Memberikan pelayanan yang baik kepada pasien


Kebijakan

Petugas 1. Perawat
2. Dokter

Prosedur 1. Timbangan distel dengan alat penunjuk pada angka nol


2. Bila pasien dapat berjalan disuruh sendiri naik keatas
timbangan
3. Pada pasien anak – anak yang tidak dapat berdiri sendiri atau
berjalan harus digendong, hasilnya dikurangi dengan berat
badan yang mengendong
4. Bacalah angka penunjuk jarum secara tepat kemudian catat
hasilnya

Unit yang terkait 1. Unit Kamar Bayi


2. Unit Poliklinik
MENIMBANG BERAT BADAN PADA BAYI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


014/Yanmed/poli/2014
Ditetapkan,
Dokter Penangung Jawab
PROSEDUR Tanggal Terbit
TETAP 15-01-2014
Dr. Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Menimbang berat badan dengan menggunakan timbangan badan

Tujuan Mengetahui berat badan dan perkembangan berat badan

Memberikan pelayanan yang prima kepada pasien


Kebijakan

Petugas 1. Perawat

Prosedur 1. Mencuci tangan terlebih dahulu


2. Timbangan diperhatikan angkanya, untuk setiap strip dari
timbangan yang menunjukan gram
3. Stel timbangan
4. Letakkan bayi diatas timbangan dengan keadaan telanjang
5. Baca hasilnya
6. Bayi diangkat
7. Catat hasilnya merapikan pakaian bayi kembali dan merapikan
alat – alat
8. Mengevaluasi respon bayi
9. Mencuci tangan

Unit yang terkait 1. Unit kamar Bayi


2. Unit Poliklinik Anak
MEMINDAHKAN PASIEN

No. Dokumen: No. Revisi Halaman


016/Yanmed/poli/2014 1/2
PROSEDUR Tanggal terbit: Ditetapkan
TETAP 15-01-2014 Dokter Penangung Jawab

dr. Anjari Wahyu Wardhani

Mmindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak boleh


Pengertian berjalan, dilakukan dari tempat yang satu ketempat yang lain

Tujuan 1. Mengurangi atau menghindari pergerakan pasien sesuai


dengan keadaan fisiknya
2. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien
3. Memenuhi kebutuhan konsultasi atau pindah ruangan

Kebijakan Memberikan pelayanan khusus terhadap pasien dalam hal ini


memindahkan pasien yang tidak dapat melakukan sendiri
sehingga menimbulkan kenyamanan bagi pasien demi
terciptanya pelayanan yang baik.
Petugas 1.Perawat
2.Bidan
Prosedur 1.Memindahkan pasien dari brankar ketempat tidur atau
sebaliknya.
a. Pasien diangkat olehsekurang-kurangnya 3 orang
perawat.
b. Ketiga perwat berikut berdiri pada sisi kanan pasien
dengan urutan sebagai berikut;
-Perawat I (paling tinggi) berdiri dibagian kepala.
-Perawat II berdiri dibagian pinggang.
-Perawat III berdiri dibagian kaki
c. Lengan kiri perawat I dibawah kepala dan pangkal
lengan pasien dan lengan kanan dibawah punggung
pasien.Apabila pasiennya gemuk,lengan perawat I
melalui badan pasien kebawah pinggang sehingga
berpegangan dengan pergelangan
tangan kiri perawat II.
d. Lengan kiri perawat II dibawah pinggang
pasien,lengan kanan dibawah bokong pasien
e. Kedua lengan perawat II mengangkat seluruh
tungkai pasien
f. Setelah siap,salah seorang perawat memberi aba-
aba untuk bersama sama mengangkat pasien
g. Dengan langkah bersamaan para perawat mulai
berjalan menuju tempat tidur atau brnakar tang
telah disediakan
h. Setelah pasien berada diatas tempat tidur
brankar,posisinya diatur dan selimut dipasang atau
dirapikan
2.Memindahkan pasien dari kursi roda ketempat tidur
a. Kursi roda didorong kesisi tempat tidur dan roda
belakangnya
b. Harus ditahan atau direm agar kursi roda tidak terbalik
c. Kedua tangan perawat menopang ketiak pasien pada sisi
yang
d. Lemah / sakit dan pasien dianjurkan bertumpu pada sisi
yang kuat
e. Perawat memimpin pasien untuk turun dari kursi roda dan
f. Berjalan bersama menuju tempet tidur
g. Pasien bersandar pada sisi tempat tidur,kemudian dibantu
perawat
h. Untuk naik
i. Setelah pasien berada diatas tempat tidur posisinya diatur
sesuai
j. Kebutuhan , kemudian dirapikan

1. Unit kamar Bersalin


Unit terkait 2. Unit rawat inap
3. Unit Poliklinik
MENOLONG PASIEN BERJALAN MENUJU KURSI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
016/Yanmed/poli/2014 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit Dokter Penangung Jawab
TETAP 15-01-2014

Dr.Anjari Wahyu Wardhani


Pengertian Membantu pasien turun dari tempat tidur untuk duduk dikursi bagi yang
tidak dapat berjalan sendiri, tetapi sudah boleh duduk
Tujuan 1. Membantu mobilisasi pasien untuk melatih dan melemaskan otot
2. Memberikan rasa nyaman pada pasien
3. Mempermudah merapihkan tempat tidur
Kebijakan Memberikan pelayanan khusus terhadap pasien dalam hal membantu pasien
berjalan menuju kursi sehingga menimbulkan rasa nyaman bagi pasien demi
terciptanya Pelayanan yang baik
Petugas 1. Perawat
2. Bidan
Prosedur 1. Kursi diletakkan dekat tempat tidur, sepatu/sandal pasien disiapkan
2. Pasien didudukkan dan dibantu bergeser ke pinggir tempat tidur,
kemudian kedua kakinya diletakkan diatas kursi
3. Kaki pasien diturunkan satu persatu dari kursi, kemudian perawat
membantu pasien berdiri dan melangkah perlahan-lahan menuju kursi
yang telah disediakan
4. Pasien didudukkan dikursi. Jika perlu diberi bantal atau selimut untuk
bersandar
Unit terkait 1. Unit Rawat Inap
2. Unit Poliklinik
PERSIAPAN MENGGANTI VERBAN (BALUTAN)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
017/Yanmed/poli/2014 1/2

Ditetapkan
PROSEDUR Tanggal terbit: Dokter penangung Jawab
TETAP 15-01-2014

dr.Anjari Wahyu Wardhani

Pengertian Menukar balutan verban atau penutup luka yang sudah kotor atau lama
dengan penutup luka yang baru
Tujuan 1. Mencegah terjadinya infeksi
2. Memberikan rasa aman dan nyaman pada pasien
Kebijakan Memberikan pelayanan kepada pasien dalam hal mengganti balutan
verban pasien agar tercipta Pelayanan yang baik
Petugas 1. Dokter
2. Perawat
3. Bidan
Prosedur 1. Balutan verban lama dibuka dan dibuang ke nearbeken
2. Pakai sarung tangan, luka dibersihkan dengan lidi waten dengan
diolesi bethadin dari arah dalam ke luar
3. Lidi waten bekas dibuang ke nearbeken
4. Luka diberi sufratul, lalu ditutup dengan kain kassa steril, baru ditutup
lagi dengan tegaderm/baancare
5. Setelah selesai pasien dan alat dirapihkan kembali. Gunting dan pinset
disimpan di nearbeke
Unit terkait 1. Unit Rawat Inap
2. Unit kamar Bersalin

Anda mungkin juga menyukai