dr. Tresna...
Anestesi umum adalah merupakan tindakan medis dengan memberikan
PENGERTIAN obat0obatan yang mengakibatkan penderita tidak sadar yang bersifat
sementara.
Tujuan - Mempertahankan kondisi dan keselamatan pasien selama
tindakan operasi atau tindakan lain yang menyebabkan pasien
memerlukan anestesi umum.
- Menghilangkan rasa nyeri yang diakibatkan oleh suatu
tindakan pembedahan.
B; PEMERIKSAAN FISIK
1; Pemeriksaan fisik rutin meliputi: keadaan umum,
kesadaran, anemis/tidak, BB, TB, suhu, tekanan darah,
denyut nadi, pola da freksuensi pernafasan.
2; Dilakukan penilaian kondisi jalan nafas yang dapat
menimbulkan kesulitan intubasi.
C; PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1; Darah : Hb, Ht, hitung jenis, lekosit, golongan darah,
waktu pembekuan dan perdarahan.
2; Urine : protein, reduksi, sedimen.
3; Foto thorak : terutama untuk bedah mayor.
4; EKG : rutin untuk umur > 40 tahun.
5; Elektrolit (natrium, kalium, clorida)
6; Dilakukan pemeriksaan khusus bila ada indikasi, misal:
a; EKG : pada anak dan dewasa < 40 tahun dengan
tanda-tanda penyakit kardiovaskuler.
b; Fungsi hati (bilirubin, urobilin, dll.) bila dicurigai
adanya fungsi hati.
c; Fungsi ginjal (ureum, kreatinin) bila dicurigai
adanya gangguan fungsi ginjal.
PENALATAKSANAAN
D; PERSIAPAN DI HARI OPERASI
1; Pengosongan lambung, penting untuk mencegah
aspirasi lambung karena regurgitasi/muntah. Untuk
dewasa dipuasakan 6-8 jamsebelum operasi, sedang
anak / bayi 4-5 jam.
2; Tentang pemberian cairan infus sebagai pengganti
defisit cairan selama puasa, paling lambat sebelum
operasi (dewasa) atau 3 jam sebelum operasi, untuk
bayi/anak dengan rincian:
- 1 jam I : 50%
- 1 jam II : 25 %
- 1 jam III : 25 %
3; Gigi palsu / protese lain harus ditanggalkan sebab
menyumbat jalan nafas dan mengganggu.
4; Perhiasan dan kosmetik harus dilepas / dihapus sebab
akan mengganggu pemantauan selama operasi.
5; Pasien masuk ke kamar bedah memakai pakaian
khusus, besih dan longgar dan mudah dilepas.
6; Minta ijin operasi dari pasien atau keluarganya.
7; Sudah terpasang jalaur / akses intravesa menggunakan
iv catheter ukuran minimal 18 atau menyesuaikan
dengan keadaan pasien dimana dipilih ukuran yang
paling maksimal bisa dipasang.
8; Dilakukan pemasangan monitor tekanan darah, nadi dan
saturasi O2.
9; Dilakukan pemeriksaan fisik ulang, jika ditemukan
perubahan dan tidak memungkinkan untuk pembedahan
elektif maka pembedahan dapat ditunda untuk
dilakukan pengelolaan lebih lanjut.
10; Jika pasien gelisa/ dan cemas dilakukan premedikasi:
a; Midazolam dosis 0,07-0,1 mg/kgBB iv.
b; Pada anak SA 0,0100-0,15 mg/kgBB + midazolam
0,1 mg/kgBB + ketamin 3-5 mg/kgBB im atau
secara intravesa SA 0,01 mg/kgBB + midazolam
0,07 mg/kgBB.
11; Sebelum dilakukan induksi diberikan oksigen 6 liter /
menit dengan masker selam 5 menit.
12; Obat induksi yang digunakan secara intravena:
a; Ketamin (dosis 1-2 mg/kgBB)
b; Penthotal (dosis 4-5 mg/kgBB)
c; Propofol (dosis 1-2 mg/kgBB)
13; Pada enderita bayi atau anak yang belum
terpasangnakses intravena, induksi dilakukan dengan
inhalasi memakai agent inhalasi yang tidak iritasi atau
merangsang jalan nafas seperti halothane atau
sevoflurane.
14; Selama induksi dilakukan monitor tanda vital (tekanan
darah, nadi, daturasi oksigen).
15; Pada kasus operasi yang memerlukan pemeliharaan
jalan nafas, dilakukan intubasi endotracheal tube.
16; Pemeliharaan anestesi dilakukan dengan menggunakan
asaa trias anestesia (balance anesthesia) yaitu: sedasi,
analgesi dan relaksasi.
17; Pemeliharaan anestesi dengan menggunakan agent
volatile (halothane, enflurane, maupun isoflurane) atau
TIVA (Total Intravena Anesthesia) dengan
menggunakan ketamin atau propofol.
18; Pada pemberian yang memerlukan relaksasi otot
diberikan pemeliharaan dengan menggunakan obat
pelumpuh otot non depolarisasi.
19; Ekstrubasi dilakukan setelah penderita sadar.
20; Setelah operasi penderita dirawat dan dilakukan
pengawasan tanda-tanda vital secara ketat di ruang
pemulihan.
21; Penderita dipindahkan dari ruang pemulihan ke bangsal
setelah memenuhi krteria (aldrete score >8 untuk
penderita dewasa atau Stewart Score >5 ntuk penderita
bayi / anak ).
22; Apabila post-operasi diperlukan pengawasan
hemodinamik secara ketat maka dilakukan di ruang
intensif (ICU).