Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MEMBERSIHKAN LINGKUNGAN PASIEN

Disusun oleh :

1. ANISA UL MAULIYAH (201601001)


2. HANNA MARFILI AINI (201601006)
3. OVIE YOLANDA (201601023)
4. RILIANA YEMIMA ATE (201601024)
5. RUDI KURNIAWAN (201601028)
6. SITI NUR FATIMAH (201601029)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi

Progam Studi Diploma III Keperawatan

Banyuwangi

2017
A. PENGERTIAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN

Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja, dan


berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan banyak cara seperti
menyediakan tempat pembuangan sampah di banyak tempat untuk meminimalisir
pembuangan sampah yang sembarangan, menyapu, mengepel, mencuci pakaian dan
masih banyak yang lain lagi. Kebersihan lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan di
lingkungan sekitar dan mulai dari menjaga kebersihan diri sendiri
Kebersihan diri dan lingkungan sangat penting karena merupakan bagian dari
kebutuhan dasar manusia. Ini berarti bahwa setiap manusia membutuhkan kenyamanan
pada diri dan lingkungannya. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut bukan berarti
seorang perawat harus membersihkan lingkungan tetapi tentang bagaimana seorang
perawat memberikan rasa nyaman pada pasien.
Kebutuhan kebersihan ini menjadi sangat penting karena akan berdampak pada
proses penyembuhan. Hal ini dapat kita lihat pada klien yang memiliki lingkungan yang
nyaman dan tenang maka beban yang ada pada dirinya akan berkurang sehingga
mempercepat proses pemulihan pada klien tersebut.
Pelaksanaan pemenuhan kebutuhan kebersihan lingkungan ini dilakukan pada
pasien saat mereka tidak dapat melakukannya sendiri. Pemenuhan kebutuhan kebersihan
dapat berupa menyiapkan tempat tidur, membersihkan kuku dan lain-lain.

B. TUJUAN
1. Untuk meningkatkan derajat kesehatan
2. Memelihara kebersihan diri
3. Memperbaiki personal hygiene
4. Pencegahan penyakit
5. Meningkatkan kepercayaan diri
6. Menciptakan keindahan
7. Memberikan kenyamanan
C. PROSEDUR PELAKSANAAN PERAWATAN TEMPAT TIDUR
a. Persiapan alat :
1. Tempat tidur, kasur, bantal & guling
2. Alat tenun :
a. Alas Kasur
b. Laken/sprei besar
c. Perlak
d. Stik laken/sprei kecil/sprei melintang
e. Boven laken (bila ada)
f. Selimut
g. Sarung bantal – guling
h. Over laken/sprei penutup

b. Prosedur Pelaksanaan :
1. Unoccupied Bed (tempat tidur tanpa klien di atasnya)
a. Tempat Tidur Tertutup (closed bed)

Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan dan masih tertutup dengan
sprei penutup (over laken) di atasnya
Tujuan :
- Siap pakai sewaktu-waktu

- Tampak selalu rapi

- Perasaan senang & nyaman pada klien


Persiapan alat :
- Tempat tidur, kasur, bantal & guling

- Alat tenun :

1. Alas kasur
2. Laken/sprei besar
3. Perlak
4. Stik laken/sprei kecil/sprei melintang
5. Boven laken (bila ada)
6. Selimut
7. Sarung bantal – guling
8. Over laken/sprei penutup
Prosedur Pelaksanaan :
- Susun alat tenun sesuai pemakaian, letakkan di dekat tempat tidur
(over laken – sarung bantal/guling – selimut – stik laken – perlak –
sprei besar)
- Pasang alas kasur & kasur

- Pasang sprei besar :

a. Garis tengah tepat di tengah kasur


b. Bentangkan sprei, masukkan bagian kepala & kaki + 30 cm,
tarik setegang mungkin
c. Bentuk sudut 90o, masukkan dgn rapi & tegang
- Letakkan perlak + 50cm dari bagian kepala

- Letakkan stik laken melintang, masukkan sisi-sisinya bersama


dengan perlak
- Pasang selimut pd bagian kaki scr terbalik, masukkan ke bawah
kasur + 10 cm, bentuk sudut 90o & masukkan ke bawah kasur
- Masukkan bantal – guling ke dalam sarung, bagian terbuka di bawah

- Pasang over laken

- Cuci tangan
b. Tempat Tidur Terbuka (open bed)

Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan tanpa sprei penutup


(overlaken)
Tujuan : dapat segera digunakan
Dilakukan :
- Jika ada klien baru

- Pada tempat tidur dimana klien diperbolehkan untuk turun dari


tempat tidur
Persiapan alat :
- Sama dengan pemasangan alat tenun pada tempat tidur tertutup,
tetapi tidak menggunakan over laken (sprei penutup)
Prosedur Pelaksanaan :
- Seperti menyiapkan tempat tidur tertutup, tetapi tidak dipasang
over laken. Atau dari tempat tidur tertutup, buka over lakennya &
dilipat.
Perhatian :
 Alat tenun yangg sobek jangan dipakai. Pasang tenun secara tegang
– rata supaya rapi & nyaman.

c. Tempat Tidur Klien Pascaoperasi (aether bed)


Merupakan tempat tidur yang disiapkan untuk klien pascaoperasi yang
mendapat narkose (obat bius)

Tujuan :
- Menghangatkan klien

- Mencegah penyulit/komplikasi pascaoperasi

Persiapan alat
- Tambahkan satu selimut tebal pada alat tenun untuk tempat tidur
terbuka
- Dua buah buli-buli panas/Warm Water Zack (WWZ) suhu : 40 –
43oC
- Perlak & handuk dalam satu gulungan, handuk di bagian dalam
- Termometer air (jika ada)
Langka kerja
- Cuci tangan

- Pada tempat tidur terbuka, angkat bantal & bentangkan gulungan


perlak dan handuk pada bagian kepala
- Pasang selimut tambahan hingga menutup seluruh permukaan
tempat tidur
- Letakkan buli-buli panas di antara sprei & selimut pada bagian kaki,
arahkan mulut buli-buli ke pinggir tempat tidur
- Angkat buli-buli panas sebelum klien dibaringkan, setelah kembali
dari kamar bedah
- Lipat pinggir selimut tambahan bersama-sama selimut dari atas
tempat tidur pada salah satu sisi tempat masuknya klien, lipat pada
sisi yang lain
- Cuci tangan

Perhatian :
 Alat tenun harus selalu bersih
 Buli-buli panas jangan sampai bocor (cek dulu sebelum dipakai)
 Bila akan dipakai lagi, ganti air dalam buli-buli bila sudah dingin

2. Occupied Bed (mengganti tempat tidur dengan klien di atasnya)


Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien tanpa memindahkan klien
Tujuan :
- Memberikan perasaan senang pada klien

- Mencegah terjadinya dekubitus

- Memelihara kebersihan & kerapian

Prosedur pelaksanaan :
a. Cuci tangan
b. Bawa alat-alat di dekat klien
c. Bersihkan rangka tempat tidur
d. Letakkan bantal-guling-selimut di kursi (jika memungkinkan)
e. Miringkan klien pada satu sisi, ganjal dengan batal/guling bila perlu
f. Lepaskan alat tenun pada bagian yg kosong, gulung satu-per-satu
sampai di bawah punggung klien :
 Gulung stik laken ke tengah sejauh mungkin
 Bersihkan perlak degann larutan desinfektan — keringkan –
gulung sejauh mungkin ke tengah
 Gulung laken ke tengah kasur sejauh mungkin (ke arah klien)
g. Bersihkan alas tempat tidur & kasur dengan lap lembab larutan
desinfektan, lalu keringkan dgn lap kering
h. Bentangkan sprei besar bersih & gulung setengah bagian, letakkan
gulungannya di bawah punggung klien, ratakan setengah bagian lagi,
kemudian pasangkan di bawah kasur
i. Gulung perlak & ratakan kembali
j. Bentangkan stik laken (sama dengan waktu memasang sprei besar)
k. Setelah rapi — lakukan pada sisi yang lainnya dengan memiringkan
klien ke arah yang berlawanan
l. Lepaskan tenun kotor dari bawah kasur
m. Angkat stik laken & masukkan pd tempat kain kotor
n. Bersihkan perlak & gulung ke tengah
o. Lepaskan laken kotor & masukkan ke tempat kain kotor
p. Bersihkan alas tempat tidur & kasur seperti tadi
q. Buka gulungan laken dari bawah punggung klien, tarik & ratakan
setegang mungkin — masukkan ke bawah kasur
r. Pasang perlak & sprei
s. Lepaskan sarung bantal & guling yang kotor, ratakan isinya & pasang
sarung yang bersih
t. Susun bantal/guling & baringkan klien dgn nyaman
u. Ganti selimut kotor
v. Bereskan alat & kembalikan ke tempatnya
w. Cuci tangan
Perhatikan :
 Selama tindakan, perhatikan Keluhan Umum klien
 Kerjakan dengan cepat & rapi
 Rendam alat yg dipakai klien yg berpenyakit menular dgn larutan
desinfektan 2 – 3% selama 24 jam dlm tempat tersendiri
 Kerjakan oleh dua perawat jika Keluhan Umum klien tdk
memungkinkan
 Klien tdk bisa miring à posisi sedikit dipinggirkan di sisi tempat tidur

D. PROSEDUR MEMBERSIHKAN KAMAR YANG ADA PASIEN


Pengertian : Proses pembersihan yang dilakukan oleh petugas cleaning service atas
segala barang-barang yang ada di rangan tersebut.

Tujuan : - Agar ruangan menjadi bersih.

- Ruangan menjadi rapi, indah nyaman dan serasi.

Yang melaksanakan : Cleaning service

Persiapan :

- Trolley lengkap

- Sapu

- Dustfan

- Lap umum kotak – kotak 2 pcs

- Ember sedang

- Glass cleaner

- Sikat

- Desinfectan 1 : 100

- Teppol ( sabun cair ) 1 : 10

- Sign ( tanda hati – hati ).

Prosedur pelaksanaan :

- Ketuk pintu lalu beri salam

- Lihat sekeliling ruangan searah jarum jam ( untuk mengecek barang


yang ada / rusak yang ada dalam ruangan ).
- Buka gordyn jendela dan penyekat pasien.

- Matikan AC ( untuk menghindari debu berterbangan saat disapu ).

- Lap debu-debu bagian atas bed pasien, lampu dsb dengan


menggunakan Lysol 1 : 100 dengan lap kering dan basah.
- Rapikan barang-barang pasien yang ada diruangan sehingga terlihat
rapi
- Lap kaca-kaca jendela dan pintu dengan menggunakan serbetdan glass
cleaner .

E. PROSEDUR MEMBERSIHKAN KAMAR MANDI


Pengertian : Adalah proses kamar mandi dengan menggunakan alat-alat dan
chemikel agar kamar mandi menjadi bersih.

Tujuan : Menjaga agar kamar mandi menjadi bersih sesuai standar


kebersihannya yaitu : kering, tidak berbau, tidak ada noda dan tidak
berdebu.

Hasil yang diharapkan :

- Tidak timbul bau dan kotor

- Kamar mandi menjadi bersih dan harum

- Tidak menjadi sumber infeksi.

Yang melakukan : Petugas kebersihan ( Cleaning service)

Persiapan bahan :

- Desinfectan ( densol, vixal dll )

- Air

- Hand soap

Alat – alat yang dibutuhkan :

- Ember sedang

- Lap / mopel

- Ember kecil
- Sikat tangan

- Spoon

- Sikat gagang ( long hand brush )

- Sikat WC

- Gayung

- Stik air ( Squezer )

Prosedur kerja :

1. Masuk ke kamar mandi ( enter the bath room )


- Ketuk pintu saat masuk ruangan / kamar pasien

- Memberi salam kepada pasien maupun keluarganya ( Greeting )

- Masukkan alat perlengkapan maupun chemicel yang diperlukan

- Tutup pintu saat mencuci kamar mandi

2. Bersihkan bathtube ( Clean the bathtube )


- Bersihkan shower curtain dan tempat sabun

- Cuci bath tube beserta anti slipnya dan drain stopper ( tutup
pembuangan air ).
- Lap fixture (pipa dari bahan stell) seperti : tap kran, shower head /
kepala shower dan handle pegangan shower.
- Bersihkan rak handuk.

3. Bersihkan Closet (Clean toilet bowl)


- Bersihkan tangki closet dibagian dalam dan tutup.

- Bersihkan bagian dalam Closet dengan menggunakan sikat WC,


sampai benar-benar bersih.
- Bersihkan dudukan Closet dan tutup closet luar dalam.

- Bersihkan bagian bawah closet sampai kaki closet.

4. Bersihkan Wastafel (Clean washbasin)


- Lap lampu-lampu yang ada diatas wastafel

- Bersihkan kaca wastafel dengan bahan yang telah disediakan


( glas cleaner).
- Bersihkan wastafel dengan chemical yang diperlukan serta tutup
pembuangan air.
- Lap wastafel hingga kering.

5. Bersihkan lantai kamar mandi ( Clean bathroom floor).


- Bersihkan dinding-dinding kamar mandi menggunakan teepol dan
tapas dari bagian atas.
- Siram dinding dengan air hingga benar-benar bersih.

- Sikat lantai kamar mandi.

- Bersihkan lantai kamar mandi, juga pegangan pintunya.

- Lengkapi bathroom supplies, seperti : Bath mat/keset, shower


curtain.
- Lengkapi toilet paper room (HBT/Hygienie bath room tissue, lap
pispot,)
- Periksalah kamar mandi sekali lagi, kalau ada yang kurang.

- Semprotkan bay fresh seperlunya

- Jika semua sudah beres tutup pintu

6. Waste basket / Keranjang sampah


- Buang sampah yang berada didalam keranjang sampah ke dalam
kantong plastik yang tersedia (Sampah kuning dari kamar mandi
masuk dibuang ke dalam trolley sampah kuning, sampah non
medis dimasukkan ke dalam trolley plastik besar hitam) dan
dibuang ke dalam trolley kebersihan depan kamar pasien.
- Pasang kembali plastik masing-masing warna hitam untuk
ruangan dan kuning untuk tempat sampah di kamar mandi.
F. PROSEDUR PELAKSANAAN MENYAPU LANTAI (SWEEPING)

Definisi : Suatu proses pembersihan lantai dengan menggunakan sapu dan dustpan
Tujuan : Agar supaya lantai menjadi bersih dari debu dan kotoran
Persiapan Alat
1. Sapu (Broom), bertangkai panjang agar saat mengerjakan tidak
membungkuk.
2. Serokan (Dustpan)
3. Tempat sampah (Garbage)

Cara Kerja
1. Usahakan agar ruangan yang akan disapu tidak banyak perlengkapannya
yang dapat menghalangi teknik pembersihan antara lain cara meletakkan
kursi – 2 diatas meja dengan posisi terbalik (khusus ruang aula seruni)
2. Mulai menyapu dari sudut terjauh dari pintu masuk
3. Peganglah sapu dengan tangan kanan dan sodo (dustpan) dengan tangan
kiri
4. Kumpulkan sampah dan debu ke dalam dustpan
5. Lanjutkan menyapu sehingga keseluruh ruangan atau lantai bersih dari
debu dan sampah
6. Perhatikan tempat – tempat tersembunyi /”hidden places” seperti : dibalik
pintu, disudut ruangan dan sebagainya
7. Jika pekerjaan telah selesai, bersihkan sapu dengan cara mengibaskan di
atas bak sampah, agar kotoran/debu lepas dari bulu-bulu sapu
8. Sampah atau debu yang dikumpulkan pada “dustpan” di buang kedalam
tempat-tempat sampah atau garbage
9. Bersihkan dustpan dengan lap, bila perlu dicuci dengan air dan sabun cair
10. Gudangkan semua alat –2 pembersih dengan benar, yakni dalam kondisi
bersih, kering dan teratur.
G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENGEPELAN LANTAI (METODE
MOPPING)

Definisi : Mop adalah sebendel serat/benang yang dipergunakan untuk membersihkan


debu dan kotoran lain yang melekat di lantai.

Tujuan : Agar supaya lantai menjadi bersih dan bebas dari kuman

Persiapan Alat :
1. Mop
2. Tangkai mop
Pada ujung tangkai mop ada alat penyepit untuk menjepit mop
3. Dua (2) buah ember
Ember warna merah berisi air putih untuk membilas dan ember warna
biru berisi chemical/bahan kimia .
4. Pemeras (metallic presser)
5. Kereta mop (mop trolley)
Persiapan Bahan :
1. Air (pure water)
2. Sabun cair.

Cara Kerja

1. Celupkan mop pada ember yang berisi campuran sabun cair


2. Angkat dan peras dengan alat pemeras (metallic presser)
3. Mulai mopping dari sudut yang terjauh dari pintu masuk
Gerakkan mop maju mundur, atau kiri dan kekanan, dengan mundur,
sehingga lantai yang sudah dibersihkan tidak terinjak lagi
4. Bila mop sudah kotor, celupkan ke dalam ember yang berisi air saja,
sehingga kotoran pada mop akan larut kedalam air
5 Angkat mop dari ember tersebut dan celupkan kedalam ember yang
berisi larutan air dan sabun
6 Angkat mop tersebut dan peras dengan alat pemeras sehingga mop
tersebut tidak terlalu basah namun lembab
7 Lanjutkan mopping dengan gerak seperti tersebut diatas, sehingga
seluruh lantai menjadi bersih
8 Mop yang menyerap kotoran dengan baik, maka cepat kotor, oleh karena
itu air pembilas harus sering diganti
9 Untuk sabun cair dan air diganti seperlunya

Anda mungkin juga menyukai