Anda di halaman 1dari 6

Nama : Deitra Alifia

NIM : PO.71.24.3.20.008

Tingkat : 1A

RESUME

PROSEDUR BED MAKING

Bed making adalah Tindakan mengganti alat tenun kotor dengan alat tenun yang
bersih pada tempat tidur klien dengan klien di atas tempat tidur & pada tempat tidur
kosong (Rabiah, 2011).

 Tujuan Bed Making


1. Untuk memberikan lingkungan yang bersih, tenang dan nyaman
2. Mencegah terjadinya dekubitus dan mengontrol penyebaran mikroorganisme
3. mencegah/menghindari iritasi kulit dengan menciptakan alas tempat tidur dan
selimut yang bebas dari kotoran/lipatan
4. meningkatkan gambaran diri dan harga diri klien dengan menciptakan tempat tidur
yang bersih, rapi dan nyaman
 Klasifikasi Bed Making
1. Unoccupied bed (tempat tidur yang belum ada klien diatasnya):
a. Closed bed (tempat tidur tertutup)
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan dan masih tertutup dengan sprei
penutup (over laken) diatasnya.
b. Open bed (tempat tidur terbuka)
Merupakan tempat tidur yang sudah disiapkan tanpa sprei penutup (over laken)
c. Aether bed (tempat tidur pasca operasi)
Merupakan tempat tidur yang disiapkan untuk klien pascaoperasi yang
mendapat narkose (obat bius)
2. Occupied bed (mengganti tempat tidur dengan klien diatasnya)
Mangganti alat tenun kotor pada tempat tidur klien tanpa memindahkan klien.
 Alat – Alat yang digunakan
1. Tempat tidur, kasur, dan bantal
2. Linen yang disusun sesuai dengan urutan pemasangannya
a. Laken (seprai)
b. Perlak
c. Stik laken
d. Bovenlaken
e. Selimut yang dilipat terbalik (bagian dalam selimut dilipat ke luar)
f. Sarung bantal
g. Overlaken
3. Cairan deksinfektan dalam baskom
4. 2 waslap
5. Ember yang ada penutupnya
6. Sarung tangan bersih
 SOP Bed Making
1. Unoccupied bed (tempat tidur yang belum ada klien diatasnya):
a. Closed bed (tempat tidur tertutup)
1) Cuci Tangan
2) Menggunakan sarung tangan bersih
3) Letakkan alat tenun yang telah tersusun sesuai urutan pemasangan di dekat
tempat tidur
4) Pasang alas Kasur dan Kasur
5) Bersihkan kasur dengan mengunakan waslap yang telah dibasahi dengan cairan
deksinfektan lalu keringan menggunakan waslap yang kering
6) Letakkan garis tengah lipatan tepat ditengah kasur
7) Bentangkan laken, kemudian masukkan ujung laken bagian kepala ke bawah
kasur ±30 cm. Lakukan hal yang sama pada ujung laken bagian kaki.
Selanjutnya tarik hingga tidak ada kerutan pada laken
8) Lipat setiap ujung laken dengan membentuk sudut 90°, kemudian masukan tepi
laken ke bawah kasur hingga rapi dan tidak ada kerutan pada laken
9) Letakkan perlak pada posisi melintang sekitar 50 cm dari kepala tempat tidur
10) Lapisi perlak dengan stik laken, kemudian masukan kedua sisi stik laken ke
bawah kasur bersama dengan perlak
11) Pasang bovenlaken dibagaian kaki secara terbalik, yaitu bagian kain yang halus
menghadap kasur, dan masukkan ujungnya ke bawah kasur. Bentuk sudut 90°
pada ujung bovenlaken bagian kaki dan masukkan ke bawah kasur, kemudian
tarik bovenlaken hingga terbetang menutupi kasur.
12) Pasang selimut dibagian kaki kasur dan masukkan ujungnya ke bawah kasur
sekitar 10 cm. Bentuk sudut 90° diujung selimut bagian kaki, kemudian
masukkan ke bawah kasur, tarik selimut hingga terbentang menutupi kasur
13) Lipat ujung atas bovenlaken bersama selimut hingga tampak pitanya
14) Masukan batal di dalam sarungnya dan letakkan di atas tempat tidur dengan
bagian yang terbuka menghadap ke bawah atau membelakangi pintu
15) Pasang overlaken
16) Cuci tangan
b. Open bed (tempat tidur terbuka)
1) Cuci tangan
2) Menggunakan sarung tangan bersih
3) Letakkan alat tenun yang telah tersusun sesuai urutan pemasangan di dekat
tempat tidur
4) Pasang alas Kasur dan Kasur
5) Bersihkan kasur dengan mengunakan waslap yang telah dibasahi dengan cairan
deksinfektan lalu keringan menggunakan waslap yang kering
6) Letakkan garis tengah lipatan tepat ditengah kasur
7) Bentangkan laken, kemudian masukkan ujung laken bagian kepala ke bawah
kasur ± 30 cm. Lakukan hal yang sama pada ujung laken bagian kaki.
Selanjutnya tarik hingga tidak ada kerutan pada laken
8) Lipat setiap ujung laken dengan membentuk sudut 90°, kemudian masukan tepi
laken ke bawah kasur hingga rapi dan tidak ada kerutan pada laken
9) Letakkan perlak pada posisi melintang sekitar 50 cm dari kepala tempat tidur
10) Lapisi perlak dengan stik laken, kemudian masukan kedua sisi stik laken ke
bawah kasur bersama dengan perlak
11) Pasang bovenlaken dibagaian kaki secara terbalik, yaitu bagian kain yang halus
menghadap kasur, dan masukkan ujungnya ke bawah kasur. Bentuk sudut 90°
pada ujung bovenlaken bagian kaki dan masukkan ke bawah kasur, kemudian
tarik bovenlaken hingga terbetang menutupi kasur.
12) Pasang selimut dibagian kaki kasur dan masukkan ujungnya ke bawah kasur
sekitar 10 cm. Bentuk sudut 90° diujung selimut bagian kaki, kemudian
masukkan ke bawah kasur, tarik selimut hingga terbentang menutupi kasur
13) Lipat ujung atas bovenlaken bersama selimut hingga tampak pitanya.
14) Masukan batal di dalam sarungnya dan letakkan di atas tempat tidur dengan
bagian yang terbuka menghadap ke bawah atau membelakangi pintu
15) Pasang overlaken
16) Cuci tangan
c. Aether bed (tempat tidur pasca operasi)
 Alat – Alat yang digunakan
1. Tempat tidur, kasur, dan bantal
2. Linen yang disusun sesuai dengan urutan pemasangannya
a. Laken (seprai)
b. Perlak
c. Stik laken
d. Bovenlaken
e. Selimut yang dilipat terbalik (bagian dalam selimut dilipat ke luar)
f. Sarung bantal
g. Overlaken
3. Tambahkan satu selimut tebal pada persiapan alat tempat tidur terbuka
4. Dua buah buli-buli panas dengan suhu air 40-43°C
5. Perlak yang dilapisi handuk, kemudian gulung
6. Termometer air (jika ada)
 SOP Aether bed
1) Cuci Tangan
2) Angkat bantal pada tempat tidur terbuka kemudian bentangkan gulingan perlak
dan handuk dibagian kepala tempat tidur
3) Pasang selimut tambahan hingga menutupi seluruh permukaan tempat tidur
4) Letakkan buli-buli panas diantara laken dan selimut pada bagian kaki selimut,
arahkan mulut buli-buli ke tempat tidur
5) Angkat buli-buli panas sebelum klien dibaringkan, setelah keluar dari kamar
bedah
6) Lipat selimut tambahan beserta selimut ke salah satu sisi tempat tidur hingga
batas pinggirannya
7) Rapikan peralatan dan cuci tangan
2. Occupied bed
 Alat – Alat
1. Sprei / Laken besar
2. Sprei sedang / Bovenlaken
3. Laken kecil / Stiklaken
4. Alas/perlak
5. Slimut
6. Sarung Bantal
7. Tempat kain kotor yang tertutup
8. Dua ember kecil berisi larutan desinfektan (lisol 1%) dan air bersih
9. Lap kerja 3 buah
 SOP mengganti alat tenun tempat tidur dengan pasien diatasnya
1. Tahap Pre-Interaksi       
a. Mengecek catatan medik 
b. Menyiapkan peralatan dan tempat
1) seprai besar
2) seprai kecil
3) sarung bantal
4) sarung guling
5) selimut
6) ember cucian kotor
c. Mencuci tangan.
2. Tahap Orientasi 
a. Memberikan salam dan memperkenalkan diri
b. Memberitahu klien tujuan dan prosedur tindakan 
c. Memberikan kesempatan bertanya
3. Tahap Kerja 
a. Membawa peralatan ke dekat klien
b. Menutup sampiran
c. Menganjurkan klien untuk berbaring terlentang (bila mampu)  
d. Memindahkan perlengkapan klien yang ada ditempat tidur 
e. Melepas selimut dan laken penutup, melipatnya dan meletakkan pada tempat
kain kotor
f. Membantu klien tidur miring menjauhi perawat, dengan tetap memperhatikan
keadaan umum klien 
g. Melepas laken, perlak, stek laken dengan menggulungnya kearah punggung
klien.
h. Bagian kotor berada didalam gulungan 
i. Memasang laken, perlak dan stek laken pada bagian separuh kasur, kemudian
dibuat sudut
j. Melebarkan linen bersih ke tengah tempat tidur dan meletakkan dibelakang
punggung klien 
k. Klien dibantu untuk membalik posisi ke hadapan perawat dengan melewati
gulungan linen bersih tersebut 
l. Semua linen kotor diambil, kemudian diletakkan di tempat kain kotor
m. Gulungan linen bersih dibentangkan, rapihkan dengan memasukkan sisa linen
pada sisi tempat tidur
n. Klien dikembalikan pada posisi supnasi
o. Memasangkan selimut yang bersih 
p. Melepas bantal dengan hati-hati sambil menyangga kepala 
q. Melepas sarung bantal yang kotor dan menggantinya dengan yang bersih
r. Merapikan pasien
s. Membereskan alat-alat  
4. Tahap Terminasi 
a. Mengevaluasi reaksi klien
b. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya 
c. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.
 Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Alat tenun harus selalu bersih.
2. Buli-buli panas jangan sampai bocor (periksa dulu sebelum dipakai) dan tutupnya
jangan sampai lepas/kurang kencang.
3. Buli-buli panas jangan dapat dipakai kembali jika diperlukan kembali jika
diperlukan, anti airnya juga dapat dipakai kembali jika sudah dingin.

Sumber :

http://praktikkliniskeperawatan.blogspot.com/2016/02/menyiapkan-tempat-tidur-
pascaoperasi.html

https://www.academia.edu/16900571/SOP_MENGANTI_LINEN_TANPA_PASIEN

https://seputarkuliahkesehatan.blogspot.com/2018/07/standar-operasional-prosedur-
sop-bad.html

https://putriandinitanjung.blogspot.com/2019/03/makalah-produser-mengganti-laken-
tempat.html

https://seputarkuliahkesehatan.blogspot.com/2018/07/makalah-tentang-bed-
making.html

Kusyati, Eni. 2012. Keterampilan dan prosedur laboratorium keperawatan. Jakarta :


ECG

Kurniati, Amelia. Handiyani, Hanny. 2005. Keperawatan Dasar. Jakarta : Fakultas


Ekonomi Universitas Indonesia

Myers, Ehren. 2012. Keterampilan Klinis untuk Perawat. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai