Anda di halaman 1dari 5

ANALISA TINDAKAN 1

BED MAKING

(30 Juni 2019)

A. Tindakan
Tindakan yang dilakukan yaitu bad making/mengganti sepray pada pasien An. W
dengan diagnosa medis susp. tumor medulla spinalis berumur 17 tahun.
B. Justifikasi terhadap tindakan
Tindakan ini dilakukan untuk memberikan lingkungan yang bersih, dan nyaman, dan
untuk menghilangkan hal yang dapat mengiritasi kulit klien dengan menciptakan alat tidur
dan selimut yang bebas dari kotoran/lipatan.
C. Teori singkat tindakan
Bad making merupakan suatu tindakan mengganti alat tenun kotor dengan alat tenun
yang bersih pada tempat tidur klien dengan klien tetap berada diatas tempat tidur dan pada
tempat tidur kosong.

Tujuan:

1. Untuk memberikan lingkungan yang bersih, tenang dan nyaman


2. Untuk menghilangkan hal yang dapat mengiritasi kulit dengan menciptakan alat tidur
dan selimut yang bebas dari kotoran/lipatan
3. Untuk meningkatkan gambaran diri dan harga diri klien dengan menciptakan tempat
tidur yang bersih, rapi, dan nyaman
4. Untuk mengontrol penyebab mikroorganisme

Prinsip:

1. Jika linen kotor atau sesuai dengan jadwal penggantian


2. Menggunakan prinsip asepsis dengan menjaga alat tenun lama agar jauh dari badan
perawat (tidak menempel pada seragam)
3. Jangan mengibaskan alat tenun lama, karena hal ini dapat menyebarkan
mikroorganisme melalui udara
4. Linen lama jangan diletakkan dilantai untuk mencegah penyebaran infeksi
5. Jaga privasi, kenyamanan dan keamanan dari klien
Persiapan Alat:

1. Laken besar
2. Laken kecil/stiklaken
3. Alas/perlak
4. Selimut mandi atau penutup tubuh klien salama mandi
5. Sarung bantal
6. Air hangat (43-460c)
7. Lotion, bedak dan deodorant
8. Pakaian yang bersih sesuai kebutuhan
9. Alat tenun tambahan jika diperlukan
10. Urinal atau pispot

Prosedur Tindakan:

1. Memeriksa status/catatan klien tentang adanya hal-hal khusus yang berkenaan dengan
pergerakan pasien
2. Mengucapkan salam terapiutik
3. Melakukan evaluasi/validasi
4. Melakukan kontrak (waktu, tempat dan topik)
5. Menjelaskan langkah-langkah tindakan
6. Susun peralatan sesuai urutannyapada kursi disamping tempat tidur, memindahkan alat
yang tidak diperlukan
7. Tutup tirai atau pintu kamar
8. Cuci tangan
9. Turunkan penghalang tempat tidur pada tempat perawat berdiri, mengatur tinggi tempat
tidur, mengatur posisi baring pasienyaitu supine/mendatar atau serata mungkin, bila
perlu mengangkat bantal
10. Miringkan kepala kearah yang berlawanan dengan posisi perawat
11. Lepaskan lipatan alat tenun yang terdapat dibawah kasur dari kepala kekaki tempat
tidur. Melipat alat tenun tersebut kearah klien, pertama-tama stiklaken, perlak,
kemudian laken besar. Melipat sampai kebawah bokong klien, punggung dan bahunya
12. Letakkan alat tenun bersih ditengah kasur, arah memanjang:
 Membuka lipatan laken besar kearah perawat berdiri hingga menutupi seluruh
dari tempat tidur pada ujung kepala dan kaki tempat tidur ke bawah kasur
 Laken besar dibawah perlak dan stiklaken dibawah perlak
 Menarik alat tenun dengan tepat sehingga tidak terdapat lipatan/kerutan pada
bagian tengahnya
13. Bentuk pada kepala tempat tidur:
 Mengangkat ujung laken sebelah atas dan membentuk segitigadengan satu sisi
tempat tidur dan ujung laken parallel dengan ujung tempat tidur
 Lipat bagian laken yang terdapat disebelah bawah kasur selama melipat pegang
ujung
 Turunkan ujung laken, tangan yang lainnya menahan kasur
 Melipat bagian lain yang tersisa dengan rapi
14. Lakukan hal yang sama pada laken dikaki tempat tidur (langkah 11)
15. Buka lipatan perlak dan stik laken kearah perawat berdiri kemudian melipat bagian
yang menjuntai kelantai bawah kasur. Melakukan dengan rapi sehingga tidak ada
kerutan diatasnya
16. Pasang kembali penghalang tempat tidur dan pindah kesisi yang lain kemudian
menurunkan penghalang pada sisi tersebut
17. Bantu klien bergeser kesisi lain dimana alat tenun telah dipasang
18. Lepaskan/mengangkat lipatan alat tenun kotor yang terdapat di bawah kasur
19. Pindahkan alat tenun kotor dengan menggulungnya dan permukaan yang kotor ada
disebelah dalam. Memasukkan kedalam bak alat tenun kotor
20. Buka lipatan alat tenun bersih diatas kasur dari kepala kekaki seperti langkah kerja no.9
21. Bantu klien keposisi mendatar
22. Bentuk sudut laken pada bagian kepala dan kaki tempat tidur seperti langkah kerja
no.11
23. Buka lipatan perlak dan stiklaken (melakukan seperti pada no.13)
24. Pasang selimut pada dada klien. Memberitahu klien untuk memegang ujung lipatan
sebelah atas. Perawat memegang ujung lipatan yang lainnya bersamaan dengan ujung-
ujung selimut yang kotor. Kemudian perawat menarik lipatan selimut kearah kaki
tempat tidur kebawah kasur
25. Masukkan sisi selimut yang terdapat pada kaki tempat tidur kebawah kasur
26. Pasang kembali penghalang tempat tidur
27. Ganti sarung bantal: membuka sarung bantal memasukkan sarung bantal kotor kedalam
bak alat tenun kotor. Memasang sarung bantal yang bersih
28. Angkat kepala klien dan letakkan bantal dibawahnya
29. Kembalikan klien ketempat tidur seperti semula dan membuka tirai/pintu
30. Bersihkan dan merapikan alat pada tempatnya semula
31. Cuci tangan
32. Mengevaluasi respon klien
33. Merencanakan tindak lanjut
34. Melakukan kontrak yang akan datang
35. Mendokumentasikan tindakan dan respon klien
D. Hasil tindakan
Telah terpasang linen yang bersih pada pasien Nn.W untuk memberikan kenyamanan bagi
klien dengan tetap mempertahankan kebersihan dan kenyamanan tempat tidur. Hal yang
harus diperhatikan saat melakukan tindakan mengganti linen yaitu tetap menjaga privasi
klien, memberikan rasa aman dan nyaman. Perhatikan jangan sampai ada lipatan linen
pada bagian belakang klien untuk menghindari gesekan yang dapat menimbulkan
luka/lecet sehingga berakibat timbulnya luka decubitus.
E. Analisa tindakan
Penggantian linen atau bad making yang dilakukan dirumah sakit dengan yang ada pada
teori sebagian besar sangat banyak perbedaannya mulai dari persiapan alat sampai
prosedur tindakannya. Dimana di rumah sakit alat yang disiapkan hanya laken besar dan
kadang-kadang dengan sarung bantal jika persediaan ada. Sedangkan untuk prosedur
tindakannya lebih sering masih kurang memperhatikan privasi dan kenyamanan klien,
tindakan mencuci tangan lebih sering dilakukan setelah penggantian linen namun sebelum
melakukan penggantian linen sangat jarang perawat mencuci tangannya seharusnya
tindakan mencuci tangan dilakukan sebelum dan setelah melakukan tindakan.
F. Hambatan
Selama prosedur tindakan bad making dilakukan hambatan yang sering terjadi yaitu
ketersediaan linen, kadangkala saat linen klien sudah kotor dan harus diganti namun
tindakan itu terhambat katerena ketersediaan linen habis atau tidak ada. Sedangkan untuk
prosedur mencuci tangan sebelum melakukan tindakan masih sering terjadi karena factor
kurangnya kesadaran dan lupa.
G. Kesimpulan dan saran
Hal yang perlu diperhatikan saat melakukan tindakan bad making yaitu privasi pasien,
tutup pintu, horden atau sampiran agar privasi tetap terjaga sehingga pasien merasa
nyaman. Hal yang perlu disarankan yaitu selalu biasakan diri untuk selalu mencuci tangan
sebelum maupun sesudah melakukan tindakan baik menggunakan handwash maupun
dengan menggunakan sabun.

Daftar Pustaka
Tim Keperawatan Dasar (2019). Target Kompetensi Skill Praktik Keperawatan Dasar.
Makassar: Fakultas Keperawatan Universitas Hasanuddin.

Anda mungkin juga menyukai