Anda di halaman 1dari 2

Waham

Kelompok 1
1. Raudhatun Nur
2. Rafida Almira
3. Suci Afrina
4. Ahmad Rizki
5. Izzah Khoirunissa
Mahasiswa Profesi Ners
Universitas Sriwijaya

Apa itu Waham???


Waham merupakan suatu keyakinan yang salah yang diperthankan secara kuat atau terus-
menerus, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan, dimana klien meyakini bahwa dirinya adalah
seperti apa yang ada di dalam isi pikirannya.

Apa saja Etiologinya?


1. Gagal melalui tahapan perkembangan dengan sehat
2. Disingkirkan oleh orang lain dan merasa kesepian
3. Hubungan yang tidak harmonis dengan orang lain
4. Perpisahan dengan orang yang dicintai
5. Kegagalan yang sering dialami
6. Keturunan (paling sering terjadi pada kembar identik satu telur)
7. Sering menggunakan penyelesaian masalah yang tidak sehat, seperti menyalahkan orang lain

Jenis-Jenis Waham
1. Waham Kebesaran, meyakini bahwa ia memiliki suatu kebesaran atas kekuasaan khusus
2. Waham Persekusi/Curiga, meyakini bahwa ada seseorang atau suatu kelompok yang
berusahan merugikan atau mencederai dirinya
3. Waham Agama, meyakini berlebihan terhadap suatu agama, di mana keyakinan yang tidak
sesuai dengan relita itu terus-menerus diulanginya
4. Waham Somatik, meyakini bahwa bagian dari tubuhnya terganggu/terserang penyakit
5. Waham Nihilistk, meyakini bahwa dirinya sudah tiada/meninggal dan keyakinan terhadap
hal yang diucapkan secara berulang-ulang
6. Waham Bizar, melibatkan fenomena keyakinan seseorang yang sama sekali tidak masuk akal

Tanda dan Gejala Waham


1. Tidak mau bergaul
2. Tidak peduli lingkungan
3. Bicara dan tertawa sendiri
4. Ketakutan
5. Marah tanpa sebab
6. Bermusuhan dan curiga
7. Berbicara kacau
8. Tidak mau merawat diri
9. Mudah tersinggung
10. Isi pembicaraan tidak sesuai kenyataan
11. Mendominasi pembicaraan
12. Berbicara kasar
13. Menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihan

Apa bahayanya?
1. Memperlihatkan permusuhan
2. Mendekati orang lain dengan ancaman
3. Memberikan kata-kata ancaman
4. Melukai orang lain

Peran Keluarga Pada Proses Penyembuhan Waham


1. Keluarga perlu memperlakukan penderita gangguan jiwa dengan sikap yang bisa
membubuhkan dan mendukung tumbuhnya harapan dan optimisme.
2. Peran keluarga diharapkan dalam pemberian obat, pengawasan minum obat dan
meminimalkan ekspresi keluarga.
3. Peran keluarga mengontrol expresi emosi keluarga, seperti mengkritik, bermusuhan dapat
mengakibatkan tekanan pada klien.
4. Peran keluarga sebagai upaya pencegahan kekambuhan kepedulian ini diwujudkan cara
meningkatkan fungsi efektif yang dilakukan dengan memotivasi, menjadi pendengar yang baik,
membuat senang, memberi kesempatan rekreasi, memberi tanggung jawab dan kewajiban peran
dari keluarga pemberi asuhan

Anda mungkin juga menyukai