Anda di halaman 1dari 26

Komunikasi

terapeutik pada
pasien waham
Ns. Neli Husniawati, S.Kep., M.Kep
Disusun oleh :
1. Nova Dwi Adetia
2. Nova Nurrahmadani
3. Nur Aprilia
4. Rani Maulidya
5. Refita Agustina
PENGERTIAN

Suatu keyakinan yang salah yang


dipertahankan secara kuat/terus menerus
namun tidak sesuai dengan kenyataan.
Kepercayaan yang benar-benar salah dan
berpikir yang tidak sesuai dengan orang lain &
bertentangan dengan kenyataan (Stuart &
Laris, 2005).
Penyebab 1. Perkembangan emosi yang tertunda
Waham karena kurang tanggapan dari lingkungan
2. Masa bayi tidak mendapatkan rasa
aman menyebabkan harga diri rendah,
rasa putus asa, takut & kecemasan
3. Anggota keluarga pernah mengalami
waham
4. Orang tua yang jauh, kaku, menuntut,
pemarah, mementingkan diri sendiri &
tidak percaya pada diri sendiri
5. Pengalaman masa lalu
Tanda & gejala waham
1. Klien mengungkapkan sesuatu yang
diyakininya (tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara
berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan
2. Klien tidak mempunyai orang lain, curiga,
bermusuhan, merusak (diri, orang lain,
lingkungan), tkut, kadang panik, sangat waspada,
tidak tepat menilai lingkungan/realitas, ekspresi
wajah tegang, mudah tersinggung
JENIS-JENIS WAHAM

ADA BEBERAPA JENIS


WAHAM YAITU :
1. Waham kebesaran
2. Waham curiga
3. Waham agama
4. Waham somatik
5. Waham nihilistik
LANJUTAN
6. Waham sisip pikir
7. Waham siar pikir
8. Waham kontrol pikir
9. Waham cemburu
10. Waham berdosa
11. Waham kemiskinan

waham
kebesaran Menyakini bahwa ia memiliki
kebesaran atau ketruasaan
khusus diucapkan
berulangkali tetapi tidak
sesuai kenyataan.
Contoh :
“Saya ini pejabat di
departemen kesehatan
lho…..”atau “Saya punya
tambang emas”.
Waham
curiga Menyakini bahwa ada
seseorang/kelompok yang
berusaha merugikan/mencederai
dirinya, diucapkan berulangkali
tetapi tidak sesuai kenyataan.
contoh :
"Saya tau, seluruh keluarga saya
ingin menghancurkan hidup saya,
karena mereka iri dengan
kesuksesan Saya"
Waham
Agama Memiliki keyakinan terhadap
suatu agama secara
berlebihan, diucapkan
berulang kali tetapi tidak
sesuai kenyataan.
Contoh :
“Kalau saya mau masuk
surga saya harus
menggunakan pakaian putih
setiap hari”.
Waham Meyakini bahwa
Meyakini bahwa tubuh
tubuh atau
Somatik bagian
bagian tubuhnya
terganggu/terserang
terganggu/terserang penyakit
diucapkan berulang kali tetapi
tidak sesuai kenyataan.
Contoh :
“Saya sakit kanker”. Setelah
pemeriksaan laboratorium tidak
ditemukan tanda – tanda kanker
namun pasien terus mengatakan
bahwa ia terserang kanker.
Waham
Nihilistik Menyakini bahwa dirinya
sudah tidak ada
didunia/meninggal, di
ucapkan berulang kali tetapi
tidak sesuai kenyataan.
Contoh :
“Ini kan alam kubur ya, semua
yang ada disini adalah roh –
roh”.
Waham
Sisip Adalah keyakinan klien
pikir bahwa ada ide atau
pikiran orang lain yang
disisipkan ke dalam
pikirannya, di ucapkan
berulang kali tetapi tidak
sesuai dengan kenyataan.
Waham
Siar Adalah keyakinan klien
Pikir bahwa orang lain
mengetahui apa yang dia
pikirkan walaupun tidak
dinyatakan kepada orang
tersebut, di ucapkan
berulangkali tetapi tidak
sesuai dengan kenyataan.
Waham
Kontrol Adalah keyakinan klien
Pikir bahwa pikirannya di
kontrol oleh kekuatan
dari luar, diucapkan
berulangkali tetapi tidak
sesuai dengan kenyataan.
Waham
Adalah suatu keadaan
Cemburu dimana pasien
mempunyai keyakinan
bahwa seseorang telah
mencintainya
walaupun orang
tersebut tidak pernah
berbicara padanya.
Waham Adalah suatu keadaan dimana
Berdosa klien menunjukkan keyakinan
dirinya sebagai orang yang
berdosa, seseorang yang telah
berbuat keji dan merusak nama
baik keluarganya, karena itu dia
beranggapan kalau dirinya
perlu mendapat hukuman, tidak
perlu mendapat pembelaan
lagi, tidak bisa di maafkan lagi
dan lain – lain.
Waham
Kemiskinan Adalah suatu keadaan
dimana klien
berkeyakinan bahwa
dia telah jatuh miskin
dan menggangap
bahwa kemelaratan
akan mengancam
dirinya.
PROSES TERJADINYA
WAHAM

1. Merasa terancam oleh orang lain/dirinya


sendiri mempunyai pengalaman kecemasan &
timbul perasaan yang tidak menyenangkan.
2. Memunculkan pikiran dan perasaannya ke
lingkungan tetapi pikiran, perasaan &
keinginannya yang negatif itu tidak dapat
diterima sebagai kenyataan.
LANJUTAN

3. Menyangkal ancaman terhadap persepsi


diri/objek realita melalui manifestasi kesan
terhadap suatu kejadian.
4. Berusaha memberikan alasan tentang
penilaian diri terhadap kenyataan dirinya
sendiri & orang lain.
CARA MERAWAT PASIEN
WAHAM
1. Tidak mendukung/membantah waham klien
2. Yakinkan bahwa klien dalam keadaan aman
3. Pantau pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari
4. Diskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
5. Dengarkan klien tanpa memberikan
dukungan/menyangkal sampai klien berhenti
membicarakan wahamnya
6. Berikan pujian bila penampilan dan keadaan klien
sesuai dengan kenyataan
KEMAMPUAN YANG
DIHARAPKAN DARI PASIEN
1. Pasien dapat mengungkapkan
keyakinannya sesuai dengan kenyataan.
2. Pasien dapat berkomunikasi sesuai
dengan kenyataan
3. Pasien dapat menggunakan obat
dengan benar
KEMAMPUAN YANG
DIHARAPKAN DARI KELUARGA
1. Keluarga membantu klien untuk
mengungkapkan keyakinannya sesuai
kenyataan
2. Membantu klien melakukan kegiatan sesuai
dengan kemampuan & kebutuhan klien
3. Keluarga membantu pasien menggunakan
obat dengan benar
PENGOBATAN
KESIMPULAN
pasien dapat mengontrol gangguan
proses pikir : Waham dengan terapi
yang di ajarkan oleh perawat. Dimana
pasien dapat melakukan latihan

orientasi realita, minum obat secara


teratur, latihan cara pemenuhan
kebutuhan dasar hingga pasien dapat
melakukan kemampuan positif yang
dimiliki.
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai