“Waham”
Dosen Pembimbing:
Mohd. Syukri, Ners, Sp.Kep.Jiwa
Disusun Oleh :
Mohammad Yoza
PO71202210077
A. Latar belakang
Gangguan jiwa terdiri dari beberapa macam termasuk diantaranya adalah waham
atau delusi. Waham atau delusi adalah keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh,
kuat, tidak sesuai dengan kenyataan, tidak coco dengan intelegensia dan latar
belakang budaya, selalu dikemukakan berulang-ulang dan berlebihan biarpun telah
dibuktikan kemustahilannya atau kesalahannya atau tidak benar secara umum.
B. Pengertian Waham
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat/
terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan. (Budi Anna Keliat, 2011 : hal.
165).Waham adalah keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan
walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal.
(Stuart dan Sunden, 1998).
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan yang tetap
dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini
berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol. Waham adalah suatu
keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan fakta dan keyakinan tersebut
mungkin aneh (misal mata saya adalah komputer yang dapat mengontrol dunia )atau
bisa pula tidak aneh hanya sangat tidak mungkin (misal FBI mengikuti saya) dan tetap
dipertahankan bukti-bukti yang jelas untuk mengoreksinya .Waham sering ditemui
pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering
ditemukan pada skizophrenia.Semakin akut psikosis semakin sering ditemui waham
disorganisasi dan waham tidak sistematis .
C. Jenis-jenis Waham
A. Pengkajian
Selama pengkajian saudara harus mendengarkan dan memperhatikan semua
informasi yang diberikan oleh pasien tengang wahamnya. Untuk mempertahankan
hubungan saling percaya yang telah terbina jangan menyangkal, menolak atau
menerima keyakinan pasien. Berikut ini beberapa contoh pertanyaan yang dapat
digunakan sebagai panduan untuk mengkaji pasien dengan waham :
1. Apakah pasien memiliki pikiran atau isi pikiran yang berulang-ulang diungkapkan
dan menetap
2. Pasien takut terhadap objek atau situasi tertentu, atau apakah pasien cemas secara
berlebihan tentang tubuh atau kesehatannya
3. Apakah pasien pernah merasakan bahwa benda-benda disekitarnya aneh dan tidak
nyata
4. Apakah pasien pernah merasakan bahwa ia berada diluar tubuhnya
5. Apakah pasien pernah merasa di awasi atau dibicarakan oleh orang lain
6. Apakah pasien berpikir bahwa pikiran atau tindakannya dikontrol oleh orag lain
atau ketakutan dari luar
7. Apakah pasien menyatakan bahwa ia memiliki kekuatan fisik atau kekuatan
lainnya atau yakin bahwa orang lain membaca pikirannya
N PERENCANAAN
DIAGNOSA
O TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
Gangguan proses pikir TUM : Setelah ... X interaksi klien : 1. Bina hubungan saling percaya dengan klien
: waham Klien dapat mengontrol a. Mau menerima kehadiran perawat 2. Beri salam
wahamnya disampingnya 3. Perkenalkan diri, Tanyakan nama, serta nama
TUK : b. Mengatakan mau menerima bantuan panggilan yang disukai
1. Klien dapat membina perawat 4. Jelaskan tujuan interaksi
hubungan saling c. Tidak menunjukkan tanda-tanda curiga 5. Yakinkan klien dalam keadaan aman dan
1
percaya dengan d. Mengijinkan duduk disamping perawat siap menolong dan mendampinginya
perawat 6. Yakinkan bahwa kerahasiaan klien akan tetap
terjaga
7. Tunjukkan sikap terbuka dan jujur
8. Perhatikan kebutuhan dasar dan bantu pasien
memenuhinya
TUK : Setelah ... X interaksi Klien : 1. Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan
Klien dapat mengidentifikasi a. Klien menceritakan ide-ide dan dan pikirannya
perasaan yang muncul secara perasaan yang muncul secara berulang 2. Diskusikan dengan klien pengalaman yang
berulang dalam pikiran klien dalam pikirannya dialami selama ini termasuk hubungan dengan
orang yang berarti, lingkungan kerja, sekolah,
dsb
3. Dengarkan pernyataan klien dengan empati
tanpa mendukung atau menentang pernyataan
wahamnya
4. Katakan perawat dapat memahami apa yang
diceritakan klien
TUK : Setelah ... X interaksi klien 1. Bantu klien mengidentifikasi kebutuhan yang
Klien dapat mengidentifikasi a. Dapat menyebutkan kejadian sesuai tidak terpenuhi serta kejadian yang menjadi
stresor atau pencetus dengan urutan waktu serta harapan faktor pencetus wahamnya
wahamnya atau kebutuhan dasar yang tidak 2. Diskusikan dengan klien tentang kejadian-
terpenuhi seperti harga diri, rasa aman, kejadian traumatik yang menimbulkan rasa
dsb takut, ansietas maupun perasaan tidak dihargai
b. Dapat menyebutkan hubungan antara 3. Diskusikan kebutuhan atau harapan yang
kejadian traumatik kebutuhan tidak belum terpenuhi
terpenuhi dengan wahamnya 4. Diskusikan cara-cara mengatasi kebutuhan
yang tidak terpenuhi dan kejadian traumatik
5. Diskusikan dengan klien antara kejadian-
kejadian tersebut dengan wahamnya
TUK 1.1 Setelah ... X interaksi klien 1. Bantu klien mengidentifikasi keyakinan yang
Klien dapat mengidentifikasi menyebutkan perbedaan pengalaman salam tentan situasi yang nyata (bila klien
wahamnya nyata dengan pengalaman wahamnya sudah siap)
2. Diskusikan dengan klien pengalaman
wahamnya tanpa berargumentasi
3. Katakan kepada klien akan keraguan perawat
tehadap pernyataan klien
4. Diskusikan dengan klien respon perasaan
terhadap wahamnya
5. Diskusikan frekuensi, intensitas dan durasi
terjadinya waham
6. Bantu klien membedakan situasi nyata dengan
situasi yang dipersepsikan salah oleh klien
TUK Setelah ... X interaksi klien menjelaskan 1. Diskusikan tentang pengalaman-pengalaman
Klien dapat mengidentifikasi gangguan fungsi hidup sehari-hari yang yang tidak menguntungkan sebagai akibat dari
konsekuensi dari wahamnya diakibatkan ide-ide atau pikirannya yang tidak wahamnya seperti :Hambatan dalam
sesuai dengan kenyataan seperti : berinteraksi dengan keluarga, Hambatan dalam
a. Hubungan dengan keluarga interaksi dengan orang lain dalam melakukan
b. Hubungan dengan orang lain aktivitas sehari-hari
c. Aktivitas sehari-hari 2. Ajak klien melihat bahwa waham tersebut
d. Pekerjaan adalah masalah yang membutuhkan bantuan
e. Sekolah dari orang lain
f. Prestasi, dsb 3. Diskusikan dengan klien tentang orang atau
tempat ia dapat meminta bantuan apabila
wahamnya timbul atau sulit di kendalikan
TUK Setelah ...X interaksi klien melakukan 1. Diskusikan hobi atau aktivitas yang disukainya
Klien dapat melakukan teknik aktivitas yang konstruktif sesuai dengan 2. Anjurkan klien memilih dan melakukan
distraksi sebagai cara minatnya yang dapat menglihkan fokus klien aktivitas yang membutuhkan perhatian dan
menghentikan pikiran yang dari wahamnya keterampilan
terpusat pada wahamnya 3. Ikut sertakan klien dalam aktivitas fisik yang
membutuhkan perhatian sebagai pengisi waktu
luang
4. Libatkan klien pada topik-topik yang nyata
5. Anjurkan klien untuk bertanggung jawab
secara personal dalam mempertahankan atau
meningkatkan kesehatan dan pemulihannya
6. Beri penghargaan bagi setiap upaya klien yang
positif
TUK Setelah ... X interaksi keluarga dapat 1. Diskusikan pentingnya peran keluarga sebagai
Klien mendapat dukungan menjelaskan tentang cara mempraktekkan cara pendukung untuk mengatasi waham
keluarga merawat klien waham 2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu
klien mengatasi waham
3. Jelaskan pada keluarga tentang Pengertian
waham
a. Tanda gejala waham
b. Penyebap dan akibat waham
c. Cara merawat klien waham
4. Latih keluarga cara merawat waham
5. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba
cara yang dilatih
6. Beri pujian pada keluarga atas keterlibatannya
merawat klien di rumah
TUK Setelah ... X interaksi dengan klien, dapat 1. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan
Klien dapat memanfaatkan mendemonstrasikan penggunaan obat dengan kerugian tidak minum obat
obat dengan baik baik 2. Pantau klien saat penggunaan obat, beri pujian
jika klien menggunakan obat dengan benar
3. Diskusikan akibat klien berhenti minum obat
tanpa konsultasi dengan dokter
4. Anjurakan klien untuk konsultasi kepada
perawat atau dokter jika terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan.
STRATEGI PELAKSANAAN
SP 3 PASIEN
1. Evaluasi kegiatan yang lalu (Sp1 & Sp2)
2. Pilih kemampuan lain yang dapat dilakukan
3. Pilih dan latih potensi kemampuan lain yang dimiliki
4. Masukkan ke dalam jadual kegiatan pasien
SP 3 KELUARGA
1. Evaluasi kemampuan keluarga
2. Evaluasi kemampuan pasien
3. RTL keluarga : follow up dan rujukan
D. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan yang dilakukan disesuaikan dengan rencana keperawatan
dan strategi pelaksanaan yang telah disusun.
E. Evaluasi