PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sementara itu, gangguan jiwa adalah suatu keadaan dengan adanya gejala
klinis yang bermakna, serupa sindrom perilaku dan pola psikologik, yang
berkaitan dengan adanya distress (tidak nyaman , tidak tentram dan rasa
nyeri), distabilitas (tidak memapu mengerjakan pekerjaan sehari-hari), atau
meningkatkan risiko kematian, kesahatan dan distabilitas.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengajar mengenai Konsep
dan Asuhan keperawatan pada pasien dengan Waham pada blok Jiwa ini.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan pengertian waham
b. Menyebutkan jenis-jenis waham
c. Menyebutkan penyebap waham
d. Menyebutkan tanda gejala waham
e. Mengetahui proses terjadinya waham
1
f. Mengidentifikasi Asuhan keperawatan Waham (Pengkajian, Diagnosa,
Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi)
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Waham
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat/
terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan. (Budi Anna Keliat,
2011 : hal. 165).
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan yang tetap
dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan
ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol
Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan
fakta dan keyakinan tersebut mungkin aneh (misal mata saya adalah komputer
yang dapat mengontrol dunia )atau bisa pula tidak aneh hanya sangat tidak
mungkin (misal FBI mengikuti saya) dan tetap dipertahankan bukti-bukti yang
jelas untuk mengoreksinya .Waham sering ditemui pada gangguan jiwa berat
dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering ditemukan pada
skizophrenia.Semakin akut psikosis semakin sering ditemui waham
disorganisasi dan waham tidak sistematis .
B. Jenis-jenis Waham
1. Waham Kebesaran
Yaitu menyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus,
diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contohnya “Saya
ini adalah salah satu keturunan dari ratu Elizabeth di Inggris lho. “
atau.”saya pernah menjabat sebagai presiden Amerika Serikat sebelum
Barak Obama”
2. Waham curiga
Yaitu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha
merugikan/mencederai dirinya, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai
3
kenyataan. Contohnya “Saya tau anda ingin membunuh saya karena iri
dengan keberhasilan saya.”
3. Waham agama
Yaitu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan,
diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contohnya “ Kalau
saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian serba putih setiap
hari.”
4. Waham somatik
Yaitu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/terserang
penyakit, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contohnya “ Saya terkena penyakit Kanker.” Setelah dilakukan
pemeriksaan ternyata tidak ditemukan tanda-tanda kanker namun pasien
tetap mengatakan ia terserang kanker.
5. Waham nihilistik
Yaitu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal,
diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh “ Ini kan
alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-roh.”
C. Penyebap Waham
Salah satu penyebab dari perubahan proses pikir : waham yaitu Gangguan
konsep diri : harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang
pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan
ideal diri. Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif
terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, dan merasa gagal mencapai
keinginan.
4
impuls yang tidak dapat di terima dari dirinya sendiri. Hypersensitifitas dan
perasaan inferioritas telah dihipotesiskan telah menyebabkan reaksi formasi
dan proyeksi waham dan suporioritas.
Waham juga dapat muncul dari hasil pengembangan pikiran rahasia yang
menggunakan fantasi sebagai cara untuk meningkatkan harga diri mereka yang
terluka. (kalpan dan Sadock 1997)
2. Afektif
a. Situasi tidak sesuai dengan kenyataan
b. Afek tumpul
4. Fisik
a. Higiene kurang
b. Muka pucat
c. Sering menguap
d. BB menurun
5
hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah. Ada juga
klien yang secara social dan ekonomi tetapi kesenjangan antara reality dengan
self ideal sangat tinggi. Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan
dipandang sebagai seorang yang dianggap sangat cerdas, sangat
berpengalaman dan diperhitungkan dalam kelompoknya. Waham terjadi
karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini. Dapat
dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang (life span
history).
4. Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta
menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan memercayai dan
mendukungnya. Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien
menyendiri dari lingkungannya. Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan
menghindari interaksi social (isolasi social).
5. Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya – upaya koreksi, setiap waktu
keyakinan yang salah pada klien akan meningkat. Tema waham yang muncul
sering berkaitan dengan traumatic masa lalu atau kebutuhan – kebuthan yang
tidak terpenuhi (rantai yang hilang). Waham bersifat menetap dan sulit untuk
dikoreksi. Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain. Penting
sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta
memperkaya keyakinan religiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan
menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi social.
6. Proses terjadinya waham menurut Ns. Ali Mustofa dijelaskan dalam pohon
masalah sebagai berikut :
7
BAB III
A. Pengkajian
8
C. Rencana tindakan
PERENCANAAN
N DIAGNO
KRITERIA
O SA TUJUAN INTERVENSI
EVALUASI
Gangguan TUM : 1.1 Setelah ... X 1.1 Bina
proses Klien dapat interaksi hubungan
pikir : mengontrol klien : saling
waham wahamnya a. Mau menerima percaya
TUK : kehadiran dengan klien
1. Klien perawat a. Beri salam
dapat disampingnya b. Perkenalkan diri,
membi b. Mengatakan Tanyakan nama,
na mau menerima serta nama
hubun bantuan panggilan yang
gan perawat disukai
saling c. Tidak c. Jelaskan tujuan
percay menunjukkan interaksi
a tanda-tanda d. Yakinkan klien
1
denga curiga dalam keadaan
n d. Mengijinkan aman dan
peraw duduk perawat siap
at disamping menolong dan
mendampinginya
e. Yakinkan bahwa
kerahasiaan klien
akan tetap terjaga
f. Tunjukkan sikap
terbuka dan jujur
g. Perhatikan
kebutuhan dasar
dan bantu pasien
memenuhinya
TUK : 1.2 Setelah ... X 1.2 Bantu klien
Klien dapat interaksi untuk
9
mengidentifik Klien : mengungkap
asi perasaan a. Klien kan perasaan
yang muncul menceritakan dan
secara ide-ide dan pikirannya
berulang perasaan yang a. Diskusikan
dalam pikiran muncul secara dengan klien
klien berulang dalam pengalaman yang
pikirannya dialami selama
ini termasuk
hubungan dengan
orang yang
berarti,
lingkungan kerja,
sekolah, dsb
b. Dengarkan
pernyataan klien
dengan empati
tanpa
mendukung atau
menentang
pernyataan
wahamnya
c. Katakan perawat
dapat memahami
apa yang
diceritakan klien
TUK : 1.3 Setelah ... X 1.3 Bantu klien
Klien dapat interaksi klien mengidentifi
mengidentifik a. Dapat kasi
asi stresor menyebutkan kebutuhan
atau pencetus kejadian sesuai yang tidak
wahamnya dengan urutan terpenuhi
waktu serta serta kejadian
harapan atau yang menjadi
10
kebutuhan faktor
dasar yang pencetus
tidak terpenuhi wahamnya
seperti harga a. Diskusikan
diri, rasa aman, dengan klien
dsb tentang kejadian-
b. Dapat kejadian
menyebutkan traumatik yang
hubungan menimbulkan
antara kejadian rasa takut,
traumatik ansietas maupun
kebutuhan perasaan tidak
tidak terpenuhi dihargai
dengan b. Diskusikan
wahamnya kebutuhan atau
harapan yang
belum terpenuhi
c. Diskusikan cara-
cara mengatasi
kebutuhan yang
tidak terpenuhi
dan kejadian
traumatik
d. Diskusikan
dengan klien
antara kejadian-
kejadian tersebut
dengan
wahamnya
TUK 1.4 Setelah ... X 1.4 Bantu klien
Klien dapat interaksi klien mengidentifi
mengidentifik menyebutkan kasi
asi wahamnya perbedaan keyakinan
pengalaman yang salam
11
nyata dengan tentan situasi
pengalaman yang nyata
wahamnya (bila klien
sudah siap)
a. Diskusikan
dengan klien
pengalaman
wahamnya tanpa
berargumentasi
b. Katakan kepada
klien akan
keraguan perawat
tehadap
pernyataan klien
c. Diskusikan
dengan klien
respon perasaan
terhadap
wahamnya
d. Diskusikan
frekuensi,
intensitas dan
durasi terjadinya
waham
e. Bantu klien
membedakan
situasi nyata
dengan situasi
yang
dipersepsikan
salah oleh klien
TUK 1.5 Setelah ... X 1.5 Diskusikan
Klien dapat interaksi klien tentang
mengidentifik menjelaskan pengalaman-
12
asi gangguan pengalaman
konsekuensi fungsi hidup yang tidak
dari sehari-hari menguntungk
wahamnya yang an sebagai
diakibatkan akibat dari
ide-ide atau wahamnya
pikirannya seperti
yang tidak :Hambatan
sesuai dengan dalam
kenyataan berinteraksi
seperti : dengan
a. Hubungan keluarga,
dengan Hambatan
keluarga dalam
b. Hubungan interaksi
dengan orang dengan orang
lain lain dalam
c. Aktivitas melakukan
sehari-hari aktivitas
d. Pekerjaan sehari-hari
e. Sekolah 1.6 Ajak klien
f. Prestasi, dsb melihat
bahwa
waham
tersebut
adalah
masalah yang
membutuhka
n bantuan
dari orang
lain
1.7 Diskusikan
dengan klien
tentang orang
13
atau tempat
ia dapat
meminta
bantuan
apabila
wahamnya
timbul atau
sulit di
kendalikan
14
klien pada
topik-topik
yang nyata
1.12 Anjurkan
klien untuk
bertanggung
jawab secara
personal
dalam
mempertahan
kan atau
meningkatka
n kesehatan
dan
pemulihanny
a
1.13 Beri
penghargaan
bagi setiap
upaya klien
yang positif
TUK 1.7 Setelah ... X 1.14 Diskusika
Klien interaksi n pentingnya
mendapat keluarga dapat peran
dukungan menjelaskan keluarga
keluarga tentang cara sebagai
mempraktekka pendukung
n cara merawat untuk
klien waham mengatasi
waham
1.15 Diskusika
n potensi
keluarga
untuk
15
membantu
klien
mengatasi
waham
1.16 Jelaskan
pada keluarga
tentang
a. Pengertia
n waham
b. Tanda
gejala
waham
c. Penyebap
dan
akibat
waham
d. Cara
merawat
klien
waham
1.17 Latih
keluarga cara
merawat
waham
1.18 Tanyakan
perasaan
keluarga
setelah
mencoba cara
yang dilatih
1.19 Beri
pujian pada
keluarga atas
keterlibatann
16
ya merawat
klien di
rumah
TUK 1.8 Setelah ... X 1.20 Diskusika
Klien dapat interaksi n dengan
memanfaatka dengan klien, klien tentang
n obat dengan dapat manfaat dan
baik mendemonstra kerugian
sikan tidak minum
penggunaan obat
obat dengan 1.21 Pantau
baik klien saat
1.9 Setelah ... X penggunaan
interaksi klien obat, beri
menyebutkan pujian jika
akibat berhenti klien
minum obat menggunaka
tanpa n obat
konsultasi dengan benar
dengan dokter 1.22 Diskusika
n akibat klien
berhenti
minum obat
tanpa
konsultasi
dengan
dokter
1.23 Anjuraka
n klien untuk
konsultasi
kepada
perawat atau
dokter jika
terjadi hal-hal
17
yang tidak
diinginkan.
18
STRATEGI PELAKSANAAN
SP 3 PASIEN
1. Evaluasi kegiatan yang lalu (Sp1 & Sp2)
2. Pilih kemampuan lain yang dapat dilakukan
3. Pilih dan latih potensi kemampuan lain yang dimiliki
4. Masukkan ke dalam jadual kegiatan pasien
SP 3 KELUARGA
1. Evaluasi kemampuan keluarga
2. Evaluasi kemampuan pasien
3. RTL keluarga : follow up dan rujukan
19
D. Implementasi Keperawatan
E. Evaluasi
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
A. Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Ns. Mustofa, Ali. 2013. Buku Saku Keperawatan Jiwa Untuk Praktisi dan
Mahasiswa Keperawatan.
http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/04/asuhan-keperawatan-
pasien-dengan-waham.html (diakses pada tanggal 23 Desember 2013
pukul 22 : 40 wita)
http://ahmadfirmanismail.blogspot.com/2012/06/askep-waham.html (diakses
pada tanggal 23 Desember 2013 pukul 22 : 45 wita)
22