Anda di halaman 1dari 39

CARING DALAM

KEPERAWATAN

LILIEK PRATIWI, M.KM


DEFINISI CARING

Caring  esensi dari keperawatan dan merupakan


fokus serta sentral dari praktik keperawatan yang
dilandaskan pada nilai–nilai kebaikan, perhatian, kasih
terhadap diri sendiri dan orang lain serta menghormati
keyakinan spiritual pasien. (Watson, 2004)
Caring  sebagai tindakan yang menunjukkan
pemanfaatan lingkungan klien dalam membantu
penyembuhan, memberikan lingkungan bersih, ventilasi
yang baik dan tenang kepada klien. (Florence nightingale
(1860)
DEFINISI CARING

• Larson dalam Greenhalgh et al (1998),


• Caring  asuhan yang diberikan secara terus
menerus difokuskan pada perawatan fisik maupun
mental dan meningkatkan rasa aman klien.
DEFINISI CARING

• Teori yang dikemukakan Potter dkk.(2009) bahwa


Caring  perhatian perawat dengan sepenuh hati
terhadap pasien. Kepedulian, empati, komunikasi
yang lemah lembut dan rasa kasih sayang perawat
terhadap pasien akan membentuk hubungan
perawat – klien yang terapeutik
Sejarah Jean Watson

Dr. Watson :
 Cendekiawan di American Academy of Nursing
 menerima beberapa gelar kehormatan dan doctoral
di tingkat nasional dan internasional.
 Publikasi sejumlah tulisan  pandangan dan teori
Human Caring, yang dipelajari oleh perawat di
berbagai Negara (Cara, 2003)
Dr. Jean Watson

 Perawat Amerika yang dilahirkan di Virginia Barat dan


sekarang tinggal di Boulder, Colorado sejak 1962.
 Dari Univ. Colorado  memperoleh gelar BSN di bidang
keperawatan dan psikologi
 Master di bidang Keperawatan Kesehatan Jiwa
 Melanjutkan PhD di bidang psikologi dan konseling
pendidikan.
 Profesor Keperawatan di bidang Ilmu Caring di Univ.
Colorado, Fakultas Keperawatan.
 Pendiri Pusat Human Caring di Colorado.
5 KONSEP CARING
1) Caring as human trait
 yang berarti caring merupakan kebiasaan atau sifat dari
manusia berdasarkan pada kepribadian, psikologis, atau
budaya.
2) Caring as moral imperactive
 berhubungan dengan aspek moral yang penting sebagai
esensi dari keperawatan yang mengahargai martabat orang
lain sebagai manusia.
3) Caring as affect
 emosional, empati, dan mengabdi pada pekerjaan.
4) Caring an interpersonal interaction
 memberikan asuhan selalu berinteraksi dengan klien dan
keluarganya
yang merupakan esensi dari caring.
5) Caring a therapeutic intervension
 caring merupakan terapi keperawatan (therapeutic nursing).
PERBEDAAN CARING DAN CURING

• Caring merupakan ilmu tentang manusia, bukan hanya


sebagai perilaku, namun merupakan suatu cara
sehingga sesuatu menjadi berarti dan memberi motivasi
untuk berbuat.
• Caring tidak dapat diturunkan dari satu generasi
kegenerasi berikutnya melalui genetika, melainkan
melalui budaya profesi.
• Curing  sebagai istilah medical yang diartikan sebagai
menghilangkan atau menyembuhkan penyakit,
sehingga digambarkan perbedaan antara
keperawatan dan kedokteran. Caring merupakan inti
etika dan filosofi praktek keperawatan. Marinner (1986,
dalam Nurachmah, 2000).
10 SIFAT DARI KARAKTER PERAWAT YANG
MENJELASKAN BAGAIMANA CARING
DIMANIFESTASIKAN SEBAGAI ESENSI DAN INTI
KEPERAWATAN
1) Membentuk dan bertindak berdasarkan sistem nilai
yang altruistik dan manusiawi
2) Menanamkan keyakinan dan harapan. Dilakukan
dengan cara memfasilitasi dan meningkatkan asuhan
keperawatan yang holistik.
3) Menanamkan kepekaan terhadap diri sendiri dan
kepada orang lain
4) menumbuhkan hubungan saling membantu dan
saling percaya.
 Hubungan ini menyangkut 4 hal yaitu: kecocokan yang
meliputi kesesuaian dengan kenyataan, kejujuran,
ketulusan (tidak minta imbalan) dan non possesive
warmth
5) Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan
dan emosi baik positif maupun negative dengan
memberikan waktunya melalui mendengarkan
semua keluhan dan perasaan klien.
6) Metode penyelesaikan masalah tentang caring
dengan kreatif dan individualstik.
7) Meningkatkan proses pembelajaran interpersonal,
sehingga tanggung jawab tentang kesehatannya
ada pada klien (self care).
8) Menciptakan lingkungan fisik, mental, sosial,
dan spiritual yang bersifat supportif, protektif, dan
korektif.
9) Memenuhi kebutuhan dasar manusia
dengan penuh penghargaan dalam rangka
mempertahankan keutuhan dan martabat
manusia.

10) menghargai kekuatan-kekuatan yang ada


dalam kehidupan, terbuka pada eksistensial-
fenomenoligikal, dan dimensi spiritual caring
serta penyembuhan yang tidak dapat
dijelaskan secara
utuh dan ilmiah.
• Fenomenologi yaitu tentang data serta situasi
yang membantu pemahaman klien terhadap
fenomena. Sebuah aspek yang dirasakan secara
sadar oleh manusia. Psikologi eksistensial adalah
keberadaan ilmu tentang manusia yang digunakan
untuk menganalisa fenomenologi. Watson
mengatakan hal ini sulit dipahami termasuk dalam
hal ini adalah penglaman berfikir dan
memprofokasi untuk pemahaman yang lebih baik
tentang diri sendiri
KARAKTERISTIK CARING

1) Profesional caring
 perwujudan kemampuan kognitif. Perawat dalam
bertindak terhadap respon yang ditunjukkan klien
berlandaskan ilmu, sikap, dan keterampilan profesional,
sehingga dalam memberikan bantuan terhadap klien
sesuai dengan kebutuhan masalah dan tujuan yang telah
ditetapkan perawat dan klien
2) Scientific caring, segala keputusan dan tindakan dalam
memberi asuhan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki
perawat
3) Humanistic caring
 proses bantuan kepada orang lain yang bersifat kreatif,
intuitif atau kognitif yang didasarkan pada filosofis,
fenomenologik, perasaan subyektif dan obyektif.
CARA MENGUKUR CARING

1) Watson dan Lea dalam Watson (2004) telah


mengembangkan Caring Demention Inventory (CDI)
untuk meneliti perilaku perawat (perilaku caring),
dengan 25 daftar dimensi caring.
2) Wolf et al. (1994) menggambarkan dimensi
perilaku caring dalam study mengembangkan
instrumennya. Menggunakan 4 skala likert. Dengan
formasi klien 263 orang dan perawt 278 orang
dilengkapi Caring Behavior Inventory (CBI).
3) Cronnin & Harrison (1998), mengembangkan The
Caring Behavior Assesment (CBA) tool. Digunakan
untuk mengkaji perilaku caring.
(CARING DIMENSIONS INVENTORY =
CDI)
(Caring Dimensions Inventory = CDI) yang didesain oleh Watson dan Lea
(1997) merupakan instrumen yang dikembangkan untuk meneliti perilaku
• perawat (perilaku caring). Daftar dimensi caring tersebut antara lain:
CDI 1. Membantu klien dalam ADL.
CDI2. Membuat catatan keperawatan
• mengenai klien.
CDI 3. Merasa bersalah /menyesal kepada
• klien
CDI 4. Memberikan pengetahuan kepada
• klien sebagai individu
CDI 5. Menjelaskan prosedur klinik
CDI 6. Berpakaian rapi ketika bekerja
dengan klien
CDI 7. Duduk dengan klien
CDI 8. Mengidentifikasi gaya hidup klien
CDI 9. Melaporkan kondisi klien kepada
• perawat senior
CDI 10. Bersama klien selama prosedur klinik
CDI 11. Bersikap manis dengan klien
CDI 12. Mengorganisasi pekerjaan dengan
• perawat lain untuk klien
CDI 13. Mendengarkan klien
CDI 14. Konsultasi dengan dokter mengenai
• klien
CDI 15. Menganjurkan klien mengenai aspek
• self care
CDI 16. Melakukan sharing mengenai
• masalah pribadi dengan klien
CDI 17. Memberikan informasi mengenai
• klien
CDI 18. Mengukur tanda vital klien
CDI 19. Menempatkan kebutuhan klien
• sebelum kebutuhan pribadi
CDI 20. Bersikap kompeten dalam prosedur
• klinik
CDI 21. Melibatkan klien dalam perawatan
CDI 22. Memberikan jaminan mengenai
• prosedur klinik
CDI 23. Memberikan privacy kepada klien
CDI 24. Bersikap gembira dengan klien
CDI 25. Mengobservasi efek medikasi kepada
• klien
KEBUTUHAN YANG HARUS DIKAJI
OLEH PERAWAT
1) Lower order needs (biophysical needs)
Yaitu kebutuhan untuk tetap hidup meliputi
kebutuhan nutrisi, cairan, eliminasi, dan oksigenisasi.
2) Lower order needs (psychophysical needs)
yaitu kebutuhan untuk berfungsi, meliputi kebutuhan
aktifitas, aman, nyaman, seksualitas.
3) Higher order needs (psychosocial needs),
yaitu kebutuhan integritas yang meliputi kebutuhan
akan penghargaan dan beraffiliasi.
4) Higher order needs (intrapersonalinterpersonal
needs), yaitu kebutuhan untuk aktualisasi diri.
• Banyak faktor yang mempengaruhi faktor
• caring, seperti umur, gender, lingkungan kerja dan
• kualifikasi perawat. melihat banyak faktor yang
• mempengaruhi perawat dalam pemberian asuhan
• keperawatan yang didasari prinsip caring.
PARADIGMA KEPERAWATAN

• Manusia : penerima dan pemberi asuhan


keperawatan
• Kesehatan : perubahan yang dinamis dan
terus menerus
• Lingkungan : semua kondisi yang memengaruhi
klien
• Keperawatan : berhubungan langsung dengan
kegiatan profesi keperawatan termasuk
perkembangan pengetahuan, teori, pengalaman
pendidikan, penelitian dan praktik
DEFINISI SEHAT

• Suatu keadaan kondisi fisik, mental, dan


kesejahteraan sosial yang merupakan satu
kesatuan dan bukan hanya bebas dari penyakit
atau kecacatan. (World Health Organization
(WHO))
PROSES KEPERAWATAN SEBAGAI
SISTEM
Masukan:
Klien berinteraksi
dengan
lingkungan Sistem: Hasil:
termasuk interaksi Proses Status
dengan ruang keperawatan kesehatan
lingkup: (pengkajian, klien untuk
Psikologi diagnosis dikembalika
Fisiologi keperawatan, n pada
Perkembangan perencanaan, lingkungan
Sosiokultur implementasi,
Lingkungan evaluasi)
Spiritual

UMPAN_BALIK:
Keberhasilan /
kegagalan fungsi
klien dalam
lingkungan
HUBUNGAN CARING DENGAN
TINGKAT KEPUASAN PASIEN
• Kepuasaan pasien sebagai salah satu indikator
pelayanan berkualitas yang harus menjadi
perhatian karena berhubungan langsung dengan
pengguna pelayanan kesehatan
• Salah satu cara untuk mengevaluasi mutu
pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat di rumah sakit adalah melakukan survei
kepuasan pasien terhadap pelayanan
keperawatan.
• Perawat yang mempunyai kepedulian dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien di
rumah sakit adalah perawat yangmemiliki sikap
caring.
IMPLEMENTASI PERILAKU CARING
PERAWAT
1. Mendengar dengan perhatian
2. Memberi rasa nyaman
3. Berkata jujur
4. Memiliki kesabaran
5. Bertanggung jawab
6. Memberi informasi sehingga klien dapat mengambil
keputusan
7. Memberi sentuhan
8. Memajukan sensitifitas
9. Menunjukkan rasa hormat pada klien
10. Memanggil klien dengan namanya
ENAM INDIKATOR PERILAKU CARING
PERAWAT (WATSON, 2004)
1) Accessible, perilaku perawat yang menunjukkan kesediaan
dan kesiapan untuk selalu membantu klien dan keluarganya
dalam mengatasi masalah kesehatan/keperawatan.

2) Explain and fasilatates, kemampuan perawat untuk :


memberikan penjelasan berkaitan dengan perawatan klien,
memberikan pendidikan kesehatan kepada klien dan keluarga,
membantu klien dalam proses pengambilan keputusan atas
tindakan yang akan dilakukan terhadap klien, melindungi klien
dari praktek yang merugikan klien, menjadi mediator antar klien
dengan anggota tim kesehatan lainnya.
ENAM INDIKATOR PERILAKU CARING
PERAWAT (WATSON, 2004)

3) Comfort, kemampuan perawat untuk memenuhi


kebutuhan dasar klien meliputi fisik dan emosional
dengan penuh penghargaan.
4) Anticipates, kemampuan perawat untuk
melakukan tindakan pencegahan komplikasi dan
mengantisipasi perubahanperubahan yang tidak
diinginkan dari kondisi klien, dengan demikian
perawat dapat menyiapkan apa yang mungkin
dibutuhkan bila hal yang tidak diinginkan terjadi.
ENAM INDIKATOR PERILAKU CARING
PERAWAT (WATSON, 2004)

5) Trusting relationship, kemampuan perawat


membina hubungan interpersonal dengan klien,
menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap klien
dan selalu memahami klien sesuai kondisinya.
6) Monitors and follows, kemampuan perawat dalam
mengawasi dan menunjukkan kemampuan
professional dan menjamin keamanan tindakan
keperawatan yang didelegasikan kepada orang lain
dengan bimbingan dan pengawasan
Profesi Keperawatan
 Tenaga perawat harus :
 - menunjukkan sikap yg meyakinkan
 - peka terhadap respon pasien dan efek samping dari tindakan
keperawatan yg dilakukan
 - melakukan sistematika yg tepat
 - mempertimbangkan hukum & etika
 - bertanggungjwab
 - mencatat semua tindakan keperawatan yg telah dilakukan
COMFORTING

 merupakan karakteristik unik dalam keperawatan


Aspek penting dalam caring
Perawat selalu memberikan berbagai tindakan
kenyamanan yg membawa kekuatan, kesejukan,
dukungan, dorongan semangat, harapan, dan bantuan
Proses comforting merupakan proses yg dipimpin oleh
klien karena muncul sebagai respons terhadap isyarat
yg ditunjukkan klien.
Namun, tindakan comforting yg diberikan umumnya
dikontrol oleh perawat, yg memilih tindakan comforting
& menyesuaikannya dengan kebutuhan klien
KEBUTUHAN KENYAMANAN

Kollaba mengidentifikasi kebutuhan kenyamanan


dalam 4 konteks:
1. Fisik
2. Psikospiritual
3. Sosial
4. Lingkungan
TIPE KENYAMANAN
• Lega
 Perasaan lega dapat tidak lengkap, sebagian,
atau sementara yg hanya berlangsung sesaat
sampai ketidaknyamanan muncul kembali.
• Tentram
 Merujuk ke kondisi kepuasan yang tenang
• Transendensi
 Merujuk ke kondisi ketika klien berhasil mengatasi
berbagai masalah atau penderitaannya. Pada
kondisi ini, klien memperoleh kekuatan & inspirasi utk
menampilkan performa yg luar biasa.
DAFTAR PUSTAKA

• Kozier, B. (2004). Fundamentals of nursing: concepts, process,


and practice. New Jersey: Pearson Education Inc.
• Kozier, B. (2010). Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses &
Praktik. Jakarta: EGC
• Potter Perry. (2009). Fundamental Keperawatan, Edisi 7 Buku 1.
Singapura : Elsevier.
• Mariner, Ann. (1986). Nursing theoriests and their work. St. Louis:
Mosby Company
• Meleis, A.I. (1997). Theoritical nursing: development and
progress. Philadelphia: Lippincott
• Tutiyani. (2000). Hubungan antara persepsi perawat dan gaya
kepemimpinan terhadap perilaku caring.
• Tidak dipublikasikan
• Watson, Jean. (2004). Theory of human caring.
Http://www2.uchsc.edu/son/caring.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai