Anda di halaman 1dari 17

Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas 2019

Jember

PREPLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK TENTANG


LATIHAN KEKUATAN OTOT DASAR PANGGUL
PADA LANSIA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Stase Keperawatan Gerontik

Oleh:

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No.37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas 2019
Jember

BAB I. LATAR BELAKANG

1.1 Analisis Situasi


Seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 65 tahun ke atas.
Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses
kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi
dengan stres lingkungan lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan
seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis.
Kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta
peningkatan kepekaan secara individual (Azizah, 2011). Masalah kesehatan yang
sering dialami lanjut usia adalah malnutrisi, gangguan keseimbangan, kebingungan
mendadak, dll. Selain itu, beberapa penyakit yang sering terjadi pada lanjut usia
antara lain hipertensi, gangguan pendengaran dan penglihatan, demensia,
osteoporosis, dsb. (Kemenkes 2015).
Perubahan yang terjadi pada hampir seluruh organ tubuh, termasuk organ
berkemih adalah dampak dari proses menua, lemahnya otot dasar panggul yang
menyangga kandung kemih dan sfringter uretra, timbulnya kontraksi yang tidak
terkontrol pada kandung kemih yang menimbulkan rangsangan untuk berkemih
sebelum waktunya dan pengosongan kandung kemih yang tidak sempurna. Semua
hal ini dapat menyebabkan gangguan eliminasi urin (inkontinensia urin) (Nursalam,
2008). Inkontinensia urin dapat berupa pengeluaran urin yang terkadang hanya
beberapa tetes atau sebaliknya benar-benar banyak. Peningkatan sisa urin dalam
kandung kemih, kelemahan dari tonus otot dan terjadinya kontraksi yang tidak
teratur akan menyebabkan risiko terjadinya infeksi saluran perkemihan meningkat
(Nursalam, 2008)
Latihan Kegel atau latihan pergerakan pada panggul dianjurkan untuk mereka
yang mengalami inkontinensia. latihan Kegel meningkatkan sensor sfingter dalam
konstriksi dan pengeluaran cairan yang mungkin keluar dari sfingter. Latihan Kegel
menjadi aktifitas yang dibutuhkan untuk meningkatkan stimulus panggul bagian
bawah, khususnya pada lansia wanita. Hal tersebut perlu dilakukan secara terjadwal
untuk mengevaluasi penurunan inkontinensia (Cha & Jang, 2016)
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh mahasiswa PSP2N pada
tanggal 28 Mei 2019 pada lansia di UPT PSTW Banyuwangi Kabupaten
Banyuwangi ditemukan data sebagai berikut: klien menyampaikan bahwa banyak
yang mengalami anyang-anyangan (inkontinensia urine) dan kadang tidak bisa
menahan ketika ada sensasi untuk berkemih, audien juga menyampaikan dapat
melakukan semua aktivitas secara mandiri.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan analisis situasi diatas maka perumusan masalah dalam kegiatan
yang akan dilakukan ini adalah bagaimana cara melakukan latihan kekuatan otot
dasar panggul untuk membantu kontrol defekasi dan miksi serta menjaga stabilitas organ
panggul lansia?
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas 2019
Jember

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan pendidikan dan promosi kesehatan latihan kekuatan otot dasar
panggul ini bertujuan untuk membantu kontrol defekasi dan miksi serta
menjaga stabilitas organ panggul lansia di UPT PSTW Krikilan Kabupaten
Banyuwangi.
2.1.2 Tujuan Khusus
1. Audien mampu melakukan latihan kekuatan otot dasar panggul
dengan mandiri
2. Audien mampu mengurangi masalah inkontinensia urine

2.1 Manfaat
2.2.1 Bagi Klien
Audien dapat mengetahui cara mengurangi inkontinensia urine serta
mampu melakukan latihan kekuatan otot dasar panggul dan
mengaplikasinnya secara mandiri atau dibantu sehingga dapat
meningktakan status kesehatannya.
2.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan
Bagi tenaga kesehatan dapat meningkatkan keterampilan dalam merawat
klien dengan inkontinensia urine melalui latihan kekuatan otot dasar
panggul
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas 2019
Jember

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Eliminasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang esensial dan berperan
penting dalam menentukan kelangsungan hidup manusia. Eliminasi dibutuhkan
untuk mempertahankan homeostasis melalui pembuangan sisa-sisa metabolisme.
Sistem perkemihan atau sistem urinaria, adalah suatu sistem dimana terjadinya
proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak
dipergunakan oleh tubuh dan tidak menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh
tubuh. Inkontinensia urine (IU) merupakan masalah yang sering dialami oleh lansia
dalam sistem perkemihan (Juananda dan Febriantara, 2017).
Inkontinensia urin adalah pengeluaran urin tanpa disadari dalam jumlah dan
frekuensi yang cukup sehingga mengakibatkan masalah gangguan kesehatan dan
sosial. Inkontinensia urin dapat berupa pengeluaran urin yang terkadang hanya
beberapa tetes atau sebaliknya benar-benar banyak. Peningkatan sisa urin dalam
kandung kemih, kelemahan dari tonus otot dan terjadinya kontraksi yang tidak
teratur akan menyebabkan risiko terjadinya infeksi saluran perkemihan meningkat
(Nursalam, 2008). Selain itu, mengompol tidak hanya menimbulkan masalah
kebersihan seperti penyakit kulit, dekubitus dan bau yang tidak sedap, namun lebih
dari itu, dapat pula mengakibatkan perasaan rendah diri dan isolasi (Nugroho, 2008)
Behavioral terapi adalah pilihan pertama untuk mengurangi atau mengatasi
inkontinensia urin. Dalam penggunaan cara – cara tersebut, perawat profesional
membantu pasien menghindari efek merugikan dari penggunaan obat – obatan atau
tindakan pembedahan. Latihan otot dasar panggul atau yang disebut Kegel exercise
menggambarkan dasar behavioral terapi untuk memusatkan pada keluhan dari
stress, urge, dan mixed incontinencia (Smeltzer, S.C., 2009).

3.2 Kerangka Penyelesaian


Kerangka penyelesaian masalah dapat dilakukan melalui kekuatan otot
dasar panggul. Terapi ini akan membantu klien lansia untuk membantu lansia
melakukan kontraksi dan relaksasi saat berkemih pada lansia dengan tujuan untuk
mengetahui penurunan masalah inkontinensia urine.

Pemateri menjelaskan secara singkat tentang konsep dasar


inkontinensia urine dan penatalaksanaannya

Pemateri mengajarkan dan mendemonstrasikan kekuatan otot


dasar panggul dan penatalaksanaannya
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas 2019
Jember
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas 2019
Jember

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Latihan kekuatan otot dasar panggul merupakan upaya yang dilakukan
untuk membantu lansia melakukan kontraksi dan relaksasi saat berkemih. Latihan
ini akan diberikan/dilakukan audien untuk mengetahui penurunan masalah
inkontinensia urine.
Waktu : 10 Juni 2019
Tempat : UPT PSTW Banyuwangi
Jam : 14.30 - 15.00

4.2 Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran pada kegiatan pendidikan kesehatan dan demonstrasi ini
yaitu audien yang diajarkan mengenai latihan latihan kekuatan otot dasar panggul.
Latihan ini dapat membantu lansia melakukan kontraksi dan relaksasi saat
berkemih
4.3 Metode yang Digunakan
1. Jenis model pembelajaran: Ceramah dan demonstrasi
2. Landasan teori: diskusi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengidentifikasi pilihan tindakan
c. Menetapkan tindak lanjut sasaran

= Sasaran

= Pemateri
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas 2019
Jember

DAFTAR PUSTAKA

Azizah. (2011). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu


http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-2365-
daftar%20pustaka.pdf

Juananda, D. dan D. Febriantara. 2017. Inkontinensia Urin pada Lanjut Usia di


Panti Werdha Provinsi Riau Urinary Incontinence Among Institutionalized
Elderly in Riau Province. Jurnal Kesehayan Melayu. 20–24.

Kementerian Kesehatan. 2015. Peningkatan dan Pelayanan Kesehatan Lansia.


Jakarta: Kemenkes RI

Smeltzer, S.C., & B. B. . (2009). Texbook Of Medikal Surgical Nursing (11th ed.).
Philladelphia: Lipincott Williams & Wilknis.

Sulistyaningsih, Dwi. 2015. Latihan Otot Dasar Panggul Efektif Untuk Mengatasi
Inkontinesia Urin Pada Klien Post Operasi Prostatectomy. Universitas Islam
Sultan Agung

Cha, J., & Jang, J. (2016). Pelvic floor muscle exercise system designed for the
prevention of urinary incontinence. International Information Institute
(Tokyo). Information, 19(5), 1431-1437.
https://search.proquest.com/docview/1799903894?accountid=17242.

Nugroho, W. (2008). Keperawatan gerontik dan geriatri. (Edisi 3). Jakarta : EGC.

Nursalam. (2008). Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem


perkemihan. Jakarta : Salemba Medika.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas 2019
Jember

Lampiran:
Lampiran 1 : Berita Acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Standart Of Procedure (SOP)
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media (Leaflet)
Lampiran 7 : Dokumentasi

Pemateri
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas 2019
Jember

Lampiran 1. Berita Acara

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2018/2019

BERITA ACARA

Pada hari Jum’at tanggal 10 Juni 2019 jam 14.30 - 15.00 bertempat UPT PSTW
Banyuwangi akan dilaksanakan Kegiatan latihan kekuatan otot dasar panggul yang
dilaksanakan oleh Mahasiswa Profesi Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini
diikuti oleh .... (daftar hadir terlampir).

Banyuwangi, 10 Juni 2019

Mengetahui
Pembimbing/Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan Universitas Jember
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas 2019
Jember

Lampiran 2. Daftar Hadir

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2018/2019

DAFTAR HADIR

Pada hari ini, Jum’at, tanggal 10 Juni 2019 jam 14.30 s/d 15.00 bertempat di UPT PSTW
Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur telah dilaksanakan Kegiatan
Kegiatan latihan kekuatan otot dasar panggul oleh Mahasiswa PSP2N Fakultas
Keperawatan Universitas Jember.
.

NO NAMA ALAMAT TANDA


TANGAN
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.

Banyuwangi, 10 Juni 2019

Pembimbing/Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan Universitas Jember
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas 2019
Jember

Lampiran 3. Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Topik : Latihan Kekuatan Otot Dasar Panggul


Sasaran : lansia
Waktu : 14.30-15.00
Hari/Tanggal : Senin, 10 Juni 2019
Tempat : UPT PSTW Banyuwangi

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan demonstrasi mengenai latihan kekuatan otot dasar panggul,
sasaran akan dapat mengerti, memahami, dan mampu mendemonstrasikan
latihan kekuatan otot dasar panggul dengan benar
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan demonstrasi latihan kekuatan otot dasar panggul dengan cara
membuat latihan kekuatan otot dasar panggul, selama 15 menit sasaran akan
mampu:
a. Mengerti dan mampu mempraktekkan latihan kekuatan otot dasar panggul
dengan benar
b. Mampu menerapkan latihan kekuatan otot dasar panggul dalam kehidupan
sehari-hari
3. Pokok Bahasan
Demontrasi latihan kekuatan otot dasar panggul,
4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian latihan kekuatan otot dasar panggul
b. Tujuan latihan kekuatan otot dasar panggul
c. Langkah-langkah latihan kekuatan otot dasar panggul
5. Waktu
1 x 15 menit
6. Bahan/Alat yang diperlukan
a. Materi
b. Leaflet
7. Model Pembelajaran
a. Jenis model penyuluhan: Pertemuan dengan klien
b. Langkah pokok:
1) Menciptakan suasana ruangan yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Membuat keputusan nilai personal
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
5) Memberi komentar
6) Menetapkan tindak lanjut
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas 2019
Jember

8. Setting Tempat

= Sasaran

= Pemateri

9. Persiapan
Penyuluh menyiapkan materi tentang latihan kekuatan otot dasar panggul klien
dengan inkontinensia urine kemudian membuat media pembelajaran yaitu leaflet.

10. Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
Pendahuluan a. Salam pembuka Memperhatikan 2 menit
b. Memperkenalkan
diri
c. Menjelaskan
tujuan umum dan
tujuan khusus
Penyajian 1. Menjelaskan Memperhatikan dan 10 menit
tentang: memberi tanggapan
a. Pengertian latihan
latihan kekuatan
otot dasar panggul
b. Tujuan latihan
kekuatan otot
dasar panggul
c. Langkah-langkah
latihan latihan
kekuatan otot
dasar panggul
2. Memberikan
kesempatan
kepada klien
untuk bertanya
3. Menjawab
pertanyaan
4. Mendemonstrasik
an pemenuhan
latihan kekuatan
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas 2019
Jember

otot dasar panggul


yang benar
Penutup 1. Menyimpulkan Memperhatikan dan 3 menit
materi yang telah menanggapi
diberikan
2. Mengevaluasi
hasil pendidikan
kesehatan dan
demonstrasi
3. Memberikan
leaflet tentang
latihan kekuatan
otot dasar
panggul
4. Salam penutup

11. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Materi yang akan disajikan terkait dengan latihan kekuatan otot dasar
panggul, untuk lansia dengan inkontinensia urine
b. Tempat yang akan dilaksanakan latihan kekuatan otot dasar panggul
c. Persiapan mahasiswa telah dilakukan
d. Persiapan klien
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas 2019
Jember

Lampiran 4. Standart Of Procedure (SOP)

LATIHAN
KEKUATAN OTOT
PSIK
DASAR PANGGUL
UNIVERSITAS
JEMBER
PROSEDUR TETAP NO NO HALAMAN
DOKUMEN: REVISI: :
TANGGAL DITETAPKAN OLEH :
TERBIT :
1. PENGERTIAN Latihan kekuatan otot dasar panggul adalah suatu
bentuk rangkaian gerakan untuk meningktkan
kekuatan otot dasar panggul (pelvic floor) akibat
dari proses penuaan sehingga akan meningkatkan
kontrol defekasi dan miksi serta menjaga
stabilitas organ panggul lansia
2. TUJUAN a. Lansia dapat mengontrol berkemih
b. Lansia dapat mengontrol buang air besar
(Defekasi)
c. Menghindari kelembaban dan iritasi pad
kulit lansia
d. Menghindari risiko jatuh pada lansia akibat
air kencing dan kotoran yang tercecer
3. INDIKASI Klien lansia yang mengalami permasalahn miksi
dan defekasi dalam pengontrolan otot dasar
panggulnya
4. KONTRAINDIKASI Klien lansia yang sudah tidak memiliki
kemampuan mengontrol eliminasi karena akan
menambah frustasi pada lansia
5. PERSIAPAN a. Lansia masih bisa mengontrol eliminasi
PASIEN b. Lansia melakukan eliminasi terlebih dahulu
6. PERSIAPAN ALAT a. Pakaian olahraga atau pakaian yang longgar
b. Kursi
7. CARA KERJA a. Posisi duduk tegak pada kursi dengan
panggul dan lutut tersokong dengan rileks
b. Badan sedikit membungkuk dengan lengan
menyangga pada paha
c. Konsentrasikan kontraksi pada daerah
vagina, saluran kemih, dan dubur
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas 2019
Jember

d. Kontraksikan otot dasar panggul seperti


menahan buang air besar dan berkemih
e. Rasakan kontraksi otot dasar panggul
f. Pertahankan kontraksi sebatas
kemampuannya (kurang lebih 10 detik)
g. Rileks, rasakan otot dasar panggul yang
rileks
h. Kontraksikan otot panggul lagi, pastikan otot
berkontraksi dengan benar tanpa ada
kontraksi otot perut, misal : jangan menahan
nafas. Control: kontraksi otot perut dengan
meletakkan tangan pada perut
i. Rileks, coba rasakan perbedaan saat
berkontraksi dan rileks
j. Sesekali kontraksi dipercepat. Pastikan tidak
ada kontraksi otot yang lain
k. Lakukan kontraksi yang cepat beberapa kali.
Pada latihan awal, lakukan 3 kali
pengulangan karena otot yang lemah akan
mudah lelah
l. Latih untuk mengkontraksikan otot dasar
panggul dan mempertahankankannya
sebelum dan selama aktifitas tertawa, batuk,
bersin, mengangkat benda, bangun dari kursi
atau tempat tidur dan jogging
m. Target latihan ini adalah 10 kali kontraksi
lambat dan 10 kali kontraksi cepat. Tiap
kontraksi dipertahankan selama 10 hitungan.
8. HASIL a. Lansia mampu mengontrol berkemih
b. Lansia mampu mengontrol defekasi
c. Lansia terhindar dari iritasi kulit
d. Lansia tidak beresiko jatuh
e. Lansia terhindar dari isolasi sosial
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas 2019
Jember

Lampiran 5. Materi

1. Pengertian Latihan Otot Dasar Panggul


Latihan otot dasar panggul atau sering disebut dengan senam kegel
merupakan salah satu cara untuk memperbaiki ketidakmampuan berkemih.
Latihan dasar panggul (senam kegel) melibatkan kontraksi tulang otot
pubokoksigeus, otot yang membentuk struktur penyokong panggul dan
mengelilingi pintu panggul pada vagina, uretra, dan rectum.

2. Tujuan Latihan Otot Dasar Panggul


Latihan otot dasar panggul dilakukan untuk membangun kembali
kekuatan otot dasar panggul. Otot panggul tak dapat dilihat dari luar, sehingga
sulit untuk menilai kontraksinya secara langsung. Senam kegel yang dilakukan
bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot-otot dasar panggul serta untuk
mencapai 40-60 kali pengurangan terjadinya inkontinensia urine selama 10 detik
setiap harinya

3. Langkah-Langkah Latihan Otot Dasar Panggul


a. Posisi duduk tegak pada kursi dengan panggul dan lutut tersokong dengan
rileks
b. Badan sedikit membungkuk dengan lengan menyangga pada paha
c. Konsentrasikan kontraksi pada daerah vagina, saluran kemih, dan dubur
d. Kontraksikan otot dasar panggul seperti menahan buang air besar dan
berkemih
e. Rasakan kontraksi otot dasar panggul
f. Pertahankan kontraksi sebatas kemampuannya (kurang lebih 10 detik)
g. Rileks, rasakan otot dasar panggul yang rileks
h. Kontraksikan otot panggul lagi, pastikan otot berkontraksi dengan benar
tanpa ada kontraksi otot perut, misal : jangan menahan nafas. Control:
kontraksi otot perut dengan meletakkan tangan pada perut
i. Rileks, coba rasakan perbedaan saat berkontraksi dan rileks
j. Sesekali kontraksi dipercepat. Pastikan tidak ada kontraksi otot yang lain
k. Lakukan kontraksi yang cepat beberapa kali. Pada latihan awal, lakukan 3
kali pengulangan karena otot yang lemah akan mudah lelah
l. Latih untuk mengkontraksikan otot dasar panggul dan
mempertahankankannya sebelum dan selama aktifitas tertawa, batuk,
bersin, mengangkat benda, bangun dari kursi atau tempat tidur dan jogging
m. latihan ini adalah 10 kali kontraksi lambat dan 10 kali kontraksi cepat. Tiap
kontraksi dipertahankan selama 10 hitungan.
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan Universitas 2019
Jember

Lampiran 6. Media (Leaflet)

Anda mungkin juga menyukai