Anda di halaman 1dari 16

BAB 1.

LATAR BELAKANG

1.1 Analisa Situasi


Lanjut usia atau lansia adalah individu yang berada dalam tahapan usia late
adulthood atau yang dimaksud dengan tahapan usia dewasa akhir dengan kisaran
usia diatas 60 tahun (Santrock dalam Widyanto, 2014). Proses menua yaitu suatu
proses alami atau proses biologis yang akan dialami oleh setiap individu dan
merupakan suatu proses yang tidak dapat dihindari. Individu ketika memasuki usia
lanjut, tubuh akan merasakan kehilangan kemampuan jaringan yang berfungsi
untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya
secara perlahan-lahan sehingga tidak dapat bartahan terhadap infeksi dan
memperbaiki kerusakan yang terjadi (Sunaryo dkk, 2015).
Populasi lansia secara global diperkirakan akan terus meningkat yaitu pada
tahun 2013 terdapat 13,4 juta jiwa yang berusia diatas 60 tahun, dan diperkirakan
pada tahun 2050 jumlah lansia di dunia yaitu sekitar 25,3 juta jiwa. Selain di
dunia, terdapat peningkatan jumlah lansia di Indonesia yang cukup signifikan
yaitu di tahun 2013 terdapat 8,9 juta jiwa yang berusia diatas 60 tahun, dan
diprediksi pada tahun 2050 jumlah lansia di Indonesia akan mencapai 21,4 juta
jiwa dan di Jawa Timur pada tahun 2015 terdapat 11,5 juta jiwa yang
dikategorikan lansia (Kemenkes RI, 2016).
Proses menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahanlahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya, sehingga tidak dapatbertahan terhadap infeksi dan
memperbaikinya kerusakan yang diderita (Guntur,2006). Orem (2001)
menggambarkan lansia sebagai suatu unit yang juga menghendaki kemandirian
dalam mempertahankan hidup, kesehatan dan kesejahteraannya. Faktor yang
mempengaruhi tingkat kemandirian lansia dalam melakukan aktivitas sehari – hari
seperti usia, imobilitas dan mudah jatuh (Ediawati, 2012). Perubahan fisik yang
terjadi pada lansia tentunya akan mempengaruhi kemandirian lansia. Kemandirian
adalah kebebasan untuk bertindak, tidak tergantung pada orang lain, tidak
terpengaruh pada orang lain dan bebas mengatur diri sendiri atau aktivitas
seseorang baik individu maupun kelompok dari berbagai kesehatan atau penyakit
(Ediawati, 2012).
Kemandirian pada lansia sangat penting untuk merawat dirinya sendiri
dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia. Meskipun sulit bagi anggota keluarga
yang lebih muda untuk menerima orang tua melakukan aktivitas sehari-hari secara
lengkap dan lambat. Dengan pemikiran dan caranya sendiri lansia diakui sebagai
individu yang mempunyai karakteristik yang unik oleh sebab itu perawat
membutuhkan pengetahuan untuk memahami kemampuan lansia untuk berpikir,
berpendapat dan mengambil keputusan untuk meningkatkan kesehatanya (Atut,
2013). Nurkuncoro (2015) berpendapat bahwa latihan fisik yang baik, benar,
terukur, dan teratur (BBTT) serta latihan yang sesuai dengan tingkat kesehatan,
tingkat aktivitas fisik, dan tingkat kebugaran masing-masing individu juga dapat
mengurangi risiko kelainan tulang yang menyebabkan risiko jatuh pada lansia.
Berdasarkan hasil pengkajian mahasiswa PSP2N Fakultas Keperawatan
Universitas Jember pada tanggal 28 Mei 2019 terhadap lansia di UPT PSTW
Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi diketahui bahwa lansia memiliki keluhan
kaku otot. Klien juga mengeluhkan nyeri sendi karena kurang melakukan latihan
fisik. Mahasiswa Profesi Ners akan memberikan intervensi Latihan Rentang Gerak
Pada Lansia.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam kegiatan
yang akan dilakukan ini adalah bagaimana cara melakukan Latihan Rentang Gerak
Pada Lansia untuk mencegah dan memperbaiki kondisi otot, tulang, dan persendian pada
lansia yang tinggal di UPT PSTW Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi?
BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan pendidikan dan promosi kesehatan latihan rentang gerak bertujuan
untuk mencegah dan memperbaiki kondisi otot, tulang, dan persendian lansia.
2.1.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan latihan rentang gerak diharapkan lansia mampu:
1. Klien mampu memahami pengertian latihan rentang gerak
2. Klien mampu mengetahui tujuan dan manfaat latihan rentang gerak
3. Klien mampu mempraktikkan latihan rentang gerak

2.2 Manfaat
2.2.1 Bagi Klien
1. Menambah pengetahuan klien mengenai latihan rentang gerak
2. Menambah pengetahuan klien tentang tujuan dan manfaat latihan rentang
gerak
3. Menambah ketrampilan klien dalam melakukan latihan rentang gerak

2.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan


1. Bagi tenaga kesehatan dapat meningkatkan keterampilan dalam merawat
lansia hipertensi dengan masalah pada rentang gerak melalui latihan rentang
gerak.
BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran


Lansia adalah proses alami yang tidak dapat dihindari. Semakin
bertambahnya usia, fungsi tubuhpun mengalami kemunduran sehingga lansia lebih
mudah terganggu kesehatannya, baik keadaan fisik maupun kesehatan jiwa
(Maryam dkk, 2008). Karena keadaan fisik yangg banyak mengalami kemunduran
sehingga membuat lansia memiliki kecenderungan untuk membutuhkan bantuan
dalam hal memenuhi kebutuhan sehari – harinya.
Orem (2001) menggambarkan lansia sebagai suatu unit yang juga
menghendaki kemandirian dalam mempertahankan hidup, kesehatan dan
kesejahteraannya. Faktor yang mempengaruhi tingkat kemandirian lansia dalam
melakukan aktivitas sehari – hari seperti usia, imobilitas dan mudah jatuh
(Ediawati, 2012).
Penataan latihan fisik melalui aktifitas latihan rentang gerak untuk lansia akan
membawa mereka menjadi tetap bugar sehingga tingkat kesehatannya akan terjaga
dengan baik. Oleh sebab itu sangat beralasan bagi lansia untuk melakukan berbagai
upaya agar dapat melakukan pembinaan fisik secara teratur dan sitematis.
Keterlibatan lansia dalam latihan rentang gerak akan merangsang berbagai
komponen kebugaran jasmani yang sangat dibutuhkan agar dapat menjalankan
aktivitas dengan lebih memadai. Latihan fisik yang baik, benar, terukur, dan teratur
(BBTT) serta latihan yang sesuai dengan tingkat kesehatan, tingkat aktivitas fisik,
dan tingkat kebugaran masing-masing individu juga dapat mengurangi risiko
kelainan tulang yang menyebabkan risiko jatuh pada lansia (Nurkuncoro, 2015).
Latihan rentang gerak merupakan latihan terkait dengan koordinasi otot, tulang,
sendi dan persyarafan untuk mempertahankan rentang yang normal. Menurut Carpenito
(2000), terdapat tiga jenis rentang gerak yaitu rentang gerak pasif, rentang gerak
aktif, dan rentang gerak fungsional. Rentang gerak pasif berguna untuk menjaga
kelenturan otot-otot dan persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara
pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakan kaki pasien. Rentang gerak
aktif untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara
menggunakan otot-ototnya secara aktif misalnya berbaring dan pasien
menggerakkan kakinya, sedangkan rentang gerak fungsional berguna untuk
memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan aktifitas yang diperlukan.

3.2 Kerangka Penyelesaian


Pemateri menjelaskan secara singkat pengertian tentang latihan
rentang gerak

Pemateri mengajarkan dan mendemostrasikan latihan rentang


gerak

Klien mampu memahami maksud dari pemateri

Klien dapat mendemontrasikan latihan rentang gerak


BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah


Latihan rentang gerak merupakan upaya yang dilakukan untuk mempertahankan
rentang gerak yang normal pada lansia yang terjadi pada lansia di UPT PSTW
Banyuwangi yang dilakukan pada:
Waktu : 10 Juni 2019
Tempat : UPT PSTW Banyuwangi
Jam : 14.00-14.30

4.2 Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran pada kegiatan ini adalah lansia yang berada di UPT PSTW
Banyuwangi.

4.3 Metode yang Digunakan


1. Jenis model pembelajaran : ceramah dan demonstrasi
2. Landasan teori : demonstrasi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Menjelaskan manfaat Latihan rentang gerak
c. Memberikan kesempatan pada lansia untuk bertanya
d. Mendemonstrasikan Latihan rentang gerak
e. Mengevaluasi hasil latihan

: Sasaran

: Pemateri
DAFTAR PUSTAKA

Anggara, F.H.D., & Prayitno N. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan


Tekanan Darah Di Puskesmas Telaga Murni Cikarang Barat Tahun 2012.
Jurnal Ilmiah Kesehatan. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 5:1

Atut, Andica. 2013. Gambaran Tingkat Kemandirian Landia Di Dusun Blimbing


Desa Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Ponorogo. (KTI,
Universitas Muhammadiyah Ponorogo).
Ediawati, Eka. 2013. Gambaran Tingkat Kemandirian Dalam Actuvity Of Daily
Living (ADL) Dan Resiko Jatuh Pada Lansia DI Panti Sosial Trsna Wredha
Budi Mulia 01 dan 03 Jakarta Timur.(Skripsi, Universitas Indonesia)
Goldszmidt, J.A., dan Caplan, R.L., 2011, Esensial Stroke, Jakarta: EGC

Guntur. 2006. Gaya Hidup Lansia Dengan Hipertensi.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Hipertensi. Jakarta:


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Kementerian Kesehatan RI. 2016. Infodatin Situasi Lanjut Usia (Lansia) Di


Indonesia.Jakarta

Levine, G. Peter. 2008. Stronger After Stroke Your Roadmap to Recovery. Demos
Medical Publishing

Orem, D. E. 2001. Nursing : Concept of practice. (6th Ed.). St. Louis : Mosby Inc.
Potter & Perry. 2009. Fundamental Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Pudiastuti, D.R., 2011, Penyakit Pemicu stroke, Yogyakarta : Muha Medika

Smeltzer SC, Bare BG. 2011. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddart. Edisi 8. Alih Bahasa Agung Waluyo dkk. EGC. Jakarta 2004

Sunaryo. W, R. Kuhu, MM. Sumedi, T. Widayanti, ED. Sukrilla, UA. Riyadi, S.


dan Kuswati A. 2015. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: ANDI.

Widyanto, Faisalado. 2014. Keperawatan Komunitas Dengan Pendekatan Praktis.


Yogyakarta : Nuha Medika

Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : SOP
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Leaflet

Pemateri,
Lampiran 1: Berita Acara

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2018/2019

BERITA ACARA
Pada hari ini, Senin, tanggal 10 Juni 2019 jam 14.00 s/d 14.30 WIB bertempat di
UPT PSTW Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur telah
dilaksanakan Kegiatan Latihan rentang gerak oleh Mahasiswa PSP2N Fakultas
Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh .... orang.

Banyuwangi, 10 Juni 2019

Mengetahui
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Lampiran 2: Daftar Hadir

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
T.A 2018/2019

DAFTAR HADIR

Pada hari ini, Senin, tanggal 10 Juni 2019 jam 14.00 s/d 14.30 WIB bertempat di
UPT PSTW Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi Propinsi Jawa Timur telah
dilaksanakan Kegiatan Latihan rentang gerak oleh Mahasiswa PSP2N Fakultas
Keperawatan Universitas Jember.

NO NAMA ALAMAT TANDA


TANGAN
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.

Banyuwangi, 10 Juni 2019

Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Lampiran 3: SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/materi : Latihan Rentang Gerak


Sasaran : lansia mandiri
Waktu : 14.00-14.30
Hari/ Tanggal : Senin, 10 Juni 2019
Tempat : UPT PSTW Banyuwangi

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, sasaran akan dapat mengerti,
memahami dan dapat mempraktikkan Latihan Rentang Gerak
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 30 menit klien
akan mampu:
a. Menjelaskan tentang pengertian Latihan Rentang Gerak
b. Menjelaskan tentang tujuan dan manfaat Latihan Rentang Gerak
c. Mempraktikan gerakan Latihan Rentang Gerak
3. Pokok Bahasan
Latihan Rentang Gerak
4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian Latihan Rentang Gerak
b. Tujuan dan manfaat Latihan Rentang Gerak
c. Gerakan Latihan Rentang Gerak
5. Waktu
1 x 30 menit
6. Bahan/ Alat yang digunakan
Leaflet
7. Model Pembelajaran
a. Jenis Model Pembelajaran : ceramah dan praktik
b. Landasan Teori : demonstrasi
c. Landasan Pokok :
1) Menciptakan suasana pertemuan yang baik
2) Menjelaskan manfaat Senam Pencegahan Stroke
3) Memberikan kesempatan pada lansia untuk bertanya
4) Mendemonstrasikan manfaat Latihan Rentang Gerak
5) Mengevaluasi hasil latihan
8. Persiapanrtensi
Menyiapkan tempat dan SOP Latihan Rentang Gerak
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
Tindakan
Proses Kegiatan Waktu
Kegiatan Penyuluh
Peserta
Pendahulu 1. Salam pembuka Memperhati 5 menit
an 2. Memperkenalkan diri kan
3. Menjelaskan tujuan umum dan tujuan
khusus
Penyajian 1. Menjelaskan materi tentang: Memperhati 20
a. Pengertian Latihan Rentang Gerak kan, menit
b. Tujuan dan manfaat Latihan menanggapi
Rentang Gerak dengan
c. Gerakan Latihan Rentang Gerak pertanyaan
2. Memberikan kesempatan kepada
untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan
4. Memberikan kesempatan kepada
lansia untuk menjelaskan kembali dan
mempraktikkan materi yang sudah
disampaikan
Penutup 1. Menyimpulkan materi yang telah Memperhati 5 menit
diberikan kan dan
2. Mengevaluasi hasil pendidikan menanggapi
kesehatan.
3. Memberikan leaflet tentang Latihan
Rentang Gerak
4. Salam penutup

10. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
a. Apa pengertian Latihan Rentang Gerak?
b. Apa tujuan dan manfaat Latihan Rentang Gerak?
c. Bagaimana gerakan Latihan Rentang Gerak?
Lampiran 5 : Materi

LATIHAN RENTANG GERAK


Lampiran 6 : Leaflet

Anda mungkin juga menyukai