Dosen Pengampu ;
Ns.Reta Renylda S.Kep, M.Kep
Disusun Oleh :
Rizki Devita Roshella ( PO71202220045)
LAPORAN PENDAHULUAN
WAHAM
A. Pengertian Waham
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat/
terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan. (Budi Anna Keliat, 2011 : hal.
165).
Waham adalah keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan
walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal.
(Stuart dan Sunden, 1998).
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan yang tetap
dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan ini
berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol
Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan
fakta dan keyakinan tersebut mungkin aneh (misal mata saya adalah komputer yang
dapat mengontrol dunia )atau bisa pula tidak aneh hanya sangat tidak mungkin (misal
FBI mengikuti saya) dan tetap dipertahankan bukti-bukti yang jelas untuk
mengoreksinya .Waham sering ditemui pada gangguan jiwa berat dan beberapa
bentuk waham yang spesifik sering ditemukan pada skizophrenia.Semakin akut
psikosis semakin sering ditemui waham disorganisasi dan waham tidak sistematis .
B. Jenis-jenis Waham
Jenis-jenis waham dapat dibagi sebagai berikut ini :
1. Waham Kebesaran
Yaitu menyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan
berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contohnya “Saya ini adalah salah
satu keturunan dari ratu Elizabeth di Inggris lho. “ atau.”saya pernah menjabat
sebagai presiden Amerika Serikat sebelum Barak Obama”
2. Waham curiga
Yaitu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha
merugikan/mencederai dirinya, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai
kenyataan. Contohnya “Saya tau anda ingin membunuh saya karena iri dengan
keberhasilan saya.”
3. Waham agama
Yaitu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan
berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contohnya “ Kalau saya mau masuk
surga saya harus menggunakan pakaian serba putih setiap hari.”
4. Waham somatik
Yaitu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/terserang penyakit,
diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contohnya “ Saya terkena
penyakit Kanker.” Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata tidak ditemukan tanda-
tanda kanker namun pasien tetap mengatakan ia terserang kanker.
5. Waham nihilistik
Yaitu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal, diucapkan
berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh “ Ini kan alam kubur ya,
semua yang ada disini adalah roh-roh.”
A. Penyebap Waham
Salah satu penyebab dari perubahan proses pikir : waham yaitu Gangguan
konsep diri : harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang
pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri.
Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri
sendiri, hilang kepercayaan diri, dan merasa gagal mencapai keinginan.
4. Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta menganggap
bahwa semua orang sama yaitu akan memercayai dan mendukungnya. Keyakinan
sering disertai halusinasi pada saat klien menyendiri dari lingkungannya. Selanjutnya
klien lebih sering menyendiri dan menghindari interaksi social (isolasi social).
5. Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya – upaya koreksi, setiap waktu keyakinan
yang salah pada klien akan meningkat. Tema waham yang muncul sering berkaitan
dengan traumatic masa lalu atau kebutuhan – kebuthan yang tidak terpenuhi (rantai
yang hilang). Waham bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi. Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain. Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan religiusnya
bahwa apa-apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi social.
6. Proses terjadinya waham menurut Ns. Ali Mustofa dijelaskan dalam pohon
masalah sebagai berikut :
A. Pengkajian
Berikut ini beberapa contoh pertanyaan yang dapat digunakan sebagai panduan untuk
mengkaji pasien dengan waham :
1. Apakah pasien memiliki pikiran atau isi pikiran yang berulang-ulang diungkapkan
dan menetap
2. Pasien takut terhadap objek atau situasi tertentu, atau apakah pasien cemas secara
berlebihan tentang tubuh atau kesehatannya
3. Apakah pasien pernah merasakan bahwa benda-benda disekitarnya aneh dan tidak
nyata
4. Apakah pasien pernah merasakan bahwa ia berada diluar tubuhnya
5. Apakah pasien pernah merasa di awasi atau dibicarakan oleh orang lain
6. Apakah pasien berpikir bahwa pikiran atau tindakannya dikontrol oleh orag lain
atau ketakutan dari luar
7. Apakah pasien menyatakan bahwa ia memiliki kekuatan fisik atau kekuatan
lainnya atau yakin bahwa orang lain membaca pikirannya
A. Rencana tindakan
N DIAGNOS PERENCANAAN
O A TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
Gangguan TUM : 1.1 Setelah ... X 1.1 Bina hubungan
proses pikir Klien dapat saling percaya
: waham mengontrol interaksi klien : dengan klien
wahamnya a. Mau menerima a. Beri salam
TUK : kehadiran b. Perkenalkan diri,
1. Klien perawat Tanyakan nama,
dapat disampingnya serta nama
membin b. Mengatakan mau panggilan yang
a menerima disukai
hubung bantuan perawat c. Jelaskan tujuan
an c. Tidak interaksi
saling menunjukkan d. Yakinkan klien
percaya tanda-tanda dalam keadaan
dengan curiga aman dan perawat
perawat d. Mengijinkan siap menolong dan
duduk disamping mendampinginya
e. Yakinkan bahwa
kerahasiaan klien
akan tetap terjaga
f. Tunjukkan sikap
terbuka dan jujur
g. Perhatikan
kebutuhan dasar
dan bantu pasien
memenuhinya
TUK : 1.1 Setelah ... X 1.1 Bantu klien
Klien dapat interaksi Klien : untuk
mengidentifika a. Klien mengungkapka
si perasaan menceritakan n perasaan dan
yang muncul ide-ide dan pikirannya
secara berulang perasaan yang a. Diskusikan dengan
dalam pikiran muncul secara klien pengalaman
klien berulang dalam yang dialami
pikirannya selama ini termasuk
hubungan dengan
orang yang berarti,
lingkungan kerja,
sekolah, dsb
b. Dengarkan
pernyataan klien
dengan empati
tanpa mendukung
atau menentang
pernyataan
wahamnya
c. Katakan perawat
dapat memahami
apa yang
diceritakan klien
TUK : 1.1 Setelah ... X 1.1 Bantu klien
Klien dapat interaksi klien mengidentifikas
mengidentifika a. Dapat i kebutuhan
si stresor atau menyebutkan yang tidak
pencetus kejadian sesuai terpenuhi serta
wahamnya dengan urutan kejadian yang
waktu serta menjadi faktor
harapan atau pencetus
kebutuhan dasar wahamnya
yang tidak a. Diskusikan dengan
terpenuhi seperti klien tentang
harga diri, rasa kejadian-kejadian
aman, dsb traumatik yang
b. Dapat menimbulkan rasa
menyebutkan takut, ansietas
hubungan antara maupun perasaan
kejadian tidak dihargai
traumatik b. Diskusikan
kebutuhan tidak kebutuhan atau
terpenuhi dengan harapan yang
wahamnya belum terpenuhi
c. Diskusikan cara-
cara mengatasi
kebutuhan yang
tidak terpenuhi dan
kejadian traumatik
d. Diskusikan dengan
klien antara
kejadian-kejadian
tersebut dengan
wahamnya
TUK 1.1 Setelah ... X 1.1 Bantu klien
Klien dapat interaksi klien mengidentifikas
mengidentifika menyebutkan i keyakinan
si wahamnya perbedaan yang salam
pengalaman tentan situasi
nyata dengan yang nyata (bila
pengalaman klien sudah
wahamnya siap)
a. Diskusikan dengan
klien pengalaman
wahamnya tanpa
berargumentasi
b. Katakan kepada
klien akan keraguan
perawat tehadap
pernyataan klien
c. Diskusikan dengan
klien respon
perasaan terhadap
wahamnya
d. Diskusikan
frekuensi, intensitas
dan durasi
terjadinya waham
e. Bantu klien
membedakan
situasi nyata
dengan situasi yang
dipersepsikan salah
oleh klien
TUK 1.1 Setelah ... X 1.1 Diskusikan
Klien dapat interaksi klien tentang
mengidentifika menjelaskan pengalaman-
si konsekuensi gangguan fungsi pengalaman
dari wahamnya hidup sehari-hari yang tidak
yang diakibatkan menguntungkan
ide-ide atau sebagai akibat
pikirannya yang dari wahamnya
tidak sesuai seperti :Hamba
dengan tan dalam
kenyataan seperti berinteraksi
: dengan
a. Hubungan keluarga,
dengan keluarga Hambatan
b. Hubungan dalam interaksi
dengan orang dengan orang
lain lain dalam
c. Aktivitas sehari- melakukan
hari aktivitas sehari-
d. Pekerjaan hari
e. Sekolah 1.2 Ajak klien
f. Prestasi, dsb melihat bahwa
waham tersebut
adalah masalah
yang
membutuhkan
bantuan dari
orang lain
1.3 Diskusikan
dengan klien
tentang orang
atau tempat ia
dapat meminta
bantuan apabila
wahamnya
timbul atau sulit
di kendalikan
SP 3 PASIEN
1. Evaluasi kegiatan yang lalu (Sp1 & Sp2)
2. Pilih kemampuan lain yang dapat dilakukan
3. Pilih dan latih potensi kemampuan lain yang dimiliki
4. Masukkan ke dalam jadual kegiatan pasien
SP 3 KELUARGA
1. Evaluasi kemampuan keluarga
2. Evaluasi kemampuan pasien
3. RTL keluarga : follow up dan rujukan
A. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan yang dilakukan disesuaikan dengan rencana keperawatan
dan strategi pelaksanaan yang telah disusun.
B. Evaluasi
Keliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN (Basic
Course). Jakarta : EGC
Ns. Mustofa, Ali. 2013. Buku Saku Keperawatan Jiwa Untuk Praktisi dan Mahasiswa
Keperawatan.
http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/04/asuhan-keperawatan-pasien-
dengan-waham.html (diakses pada tanggal 28 Mei 2020 pukul 23 : 00 wib)