( ) ( )
1. Definisi Waham
Waham adalah keyakinan yang salah yang secara kokoh dipertahankan
walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita
normal (Stuart dan Sundeen,2017). Waham merupakan keyakinan seseorang
berdasarkan penelitian realistis yang salah, keyakinan klien tidak konsisten
dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya.
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan
tetapi dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain,
keyakinan ini berasal dari pemikiran klien dimana sudah kehilangan kontrol
(Dep Kes RI, 2017). Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang
berdasarkan penilaian realitas yang salah, keyakinan yang tidak konsisten
dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya, ketidakmampuan
merespons stimulus internal dan eksternal melalui proses interaksi/informasi
secara akurat.
2. Jenis Jenis Waham
a. Waham Kebesaran
Menganggap nilai, kekuasaan, pengetahuan identitasnya terlalu tinggi.
Contoh: “ Saya ini titisan bung karno, punya banyak perusahaan, punya
rumah di berbagai negara dan bisa menyembuhkan berbagai macam
penyakit.”
b. Waham curiga/paranoid/kejar
Keyakinan klien terhadap seseorang/kelompok secara berlebihan yang
berusaha merugikan, mencederai, menganggu, mengancam, memata-matai
dan membicarakan kejelekannya
Contoh: “ Banyak polisi mengintai saya, tetangga saya ingin
menghancurkan hidup saya, suster akan meracuni makanan saya”
c. Waham agama
Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan
berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: “ Tuhan telah menunjuk saya menjadi wali, saya harus terus
menerus memakai pakaian putih setiap hari agar masuk surga.”
d. Waham somatic/hipokondrik
Keyakinan klien terhadap tubuhnya/penampilan/fungsi tubuhnya sudah
berubah(ada sesuatu yang tidak beres).
Contoh: “ Sumsum tulang saya kosong, saya pasti terserang kanker, dalam
tubuh saya banyak kotoran, tubuh saya telah membusuk, tubuh saya
menghilang.”
e. Waham nihilistic
Meyakini bahwa dirinya/orang lain sudah tidak ada di dunia/meninggal
dunia, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: “ Saya sudah menghilang dari dunia ini, semua yang ada disini
adalah roh – roh, sebenarnya saya sudah tidak ada di dunia.”
f. Waham Dosa
Keyakinan klien terhadap dirinya telah atau selalu salah atau berbuat
dosa/perbuatannya tidak dapat diampuni lagi.
g. Waham Bizar terdiri dari -
- Sisip pikir yaitu keyakinan klien terhadap suatu pikiran orang lain
disisipkan ke dalam pikiran dirinya
- Siar pikir/broadcasting yaitu keyakinan klien bahwa ide dirinya
dipakai oleh/ disampaikan kepada orang lain mengetahui apa yang
ia pikirkan meskipun ia tidak pernah secara nyata mengatakan pada
orang tersebut.
- Kontrol pikir/waham pengaruh yaitu keyakinan klien bahwa
pikiran,emosi dan perbuatannya selalu dikontrol/dipengaruhi oleh
kekuatan di luar dirinya yang aneh
3. Etiologi
Salah satu penyebab dari perubahan proses fikir: waham yaitu gangguan
konsep diri: harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang
pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai ideal diri.
Waham yang muncul sering berkaitan dengan traumatik masalalu atau
kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi (rantai yang hilang). Waham
bersifat menetap dan sulit untuk dikoreksi. Adanya beberapa orang yang
mempercayai klien dalam lingkungan menyebabkan klien merasa didukung,
lama kelamaan klien menganggap sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai
suatu kebenaran karena seringnya diulang – ulang. Isi waham dapat
menimbulkan ancaman diri dan orang lain. Penting sekali untuk mengguncang
keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan
religiusnya bahwa apa- apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada
konsekuensi sosial.keyakinan religiusnya bahwa apa- apa yang dilakukan
menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi sosial.
1) Faktor Presdiposisi
a. Faktor Perkembangan Hambatan perkembangan akan mengganggu
hubungan interpersonal seseorang. Hal ini dapat meningkatkan
stres dan ansietas yang berakhir dengan gangguan persepsi, klien
menekan perasaannya sehingga pematangan fungsi intelektual dan
emosi tidak efektif.
b. Faktor Sosial Budaya Seseorang yang merasa diasingkan dan
kesepian dapat menyebabkan timbulnya waham.
c. Faktor Psikologis Hubungan yang tidak harmonis, peran
ganda/bertentangan, dapat menimbulkan ansietas dan berakhir
dengan peningkatan terhadap kenyataan.
d. Faktor Biologis Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak,
pembesaran ventrikel di otak, atau perubahan sell kortikal dan
limbik.
e. Faktor Genetik
2) Faktor Presipitasi
a. Faktor Sosial Budaya Waham dapat dipicu karena adanya
perpisahan dengan orang yang berarti atau diasingkan dari
kelompok.
b. Faktor Biokimia Dopamin, nerepineprin, dan zat halusinogen
lainnya diduga dapat menjadi penyebab waham ada seseorang.
c. Faktor Psikologis Kecemasan yang memanjang dan terbatasnya
kemampuan untuk mengatasi masalah
4. Rentang Respon
2. Afektif
b) Afek tunggal
a) Hipersensitif
e) Curiga
Tanda dan gejala lain yang bisa terjadi pada waham yaitu sebagai berikut :
a) Menolak makan
f) Mendominasi pembicaraan
6. Fase-Fase Waham
a) Fase lack of human need
Waham diawali dengan terbatasnya kebutuhan – kebutuhan klien baik
secara fisik maupun psikis.Secara fisik klien dengan waham dapat terjadi
pada orang – orang dengan status sosial dan ekonomi sangat
terbatas.Biasanya klien sangat miskin dan menderita. Keinginan ia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya mendorong untuk melakukan kompensasi
yang salah. Ada juga klien yang secara sosial dan ekonomi terpenuhi tetapi
kesenjangan antara reality dengan self ideal sangat tinggi.
b) Fase lack of self esteem
Tidak adanya pengakuan dari lingkungan dan tingginya kesenjangan
antara self ideal dengan self reality (kenyataan dengan harapan) serta
dorongan kebutuhan yang tidak terpenuhi sedangkan standart lingkungan
sudah melampaui kemampuannya.
c) Fase control internal external
Klien mencoba berpikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa apa
yang ia katakan adalah kebohongan, menutupi kekurangan dan tidak
sesuai dengan kenyataan. Tetapi menghadapi kenyataan bagi klien adalah
sesuatu yang sangat berat, karena kebutuhannyauntuk di akui, dianggap
penting, dan di terima lingkungan menjadi prioritas dalam hidupnya
karena kebutuhan tersebut belum terpenuhi sejak kecil secara optimal.
d) Fase environment support
Adanya beberapa orang yang mempercayai klien dalam lingkungan
menyebabkan klien merasa didukung, lama kelamaan klien menganggap
sesuatu yang dikatakan tersebut sebagai suatu kebenaran karena seringnya
diulang – ulang.Dari sinilah mulai terjadinya kerusakan kontrol diri dan
tidak berfungsi normal (super ego) yang ditandai dengan tidak ada lagi
perasaan dosa saat berbohong.
e) Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta
menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan mempercayai dan
mendukungnya. Keyakinan sering disertai halusinansi pada saat klien
menyendiri dari lingkungannya.Selanjutnya klien lebih sering menyendiri
dan menghindari interaksi sosial (isolasi sosial).
f) Fase improving
Apabila tidak ada konvrontasi dan upaya – upaya koreksi, setiap waktu
keyakinan yang salah kepada klien akan meningkat. Tema waham yang
muncul sering berkaitan dengan traumatik masalalu atau kebutuhan –
kebutuhan yang tidak terpenuhi (rantai yang hilang).Waham bersifat
menetap dan sulit untuk dikoreksi. Isi waham dapat menimbulkan
ancaman diri dan orang lain. Penting sekali untuk mengguncang keyakinan
klien dengan cara konfrontatif serta memperkaya keyakinan religiusnya
bahwa apa- apa yang dilakukan menimbulkan dosa besar serta ada
konsekuensi sosial.
7. Penatalaksanaan
Perawatan dan pengobatan harus secepat mungkin dilaksanakan karena,
kemungkinan dapat menimbulkan kemunduran mental. Tetapi jangan
memandang klien dengan waham pada gangguan skizofrenia ini sebagai
pasien yang tidak dapat disembuhkan lagi atau orang yang aneh dan inferior
bila sudah dapat kontak maka dilakukan bimbingan tentang hal-hal yang
praktis. Biar pun klien tidak sembuh sempurna, dengan pengobatan dan
bimbingan yang baik dapat ditolong untuk bekerja sederhana di rumah
ataupun di luar rumah. Keluarga atau orang lain di lingkungan klien diberi
penjelasan (manipulasi lingkungan) agar mereka lebih sabar menghadapinya.
Penatalaksanaan klien dengan waham meliputi farmako terapi, ECT dan terapi
lainnya seperti: terapi psikomotor, terapi rekreasi, terapi somatik, terapi seni,
terapi tingkah laku, terapi keluarga, terapi spritual dan terapi okupsi yang
semuanya bertujuan untuk memperbaiki prilaku klien dengan waham pada
gangguan skizoprenia. Penatalaksanaan yang terakhir adalah rehablitasi
sebagai suatu proses refungsionalisasi dan pengembangan bagi klien agar
mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan
masyarakat.
8. Pathway
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
WAHAM
A. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal dan dasar utama dari proses
keperawatan. Tahap pengkajian terdiri dari pengumpulan data dan perumusan
kebutuhan atau masalah klien. Data yang dikumpulkan melalui data biologis,
psikologis, social dan spiritual.
1) Identitas
4) Faktor Precipitasi
a. Gambaran diri
a. Penampilan
1. Gangguan ringan
2. Gangguan bermakna
l. Daya Tilik
penyakit (perubahan fisik dan emosi) pada dirinya dan merasa tidak
sekarang.
B. Pohon Masalah
C. Diagnosa Keperawatan
a) Perubahan proses pikir: waham
b) Resiko tinggi perilaku kekerrasan: resiko mencederai diri, orang lain.
c) Harga diri rendah; cronis
D. Intervensi
E. Implementasi
SP 3 Pasien : SP 3 Keluarga
1. Evaluasi kegiatan yang lalu 1. Evaluasi kemampuan keluarga
(SP 1 dan 2) (SP 1)
2. Memilih kemampuan lain 2. Evaluasi kemampuan klien.
yang ddapat ddilakuan. 3. Rencanakan tindakan lanjut
3. Pilih dan latih potensi keluarga dengan follow up dan
kemampuan lain yang
dimiliki. rujukan.
Masukkan dalam jadwal.
F. Evaluasi
Evaluasi adalah tindakan berkelanjutan untuk menilai efek dari
tindakan keperawatan pada klien. Evaluasi dilakukan terus- menerus pada
respon klien terhadap keperawatan yang telah dilaksanakan.
Lilik Ma'rifatul Azizah, I. Z. (2019). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa : Teori dan
Aplikasi Praktik Klinik. Yogyakarta: Indomedia Pustaka.