OLEH :
INDRI ARIMURTI
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sementara itu, gangguan jiwa adalah suatu keadaan dengan adanya gejala
klinis yang bermakna, serupa sindrom perilaku dan pola psikologik, yang
berkaitan dengan adanya distress (tidak nyaman , tidak tentram dan rasa nyeri),
distabilitas (tidak memapu mengerjakan pekerjaan sehari-hari), atau
meningkatkan risiko kematian, kesahatan dan distabilitas.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengajar mengenai Konsep
dan Asuhan keperawatan pada pasien dengan Waham pada blok Jiwa ini.
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan pengertian waham
b. Menyebutkan jenis-jenis waham
c. Menyebutkan penyebap waham
d. Menyebutkan tanda gejala waham
e. Mengetahui proses terjadinya waham
2
f. Mengidentifikasi Asuhan keperawatan Waham (Pengkajian, Diagnosa,
Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi)
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Waham
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat/
terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan. (Budi Anna Keliat,
2011 : hal. 165).
Waham adalah keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan yang tetap
dipertahankan dan tidak dapat dirubah secara logis oleh orang lain. Keyakinan
ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol
Waham adalah suatu keyakinan kokoh yang salah dan tidak sesuai dengan
fakta dan keyakinan tersebut mungkin aneh (misal mata saya adalah komputer
yang dapat mengontrol dunia )atau bisa pula tidak aneh hanya sangat tidak
mungkin (misal FBI mengikuti saya) dan tetap dipertahankan bukti-bukti yang
jelas untuk mengoreksinya .Waham sering ditemui pada gangguan jiwa berat
dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering ditemukan pada
skizophrenia.Semakin akut psikosis semakin sering ditemui waham
disorganisasi dan waham tidak sistematis .
Waham (dellusi) adalah keyakinan individu yang tidak dapat divalidasi atau
dibuktikan dengan realitas. Haber (1982) keyakinan individu tersebut tidak
sesuai dengan tingkat intelektual dan latar belakang budayanya. Rawlin
(1993) dan tidak dapat digoyahkan atau diubah dengan alasan yang
logis (Cook and Fontain 1987)serta keyakinan tersebut diucapkan berulang -
ulang.
B. Jenis-jenis Waham
1. Waham Kebesaran
Yaitu menyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus,
diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contohnya “Saya
ini adalah salah satu keturunan dari ratu Elizabeth di Inggris lho.
“ atau.”saya pernah menjabat sebagai presiden Amerika Serikat sebelum
Barak Obama”
2. Waham curiga
Yaitu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha
merugikan/mencederai dirinya, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai
4
kenyataan. Contohnya “Saya tau anda ingin membunuh saya karena iri
dengan keberhasilan saya.”
3. Waham agama
Yaitu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan,
diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan. Contohnya “ Kalau
saya mau masuk surga saya harus menggunakan pakaian serba putih setiap
hari.”
4. Waham somatik
Yaitu meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/terserang
penyakit, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contohnya “ Saya terkena penyakit Kanker.” Setelah dilakukan
pemeriksaan ternyata tidak ditemukan tanda-tanda kanker namun pasien
tetap mengatakan ia terserang kanker.
5. Waham nihilistik
Yaitu meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal,
diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh “ Ini kan
alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-roh.”
C. Penyebap Waham
Salah satu penyebab dari perubahan proses pikir : waham yaitu Gangguan
konsep diri : harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian individu tentang
pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan
ideal diri. Gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif
terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, dan merasa gagal mencapai
keinginan.
5
impuls yang tidak dapat di terima dari dirinya sendiri. Hypersensitifitas dan
perasaan inferioritas telah dihipotesiskan telah menyebabkan reaksi formasi
dan proyeksi waham dan suporioritas.
Waham juga dapat muncul dari hasil pengembangan pikiran rahasia yang
menggunakan fantasi sebagai cara untuk meningkatkan harga diri mereka yang
terluka. (kalpan dan Sadock 1997)
2. Afektif
a. Situasi tidak sesuai dengan kenyataan
b. Afek tumpul
4. Fisik
a. Higiene kurang
b. Muka pucat
c. Sering menguap
d. BB menurun
6
hidupnya mendorongnya untuk melakukan kompensasi yang salah. Ada juga
klien yang secara social dan ekonomi tetapi kesenjangan antara reality dengan
self ideal sangat tinggi. Misalnya ia seorang sarjana tetapi menginginkan
dipandang sebagai seorang yang dianggap sangat cerdas, sangat
berpengalaman dan diperhitungkan dalam kelompoknya. Waham terjadi
karena sangat pentingnya pengakuan bahwa ia eksis di dunia ini. Dapat
dipengaruhi juga oleh rendahnya penghargaan saat tumbuh kembang (life span
history).
4. Fase comforting
Klien merasa nyaman dengan keyakinan dan kebohongannya serta
menganggap bahwa semua orang sama yaitu akan memercayai dan
mendukungnya. Keyakinan sering disertai halusinasi pada saat klien
menyendiri dari lingkungannya. Selanjutnya klien lebih sering menyendiri dan
menghindari interaksi social (isolasi social).
5. Fase improving
Apabila tidak adanya konfrontasi dan upaya – upaya koreksi, setiap waktu
keyakinan yang salah pada klien akan meningkat. Tema waham yang muncul
sering berkaitan dengan traumatic masa lalu atau kebutuhan – kebuthan yang
tidak terpenuhi (rantai yang hilang). Waham bersifat menetap dan sulit untuk
dikoreksi. Isi waham dapat menimbulkan ancaman diri dan orang lain. Penting
sekali untuk mengguncang keyakinan klien dengan cara konfrontatif serta
memperkaya keyakinan religiusnya bahwa apa-apa yang dilakukan
menimbulkan dosa besar serta ada konsekuensi social.
6. Proses terjadinya waham menurut Ns. Ali Mustofa dijelaskan dalam pohon
masalah sebagai berikut :
8
BAB III
A. Pengkajian
9
C. Rencana tindakan
PERENCANAAN
N DIAGNO
KRITERIA
O SA TUJUAN INTERVENSI
EVALUASI
Gangguan TUM : 1.1 Setelah ... X 1.1 Bina hubungan
proses Klien dapat interaksi saling percaya
pikir : mengontrol klien : dengan klien
waham wahamnya a. Mau a. Beri salam
TUK : menerima b. Perkenalkan diri,
1. Klien kehadiran Tanyakan nama, serta
dapat perawat nama panggilan yang
memb disampingn disukai
ina ya c. Jelaskan tujuan
hubun b. Mengatakan interaksi
gan mau d. Yakinkan klien dalam
1
saling menerima keadaan aman dan
perca bantuan perawat siap menolong
ya perawat dan mendampinginya
denga c. Tidak e. Yakinkan bahwa
n menunjukka kerahasiaan klien akan
peraw n tanda- tetap terjaga
at tanda curiga f. Tunjukkan sikap
d. Mengijinka terbuka dan jujur
n duduk g. Perhatikan kebutuhan
disamping dasar dan bantu pasien
memenuhinya
TUK : 1.2 Setelah ... X 1.2 Bantu klien untuk
Klien dapat interaksi mengungkapkan
mengidentifik Klien : perasaan dan
asi perasaan a. Klien pikirannya
yang muncul menceritaka a. Diskusikan dengan
secara n ide-ide klien pengalaman yang
berulang dan dialami selama ini
10
dalam pikiran perasaan termasuk hubungan
klien yang dengan orang yang
muncul berarti, lingkungan
secara kerja, sekolah, dsb
berulang b. Dengarkan pernyataan
dalam klien dengan empati
pikirannya tanpa mendukung atau
menentang pernyataan
wahamnya
c. Katakan perawat dapat
memahami apa yang
diceritakan klien
TUK : 1.3 Setelah ... X 1.3 Bantu klien
Klien dapat interaksi mengidentifikasi
mengidentifik klien kebutuhan yang
asi stresor a. Dapat tidak terpenuhi
atau pencetus menyebutka serta kejadian yang
wahamnya n kejadian menjadi faktor
sesuai pencetus
dengan wahamnya
urutan a. Diskusikan dengan
waktu serta klien tentang kejadian-
harapan kejadian traumatik
atau yang menimbulkan
kebutuhan rasa takut, ansietas
dasar yang maupun perasaan tidak
tidak dihargai
terpenuhi b. Diskusikan kebutuhan
seperti atau harapan yang
harga diri, belum terpenuhi
rasa aman, c. Diskusikan cara-cara
dsb mengatasi kebutuhan
b. Dapat yang tidak terpenuhi
11
menyebutka dan kejadian traumatik
n hubungan d. Diskusikan dengan
antara klien antara kejadian-
kejadian kejadian tersebut
traumatik dengan wahamnya
kebutuhan
tidak
terpenuhi
dengan
wahamnya
TUK 1.4 Setelah ... X 1.4 Bantu klien
Klien dapat interaksi mengidentifikasi
mengidentifik klien keyakinan yang
asi menyebutka salam tentan situasi
wahamnya n perbedaan yang nyata (bila
pengalaman klien sudah siap)
nyata a. Diskusikan dengan
dengan klien pengalaman
pengalaman wahamnya tanpa
wahamnya berargumentasi
b. Katakan kepada klien
akan keraguan perawat
tehadap pernyataan
klien
c. Diskusikan dengan
klien respon perasaan
terhadap wahamnya
d. Diskusikan frekuensi,
intensitas dan durasi
terjadinya waham
e. Bantu klien
membedakan situasi
nyata dengan situasi
12
yang dipersepsikan
salah oleh klien
TUK 1.5 Setelah ... X 1.5 Diskusikan tentang
Klien dapat interaksi pengalaman-
mengidentifik klien pengalaman yang
asi menjelaskan tidak
konsekuensi gangguan menguntungkan
dari fungsi hidup sebagai akibat dari
wahamnya sehari-hari wahamnya
yang seperti :Hambatan
diakibatkan dalam berinteraksi
ide-ide atau dengan keluarga,
pikirannya Hambatan dalam
yang tidak interaksi dengan
sesuai orang lain dalam
dengan melakukan
kenyataan aktivitas sehari-
seperti : hari
a. Hubungan 1.6 Ajak klien melihat
dengan bahwa waham
keluarga tersebut adalah
b. Hubungan masalah yang
dengan membutuhkan
orang lain bantuan dari orang
c. Aktivitas lain
sehari-hari 1.7 Diskusikan dengan
d. Pekerjaan klien tentang orang
e. Sekolah atau tempat ia
f. Prestasi, dsb dapat meminta
bantuan apabila
wahamnya timbul
atau sulit di
kendalikan
13
TUK 1.6 Setelah ...X 1.8 Diskusikan hobi
Klien dapat interaksi atau aktivitas yang
melakukan klien disukainya
teknik melakukan 1.9 Anjurkan klien
distraksi aktivitas memilih dan
sebagai cara yang melakukan
menghentika konstruktif aktivitas yang
n pikiran sesuai membutuhkan
yang terpusat dengan perhatian dan
pada minatnya keterampilan
wahamnya yang dapat 1.10 Ikut sertakan
menglihkan klien dalam
fokus klien aktivitas fisik yang
dari membutuhkan
wahamnya perhatian sebagai
pengisi waktu
luang
1.11 Libatkan klien
pada topik-topik
yang nyata
1.12 Anjurkan klien
untuk bertanggung
jawab secara
personal dalam
mempertahankan
atau meningkatkan
kesehatan dan
pemulihannya
1.13 Beri
penghargaan bagi
setiap upaya klien
yang positif
14
TUK 1.7 Setelah ... X 1.14 Diskusikan
Klien interaksi pentingnya peran
mendapat keluarga keluarga sebagai
dukungan dapat pendukung untuk
keluarga menjelaskan mengatasi waham
tentang cara 1.15 Diskusikan
mempraktek potensi keluarga
kan cara untuk membantu
merawat klien mengatasi
klien waham
waham 1.16 Jelaskan pada
keluarga tentang
a. Pengertian
waham
b. Tanda gejala
waham
c. Penyebap dan
akibat waham
d. Cara merawat
klien waham
1.17 Latih keluarga
cara merawat
waham
1.18 Tanyakan
perasaan keluarga
setelah mencoba
cara yang dilatih
1.19 Beri pujian
pada keluarga atas
keterlibatannya
merawat klien di
rumah
TUK 1.8 Setelah ... X 1.20 Diskusikan
15
Klien dapat interaksi dengan klien
memanfaatka dengan tentang manfaat
n obat dengan klien, dapat dan kerugian tidak
baik mendemons minum obat
trasikan 1.21 Pantau klien
penggunaan saat penggunaan
obat dengan obat, beri pujian
baik jika klien
1.9 Setelah ... X menggunakan obat
interaksi dengan benar
klien 1.22 Diskusikan
menyebutka akibat klien
n akibat berhenti minum
berhenti obat tanpa
minum obat konsultasi dengan
tanpa dokter
konsultasi 1.23 Anjurakan
dengan klien untuk
dokter konsultasi kepada
perawat atau
dokter jika terjadi
hal-hal yang tidak
diinginkan.
16
STRATEGI PELAKSANAAN
SP 3 PASIEN
1. Evaluasi kegiatan yang lalu (Sp1 & Sp2)
2. Pilih kemampuan lain yang dapat dilakukan
3. Pilih dan latih potensi kemampuan lain yang dimiliki
4. Masukkan ke dalam jadual kegiatan pasien
SP 3 KELUARGA
1. Evaluasi kemampuan keluarga
2. Evaluasi kemampuan pasien
3. RTL keluarga : follow up dan rujukan
17
D. Implementasi Keperawatan
E. Evaluasi
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
A. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
Ns. Mustofa, Ali. 2013. Buku Saku Keperawatan Jiwa Untuk Praktisi dan
Mahasiswa Keperawatan.
http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/04/asuhan-keperawatan-
pasien-dengan-waham.html
http://ahmadfirmanismail.blogspot.com/2012/06/askep-waham.html
20