PENDAHULUAN
1
Harga Diri Rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk
kehilangan percaya diri, tidak berharga, tidak berdaya, pesimis, tidak ada harapan, dan
putus asa. (DEPKES RI, 1999)
Harga diri rendah adalah keadaan ketika individu mengalami evaluasi diri
negatif mengenai diri atau kemampuan diri. (Lynda Juall Carpenito-Moyet, 2007)
2.1.2 Rentang Respon Harga Diri Rendah
Rentang respon HDR berfluktuasi dari rentang adiptif sampai rentang maladiptif
(Stuartd dan Studeent, 1998) :
2. Kekacauan identitas
adalah kegagalan individu mengintegrasikan aspek-aspek identitas masa kanak-
kanak kedalam kematangan aspek psikososial kepribadian pada masa dewasa
yang harmonis.
3. Depersonalisasi
adalah perasaan yang tidak realistis dan asing terhadap diri sendiri yang
berhubungan dengan kecemasan, kepanikan serta tidak dapat membedakan dirinya
dengan orang lain. (Suliswati dkk, 2005)
2.1.3 Etiologi
1. Gangguan citra tubuh
Mekanisme: gangguan citra tubuh merupakan perubahan persepsi tentang tubuh
yang diakibatkan oleh perubahan ukur, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan
2
makna dan obyek yang sering kontak dengan tubuh, klien biasanya tidak dapat
menerima kondisinya merasa kurang sempurna kemudian akan timbul harga diri
rendah.
1. Perilaku yang berhubungan dengan harga diri rendah: Mengkritik diri sendiri dan
orang lain, Penurunan produktivitas, Destruktif yang diarahkan pada orang lain,
Gangguan dalam berhubungan, Rasa diri penting yang berlebihan, Perasaan tidak
mampu, Rasa bersalah, Mudah tersinggung atau marah berlebihan, Perasaan
negatif tentang dirinya sendiri, Ketegangan peran yang dirasakan, Pandanangan
hidup yang pesimis, Keluhan fisik, Pandangan hidup yang bertentangan,
Penolakan terhadap kemampuan personal, Destruktif terhadap diri sendiri,
Pengurangan diri, Menarik diri secara sosial, Penyalahgunaan zat, Menarik diri
dari realitas, dan Khawatir.
2. Perilaku yang berhubungan dengan kerancauan identitas :Tidak ada kode moral,
Sifat kepribadian yang bertentangan, Hubungan interpersonal eksploitatif,
Perasaan hampa, Perasaan yang berfluktuasi tentang diri sendiri, Kerancuan
gender, Tingkat ansietas tinggi, Ketidak mampuan untuk empati pada oranng lain,
Kehilangan keautentikan, serta Masalah intimasi.
3. Perilaku yang Berhubungan dengan Depersonalisasi:
a. Afektif
1) Perasaan asing
2) Perasaan tidak aman, rendah, takut, malu
3) Perasaan tidak realistis
4) Rasa isolasi yang kuat
5) Ketidakmampuan untuk mendapatkan kesenagan atau perasaan
3
mencapai sesuatu
6) Kurang rasa kesinambungan dalam diri
7) Kehilangan identitas
b. Persepsi
1) Halusinasipendengaran dan penglihatan
2) Kebingungan tentang seksualitas diri sendiri
3) Kesulitan membedakan diri sendiri dari orang lain
4) Gangguan citra tubuh
5) Mengalami dunia seperti dalam mimpi
c. Kognitif
1) Bingung
2) Disorientasi waktu
3) Gangguan berfikir
4) Gangguan memori
5) Gangguan penilaian
6) Kepribadian yang terpisah dalam diri orang yang sama
d. Perilaku
1) Afek tumpul
2) Emosi yang pasif dan tidak berespon
3) Komunikasi yang tidak sesuai
4) Kurang spontanitas dan animasi
5) Kehilangan kendali terhadap impuls
6) Kehilangan inisiatif dan kemampuan membuat keputusan
7) Menarik diri secara sosial
Tanda dan gejala yang muncul pada klien dengan harga diri rendah meliputi
1. Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan
terhadap penyakit. Misalnya : malu dan sedih karena rambut jadi botak setelah
mendapat terapi sinar matahari.
2. Rasa bersalah terhadap diri sendiri. Misalnya : ini tidak akan terjadi bila saya
segera ke rumah sakit.
3. Merendahkan martabat. Misalnya : saya tidak bisa menulis, tulisan saya jelek,
saya orang bodoh dan tidak tahu apa-apa.
4
4. Gangguan berhubungan sosial, seperti menarik diri, klien tidak ingin bertemu
dengan orang lain dan lebih suka sendiri.
5. Percaya diri kurang. Klien sukar mengambil keputusan, misalnya tentang
memilih alternatif tindakan.
6. Menciderai. Akibat harga diri rendah disertai harapan yang suram, mungkin
klien ingin mengakhiri kehidupan
2. Jangka panjang
a. Penutupan identitas : adopsi identitas prematur yang diinginkan oleh orang
yang penting bagi individu tanpa memperlihatkan keinginan, aspirasi, dan
potensi diri individu tersebut.
b. Identitas negatif : asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima oleh
nilai dan harapan masyarakat.
c. Mekanisme pertahanan ego:
1) Penggunaan fantasi
2) Disosiasi
3) Isolasi
4) Projeksi
5) Pergeseran ( displasement )
6) Peretakan ( splitting )
7) Berbalik marah pada diri sendiri
8) Amuk
(Stuart,2006)
6
Observasi kemampuan klien untuk BAB/BAK,pergi menggunakan dan
membersihkan wec dan merapikan pakaian nya.
c. Mandi
Observasi dan tanyakan tentang frekuensi, cara mandi, menyikat gigi, cuci
rambut,gunting kuku,,observasi kebersihan tubuh.
d. Istirahat dan tidur
Observasi lama dan waktu tidur siang/tidur malam,persiapan sebelum tidur
seperti:menyikat gigi,cuci kaki dan berdo, kegiatan sesudah
tidur,seperti:merapikan tempat tidur, mandi/cuci muka dan menyikat gigi.
e. Penggunaan obat
Observasi penggunaan obat:frekuensi,jenis,dosis,waktu,dan cara
pemberiaan,serta reaksi obat.
7. Mekanisme koping
a. Koping adaptif
1) Bicara pada orang lain
2) Mampu menyelesaikan masalah
3) Teknik relaksasi
4) Aktifitas kontruksi
5) Olah raga dan lain lain
b. Koping maladaptive
1) Minum alcohol
2) Reaksi lambat/berlebihan
3) Bekerja berlebihan
4) Menghindar
5) Mencerai diri
2.2.2 Diagnosa
1. Gangguan konsep diri: Harga Diri Rendah berhubungan dengan ideal diri tidak
tercapai
2. Kerusakan interaksi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
TUK 3.
TUK.4
1. Bantu klien mengidentifikasi
kegiatan yang selama ini di
lakukan di RS atau di rumah
2. Motivasi klien untuk dapat
melakukan rencana kegiatan di
RS atau dirumah
8
3. Beri reinforment positife
terhadap mencapaian.
Kerusakan Klien mampu 1. Klien dapat TUK 1
1. Beri salam dan panggil nama
interaksi melakukan membina hubungan
2. Sebut nama perawat sambil jabat
sosial : interaksi sosial saling percaya
tangan
menarik diri menarik diri dengan kriteria : 3. Jelaskan makna hubungan
berhubungan berhubungan klien mau interaksi
4. Jelaskan kontak yang akan dibuat
dengan harga dengan harga membalas salam,
5. Beri rasa aman dan sikap empati
diri rendah diri rendah. mau menjabat 6. Ciptakan lingkungan yang aman
tangan, mau dan komunikasi terbuka
TUK 2.
tersenyum, mau
1. Beri kesempatan klien
kontak mata.
mengungkapkan masalahnya
2. Klien mampu 2. Bantu dalam mengidentifikasi
mengidentifikasi aspek positif dalam dirinya
3. Memberikan pujian yang realitas
kemampuan dan
setiap kali berinteraksi
aspek positif yang
4. Beli dukungan klien terhadap
dimiliki dengan
aktifitas baru
kriteria mau
TUK 3.
mengungkapkan
1. Diskusikan dengan klien
aspek positif dari
kemampuan yang masih bisa
dirinya mau
digunakan
mendiskusikan 2. Bimbing klien untuk memilih
harapan dan kegiatan yang dilakukan
3. Diskusikan kegiatan yang
kemampuan yang
berkelanjutan setelah pulang
dimiliki
3. Klien Mampu TUK 4.
1. Beri kesempatan klien untuk
membuat rencana
mencoba kegiatan yang telah
kegiatan sehari-hari
direncanakan
dan kemampuannya
2. Beri pujian terhadap kegiatan
yang bisa dilakukan
yang berhasil dilaksanakan
DCRS TUK 5.
1. Berikan pendidikan kesehatan
4. Mampu
kepada klien cara merawat klien
melaksanakan
2. Bantu keluarga dalam memberi
sesuai dengan
9
kemampuan yang selama klien dirawat
3. Bantu keluarga menyiapkan
dimiliki
lingkungan aman
5. Klien dapat
memnafaatkan
sistem pendukung
yang ada
2.2.4 Pelaksanaan
2.2.5 Evaluasi
Merupakan proses berkelanjutan untuk menilai aspek dari tindakan yang dilakukan secara
terus menerus terhadap respon klien evaluasi adalah hasil yang dilihat dan perkembangan
persepsi klien pertumbuhan perbandingan perilakunya dengan kepribadian yang sehat.
A : analisa ulang atas data subyektif dan objektif untuk menyimpulkan apakah masih tetap
atau masuk giliran baru.
P : Perencanaan untuk tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada respom klien.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Harga Diri Rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk kehilangan
percaya diri, tidak berharga, tidak berdaya, pesimis, tidak ada harapan, dan putus asa.
Rentang respon HDR berfluktuasi dari rentang adiptif sampai rentang maladiptif
Etiologi atau penyebab dari harga diri rendah terdiri dari 2 jenis diantaranya
Gangguan citra tubuh dan ideal diri tidak realistic.
Masalah keperawatan yang muncul dari kasus ini adalah:
1. Gangguan konsep diri: Harga Diri Rendah
2. Isolasi social
3. Gangguan citra tubuh
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
11
Carpenito, Lynda Jual. 2007. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 10.Jakarta: EGC
Depkes, RI., 1999, Kumpulan Materi Perkuliahan Kesehatan Psikiatri.
Keliat, B. A., 1998, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC
Stuart, dkk 2006, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 3 Jakarta : EGC
Stuart, G. W., Sundeen, JS., 1998, Keperawatan jiwa (Terjemahan), alih bahasa: Achir Yani
edisi III. Jakarta : EGC
12