SEMESTER VI/3B
PRODI D-IV KEPERAWATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN 2019
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
RISIKO PERILAKU KEKERASAN
SEMESTER VI/3B
PRODI D-IV KEPERAWATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN 2019
LAPORAN PENDAHULUAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN (RPK)
Keterangan :
a. Asertif
individu dapat mengungkapkan marah tanpa menyalahkan orang lain dan memberikan
ketenangan.
b. Frustasi
Individu gagal mencapai tujuan kupuasan saat marah dan tidak dapat menemukan
alternative
c. Pasif
Individu tidak dapat mengungkapkan perasaanya
d. Agresif
Prilaku yang menyertai marah terhadap dorongan untuk menuntut tetapi masih terkontrol
e. Kekerasan
Perasan marah dan bermusuhan yang kuat serta hilangnya control
6. Pohon Masalah
Perilaku Kekerasan
Effect
Core problem
Causa
Faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah perilaku kekerasan, antara lain sebagai
berikut:
a. Ketidakmampuan mengendalikan dorongan marah
b. Stimulus lingkungan
c. Konflik interpersonal
d. Status mental
e. Putus obat
f. Penyalahgunaan narkoba
9. Diagnosa keperawatan.
Resiko Perilaku Kekerasan
10. Rencana Tindakan Keperawatan
Tgl No. Dx. Perencanaan
Dx Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Risiko TUM :
Perilaku Klien tidak melakukan tindakan 1. Setelah …x pertemuan klien 1. Bina hubungan saling percaya dengan :
Kekerasan. kekerasan. menunjukkan tanda-tanda Beri salam setiap berinteraksi.
percaya pada perawat : Perkenalkan nama, nama panggilan
TUK 1 : Wajah cerah, tersenyum. perawat, dan tujuan perawat
Klien dapat membina hubungan Mau berkenalan. berinteraksi.
saling percaya. Ada kontak mata. Tanyakan dan panggil nama kesukaan
Bersedia menceritakan klien, tunjukkan sikap empati, jujur
perasaan. dan menepati janji setiap kali
berinteraksi.
Tanyakan perasaan klien dan masalah
yang dihadapi klien.
Buat kontrak interaksi yang jelas.
Dengarkan dengan penuh perhatian,
ungkapan perasaan klien.
TUK 2 : 2. Setelah …x pertemuan, 2. Bantu klien mengungkapkan perasaan
Klien dapat mengidentifikasi klien menceritakan marahnya :
penyebab perilaku kekerasan yang penyebab perilaku Motivasi klien untuk menceritakan
dilakukannya. penyebab rasa kesal atau jengkelnya.
kekerasan yang Dengarkan tanpa menyela atau
dilakukannya : memberi penilaian setiap ungkapan
Menceritakan penyebab perasaan klien.
perasaan jengkel atau
kesal baik dari diri
sendiri maupun
lingkungannya.
TUK 3 : 3. Setelah … x pertemuan, 3. Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda
Klien dapat klien menceritakan tanda- perilaku kekerasan yang dialaminya :
mengidentifikasi tanda-tanda tanda saat terjadi perilaku Motivasi klien menceritakan kondisi
perilaku kekerasan. kekerasan : fisik ( tanda-tanda fisik ) saat perilaku
Tanda fisik : mata kekerasan terjadi.
merah, tangan Motivasi klien menceritakan kondisi
mengepal, ekspresi emosinya ( tanda-tanda emosional )
tegang, dll. saat terjadi perilaku kekerasan.
Tanda emosional : Motivasi klien menceritakan kondisi
perasaan marah, jengkel, hubungan dengan orang lain ( tanda-
bicara kasar. tanda sosial ) saat terjadi perilaku
Tanda sosial : kekerasan.
bermusuhan yang
dialami saat terjadi
perilaku kekerasan.
TUK 4 : 4. Setelah … x pertemuan, 4. Diskusikan dengan klien perilaku
Klien dapat klien menjelaskan : kekerasan yang dilakukannya selama ini :
mengidentifikasi jenis perilaku Jenis-jenis ekspresi Motivasi klien menceritakan jenis-
kekerasan yang pernah kemarahan yang jenis tindak kekerasan yang selama ini
dilakukannya. selama ini telah pernah dilakukannya.
dilakukannya. Motivasi klien menceritakan perasaan
Perasaannya saat klien setelah tindak kekerasan tersebut
melakukan kekerasan. terjadi.
Efektifitas cara yang Diskusikan apakah dengan tindak
dipakai dalam kekerasan yang dilakukannya, masalah
menyelesaikan masalah. yang dialami teratasi.
TUK 5 : 5. Setelah … x pertemuan 5. Diskusikan dengan klien akibat negatif (
Klien dapat klien menjelaskan akibat kerugian ) cara yang dilakukan pada :
mengidentifikasi akibat perilaku tindak kekerasan yang Diri sendiri.
kekerasan. dilakukannya : Orang lain / lingkungan.
Diri sendiri : luka, Lingkungan.
dijauhi teman, dll.
Orang lain / keluarga :
luka, tersinggung,
ketakutan, dll.
Lingkungan : barang
atau benda rusak, dll.
TUK 6 : 6. Setelah … x pertemuan 6. Diskusikan dengan klien :
Klien dapat klien : Apakah klien mau mempelajari cara
mengidentifikasi cara Menjelaskan cara-cara baru mengungkapkan marah yang
konstruktif dalam sehat sehat.
mengungkapkan kemarahan. mengungkapkan marah. Jelaskan berbagai alternatif pilihan
untuk mengungkapkan marah selain
perilaku kekerasan yang diketahui
klien.
Jelaskan cara-cara sehat untuk
mengungkapkan marah :
- Cara fisik : nafas dalam, pukul
bantal / kasur, olah raga.
- Verbal : mengungkapkan bahwa
dirinya sedang kesal kepada orang
lain.
- Sosial : latihan asertif dengan orang
lain.
- Spiritual : sembahyang / doa, zikir,
meditasi, dsb sesuai keyakinan
agamanya masing-masing.
TUK 7 : 7. Setelah … x pertemuan 7.1 Diskusikan cara yang mungkin
Klien dapat klien memperagakan cara dipilih dan anjurkan klien memilih
mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku cara yang mungkin untuk
mengontrol perilaku kekerasan. kekerasan : mengungkapkan kemarahan.
Fisik : nafas dalam, 7.2 Latih klien memperagakan cara yang
pukul bantal / kasur, dipilih :
olah raga. Peragakan cara melaksanakan
cara yang dipilih.
Verbal : Jelaskan manfaat cara tersebut.
mengungkapkan bahwa Anjurkan klien menirukan
dirinya sedang kesal peragaan yang sudah dilakukan.
kepada orang lain. Beri penguatan pada klien,
Sosial : latihan asertif perbaiki cara yang masih belum
dengan orang lain. sempurna.
Spiritual : sembahyang / 7.3 Anjurkan klien menggunakan cara
doa, zikir, meditasi, dsb yang sudah dilatih saat marah /
sesuai keyakinan jengkel.
agamanya masing-
masing.
TUK 8 : 8. Setelah … x pertemuan 8.1 Diskusikan pentingnya peran serta
Klien mendapat dukungan keluarga keluarga : keluarga sebagai pendukung klien
dalam mengontrol perilaku Menjelaskan cara untuk mengatasi perilaku kekerasan.
kekerasan merawat klien dengan 8.2 Diskusikan potensi keluarga untuk
perilaku kekerasan. membantu klien mengatasi perilaku
Mengungkapkan rasa kekerasan.
puas dalam merawat 8.3 Jelaskan pengertian, penyebab,
klien. akibat, dan cara merawat klien
perilaku kekerasan yang dapat
dilaksanakan oleh keluarga.
8.4 Peragakan cara merawat klien (
menangani petilaku kekerasan ).
8.5 Beri kesempatan keluarga untuk
memperagakan ulang..
8.6 Beri pujian kepada keluarga setelah
peragaan.
8.7 Tanyakan perasaan keluarga setelah
mencoba cara yang dilatihkan.
TUK 9 : 9.1 Setelah … x pertemuan 9.1 Jelaskan manfaat menggunakan obat
Klien menggunakan obat sesuai klien menjelaskan : secara teratur dan kerugian jika tidak
program yang telah ditetapkan. Manfaat minum obat. menggunakan obat.
Kerugian tidak minum 9.2 Jelaskan kepada klien :
obat. Jenis obat ( nama, warna, dan
Nama obat. bentuk obat ).
Bentuk dan warna obat. Dosis yang tepat untuk klien.
Dosis yang diberikan Waktu pemakaian.
kepadanya. Cara pemakaian.
Waktu pemakaian. Efek yang akan dirasakan klien.
Cara pemakaian.
Efek yang dirasakan. 9.3 Anjurkan klien :
Minta dan menggunakan obat
9.2 Setelah … x pertemuan tepat waktu.
klien menggunakan obat Lapor ke perawat atau dokter
sesuai program. jika mengalami efek yang tidak
biasa.
Beri pujian terhadap
kedisiplinan klien
11. Implementasi
Pasien Keluarga
SP 1. SP 1.
1. Mengidentifikasi penyebab, tanda dan 1. Mengidentifikasi masalah yang dirasakan
gejala serta akibat perilaku kekerasan. keluarga dalam merawat pasien.
2. Melatih cara fisik 1 : tarik nafas dalam. 2. Menjelaskan tentang perilaku kekerasan :
3. Memasukan dalam jadwal harian pasien. a. Penyebab.
b. Akibat.
c. Cara merawat.
3. Melatih cara merawat.
4. RTL keluarga / jadwal untuk merawat
pasien.
SP 2. SP 2.
1. Mengevaluasi kegiatan yang lalu ( SP 1 ). 1. Mengevaluasi kegiatan yang lalu ( SP 1 ).
2. Melatih cara fisik 2 : pukul kasur / bantal. 2. Melatih ( simulasi ) 2 cara lain untuk
3. Memasukan dalam jadwal harian pasien. merawat pasien.
3. Melatih langsung ke pasien.
4. RTL keluarga / jadwal keluarga untuk
merawat pasien.
SP 3. SP 3.
1. Mengevaluasi kegiatan yang lalu ( SP 1 dan 1. Mengevaluasi SP 1 dan SP 2.
SP 2 ). 2. Melatih langsung ke pasien.
2. Melatih secara sosial / verbal. 3. RTL keluarga / jadwal keluarga untuk
3. Menolak dengan baik. merawat pasien.
4. Meminta dengan baik.
5. Mengungkapkan dengan baik.
6. Memasukan dalam jadwal harian pasien.
SP 4. SP 4.
1. Mengevaluasi kegiatan yang lalu ( SP 1, 2 1. Mengevaluasi SP 1, 2, & 3.
& 3 ). 2. Melatih langsung ke pasien.
2.Melatih secara spiritual. 3. RTL keluarga.
a. Berdoa. a. Follow Up.
b. Sembahyang. b. Rujukan.
3. Memasukan dalam jadwal harian pasien.
SP 5.
1. Mengevaluasi kegiatan yang lalu ( SP 1, 2,
3, & 4 ).
2. Melatih patuh obat :
a. Meminum obat secara teratur dengan
prinsip 5B.
b. Menyusun jadwal minum obat secara
teratur.
3. Memasukan dalam jadwal harian pasien.
12. Evaluasi
Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan
pada klien (keliat, dkk 2009)
Hasil yang ingin dicapai pada klien dengan resiko perilaku kekerasan yaitu :
a) Klien tidak melakukan tindakan kekerasan.
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya.
2) Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya.
3) Klien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
4) Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya.
5) Klien dapat mengidentifikasi jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya.
6) Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam mengungkapkan kemarahan
7) Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan.
8) Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol perilaku kekerasan
9) Klien menggunakan obat sesuai program yang telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA