KEPERAWATAN JIWA
“ HARGA DIRI RENDAH “
Disusun Oleh :
BENGKULU
2014
LAPORAN PENDAHULUAN
3. Tingkatan
Tingkatan konsep diri : Harga diri rendah, yaitu :
Aktualisasi diri
Pengungkapan pertanyaan atau kepuasan dari konsep diri positif,
Konsep diri positif
Dapat menerima kondisi dirinya sesuai dengan yang diharpkannya dan sesuai
dengan kenyataan,
Harga diri rendah
Perasaan negative terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal
mencapai tujuan,
Keracunan identitas
Ketidakmampuan individu mengidentifikasi aspek psikologis pada masa dewasa,
sifat kepribadian yang bertentangan, perasaan hampa, dan lain-lain.
Depersonalisasi
Merasa asing terhadap diri sendiri, kehilangan identitas, misalnya malu dan sedih
karena orang lain.
4. Klasifikasi
Klasifikasi HDR berdasarkan teori penyebab, yaitu:
1. HDR Situasional
Yaitu HDR yang terjadi karena trauma secara tiba-tiba, misalnya pasca operasi,
kecelakaan, cerai, putus sekolah, PHK, perasaan malu (korban perkosaan, dipenjara,
dituduh KKN) dan sebagainya.
HDR terjadi disebabkan oleh:
- Privacy yang kurang diperhatikan
- Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena
dirawat atau sakit
- Perlakuan yang tidak menghargai
2. HDR Kronik
Yaitu perasaan negative terhadap diri yang sudah berlangsung lama, klien
mempunyai cara berfikir yang negative. Kejadian sakit yang dirawat akan
menambah persepsi negative terhadap dirinya.
B. Rentang Respon
Respon adaptif Respon Maladaftif
Aktualisasi diri : pengungkapan pertanyaan atau kepuasan dari konsep diri positif
Konsep diri positif : dapat menerima kondisi dirinya sesuai dengan yang diharapkannya
dan sesuai dengan kenyataan
Harga diri rendah : perasaan negative terhadap diri sendiri, hilang kepercayan diri,
merasa gagal mencapai tujuan
Keracunan identitas : ketidak mampuan individu mengidentifikasi aspek psikologis
pada masa dewasa, sifat kepribadian yang bertentangan perasaanhampa, dan lain-lain.
Depersonalisasi : merasa asing terhadap diri snediri, kehilangan identitas misalnya malu
dan sedih karena orang lain.
C. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi menurut Stuart & Sundeen (1998) sebagai berikut :
1. Faktor yang mempengaruhi harga diri meliputi :
a. Penolakan orang tua,
b. Harapan orang tua yang tidak realistis,
c. Kegagalan yang berulang,
d. Kurang mempunyai tanggung jawab yg personal,
e. Ketergantungan pada orang lain,
f. Ideal diri yang tidak realistis.
2. Faktor yang mempengaruhi penampilan peran
Meliputi sreotif peran gender, terutama peran kerja dan harapan peran budaya.
3. Faktor yang mempengaruhi identitas diri meliputi :
a. Ketidakpercayaan orang tua,
b. Tekanan dari kelompok sebaya,
c. Perubahan struktur sosial.
D. Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi menurut Stuart & Sundeen (1998) dapat berasal dari sumber
internal dan eksternal yaitu :
1. Trauma
Seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan peristiwa yang
mengancam kehidupan.
2. Ketegangan peran
Berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dan individu mengalaminya
sebagai frustasi.
Ada tiga jenis transisi peran, yaitu :
Transisi peran perkembangan
Adalah perubahan normative yang berkaitan dengan pertumbuhan. Perubahan ini
termasuk tahap perkembangan dalam kehidupan individu atau keluarga dan norma-
norma budaya, nilai-nilai serta tekanan untuk menyesuaikan diri.
Transisi peran situasi
Terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga melalui kelahiran
atau kematian.
Transisi peran sehat-sakit
Terjadi akibat pergeseran dari keadaan sehat kekeadaan sakit, transisi ini dicetuskan
oleh :
- Kehilangan anggota tubuh
- Perubahan ukuran, bentuk, penampilan atau fungsi tubuh
- Perubahan fisik yang berhubungan dengan tumbuh kembang
- Prosedur medis dan keperawatan.
E. Mekanisme Koping
Mekanisme koping pada HDR yaitu pertahanan jangka pendek dan jangka penjang serta
penggunaan mekanisme bertahan ego untuk melindungi diri sendiri dalam menghadapi
persepsi diri yang meyakinkan.
Pertahanan jangka pendek yaitu :
- Aktivitas dapat memberikan pelarian sementara dari lensia identitas
- Aktivitas garis dapat memberikan identitas sementara
- Aktivitas yang secara sementara menguatkan perasaan diri
- Aktivitas yang mewakili upaya jangka pendek untuk membuat masalah identitas yang
kurang berarti dalam kehidupan individu.
Pertahanan jangka panjang termasuk sebagai berikut :
- Penutupan identitas
- Identitas negatif.
F. Pohon Masalah
effect Resiko tinggi Perilaku kekerasan
Isolasi sosial
Objektif
- mengkritik diri sendiri
- perasaan tidak mampu
- pandangan hidup yang pesimistis
- tidak menerima pujian
- penurunan produktivitas
- penolakan terhadap kemampuan diri
- kurang memperhatikan perawatan diri
- berpakaian tidak rapi
- berkurang selera makan
- tidak berani menatap lawan bicara
- lebih banyak menunduk
- bicara lambat dengan nada suara lemah
III.DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul, yaitu :
Yoedhas, 2010. Asuhan Keperawatan Pasien dengan Harga Diri Rendah. http://
yoedhasflyingdutchman. blogspot.com. Diakses tanggal 23 maret 2011
Keliat BA. Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999
Stuart GW, Sundeen SJ. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi 3. Jakarta : EGC. 1998
Townsend. (1998). Nursing Diagnosis in Psychiatric Nursing a Pocket Guide for Care Plan
Construction. Edisi 3.Jakarta : EGC