Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persalinan diawali dengan penurunan hormone progesteron. Respon tersebut
memberikan umpan balik ke hipotalamus untuk mensekresi oksitosin yang dikeluarkan
melalui hipofisis posterior. Pengaruh dari oksitosin membuat terjadinya kontraksi otot
miometrium yang berdampak terhadap munculnya respon nyeri dari ibu. Nyeri persalinan
berbeda dengan karakteristik jenis nyeri yang lain.
Nyeri persalinan adalah bagian dari proses normal, dapat diprediksi munculnya nyeri
yakni sekitar hamil aterm sehingga ada waktu untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi,
nyeri yang muncul adalah bersifat akut memiliki tenggang waktu yang singkat, munculnya
nyeri secara intermitten dan berhenti jika proses persalinan sudah berakhir.
Hampir semua ibu mengalami nyeri persalinan. Persalinan tanpa nyeri hanya
dirasakan oleh sedikit ibu hamil. Nyeri sangat mengganggu dan menyulitkan banyak orang.
Nyeri bersifat subjektif artinya antara satu individu dengan individu lainnya berbeda dalam
menyikapi nyeri tersebut.
Menurut melzack dan wall (1991) menyebutkan perbandingan skala nyeri dengan
indeks nyeri (0-50) MPI (McGill) Pan Index) pada beberapa kondisi berbeda-beda yakni :
persalinan primipara skala indeks nyeri 38, persalinan multipara skala indeks nyeri 25,
penyakit kanker skala indeks nyeri 28, menurut rahmawati (2007) dari 78% primipara
ditemukan 37% nyeri hebat, 35% nyeri sangat hebat (intolerable) dan 28% nyeri sedang.
Dengan demikian pengalaman nyeri memberikan rasa tidak nyaman bagi klien.
Menurut beberapa teori keperawatan yakni teori kolcaba, kenyamanan adalah kebutuhan
dasar klien yang merupakan tujuan pemberian asuhan keperawatan. Perawat memberi asuhan
keperawatan kepada klien untuk dapat membantu pasien meringankan nyeri pada persiapan
persalinan dan kelahiran, perawat memerlukan suatu pengetahuan tentang berbagai macam
tentang nyeri.

1
B. Tujuan

Tujuan umum penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui dan
memahami tentang manajemen nyeri non farmakologi pada persalinan. Sedangkan tujuan
khususnya yaitu:

1. Mahasiswa dapat memahami tentang manajemen nyeri dengan teknik relaksasi


2. Mahasiswa dapat memahami tentang manajemen nyeri dengan teknik effluerage
3. Mahasiswa dapat memahami tentang manajemen nyeri dengan teknik akuplesur

2
BAB II

TINJAUAN TEORITIS
MANAJEMEN NYERI PERSALINAN DENGAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS
DALAM

A. Pengertian
Teknik relaksasi nafas dalam adalah suatu bentuk asuhan keperawatan dimana
perawat mangajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat
(menahan inspirasisecara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan.
Selain itu dapat menentukan intensitas nyeri, teknik relaksasi nafas dalam juga dapat
meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah (Smeltzer & Bare, 2002).
Relaksasi merupakan metode yang efektif terutama pada pasien yang mengalami
nyeri konis. Latihan pernafasan dan teknik relaksasi menurunkan konsumsi oksigen,
frekuensi jantung dan ketegangan otot yang menghentikan siklus nyeri, ansitas dan
ketegangan otot (McCaffery, 1998).

B. Jenis-jenis Relaksasi
1. Autogenic relaxation
Autogenic relaxation merupakan jenis relaksasi yang diciptakan sendiri oleh
individu yang bersangkutan dilakukan dengan menggabungkan imajinasi visual
dan kewaspadaan tubuh dalam menghadapi stress. Teknik ini dapat dilakukan
dengan cara:
a. Memberikan sugesti sendiri dengan kata-kata tertentu yang dapat memberikan
ketenangan.
b. Mengatur pernafasan dan rileks (memberikan rasa nyaman pada tubuh).
c. Membayangkan sesuatu atau tempat yang indah dan tenang secara fokus dan
terkontrol sambil merasakan sensasi berbeda yang muncul dalam fikiran.
d. Tangan saling melipat pada lengan yang berlawanan.
2. Muscle relaxation
Teknik ini bertujuan untuk memberikan rasa nyaman pada otot-otot. Ketika terjadi
stress otot-otot pada beberapa bagian tubuh menjadi menegang seperti otot leher,
punggung dan lengan. Teknik dilakukan dengan cara merasakan perubahan dan
sensasi pada otot bagian tubuh tersebut. Teknik dapat dilakukan dengan
meletakkan kepala diantara kedua lutut (kira-kira selama 5 detik) dan merebahkan
badan kebelakang secara perlahan selama 30 detik. Sikap ini dilakukan terus
secara berulang sambil merasakan perubahan otot tubuh.
3. Visualisasi
Teknik ini merupakan bentuk kemampuan menta untuk berimajinasi seperti
melakukan perjalanan kesuatu tempat yang damai atau situasi yang tenang.
Teknik visualisasi seolah-olah menggunakan beberapa indera sacara bersamaan.

3
C. Keuntungan Teknik Relaksasi Nafas Dalam
1. Keuntungan emosional
a. Memberikan pengalaman positif tentang pada ibu
b. Mengurangi ketegangan dan ketakutan pada ibu saat persalinan
c. Berpatisipasi nyata dalam melahirkan anaknya
d. Membentuk tumbuhnya hubungan antara orang tua dan anak.
2. Keuntungan fisiologis
a. Dapat mengurangi rasa sakit tanpa menggunakan obat-obatan dan dapat
mengurangii resiko terhadap bayi
b. Mencegah terjadinya komplikasi seperti nyeri sampai dengan menurunya
oksigen
c. Ibu dapat bekerja sama pada saat pemeriksaan
d. Ibu tidak merasa lelah pada saat dan sesudah melahirkan.

D. Posisi Relaksasi
1. Berbaring telentang, kedua tungkai kaki lurus dan terbuka sedikit, kedua tangan
rileks di samping di bawah lutut dan kepala diberi bantal.
2. Berbaring miring, kedua lutut dan kedua lengan ditekuk, di bawah kepala diberi
bantal dan di bawah perut sebaiknya diberi bantal juga, agar perut tidak
menggantung.
3. Kedua lutut ditekuk, berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan di
samping telinga.
4. Duduk membungkuk, kedua lengan diatas sandaran kursi atau diatas tempat tidur.
Kedua kaki tidak boleh mengantung.
Keempat posisi tersebut dapat dipergunakan selama ada his dan pada saat itu ibu
harus dapat mengonsentrasikan diri pada pernapasan atau pada sesuatu yang menyenangkan
(Salmah, 2006).

Dibawah ini tiga alternatif panduan untuk ibu melakukan teknik pernapasan sederhana yaitu :

1. Pikirkan kata ”rileks” yang terdiri dari dua suku kata, yaitu ”ri” dan ”leks”.
Selanjutnya, cobalah latihan ini. Ketika menarik napas, pikirkan kata ”ri”,saat
menghembuskan , pikirkan kata ”leks”. Jangan alihkan pikiran dari kata ”rileks”
tersebut. Ketika menghembuskan napas, singkirkan segala ketegangan dari tubuh,
khususnya otot-otot yang biasanya mudah tegang setiap kali stres.
2. Cobalah menghitung pernapasan. Begitu bernapas, hitung tiga sampai empat, atau
lebih secara perlahan-lahan. Ketika menghembuskan napas, hitung sampai tiga
atau empat lagi.
3. Cobalah bernapas melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut. Embuskan
napas dari mulut dengan lembut. Banyak ibu merasa lebih enak mengeluarkan
suara saat menghembuskan napas, misalnya ”fuuuuuuuuuh” (Danuatmadja &
Meiliasari, 2004)

4
MANAJEMEN NYERI PERSALINAN DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

A. Pengertian
Massage atau pijatan pada abdomen (effleurage) adalah bentuk stimulasi kulit yang
digunakan selama proses persalinan dalam menurunkan nyeri secara efektif(Mons Dragon,
2004).
Effleurage berasal dari bahasa perancis yang berarti “Skimming the Surface” makna
menurut bahasa Indonesia artinya “Mengambil buih dipermukaan” (Kennet,1994). Effleurage
merupakan teknik pijatan dengan menggunakan telapak jari tangan dengan pola gerakan
melingkar dibeberapa bagian tubuh atau usapan sepanjang punggung dan ekstremitas.

B. Cara Melakukan Teknik Effleurage


Pola teknik Effleurage yang bias dilakukan mengurangi nyeri persalinan akibat
kontraksi uterus adalah:
1. Menggunakan dua tangan
Dengan kedua telapak jari-jari tangan lakukan usapan ringan, tegas dan konstan
dengan pola gerakan melingkari abdomen, dimulai dari abdomen bagian bawah
diatas simphisis pubis, arahkan kesamping perut, terus ke fundus uteri kemudian
turun ke umbilicus dan kembali ke perut bagian bawah diatas simphisis pubis
(Pilliteri,1993), bentuk pola gerakannya seperti “Kupu-kupu”.
2. Menggunakan Dua Tangan
Dengan menggunakan kedua telapak jari-jari tangan lakukan usapan ringan,
tegas, konstan dan lambat dengan membentuk pola “dua buah lingkaran kecil”
yang sejajar oleh masing-masing tangan diatas perut bagian bawah. Usapan tegas
dan konstan dengan stimulasi berkekuatan ringan sampai moderat (Cohen,1991).
3. Menggunakan satu tangan
Dengan menggunakan ujung-ujung jari tangan lakukan usapan ringan, tegas,
konstan dan lambat dengan membentuk pola gerakan seperti angka “8 telentang”
diatas perut bagian bawah (Cohen, 1991).
4. Teknik yang bisa dilakukan keluarga dan petugas
a. Melakukan usapan dengan menggunakan seluruh telapak tangan pada lengan
atau kaki dengan lembut.
b. Melakukan massage pada wajah dan dagu dengan lambat.
c. Selama kontraksi berlangsung, lakukan usapan ringan pada bahu dan
punggung.
d. Melakukan gerakan membentuk pola 2 lingkaran dipaha ibu bila tidak dapat
dilakukan di abdomen.

MANAJEMEN NYERI PERSALINAN DENGAN TEKNIK AKUPRESUR

A. Pengertian
Akupresur merupakan ilmu penyembuhan yang berasal dari Tionghoa dan sudah
dikenal lebih dari 500 tahun yang lalu (Yuliatun, 2008). Akupresur merupakan

5
pengembangan diri teknik akupuntur.Teknik akupresur ini juga dikenal sebagai masase
shiatsu (Judha, 2012).
Taoisme mengajarkan bahwa semua isi alam raya dan sifat-sifatnya dapat
dikelompokkan kedalam 2 kelompok yang disebut kelompok yin (air) dan kelompok yang
(api).

B. Manfaat Terapi Akupresur


1. Manajemen Stress dan keseimbangan tubuh energi
2. Meringankan Nyeri
3. Berkaitan dengan Bersalin
4. Meningkatkan Kehidupan Seks

Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pijat akupresur:


1. Pertama kali yang harus diperhatikan adalah kondisi umum si penderita. Pijat
akupresur tidak boleh dilakukan terhadap orang yang :
1) Dalam keadaan yang terlalu lapar.
2) Dalam keadaan terlalu kenyang.
3) Dalam keadaan terlalu emosional (marah, sedih, khawatir).
4) Dalam keadaan hamil muda.

2. Selain kondisi si penderita, ruangan untuk terapi akupresurpun harus diperhatikan:


1) Suhu ruangan jangan terlalu panas atau terlalu dingin.
2) Sirkulasi udara baik, tidak terlalu pengap dan tidak melakukan pemijatan di
ruang berasap.
3) Terapi bisa dilakukan dalam posisi duduk atau berbaring dengan tenang, tidak
dalam keadaan tegang.

C. Cara Pemijatan Akupresur


Cara pemijatan bisa dilakukan dengan :
1. Pijatan bisa kita lakukan setalah menemukan titik meridian yang tepat, yaitu
timbulnya reaksi pada titik pijat berupa rasa nyeri, linu atau pegal.
2. Pijatan bisa dilakukan dengan menggunakan jari tangan, (Jempol dan Jari
telunjuk).
3. Semua titik berpasangan kecuali untuk jalur meridian Ren dan Tu.

Lama dan banyaknya tekanan (pemijatan) :


1. Pijatan untuk menguatkan (Yang), untuk kasus penyakit dingin, lemah, pucat/lesu,
dapat dilakukan dengan maksimal 30 kali tekanan, untuk masing-masing titik dan
pemutaran pemijatannya searah jarum jam.
2. Pemijatan yang berfungsi melemahkan (Yin) untuk kasus penyakit panas, kuat,
muka merah, berlebihan/hiper dapat dilakukan dengan minimal 50 kali tekanan
dan cara pemijatannya berlawanan jarum jam.

D. Penggunaan Akupresur Dalam Persalinan

6
Lokasi Titik Akupresur yang berguna saat persalinan antara lain :
1. Titik Cien Cing
Titik ini dapat diketahui dengan cara menarik garis khayal antara C7 menuju
prosessus acromion, titik cien cing terletak pada pertengahan garis tersebut.
Akupresuris dapat menemukan titik ini pada tubuh sendiri dengan mengangkat tangan
diagonal melewati dada dan palpasi sendiri dengan menggunakan jari telunjuk
sepanjang garis khayal tersebut.
Titik ini berguna pada fase pertama dan kedua persalinan untuk menstimulasi
kontraksi uterus. Titik ini merupakan titik terbaik digunakan saat menyusui, membuat
rileks otot pundak dan meningkatkan suplay ASI.
Teknik akupresur yaitu lakukan penekanan kebawah pada titik cien cing
tersebut menggunakan ibu jari, atau siku. Ketika menggunakan ibu jari, berikan
tekanan yang berasal dari lengan bukan tekanan yang berasal dari sendi ibu jari. Pada
titik ini sebaiknya dilakukan pada kedua bahunya, namun dapat juga dilakukan sendiri
pada satu bahu.Tekanan dapat dilakukan pada setiap permulaan kontraksi atau
lakukan penekanan lembut secara terus-menerus untuk mengintensifkan kontraksi.
2. Titik Bl 32 (Pang Kuang Su)
Lokasi titik ini kira-kira sepanjang jari telunjuk wanita diatas lipat pantat selebar
ibu jari disisi tulang belakang. Saat persalinan mulai, awali teknik akupresur dengan
melakukan penekanan pada titik ini dengan menggerakkan jari menuruni tulang
belakang (kira-kira selebar ibu jari) sejalan dengan kemajuan persalinan.
Teknik akupresur yaitu tempatkan jari pada titik akupresur dan lakukan tekanan
yang lembut. tekanan dapat ditingkatkan dengan melakukan penekanan kearah
belakang pada awal kontraksi.
Titik ini lebih banyak digunakan karena meningbulkan efek ’anestesi’ pada
kontraksi yang kuat, terlihat jelas efek ini saat penekanan dihentikan. Penekanan pada
titik ini akan menimbulkan rasa hangat, geli,dan agak sakit. Jika terasa sangat sakit,
lakukan penekanan pada sekitar tulang.
Titik ini sering digunakan pada wanita dengan posisi menunduk atau berlutut
pada lantai, meja, tempat tidur dll. Teknik ini dapat juga efektif digunakan dalam air,
namun kurang fleksibel pada sebagian orang.
3. Titik pantat
Titik ini berada pada garis horisontal dari puncak lipatan pantat. Jika melakukan
tekanan pada sepanjang garis ini akan terasa lembut kira-kira dua pertiga antara lipat
pantat dann tulang pinggul.
Teknik akupresur yaitu tempatkan tangan pada pinggul pasien dan lakukan
dorongan kedalam titik ini dengan menggunakan ibu jari dan bantu ibu untuk
bergerak saat kontraksi. Dua samapai 3 hari sebelum tanggal persalinan, BL 32 dan
titik pantat dapat digunakan bersamaan dengan masage pada sakral, lakukan
penekanan kebawah dan mengelilingi pantat. Tujuannya adalah memberikan energi
pada serviks agar persalinan berjalan secara optimal.
4. Titik pada Tangan
Titik ini terletak sepanjang lipatan tangan ketika jari-jari menyatu pada telapak
tangan. Titik ini membantu pelepasan endorphin ke dalam tubuh.

7
Teknik akupresur yaitu pegang sisir kecil dengan kencang. Pasien dapat
menggenggam sisir tersebut saat kontraksi dan anjurkan pada pasien untuk melakukan
tindakan ini bila terasa bermanfaat. Titik ini sangat membantu untuk menurunkan
nyeri saat kontraksi.
5. Titik K1
Titik ini terletak pada 1/3 bagian atas telapak kaki, ketika telapak kaki fleksi
(menarik jari kaki kedepan kearah telapak kaki)
Teknik akupresur yaitu lakukan penekanan yang kuat kedalam dan kedepan
kearah jempol kaki. Titik ini mempunyai efek relaksasi dan dapat digunakan kapan
saja saat persalinan dan sangat efektif dilakukan selama fase kedua persalinan.
Penekanan pada titik ini juga dapat berguna saat pasien panik (misal mempunyai
pengalaman yang tidak menyenangkan pada persalinan sebelumnya). Titik ini
berguna untuk membantu perineum relaksasi selama fase kedua persalinan.
6. Titik Co4 (He Kuk)
Titik ini terletak antara tulang metakarpal pertama dan kedua (antara ibu jari dan
jari telunjuk) pada bagian distal lipatan pada kedua tangan.
Teknik akupresur berikan penekanan pada titik ini dengan menggunakan ibu
jari. Penekanan pada titik ini berguna untuk mengintensifkan kontraksi, saat kontraksi
ireguler. Titik Co4 dapat digunakan selama fase kedua persalinan. Hal ini bertujuan
agar tubuh berusaha menggerakkan bayi turun melewati jalan lahir. Titik akupresur
jika persalinan tidak mengalami kemajuan.
7. Titik Sp6 (San Yin Ciao)
Titik ini penting untuk membantu dilatasi serviks dan dapat digunakan ketika
serviks tidak efektif berdilatasi selama persalinan. Titik ini terletak empat jari diatas
mata kaki dalam.
Teknik Akupresur :
a. Lakukan tekanan langsung pada titik ini dengan telunjuk atauibu jari. -
Gunakan titik ini pada satu kaki kira-kira satu menit (hitung perlahan
sampai 60) kemudian gunakan titik ini pada kaki yang lain setelah 20-30
menit. Setelah dilakukan penekanan pada titik ini, beberapa wanita akan
merasakan serviks meregang dan kontraksi semakin kuat. Teknik ini
sebaiknya tidak digunakan saat persalinan berjalan normal, persalinan
bukan berapa jam dapat melahirkan, namun bagaimana menikmati proses
melahirkan.
b. Ketika ketuban telah pecah dan persalinan tidak mengalami kemajuan dapat
dilakukan penekanan pada BL32 dan Sp 6 untuk membantu persalinan.
8. Titik P6
Titik ini terletak 3 jari diatas pergelangan tangan segaris dengan jari tengah.
Teknik akupresur yaitu titik ini dapat digunakan pada mual ringan sampai muntah.
Lakukan penekanan pada titik ini dan pertahankan sampai terasa efektif, biasanya
selama 5 menit.Penekanan ini dapat dilakukan pada satu pergelangan tangan atau
keduanya.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Manajemen nyeri harus menggunakan pendekatan yang holistic atau menyeluruh, hal
ini karena nyeri mempengarui keseluruhan aspek kehidupan manusia, oleh karena itu kita
tidak boleh hanya terpakuhanya pada satu pendekatan saja tetapi juga menggunakan
pendekatan-pendekatan yang lain yang mengacu kepada aspek kehidupan manusia yaitu
biopsikososial dan spiritual, pendekatan non farmakologik tidak akan berjalan efektif bila
digunakan sendiri-sendiri, keduanya harus dipadukan dan saling mengisi dalam rangka
mengatasi atau penangganan nyeri pasien. Pasien adalah individu-individu yang berbeda
yang berespon secara berbeda terhadap nyeri, sehingga penangganannyapun tidak bisa
disamakan antar individu yang satu dengan yang lainnya.
Pengkajian yang tepat, akurat tentang nyeri sangat diperlukan sebagai upaya untuk
mencari solusi yang tepat untuk menangganinya, untuk itu pengkajian harus selal dilakukan
secara berkesinambungan , sebagai upaya mencari gambaran yang terbaru dari yang
dirasakan pasien.

9
DAFTAR PUSTAKA

Andreasz. George At All, 2002, Buku AcuanNasional Pelayanan Neonatal Kesehatan


Maternal, Cetakan ll
Priharjo, R (1993). Perawatan Nyeri, pemenuhan aktivitas istirahat. Jakarta : EGC hal : 87
Sukanta Putu Oka. (2003). Akupresur dan minuman untuk mengatasi gangguan kesehatan
reproduksi. PT Elex Media Komputindo,Jakarta
Yuliatun, Laily. 2008. Penangan Nyeri Persalinan dengan Metode Non Farmakologi.
Malang : Bayumedia Publishing

10

Anda mungkin juga menyukai