Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN

“ANTENATAL CARE”

A. KONSEP ANTENATAL CARE


1. Pengertian Antenatal Care
Antenatal Care adalah pelayanan yang diberikan oleh ibu hamil secara berkala
untuk menjaga ksehatan ibu dan bayi. Pelayanan ini meliputi pemeriksaan
kehamilan, upaya koreksi terhadap penyimpangan dan intervensi dasar yang
dilakukan.
Kunjungan Antenatal Care adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau
dokter sedini mungkin semenjak dirinya hamil untuk menjaga agar ibu sehat selama
masa kehamilan, persalinan dan nifas serta mengusahakan bayi yang dilahirkan
sehat, memantau kemungkinan adanya resiko-resiko kehamilan, dan merencanakan
penatalaksanaan yang optimal terhadap kehamilan.

2. Tujuan Kunjungan Antenatal Care


a. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan
memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses kelahiran
b. Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis bedah ataupun
obstetrik selama kehamilan
c. Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan
menghadap komplikasi
d. Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses
e. Menjalankan puerpurium normal, dan merawat anak secara fisik, Psikologi dan
sosial (Manuaba, 2010).

3. Manfaat Antenatal Care


Dapat ditemukannya berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara dini,
Sehingga dapat diperhitungkan dan dipersiapkan langkah- langkah dalam
pertolongan persalinanya.

4. Jadwal Pemeriksaan Antenatal Care


a. Trimester I dan II
1) Setiap bulan sekali
2) Diambil data tentang laboratorium
3) Pemeriksaan ultrasonagrafi
4) Nasehat tentang diet empat sehat lima sempurna, tambahan protein 0,5
g/kg BB (satu telur/hari).
5) Rencana untuk pengobatan penyakitnya, menghindari terjadinya
komplikasi kehamilan, dan imunisasi tetanus I
b. Trimester III
1) Setiap dua minggu sekali sampai ada tanda kelahiran
2) Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan
3) Diet empat sehat lima sempurna
4) Pemeriksaan ultrasonografi
5) Imunisasi tetanus II
6) Observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan, kompikasi
hamil trimester ketiga
7) Rencana pengobatan
8) Nasehat tentang tanda inpartu, kemana harus datang untuk melahirkan

5. Langkah-langkah dalam perawatan kehamilan atau Antenatal Care


Pelayanan antenatal dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan
standar minimal “10 T” yang terdiri dari :
a. Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan
Pengukuran tinggi badan cukup satu kali waktu kunjungan pertama. Bila
tinggi badan < 145 cm, maka factor resiko panggul sempit, kemungkinan sulit
melahirkan secara normal. Sedangkan penimbangan berat Berat Badan setiap
kali periksa. Sejak bulan ke-4 pertambahan berat badan paling sedikit 1kg/bulan
.

b. Pengukuran Tekanan Darah


Tekanan darah normal 120/80 mmhg. Bila tekanan darah lebih besar atau
sama dengan 140/90 mmhg ada factor resiko hipertensi (Tekanan darah Tinggi)
dalam kehamilan.

c. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)


Bila < kurang dari 23,5 cm menunjukan ibu hamil menunjukan ibu hamil Kurang
Energi Kronis ((ibu hamil KEK) dan beresiko melahirkan bayi Berat Badan
Rendah (BBLR).
d. Pengukuran Tinggi Rahim
Pengukuran tinggi rahim berguna untuk melihat pertumbuhan janin apakah sesuai
dengan usia kehamilan.
Untuk menentukan usia kehamilan dilakukan manuver Leopold
(Manuaba (2010). :
Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fetus
apa yang berada di fundus dan daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan
mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di fundus maka akan terassa
keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba difundus, maka akan terasa
lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.

Leopold II:
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua
sisi abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi
sisi yang berbeda untuk menemukan bagian punggung janin. Jika punggung
akan teraba cembung dan resisten.

Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen di
atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang dan
menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan turun
perlahan dan menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba
keras, bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba lembut dan
tidak beraturan.

Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin masuk
ke pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun ke sisi
abdomen mendekati pelvis sampai salah satu tangan merasakan bagian tulang
yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen yaitu jika bagian yang masuk
baru sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru setengah,
divergen yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam
rongga panggul.

Perkiraan persalinan menggunakan rumus Naegele:


a. Hari +7, Bulan -3, Tahun +1 jika bulan HPHT bulan April s/d Desember
b. Hari +7, Bulan+9, Tahun Tetap jika bulan HPHT bulan Januari s/d Maret

a. Penentuan Letak Janin (Presentase janin) dan perhitungan Denyut


Jantung Janin
Apabila Trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala belum masuk
panggul, kemungkinan ada kelainan letak atau ada masalah lain. Bila denyut
jantung kurang dari 120 kali/menit menujukan ada tanda GAWAT JANIN,
SEGERA RUJUK.

b. Penentuan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)


Penentuan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) oleh petugas untuk
selanjutnya bilamana diperlukan mendapatkan suntikan Tetanus Toksoid sesuai
anjuran petugas kesehatan untuk mencegah Tetanus pada Ibu dan Bayi.

Imunisas
Selang waktu Minimal Lama perlindungan
i
Langkah awal
TT 1 pemben
tukan kekebalan
TT 2 1 Bulan setelah TT 1 3 Tahun
tubuh terhadap
TT 3 6 Bulan setelah TT 2 5 Tahun

TT 4 12 Bulan setelah TT 3 1 Tahun

TT 5 12 Bulan setelah TT 4 >25 Tahun

c. Pemberian Tablet Tambah Darah


Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah setiap hari
minimal selama 90 hari. Tablet tambah darah diminum pada malam hari untuk
mengurangi rasa mual.

d. Tes Laboratorium
 Tes golongan darah untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila
diperlukan
 Tes haemoglobin untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah
(Anemia)
 Tes pemeriksaan urine (air kencing)
 Tes pemeriksaan darah lainnya, seperti HIV dan sifilis, sementara
pemeriksaan malaria dilakukan di daerah endemis.

e. Konseling atau Penjelasan


Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan kehamilan,
pencegahan kelaianan, persalinan dan inisiasi menyusui dini (IMD), ASI eksklusif,
Keluarga Berencana dan imunisasi pada bayi. Penjelasan ini diberikan secara
bertahap pada saat kunjungan hamil.

f. Tatalaksana atau mendapatkan pengobatan


Jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada saat hamil.

6. Tempat Pelayanan Antenatal Care


Pelayanan antenatal care bisa didapatkan di Rumah Sakit, Puskesmas, Bidan
Praktek Swasta, Dokter Praktek Swasta, Posyandu. Pelayanan antenatal care hanya
diberikan oleh tenaga kesehatan.

7. Cakupan Pelayanan Antenatal Care


Cakupan pelayanan antenatal adalah persentasi ibu hamil yang telah
mendapatkan pemeriksaan kehamilan oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja
yang terdiri dari cakupan K1 dan cakupan K4. Cakupan K1 adalah cakupan ibu
hamil yang pertama kali mendapatkan pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan
di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan K4 adalah cakupan ibu
hamil yan telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar, paling
sedikit empat kali di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu (Departemen
Kesehatan. 2014)

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian
a. Aktivitas dan Istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8 – 12 minggu) kembali
pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan terakhir. Denyut nadi
dapat meningkat 10 – 15 DPM.
b. Varises
Sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada
trisemester akhir).
c. Integritas Ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri.
d. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi
perkemihan dan peningkatan berat jenis serta hemoroid.
e. Makanan/Cairan
1) Mual dan muntah, terutama trisemester pertama; nyeri ulu hati umum
terjadi
2) Penambahan berat badan : 2 sampai 4 lb trisemester pertama,
trisemester kedua dan ketiga masing-masing 11 – 12 lb.
3) Membran mukosa kering: hipertropi jaringan gusi dapat terjadi mudah
berdarah
4) Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
5) Sedikit edema dependen
6) Sedikit glikosuria mungkin ada
7) Diastasis recti (separasi otot rektus) dapat terjadi pada akhir kehamilan.
f. Nyeri dan Kenyamanan
Kram kaki; nyeri tekan dan bengkak pada payudara; kontraksi Braxton
Hicks terlihat setelah 28 minggu; nyeri punggung
g. Pernapasan
Hidung tersumbat; mukosa lebih merah daripada normal Frekuensi
pernapasan dapat meningkat terhadap ukuran/tinggi; pernapasan torakal.
h. Keamanan
1) Suhu tubuh 36,1 – 37,6 ºC
2) Irama Jantung Janin (IJJ) terdengar dengan Doptone (mulai 10–12 minggu)
atau fetoskop (17 - 20 minggu)
3) Gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu
4) Sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 dan 20 minggu
5) Ballottement ada pada bulan keempat dan kelima.
i. Seksualitas
1) Penghentian menstruasi
2) Perubahan respon /aktivitas seksual
3) Leukosa mungkin ada
4) Peningkatan progresif pada uterus mis: Fundus ada di atas simfisis pubis
(pada 10 – 12 minggu) pada umbilikolis (pada 20–30 minggu) agak ke
bawah kartilago ensiform (pada 36 minggu)
5) Perubahan payudara: pembesaran jaringan adiposa, peningkatan
vaskularitas lunak bila dipalpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi
jaringan arcolar, hipertrofi tberkel montgemery, sensasi kesemutan
(trisemester pertama dan ketiga); kemungkinan strial gravidarum
kolostrum dapat tampak setelah 12 minggu
6) Perubahan pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spicler nevi,
strial gravidarum
7) Tanda-tanda Goodell, Hegar Scodwick positif.
j. Integritas Sosial
1) Bingung/meragukan perubahan peran yang dintisipasi
2) Tahap maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan
stressor kehamilan
3) Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung
sampai disfungsional.
k. Penyuluhan/Pembelajaran
l. Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung
pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman paritas, keinginan terhadap anak,
stabilitas ekonomik
m. Pemeriksaan Diagnostik
1) DL menunjukkan anemia, hemoglobinipatis (mis: sel sabit)
2) Golongan darah: ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompatibilitas
3) Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea, Chlamydia
4) Tes serologi: menentukan adanya sefilis (RPR: Rapid Plasma Reagen)
5) Penyakit Hubungan Kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kutil
vagina, lesi, rabas abnormal
6) Skrining: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
7) Papanicolaow Smear: mengidentifikasi neoplasia, herpes simpleks
tipe 2
8) Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian kehamilan infeksi,
diabetes penyakit ginjal)
9) Tes serum/urin untuk gadadotropin karionik manusia (HCG) positif
10) Titer rubella > a : a O menunjukkan imunitas
11) Tes sonografi: ada janin setelah gestasi 8 minggu
12) Skin glukosa serum / 1 jam tes glukosa: < 140 jam mg/dl biasanya
dilakukan antara 24 sampai 28 minggu. Evaluasi selanjutnya dari folus
pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan prenatal

2. Diagnosa Keperawatan
Trisemester 1
a) Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan,
ketidakmampuan mencerna makanan, faktor psikologis.
b) Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif, kekurangan intake
cairan.
c) Defisit pengetahuan tentang (Spesifikkan) berhubungan dengan kurang terpapar
informasi, kekeliruan mengikuti anjuran, ketidaktahuan menemukan sumber
informasi.
d) Resiko cidera pada janin berhubungan dengan kelelahan, pola makan yang tidak
sehat, pengaruh budaya.

Trisemester II
a) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh (kehamilan)
b) Pola napas tidak efekif berhubungan dengan posisi tubuh yang menghambat
ekspansi paru
c) Defisit pengetahuan tentang (Spesifikkan) berhubungan dengan kurang terpapar
informasi, kekeliruan mengikuti anjuran, ketidaktahuan menemukan sumber
informasi.

Trisemester III
a) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit, gangguan
adaptasi kehamilan
b) Resiko cidera pada ibu berhubungan denga besarnya ukuran janin, induksi
persalinan, persalinan lama kala I, II dan III
c) Defisit pengetahuan tentang (Spesifikkan) berhubungan dengan kurang terpapar
informasi, kekeliruan mengikuti anjuran, ketidaktahuan menemukan sumber
informasi.

3. Intervensi Keperawatan
Trisemester I
a) Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan makanan,
ketidakmampuan mencerna makanan, faktor psikologis
Tujuan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam status nutrisi terpenuhi
Kriteria hasil :
- Porsi makanan yang dihabiskan meningkat
- BB atau IMT meningkat
- Frekuensi makan meningkat
- Nafsu makan meningkat
- Perasaan cepat kenyang meningkat
Intervensi :
- Identifikasi status nutrisi
- Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
- Monitor asupan makanan
- Monitor berat badan
- Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
- Ajarkan diet yang terprogram
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan
- Monitor adanya muual dan muntah
b) Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif, kekurangan intake
cairan
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam status cairan membaik
Kriteria hasil :
- Kekuatan nadi meningkat
- Turgor kulit meningkat
- Output urine meningkat
- Frekuensi nadi membaik
- Tekanan darah membaik
- Membrane mukosa membaik
- Kadar Hb membaik
- Kadar ht membaik
Intervensi :
- Periksa tanda dan gejala hipovolemia (misalnya frekuensi nadi meningkat,
nadi terasa lemah, tekanan darah menurun, turgor kulit menurun, membrane
mukosa kering, volume urine menurun, Ht meningkat, haus, lemah)
- Hitung kebutuhan cairan
- Berikan asupan cairan oral
- Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
- Kolaborasi pemberian cairan IV
c) Defisit pengetahuan tentang (Spesifikkan) berhubungan dengan kurang terpapar
informasi, kekeliruan mengikuti anjuran, ketidaktahuan menemukan sumber
informasi
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan tingkat
pengetahuan membaik
Krieria Hasil :
- Perilaku sesuai anjuran meningkat
- Kemampuan menjelaskan pengetahuan suatu topik meningkat
- Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun
- Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun
- Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat menurun
Intervensi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meninkatkan dan menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih dan sehat
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan klien kesempatan untuk bertanya
- Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
d) Resiko cidera pada janin berhubungan dengan kelelahan, pola makan yang tidak
sehat, pengaruh budaya
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam keparahan dan cedera
yang diamati atau dilaporkan menurun
Kriteria Hasil :
- Kejadian cedera menurun
- Pendarahan menurun
Intervensi :
- Identifikasi status obstetrik
- Identifikasi riwayat obstetrik
- Identifikasi adanya penggunaan obat, diet dan merokok
- Identifikasi pemeriksaan kehamilan sebelumnya
- Periksa DJJ selama 1 menit
- Monitor DJJ
- Monitor tanda vital Ibu
- Lakukan manuver leopold untuk menentukan letak janin
- Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
- Identifikasi obat yang berpotensi menyebabkan cidera

Trisemester II
a) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh (kehamilan)
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan citra tubuh
meningkat
Kriteria hasil :
- Verbalisasi perasaan negatif tentang perubahan tubun menurun
- Verbalisasi kekhawatiran pada reaksi orang lain menurun
- Melihat bagian tubuh membaik
- Menyentuh bagian tubuh membaik
Intervensi :
- Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap perkembangan
- Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi sosial
- Monitor frekuensi pertanyaan kritik terhadap diri sendiri
- Diskusikan perubahan bentuk tubuh dan fungsinya
- Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri
- Diskusikan cara mengembangkan harapan citra tubuh secara realistis
b) Pola napas tidak efekif berhubungan dengan posisi tubuh yang menghambat
ekspansi paru
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam inspirasi dan ekspirasi yang
tidak memberikan ventilasi adekuat membaik
Kriteria hasil :
- Frekuensi napas membaik
- Kedalaman napas membaik
Intervensi :
- Monitor pola napas, monitor saturasi oksigen
- Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya napas
- Monitor adanya sumbatan jalan napas
- Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
c) Defisit pengetahuan tentang (Spesifikkan) berhubungan dengan kurang terpapar
informasi, kekeliruan mengikuti anjuran, ketidaktahuan menemukan sumber
informasi.
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan tingkat
pengetahuan membaik
Krieria Hasil :
- Perilaku sesuai anjuran meningkat
- Kemampuan menjelaskan pengetahuan suatu topik meningkat
- Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun
- Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun
- Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat menurun
Intervensi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih dan sehat
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan klien kesempatan untuk bertanya
- Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

Trisemester III
a) Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit, gangguan
adaptasi kehamilan
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan status
kenyamanan meningkat
Kriteria Hasil :
- Keluhan tidak nyaman menurun
- Gelisah menurun
- Keluhan sulit tidur menurun
- Lelah menurun
- Postur tubuh membaik
Intervensi :
- Identifikasi penurunan tingkat energi, ketidakmampuan berkonsentrasi, atau
gejala lain yang mengganggu kognitif
- Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
- Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah dan suhu sebelum
dan sedudah latihan
- Jelaskan tujuan dan manfaat, batasan dan jenis relaksasi yang tersedia
( misalnya musik, meditasi, napas dalam)
- Anjurka mengambil posisi yang nyaman
- Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih
b) Resiko cidera pada ibu berhubungan dengan besarnya ukuran janin, induksi
persalinan, persalinan lama kala I, II dan III
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam keparahan dan cedera
yang diamati atau dilaporkan menurun
Kriteria hasil :
- Kejadian cedera menurun
- Pendarahan menurun
Intervensi :
- Identifikasi obat yang berpotensi menyebabkan cidera
- Identifikasi kesesuaian alas kaki atau stocking elastis pada ekstremitas
bawah
- Jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh ke pasien dan keluarga
- Pastikan barang-barang pribadi mudah dijangkau
- Tingkatkan frekuensi observasi dan pengawasan pasien, sesuai kebutuhan
c) Defisit pengetahuan tentang (Spesifikkan) berhubungan dengan kurang
terpapar informasi, kekeliruan mengikuti anjuran, ketidaktahuan menemukan
sumber informasi
Tujuan :
- Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan tingkat
pengetahuan membaik
Krieria Hasil :
- Perilaku sesuai anjuran meningkat
- Kemampuan menjelaskan pengetahuan suatu topik meningkat
- Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun
- Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun
- Menjalani pemeriksaan yang tidak tepat menurun
Intervensi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meninkatkan dan menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih dan sehat
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan klien kesempatan untuk bertanya
- Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi
kestatus kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan. Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai
tujuan yang mencakup peningkatan kesehatan yang mencakup peningkatan
kesehatan, pencegahan, penyakit, pemulihan kesehatan dan memfasilitasi
koping.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap terakhir dari proses keperawatan yang digunakan
sebagai alat untuk menilai keberhasilan dari asuhan keperawatan dan proses ini
berlangsung terus menerus yang diarahkan pada pencapaian tujuan yang
diinginkan (Ika dan Saryono, 2010). Ada tiga yang dapat terjadi pada tahap
evaluasi, yaitu :
1. Masalah teratasi seluruhnya.
2. Masalah teratasi sebagian.
3. Masalah tidak teratasi.
DAFTAR PUSTAKA

Bobak. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta.

Departemen Kesehatan. 2014. Survey Kesehatan Nasional. Laporan.Depkes RI Jakarta.

Gloria M. B, at all, 2017. Nursing Intervention Classivication (NIC), Edisi Bahasa Indonesia.
Editor : Intisari Nurjannah, Roxana D. Tumanggor. Cetakan Asli Dprogramkan dengan RFID

Ika, Saryono. 2010. Perawatan Maternitas. Edisi 4. EGC: Jakarta. Manuaba. 2010. Ilmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC :
Jakarta.

Buku KIA, Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun 2016

PPNI, T. P. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Definisi dan Indikator
Diagnostik ((cetakan III) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI, T. P. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi dan Tindakan
Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.

PPNI, T. P. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Definisi dan Kreteria Hasil
Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE

DI PUSKESMAS KONI

Lisa Sylvia

PO 71202210039

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES JAMBI
TAHUN 2021

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. R DENGAN KISTA OVARIUM BILATERAL

DI RUANG KEBIDANAN RS. BHAYANGKARA JAMBI

DOSEN PEMBIMBING :

HALIMAH, Ners, Sp.Kep. A

NAMA : LISA SYLVIA

NIM : PO 71202210039

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES JAMBI
TAHUN 2021

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY.F P2A0 POST SECTIO CESAREA

DI RUANG KEBIDANAN RS. BHAYANGKARA JAMBI

DOSEN PEMBIMBING :

HALIMAH, Ners, Sp.Kep. A

NAMA : LISA SYLVIA

NIM : PO 71202210039

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES JAMBI
TAHUN 2021

Anda mungkin juga menyukai