Anda di halaman 1dari 43

ASUHAN

KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN
WAHAM
Nuniek Setyo Wardani, S. Kep., Ners., M. Kep
PENGERTIAN
Waham adalah :
Suatu keyakinan yang salah yang
dipertahankan secara kuat/terus
menerus namun tidak sesuai dengan
kenyataan (Cook & Fontaine, 2000)

2
Waham adalah
.

Suatu sistem kepercayaan


yang tidak dapat
divalidasi/dipertemukan
dengan realitas (Haber,1998).

3
PENGERTIAN
 Waham (delusi) : keyakinan individu
berdasarkan kesimpulan yang tidak tepat
terhadap realita eksternal
PENGERTIAN LAIN…
 Keyakinan yang salah, tidak sesuai dengan
kondisi obyektif, dipertahankan terus
menerus.
 Tidak dapat digoyahkan dengan argumentasi
rasional
 Keyakinan palsu yang tetap dipertahankan
sekalipun dihadapkan cukup bukti
kekeliruannya
 Tidak serasi dengan latar belakang
pendidikan dan sosial budaya
RENTANG RESPON WAHAM
Respon Adaptif Respon
Maladaptif
Pikiran logis Distorsi pikiran Gangguan
Persepsi akurat Ilusi pikiran/waham
Emosi konsisten Reaksi emosi Sulit berespon
dgn pengalaman berlebihan /kurang emosi berlebihan
Perilaku sesuai Perilaku aneh/tdk Perilaku kacau
Berhubungan biasa Isolasi sosial
sosial Menarik diri

6
KATEGORI WAHAM
 Waham sistematis: konsisten, berdasarkan
pemikiran mungkin terjadi walaupun hanya
secara teoritis.

 Waham nonsistematis: tidak konsisten, yang


secara logis dan teoritis tidak mungkin
KONSEP WAHAM
 Individu mengalami ketidakmampuan dalam
memproses data di otak secara akurat
sehingga mengakibatkan timbulnya waham
curiga, kebesaran, agama, nihilistik, dan
somatik.
 Kondisi delusi dapat menyebabkan individu
mengalami gangguan dalam menjalankan
aktivitas kehidupan sehari-hari
MACAM-MACAM WAHAM
 Waham kebesaran
Meyakini memiliki kebesaran dan kekuasaan khusus,
diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: “Saya anaknya jenderal Sudirman”
 Waham curiga
Meyakini bahwa ada seseorang atau kekuasaan khusus,
diucapkan berulangkali tetapi sesuai kenyataan. Contoh:
Saya tahu, seluruh saudara saya ingin menghancurkan
hidup saya”
 Waham agama
Memiliki keyakinan tentang ajaran agama secara
berlebihan, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai
kenyataan. Contoh: “Kalau saya masuk syurga, saya harus
menggunakan pakaian putih setiap hari.”
CONTINUE….
 Waham somatik
Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/
terserang penyakit, diucapkan berulangkali tetapi tidak
sesuai kenyataan. Contoh: “Saya sakit kanker,” setelah
pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda
kanker namun klien terus mengatakan dirinya terserang
kanker.
 Waham nihilistik
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/
meninggal, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan. Contoh:”Ini khan alam kubur ya, semua
yang ada di sini adalah roh-roh.”
PENGKAJIAN

11
FAKTOR PREDISPOSISI
 Genetik; diturunkan
 Neurobiologis; adanya gangguan pada kosteks
pre frontal dan kosteks limbik
 Neurotransmiter; abnormalitas pada dopamin,
serotonin, dan glutamat
 Virus: paparan virus influenza pd
trimester III
 Psikologis: ibu pencemas, terlalu melindungi,
ayah tdk peduli

12
FAKTOR PRESIPITASI
 Proses pengolahan informasi yang berlebihan
 Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal
 Adanya gejala pemicu

13
MEKANISME KOPING
 Regresi
 Proyeksi
 Menarik diri
 Pada keluarga: mengingkari

14
PERILAKU WAHAM
Tanda dan Gejala waham:
1. Waham kebesaran
Meyakini memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan
berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: “Saya ini pejabat di departemen
kesehatan lho..” atau “Saya punya
tambang emas”
2. Waham Curiga
Meyakini ada seseorang atau kelompok yang berusaha
merugikan/mencederai dirinya, diucapkan berulangkali tetapi tidak
sesuai kenyataan.
Contoh: “Saya tahu..seluruh saudara saya
ingin menghancurkan hidup saya
karena mereka iri dengan
kesuksesan saya”

15
PERILAKU WAHAM
Tanda dan Gejala waham:
3. Waham Agama
Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan berulang
kali tetapi tidak sesuai kenyataan
Contoh: “Menurut agama saya, saya harus menggunakan pakaian putih setiap
hari kalau tidak saya tidak masuk surga”

4. Waham Somatik
Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu/terserang penyakit,
diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: “Saya sakit kanker”, setelah pemeriksaan
laboratorium tidak ditemukan tanda-tanda kanker
namun pasien terus mengatakan bahwa ia
terserang kanker.

5. Waham Nihilistik
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia/meninggal,
diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan.
Contoh: “Ini kan alam kubur ya, semua yang ada disini
adalah roh-roh”

16
PERILAKU WAHAM
Tanda dan Gejala waham:
6. Waham Sisip Pikir
Meyakini bahwa ada ide pikiran orang lain yang disisipkan kedalam
pikirannya, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.

7. Waham Siar Pikir


Meyakini bahwa ada orang lain mengetahui apa yang dia pikirkan
diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.

8. Waham Kontrol Pikir


Meyakini bahwa pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar,
diucapkan
berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.

17
Pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengkaji
pasien dengan waham :
 Apakah pasien memiliki pikiran/isi pikir yang berulang-ulang
diungkapkan dan menetap?
 Apakah pasien takut terhadap objek atau situasi tertentu, atau
apakah pasien cemas secara berlebihan tentang tubuh atau
kesehatannya?
 Apakah pasien pernah merasakan bahwa benda-benda disekitarnya
aneh dan tidak nyata?
 Apakah pasien pernah merasakan bahwa ia berada diluar tubuhnya?
 Apakah pasien pernah merasa diawasi atau dibicarakan oleh orang
lain?
 Apakah pasien berpikir bahwa pikiran atau tindakannya dikontrol
oleh orang lain atau kekuatan dari luar?
 Apakah pasien menyatakan bahwa ia memiliki kekuatan fisik atau
kekuatan lainnya atau yakin bahwa orang lain dapat membaca
pikirannya?

18
 Data lain yang terkait dengan waham adalah :
1. Ketidakmampuan percaya pada orang lain
2. Perasaan takut sampai panik
3. Kewaspadaan yang berlebihan
4. Ketidaktepatan menilai lingkungan/realitas
PROSES TERJADINYA WAHAM
. Perasaan diancam oleh lingkungan, cemas dan merasa
sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi
 Individu mencoba mengingkari ancaman dari persepsi diri
atau obyek realitas dengan menyalah artikan kesan
terhadap kejadian
 Individu memproyeksikan pikiran perasaan internal pada
lingkungan sehingga perasaan, pikiran dan keinginan
negatif/tidak dapat diterima menjadi bagian eksternal
 Individu mencoba memberi pembenaran/rasional alasan
intepretasi personal tentang realita pada diri sendiri atau
orang lain

20
PENGHAMBAT KEBERHASILAN TINDAKAN
.

KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM


 Cemas dan menghindari klien
 Menguatkan waham
 Berusaha membuktikan bahwa klien salah
 Membuat tujuan yang tidak realistis
 Masuk kedalam sistem waham
 Gagal mengklarifikasi kebingungan seputar waham
 Tidak konsisten dalam intervensi
 Melihat waham terlebih dahulu baru kliennya

21
PERHATIAN!
 Selama pengkajian saudara harus
mendengarkan dan memperhatikan semua
informasi yang diberikan oleh pasien tentang
wahamnya
 Untuk mempertahankan hubungan saling
percaya yang telah terbina jangan
menyangkal atau menolak keyakinan pasien

22
BILA DIPEROLEH SALAH SATU DATA DIATAS MAKA
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG DAPAT
DITEGAKKAN ADALAH:

WAHAM………

23
. POHON MASALAH:

Kerusakan komunikasi verbal

waham……

Harga diri rendah

24
Masalah Tindakan Keperawatan Untuk Tindakan Keperawatan Untuk
Keperawatan Pasien Keluarga
Waham SP I p SP I k
 Membantu orientasi realita  Mendiskusikan masalah yang dirasakan

 Mendiskusikan kebutuhan yang keluarga dalam merawat pasien


tidak terpenuhi  Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala

 Membantu pasien memenuhi waham, dan jenis waham yang dialami pasien
.
kebutuhannya beserta proses terjadinya
 Menganjurkan pasien memasukkan  Menjelaskan cara-cara merawat pasien waham

dalam jadwal kegiatan harian

SP II p SP II k
 Mengevaluasi jadwal kegiatan  Melatih keluarga mempraktekkan cara

harian pasien merawat pasien dengan waham


 Berdiskusi tentang kemampuan  Melatih keluarga melakukan cara merawat

yang dimiliki langsung kepada pasien waham


Melatih kemampuan yang dimiliki

SP III p SP III k
 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian  Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas

pasien di rumah termasuk minum obat


 Memberikan pendidikan kesehatan  Mendiskusikan sumber rujukan yang bisa di

tentang penggunaan obat secara teratur jangkau keluarga


 Menganjurkan pasien memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian

25
TINDAKAN
KEPERAWATAN
Untuk pasien, bertujuan:
1. Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan yang
dimiliki
2. Pasien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang
tidak terpenuhi
3. Pasien dapat berhubungan dengan realitas
4. Pasien dapat dukungan keluarga
5. Pasien dapat menggunakan obat dengan prinsip 6
benar

26
TINDAKAN
KEPERAWATAN
Untuk pasien:
1. Bina hubungan saling percaya
a). Mengucapkan salam terapeutik
b). Berjabat tangan
c). Menjelaskan tujuan interaksi
d). Membuat kontrak topik,
waktu dan tempat setiap kali
bertemu pasien

27
TINDAKAN KEPERAWATAN
2. Tidak mendukung atau membantah waham
pasien

“Saya mengerti ibu merasa bahwa orang tua ibu


akan meracuni ibu, tapi sulit bagi saya untuk
mempercayainya karena menurut saya tidak
ada orang tua di dunia ini yang ingin
mencelakakan anaknya, bisa kita lanjutkan
pembicaraan yang tadi terputus bu?

28
TINDAKAN KEPERAWATAN
3. Yakinkan pasien berada dalam keadaan aman
“Ibu ada ditempat yang aman, saya dan
keluarga akan selalu menemani ibu”
4. Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari-hari
5. Berikan pujian bila penampilan dan orientasi pasien
sesuai dengan realitas.
“Warna baju yang ibu kenakan hari ini cocok sekali
dengan warna kulit ibu”

29
TINDAKAN KEPERAWATAN
6. Diskusikan dengan pasien kemampuan realistis yang
dimilikinya pada saat yang lalu dan saat ini
“Apa saja hobby ibu?”
“Wah.., rupanya ibu pandai menari seudati ya,
tidak semua orang bisa menari seperti itu lho bu”

30
TINDAKAN KEPERAWATAN
7. Anjurkan pasien untuk melakukan aktivitas sesuai
kemampuan yang dimilikinya.
“Ibu, bagaimana kalau sekarang ibu teruskan
kemampuan /hobby ibu menari seudati tersebut?”
8. Jika pasien terus menerus membicarakan
wahamnya dengarkan tanpa memberikan dukungan
atau menyangkal sampai pasien berhenti
membicarakannya

31
TINDAKAN KEPERAWATAN
9. Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak
terpenuhi sehingga menimbulkan kecemasan, rasa
takut dan marah.
“Apa saja yang ibu harapkan selama ini?”
atau
“Bisakah ibu ceritakan kepada saya apa yang ibu
harapkan selama ini?”

32
TINDAKAN KEPERAWATAN
10. Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan
fisik dan emosional pasien
“Berapa kali sehari/seminggu ibu mau menari
seudati?”
11. Berbicara dalam konteks realitas
“Bisa ibu ceritakan kepada saya tentang anak-anak
ibu?”
“Berapa orang pria dan berapa orang wanita?, umur
berapa mereka?”

33
TINDAKAN KEPERAWATAN
12. Bila pasien mampu memperlihatkan kemampuan
positifnya berikan pujian yang sesuai
“Bagus sekali tarian ibu”

34
TINDAKAN KEPERAWATAN
13. Jelaskan pada pasien tentang program pengobatannya (manfaat,
dosis obat, jenis, dan efek samping obat yang diminum serta cara
meminum obat yang benar)
 “Ibu perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga
tenang”
 “Obatnya ada tiga macam bu, yang warnanya oranye namanya CPZ,
yang putih ini namanya THP, dan yang merah jambu ini namanya HLP
semuanya ini harus ibu minum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang,
dan jam 7 malam”.
 “Bila nanti setelah minum obat mulut ibu terasa kering, untuk
membantu mengatasinya ibu bisa mengisap-isap es batu.
 “Bila terasa mata berkunang-kunang, ibu sebaiknya istirahat dan
jangan beraktivitas dulu”
 “Sebelum minum obat ini ibu lihat dulu label di kotak obat apakah
benar nama ibu tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum, jam
berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah
benar?”

35
TINDAKAN KEPERAWATAN
14. Diskusikan akibat yang terjadi bila pasien berhenti
minum obat tanpa konsultasi
“Bu, obat-obat ini harus diminum secara teratur dan
kemungkinan besar harus ibu minum dalam waktu
yang lama. Sebaiknya ibu tidak menghentikan sendiri
obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi
dengan dokter”

36
TINDAKAN KEPERAWATAN
Untuk Keluarga, bertujuan:
1. Keluarga dapat mengidentifikasi waham pasien
2. Keluarga dapat memfasilitasi pasien untuk
memenuhi kebutuhan yang dipenuhi oleh wahamnya.
3. Keluarga dapat mempertahankan program
pengobatan pasien secara optimal

37
TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Diskusikan dengan keluarga tentang waham
yang dialami pasien
2. Diskusikan dengan keluarga tentang :
a) Cara merawat pasien waham dirumah
b) Follow up dan keteraturan pengobatan
c) Lingkungan yang tepat untuk pasien.

38
TINDAKAN KEPERAWATAN
 Berikut ini adalah salah satu percakapan yang dapat dilakukan
dengan keluarga saat mendiskusikan tentang waham yang dialami
pasien, cara merawat pasien di rumah, follow up keteraturan
pengobatan, dan lingkungan yang tepat untuk pasien
 “Pak,
dalam menghadapi sikap isteri yang selalu merasa akan diracuni
oleh ibunya, bapak tidak perlu kuatir. Yang harus bapak perhatikan
adalah setiap kali istri bapak berkata seperti itu bapak dapat
menanggapinya dengan: ‘Saya mengerti ibu merasa bahwa orang tua ibu
akan meracuni ibu, tapi sulit bagi saya untuk mempercayainya karena
menurut saya tidak ada orang tua di dunia ini yang ingin mencelakakan
anaknya, bisa kita lanjutkan pembicaraan yang tadi terputus bu?’
 “Lalu bapak juga harus lebih sering memberikan rasa aman kepada ibu
ya”.
 “Hal-hal ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh keluarga yang berinteraksi
dengan ibu”
 “Obat-obatan ibu juga harus diminum setiap hari dan jangan dihentikan
sebelum berkonsultasi dulu dengan dokter”

39
TINDAKAN KEPERAWATAN
 Diskusikan dengan keluarga tentang obat pasien (nama obat, dosis,
frekuensi, efek samping, akibat penghentian obat)
 Pak, ibu perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya
juga tenang”
 “Obatnya ada tiga macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ,
yang putih ini namanya THP, dan yang merah jambu ini namanya HLP
semuanya ini harus ibu minum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang,
dan jam 7
malam”.
 “Bila nanti setelah minum obat mulut ibu terasa kering, untuk
membantu mengatasinya ibu bisa mengisap-isap es batu.
 “Bila terasa mata berkunang-kunang, ibu sebaiknya istirahat dan
jangan beraktivitas dulu”
 “Sebelum minum obat ini ibu lihat dulu label di kotak obat apakah
benar nama ibu tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum,
jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah nama obatnya
sudah benar?”

40
EVALUASI
1. Kemampuan yang diharapkan dari pasien :
a. Pasien dapat mengungkapkan keyakinannya sesuai
dengan kenyataan
b. Pasien dapat berkomunikasi sesuai kenyataan
c. Pasien dapat menggunakan obat dengan benar

Pertanyaan yang dapat saudara gunakan untuk mengevaluasi:


 Apakah ibu dapat menjelaskan tanda-tanda kambuhnya
waham?
 Apa saja obat-obatan yang ibu minum setiap harinya?
 Apakah ibu merasa nyaman/senang saat bergaul dengan
orang lain?

41
EVALUASI
2. Kemampuan yang diharapkan dari keluarga :
a. Keluarga membantu pasien untuk mengungkapkan
keyakinannya sesuai kenyataan
b. Keluarga membantu pasien menggunakan obat dengan
benar

Pertanyaan yang dapat saudara gunakan adalah :


 Apakah keluarga mengenali perubahan perilaku pasien
yang menjurus pada gangguan jiwa yang lebih berat
 Apakah keluarga tahu sumber pelayanan yang tersedia di
komunitas?

42
See U Next Time

Anda mungkin juga menyukai