Anda di halaman 1dari 51

PATOFISIOLOGI PENYAKIT

TERMINAL DAN KRONIS

RENY CHAIDIR, SKP, M.KEP


PENGERTIAN

• Keadaan Terminal
suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak
tidak ada harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh.
Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh suatu
penyakit atau suatu kecelakaan
• Kematian
Adalah suatu pengalaman tersendiri, dimana setiap
individu akan mengalami/menghadapinya seorang diri,
sesuatu yang tidak dapat dihindari, dan merupakan
suatu kehilangan
PENGERTIAN PENYAKIT KRONIS
• Penyakit kronis merupakan jenis penyakit
degeneratif yang berkembang atau bertahan dalam
jangka waktu yang sangat lama, yakni lebih dari
enam bulan
• Orang yang menderita penyakit kronis cenderung
memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dan
cenderung mengembangkan perasaan hopelessness
dan helplessness karena berbagai macam
pengobatan tidak dapat membantunya sembuh dari
penyakit kronis (Sarafino, 2006)
• Rasa sakit yang diderita akan mengganggu
aktivitasnya sehari-hari, tujuan dalam hidup, dan
kualitas tidurnya (Affleck et al dalam Sarafino, 2006)
ETIOLOGI
• Penyakit kronis dapat diderita oleh semua
kelompok usia, tingkat sosial ekonomi,
dan budaya.
• Penyakit kronis cenderung menyebabkan
kerusakan yang bersifat permanen yang
memperlihatkan adanya penurunan atau
menghilangnya suatu kemampuan untuk
menjalankan berbagai fungsi, terutama
muskuloskletal dan organ-organ
pengindraan.
COUNT….
• Ada banyak faktor yang menyebabkan penyakit
kronis dapat menjadi masalah kesehatan yang
banyak ditemukan hampir di seluruh negara, di
antaranya kemajuan dalam bidang kedokteran
modern yang telah mengarah pada menurunnya
angka kematian dari penyakit infeksi dan kondisi
serius lainnya, nutrisi yang membaik dan
peraturan yang mengatur keselamatan di tempat
kerja yang telah memungkinkan orang hidup lebih
lama, dan gaya hidup yang berkaitan dengan
masyarakat modern yang telah meningkatkan
insiden penyakit kronis (Smeltzer & Bare, 2010).
FASE
PENYAKIT KRONIS
SIFAT PENYAKIT KRONIK
DAMPAK PENYAKIT KRONIK TERHADAP
KLIEN
RESPON KLIEN TERHADAP PENYAKIT KRONIK
PERILAKU KLIEN DENGAN PENYAKIT
KRONIS
TAHAP-TAHAP MENJELANG AJAL
TANDA-TANDA KLINIS MENJELANG
KEMATIAN
TYPE/ TINGKAT KESADARAN ATAU PENGERTIAN PASIEN DAN KELUARGANYA
TERHADAP KEMATIAN
PENYAKIT TERMINAL
• Penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan
tidak ada obatnya, kematian tidak dapat
dihindari dalam waktu yang bervariasi.
(Stuard & Sundeen, 1995).

• Penyakit pada stadium lanjut, penyakit


utama tidak dapat diobati, bersifat
progresif, pengobatan hanya bersifat
paliatif ( mengurangi gejala dan keluhan,
memperbaiki kualitas hidup. ( Tim medis RS
Kanker Darmais, 1996)
JENIS-JENIS PENYAKIT TERMINAL
KRITERIA PENYAKIT TERMINAL
• Penyakit tidak dapat disembuhkan
• Mengarah pada kematian
• Diagnosa medis sudah jelas
• Tidak ada obat untuk menyembuhkan
• Prognosis jelek
• Bersifat progresif

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


PERBEDAAN ANAK DENGAN DEWASA DALAM
MENGARTIKAN KEMATIAN

• 1. Jangan berfikir kognitif dewasa dengan anak tentang


arti kematian
• 2. anak tidak memiliki kematangan emosional dalam
mempersepsikan tentang arti kematian
• 3. mekanisme koping pada anak belum terbentuk
• 4. Anak di ajak berdiskusi mengenai / tentang
tuhan,surga, dan benda-benda yang tidak terlihat

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


KEBUTUHAN ANAK YANG TERMINAL
• 1. Komunikasi,
• Dalam hal ini anak sangat perlu di ajak unuk berkomunikasi
atau berbicara dengan yang lain terutama oleh kedua orang
tua
• 2. Memberitahu kepada anak bahwa ia tidak sendiri dalam
menghadapi penyakit tersebut
• 3. Berdiskusi dengan siblings (saudara kandung) agar
saudara kandung mau ikut berpartisipasi dalam perawatan
atau untuk merawat
• 4. Social support meningkatkan koping

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


MENJELASKAN KEMATIAN
PADA ANAK
• 1. Kebanyakan seorang psikolog percaya bahwa dengan
berkata jujur merupakan strategi yang terbaik dalam
mendiskusikan kematian dengan anak
• 2. Respon anak terhadap pertanyaan mengenai
kematian merupakan dasar tingkat kematangan anak
dalam mengartikan kematian

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


3. pada anak pra sekolah ,anak
mengartikan
kematian sebagai : kematian
adalah sudah tidak ada nafas,
dada dan perut datar, tidak
bergerak lagi,dan tidak bisa
berjalan seperti layaknya orang
yang dapat berjalan seperti
orang sebelum mati / meninggal
4. kebanyakan anak- anak( anak
yang menderita penyakit
terminal ) membutuhkan
keberanaian, bahwa ia di cintai
dan tidak akan merasa di
tinggalkan copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc
MASALAH – MASALAH PADA
PASIEN PENYAKIT TERMINAL

• A. Masalah fisik
- Nyeri
- perubahan kulit
- Distensi
- Konstipasi
- Alopesia
- kelemahan otot

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


B. MASALAH PSIKOLOGI
•Ketergantungan tinggi
•Kehilangan kontrol
•Kehilangan produktifitas
•Hambatan dalam berkomunikasi

C. Masalah sosial
•Menarik Diri
•Isolasi sosial

D. Masalah spiritual
•Kehilangan harapan
•Perencanaan saat ajal tiba

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


KEHILANGAN DAN BERDUKA

• Kehilangan (loss) adalah suatu situasi aktual maupun potensial


yang dapat dialami individu ketika terpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada, baik sebagian atau keseluruhan, atau terjadi
perubahan dalam hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan.

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


BENTUK – BENTUK KEHILANGAN

1. Kehilangan yang nyata (actual loss)


– kehilangan orang atau objek yang tidak
lagi dirasakan, dilihat, diraba
Ex. Kehilangan anggota tubuh, anak, peran,
hubungan.
2. Kehilangan yang dirasakan (Perceived
loss)
– kehilangan yang sifatnya unuk menurut
orang yang mengalami kedukaan.
Ex. Kehilangan harga diri, percaya diri
copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc
JENIS KEHILANGAN

1. Kehilangan objek eksternal


2. Kehilangan lingkungan yang dikenal
3. Kehilangan sesuatu atau seseorang
yang berarti
4. Kehilangan suatu aspek diri
5. Kehilangan hidup

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


DAMPAK KEHILANGAN
1. Anak – anak
kehilangan dapat mengancam untuk berkembang  regresi
 takut ditinggal dan sepi
2. Remaja atau dewasa muda
kehilangan dapat menyebabkan desintegrasi dalam
keluarga
3. Dewasa tua
kehilangan khususnya kematian pasangan hidup  pukulan
berat dan menghilangkan semangat

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


BERDUKA
• Berduka (grieving) merupakan reaksi emosional terhadap
kehilangan.
• Berduka diwujudkan dalam berbagai cara yang unik pada
masing-masing orang dan didasarkan pengalaman pribadi,
ekspektasi budaya, dan keyakinan spiritual yang dianutnya.
• Berkabung adalah periode penerimaan terhadap kehilangan
dan berduka.
• Berkabung terjadi dalam masa kehilangan dan sering
dipengaruhi oleh kebudayaan atau kebiasaan .

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


JENIS BERDUKA
1. Berduka normal
Perasaan, perilaku, dan reaksi yang normal
2. Berduka antisipatif
Proses melepaskan diri yang muncul sebelum
kehilangan sesungguhnya terjadi.
3. Berduka yang rumit
Seseorang sulit maju ke tahap berikutnya.
Berkabung tidak kunjung berakhir.
4.Berduka tertutup
Kedukaan akibat kehilangan yang tidak dapat
diakui secara terbuka.
copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc
RESPON BERDUKA
Tahap respon berduka menurut
Kubler - Ross :
• Denial
• Anger
• Bargainning
• Depression
• Acceptance

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


1. DENIAL (PENOLAKAN)
• Reaksi pertama
• Syok, tidak percaya, mengerti, atau mengingkari kenyataan.
• Reaksi fisik :
- Letih - lemah - pucat
- mual - diare - menangis
- gangguan pernafasan - gelisah
- detak jantung cepat
- tidak tahu berbuat apa
• Berlangsung beberapa menit hingga beberapa tahun

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


2. ANGER (MARAH)
• Individu menolak kehilangan.
• Kemarahan timbul sering diproyeksikan kepada orang lain atau
dirinya sendiri.
• Perilaku :
- agresif - bicara kasar
- menyerang orang lain - menolak pengobatan
- menuduh dokter atau perawat tidak kompeten
• Respon fisk :
- muka merah - denyut nadi cepat
- gelisah - susah tidur
- tangan mengepal

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


3. BARGAINNING (TAWAR – MENAWAR)
• Penundaan kesadaran atas kenyataan terjadinya
kehilangan.
• Berupaya melakukan tawar – menawar dengan memohon
kemurahan Tuhan.

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


4. DEPRESSION ( DEPRESI)
• Menunjukan sikap menarik diri
• Kadang bersikap sangat penurut
• Tidak mau bicara
• Menyatakan keputusasaan
• Rasa tidak berharga
• Bisa muncul keinginan bunuh diri
• Gejala fisik :
- menolak makan - susah tidur
- letih - libido turun

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


5. ACCEPTANCE
( PENERIMAAN)
• Reorganisasi perasaan kehilangan
• Pikiran tentang objek yang hilang akan mulai berkurang
atau hilang beralih ke objek baru.
• Menerima kenyataan kehilangan
• Mulai memandang ke depan.
• Apabila dapat memulai tahap ini dan menerima dengan
perasaan damai  tuntas
• Apabila kegagalan masuk ketahap penerimaan 
mempengaruhi dalam mengatasi perasaan kehilangan
selanjutnya

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


ASKEP KEHILANGAN DAN
BERDUKA
• Pengkajian
1. Faktor genetik
2. Kesehatan fisik
3. Kesehatan mental
4. Pengalaman kehilangan dimasa lalu
5. Struktur kepribadian
6. Adanya stresor perasaan kehilangan

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Berduka b.d kehilangan aktual atau kehilangan yang
dirasakan
2. Berduka antisipatif b.d perpisahan atau kehilangan
3. Berduka disfungsional b.d kehilangan orang/benda yang
dicintai atau memiliki arti besar

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


PERENCANAAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
Secara umum :
1. Membina dan meningkatkan hubungan saling percaya
dengan cara :

– Mendengarkan pasien berbicara


– Memberi dorongan agar agar pasien
mau mengungkapkan perasaannya.
– Menjawab pertanyaan pasien
secara langsung
• Menunjukkan sikap menerima
dan empati copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc
2. Mengenali faktor-faktor yang
mungkin menghambat.
3. Mengurangi atau menghilangkan
faktor penghambat.
4. Memberi dukungan terhadap
respons kehilangan pasien.
5. Meningkatkan rasa kebersamaan
antar anggota keluarga.
6. Menentukan tahap keberadaan
pasien.

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


SECARA KHUSUS :
1. Tahap Denial
– Memberikan kesempatan pasien
untuk mengungkapkan perasaan
– Menunjukan sikap menerima
dengan ikhlas dan mendorong
pasien untuk berbagi rasa
– Memberi jawaban yang jujur
terhadap pertanyaan pasien
tentang sakit, pengobatan

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


2. Tahap Anger
Mengijinkan dan mendorong pasien
mengungkapkan rasa marah sacara
verbal tanpa melawan kemarahan :
– Menjelaskan kepada keluarga bahwa
kemarahan pasien sebenarnya tidak
ditujukan kepada mereka.
– Membiarkan pasien menangis
– Mendorong pasien untuk
membicarakan kemarahannya

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


3. Tahap Bargainning
Membantu pasien mengungkapkan rasa bersalah dan takut :
– Mendengarkan ungkapan dengan penuh perhatian
– Mendorong pasien untuk membicarakan rasa takut atau rasa
bersalahnya
– Bila psien selalu mengungkapkan “kalau” atau “seandainya
….” beritahu pasien bahwa perawat hanya dapat melakukan
sesuatu yang nyata.
– Membahas bersama pasien mengenai penyebab rasa bersalah
dan rasa takunya.

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


5. Tahap Depression
- Membantu pasien mengidentifikasi rasa bersalah dan takut :
– Mengamati perilaku pasien dan bersama dengannya
membahas perasaannya
– Mencegah tindakan bunuh diri atau merusak diri sesuai derajat
risikonya
- Membantu pasien mengurangi rasa bersalah :
– Menghargai perasaan pasien
– Membantu pasien menemukan dukungan yang positif dengan
mengaitkan dengan kenyataan
– Memberi kesempatan menangis dan mengungkapkan perasaan
– Bersama pasien membahas pikiran negatif yang selalu timbul

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


5. Tahap Acceptance
Membantu pasien menerima kehilangan yang tidak bisa
dielakan :

– Membantu keluarga mengunjungi


pasien secara teratur
– Membantu keluarga berbagi rasa
– Membahas rencana setelah masa
berkabung terlewati
– Memberi informasi akurat tentang
kebutuhan pasien dan keluarga.
copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc
SEKARAT DAN KEMATIAN
• Sekarat (dying) merupakan kondisi pasien yang sedang
menghadapi kematian, yang memiliki berbagai hal dan
harapan tertentu untuk meninggal,
• Kematian ( death) merupakan kondisi terhentinya
pernafasan, nadi, dan tekanan darah, serta hilangnya respon
terhadap stimulus eksternal, ditandai denagn terhentinya
aktifitas listrik otak, atau dapat juga dikatakan terhentinya
fungsi jantung dan paru secara menetap atau terhentinya
kerja otak secara menetap.

copy right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc


PERUBAHAN TUBUH SETELAH KEMATIAN
• Algor mortis (dingin)
suhu tubuh perlahan – lahan turun
• Rigor mortis ( kaku mayat)
terjadi sekitar 2 – 4 jam setelah kematian.
• Livor mortis (lebam mayat)
sel darah mengalami hemolisis dan darah turun kebawah
• Pembekuan darah
• Putrefaction (Pembusukan) dan autolisis

copy©right 2010 by putra pasbar www.rafani.co.cc

Anda mungkin juga menyukai