Anda di halaman 1dari 9

Nama : Muhammad Syahputra

NIM : P07520217032
Dosen Pembimbing : Agustina Gultom, S.Kep, Ns, M. Kep

MATERI SAP - FALSAFAH, VISI DAN MISI

1. PENGERTIAN FALSAFAH , VISI DAN MISI DALAM MENAJEMEN


a. VISI
Istilah lain dari visi adalah mimpi, cita-cita. Visi merupakan dasar untuk
membuat suatu perencanaan sehingga disusun secara singkat, jelas, dan mendasar
serta ada batasan waktu untuk pencapaian. Visi merupakan pernyataan berisi
tentang mengapa organisasi dibentuk.
Menurut Nursalam (2007) Visi Manajemen Keperawatan:
 Mengaplikasikan kerangka konsep dan acuan dalam suatu pelaksanaan
asuhan keperawatan.
 Mengevaluasi asuhan keperawatan yang telah di berikan.
 Menerapkan suatu srtategi dalam meningkatkan kualitas dan pelayanan
yang efisien kepada semua konsemen.
 Meningkatkan suatu hubungan yang baik dengan semua tim kesehatan
menilai kualitas pelayanan yang di berikan berdasarkan standar kriteria
yang ada.
 Mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu dalam menilai dan memberikan
sebuah intervensi keperawatan kepada pasien.
 Meningkatkan pendidikan berkelanjutan (formal maupun nonformal) bagi
perawat dalam suatu usaha meningkatkan kinerjanya.
 Berpartisipasi secara aktif dalam upaya perubahan model asuhan
keperawatan dan peningkatkan suatu kualitas pelayanan.
 Menciptakan suatu lingkungan kerja yang kondusif dan melibatkan staf
dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut tentang asuhan
keperawatan.
 Memberikan suatu penghargaan kepada staf yang dianggap berprestasi.
 Konsisten untuk selalu meningkatkan hasil produksi atau pelayanan yang
terbaik.
 Meningkatkan pandangan masyarakat yang positif tentang suatu profesi
keperawatan.
Contoh rumusan visi:
“Menjadi ruang perawatan bedah yang melakukan perawatan profesional dan
unggul
dalam manajemen perawatan luka modern di tahun 2018”
b. MISI
Misi adalah uraian yang berisi pernyataan operasional guna mencapai visi
yang telah ditetapkan .
Menurut Nursalam (2007) misi manajemen keperawatan adalah sebagai
berikut :
 Menyediakan asuhan keperawatan yang sangat efektif dan efisien dalam
membantu kesehatan pasien yang optimal setelah pulang dari rumah sakit.
 Membantu untuk mengembangkan dan mendorong suasana yang kondusif
bagi pasien dan staf keperawatan atau non keperawatan
 Mengajarkan, mengarahkan, dan membantu dalam suatu kegiatan
profesional keperawatan
 Turut serta dan bekerja sama dengan semua anggota suatu tim kesehatan
yang ada di rumah sakit atau tempat kerja.
Contoh misi ruang perawatan bedah yang mengacu pada visi tersebut di atas:
1) Memberikan asuhan keperawatanpadapasienbedahsecaraholistik bio-psiko-
sosio-
kulturaldan spiritual.
2) Melakukan tindakan perawatan luka dengan menggunakan manajemen
perawatan
luka modern.
3) Menyediakan sarana prasarana untuk menunjang manajemen perawatan luka
modern.
4) Melakukan penelitian tindakan bedah berdasarkan perkembangan dan trend
perawatan bedah.

c. FILOSOFI / FALSAFAH
Filosofi adalah nilai-nilai dan keyakinan yang menyangkut keyakinan dan praktek
keperawatan dalam suatu organisasi .
Manajemen keperawatan memiliki filosofi sebagai berikut ini :
 Mengerjakan pada hari ini lebih baik dari pada hari esok.
 Manajerial keperawatan merupakan suatu fungsi utama pimpinan
keperawatan.
 Meningkatkan suatu mutu kinerja perawat.
 Perawat yang memerlukan pendidikan berkelanjutan.
 Proses keperawatan akan menjamin perubahan tingkat kesehatan hingga
mencapai keadaan fungsi optimal.
 Tim keperawatan akan bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk
setiap tindakan keperawatan yang diberikan.
 Menghargai para pasien dan haknya untuk mendapatkan asuhan
keperawatan yang bermutu.
 Perawat adalah seorang advokat pasien.
 Perawat berkewajiban untuk dapat memberikan pendidikan kesehatan
pada pasien dan keluarga.
Contoh :
• Pasien adalah manusia yang merupakan makhluk holistik ( bio-psiko-sosial-
spiritual)
• Pasien adalah individu yang unik dan bermartabat
2. TUJUAN FALSAFAH , VISI DAN MISI FALSAFAH, VISI DAN MISI DALAM
MANAJEMEN KEPERAWATAN
Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai sebagai arah kebijakan bagi
organisasi
untuk menentukan apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara mencapainya. Tujuan
mutlak harus ada dalam organisasi pelayanan keperawatan. Untuk merumuskan tujuan
yang baik harusmemenuhisyaratantara lain (Gillies, 1994)
a. Tujuan harus dapat menjelaskan arah
b. Tujuan harus memungkinkan untuk dicapai
c. Terukur artinya tujuan berisi ketentuan kwantitatif
d. Teradapatbatasanwaktuuntuk pencapaian target
e. Pencapaian akhir setiap tujuan dapat diterima semua anggota organisasi
f. Kriteria dibuat untuk melihat seberapa besar tujuan tercapai
g. Setiap tujuan mendukung sasaran organisasi
Contoh Rumusan tujuan:
• Meningkatkan kualifikasi tenaga perawatan yang handal dan kompeten dalam
keperawatan bedah melalui pendidikan dan pelatihan.

3. ISI FALSAFAH , VISI DAN MISI DALAM PELAYAN KEPERAWATAN DI


RUMAH SAKIT
a. VISI PELAYANAN KEPERAWATAN
Pelayanan Keperawatan Prima Pilihan utama Masyarakat.
b. MISI PELAYANAN KEPERAWATAN
 Menyelenggarakan pelayanan keperawatan prima yang terjangkau seluruh
lapisan masyarakat berdasarkan cinta kasih.
 Menyelenggarakan pelayanan keperawatan berdasarkan proses keperawatan
untuk memenuhi kebutuhan bio, psiko, sosio, dan spiritual pasien.
 Melaksankan pengembangan SDM Keperawatan.
 Merencanakan dan menyediakan fasilitas keperawatan.
 Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan.
c. FALSAFAH PELAYANAN KEPERAWATAN
Dalam memberikan pelayanan, perawat RS memiliki keyakinan bahwa:
1. Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan bio, psiko, sosio, spiritual
yang unik. Kebutuhan ini harus selalu dipertimbangkan dalam setiap
pemberian asuhan keperawatan.
2. Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang bertujuan untuk
meningkatkan derajad kesehatan secara optimal kepada semua yang
membutuhkan dengan tidak membedakan bangsa, suku, agama, kepercayaan
dan status di setiap tempat pelayanan kesehatan.
3. Tujuan asuhan keperawatan adalah dapat dicapai melalui usaha bersama dari
semua anggota tim kesehatan dan pasien/keluarga.
4. Dalam memberikan asuhan keperawatan perawat menggunakan proses
keperawatan dengan lima tahapan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan
pasien/keluarga.
5. Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat, memiliki wewenang
melakukan asuhan keperawatan secara utuh berdasarkan standar asuhan
keperawatan.
6. Pendidikan keperawatan berkelanjutan harus dilaksanakan secara terus
menerus untuk pertumbuhan dan perkembangan staf dalam pelayanan
keperawatan
4. TEHNIK PERUMUSAN DAN PENETAPAN VISI DAN MISI DALAM RUMAH
SAKIT
a. Teknik Perumusan Visi
Visi Rumah Sakit dirumuskan dengan cara sebagai berikut :

 Mereview (meninjau kembali) masalah yang dihadapi, baik internal maupun


eksternal dengan pendekatan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities,
dan Threats (SWOT);
 Melibatkan seluruh komponen rumah sakit untuk memberikan partisipasi
(sharing) secara maksimal sesuai dengan kemampuannya;
 Menumbuhkan sikap rasa memiliki (melu handarbeni atau sense of
belongingness) mengenai visi yang akan dirumuskan bersama.
 Mengakomodasi cita-cita dan keinginan seluruh anggota rumah sakit atau
satuan kerja. Dengan pendekatan seperti ini (bottom up) akan menstimulasi
segenap komponen yang ada dalam rumah sakit untuk memberikan kontribusi
terbaiknya bagi pencapaian visi yang akan disepakati.
 Rumusan Visi yang berasal dari pimpinan (top down) perlu disosialisasikan
kepadaseluruh anggota organisasi dengan pendekatan yang demokratis dan
terbuka untukpenyempurnaan dan memperoleh masukan atau partisipasi dari
bawah.

b. Teknik Perumusan Misi


Misi rumah sakit dirumuskan dengan cara sebagai berikut :

 Mereview (meninjau kembali) masalah yang dihadapi, baik internal maupun


eksternal dengan pendekatan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities,
dan Threats (SWOT).
 Melibatkan seluruh komponen rumah sakit untuk memberikan partisipasi
(sharing) secara maksimal sesuai dengan kemampuannya.
 Menumbuhkan sikap rasa memiliki (melu handarbeni atau sense of
belongingness) mengenai misi yang akan dirumuskan bersama
 Mengakomodasi cita-cita dan keinginan seluruh anggota satua organisasi atau
satuan kerja. Dengan pendekatan seperti ini (bootom up) akan menstimulasi
segenap komponen yang ada dalam rumah sakit untuk memberikan kontribusi
terbaiknya bagi pencapaian misi yang akan disepakati.
 Rumusan misi yang berasal dari pimpinan (top down) perlu disosialisasikan
kepada seluruh anggota organisasi dengan pendekatan yang demokratis dan
terbuka untuk penyempurnaan dan memperoleh masukan atau partisipasi dari
bawah.
5. TUJUAN PERUMUSAN DAN PENETAPAN VISI DAN MISI DALAM RUMAH
SAKIT
a. Tujuan Penetapan Visi
Pada hakekatnya merumuskan dan menetapkan visi organisasi adalah menggali
gambaran, keinginan dan cita-cita bersama mengenai masa depan organisasi berupa
kondisi, peranan dan cita-cita yang ingin diwujudkan atau peranan yang ingin
dilaksanakan yang merupakan komitmen seluruh anggota organisasi tanpa adanya rasa
terpaksa atau karena ditekan oleh pimpinan. Visi adalah model masa depan organisasi,
dengan demikianvisi harus menjadi milik bersama, diyakini dan didukung oleh seluruh
anggota organisasi.
Visi merupakan keinginan dan pernyataan moral yang menjadi dasar atau rujukan
dalam menentukan arah dan kebijakan pimpinan dalam membawa gerak langkah
organisasi menuju masa depan yang lebih baik, sehingga eksistensi/keberadaan organisasi
dapat diakui oleh masyarakat. Dalam konteks rumah sakit visi memainkan peran yang
menentukan dalam dinamika perkembangan jagad perumahsakitan, sehingga
penyelenggara jasa kesehatan dapat bergerak menuju masa depan yang lebih baik.

b. Tujuan Perumusan Misi


Misi organisasi adalah pangkal dari perencanaan stratejik suatu organisasi. Misi
organisasi akan menggiring penentuan tujuan dan sasaran yang akan dicapai oleh
organisasi, untuk itu perlu dirumuskan secara cermat dan memungkinkan untuk dicapai
serta dapat diukur pencapaiannya. Perumusan misi organisasi merupakan hal yang
mendasar meskipun sulit, namun harus diupayakan.
Perumusan dan penetapan misi organisasi harus secara eksplisit menyatakan apa
yang akan dicapai atau fungsi apa yang dilaksanakan oleh organisasi untuk mencapai
tujuan organisasi. Penetapan misi sebagai pernyataan cita-cita organisasi dan seluruh
komponen yang terkait yang akan menjadi landasan kerja yang ahrus diikuti oleh seluruh
komponen organisasi guna mewujudkan tujuan organisasi.
6. TUJUAN FALSAFAH, VISI DAN MISI DALAM PELEYANAN KEPERAWATAN DI
RUMAH SAKIT
a. Terselenggaranya pelayanan keperawatan prima melalui proses keperawatan.
b. Terlaksanaknya pengembangan SDM Keperawatan melalui pendidikan
berkelanjutan bagi tenaga keperawatan, baik formal maupun nonformal sesuai
rencana pengembenagan tenaga keperawatan.
c. Tersedianya fasilitas keperawatan yang dapat meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan.
d. Terlaksananya monitoring dan evaluasi asuhan keperawatan.
e. Perpeliharanya hubungan kerja yang efektif dengan semua anggota tim
kesehatan.
f. Terciptanya iklim yang menunjang proses belajar mengajar dalam kegiatan
pendidikan bagi pengembangan tenaga keperawatan.

DAFTAR PUSTAKA

Undang – Undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.

Undang – Undang No 43 dan 44 Tahun 2009 tentang Keamanan Berkas dan Tujuan Rumah
Sakit serta Jenis dan Klasifikasi Rumah Sakit.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 147 Tahun

2010 tentang Perizinan Rumah Sakit

.Alwi, Hasan, (2005), Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Balai Pustaka, Jakarta.

Azwar, Azrul, (2010), Pengantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksara, Jakarta.

Budiono, MA, (2005), Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Karya Agung, Surabaya.
Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jendral Pelayanan Medis. 1997. Pengelolaan Rekam
Medis Rumah Sakit di Indonesia, Jakarta.

Dirjen Yanmed, (1997), Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. DepKes
RI, Jakarta

__________________________________________. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan


Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Jakarta : Direktorat Jenderal Bina Pelayanan
Medik.

__________________________________________. 2005. Petunjuk Pengisian, Pengolahan,


dan Penyajian data Rumah Sakit. Jakarta:

Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik.

_________________________________________.2006. Pedoman Penyelenggaraan dan


Prosedur Rekam Medis di Indonesia Rumah

Sakit Revisi II, Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Huffman, Edna K, PRA, (1994), Medical Record Management. Physycia Record Company,
Berwyn, Illois.

Anda mungkin juga menyukai