NEXT
Adanya jejas di jantung
Karena serangan jantung terdahulu atau oleh sebab lain,jantung yang terjejas atau mengalami pembesaran karena
sebab tertentu cenderung untuk mengalami aritmia ventrikel yang mengancam jiwa. Enam bulan pertama setelah
seseorang mengalami serangan jantung adalah periode risiko tinggi untuk terjadinya cardiac arrest pada pasien dengan
penyakit jantung atherosclerosis
Penyalahgunaan obat
Merupakan faktor utama terjadinya cardiac arrest pada penderita yang sebenarnya tidak mempunyai kelainan pada
organ jantung.
PATOFISIOLOGI
Kerusakan otak
Tekanan darah sangat
Organ-organ tubuh mungkin terjadi jika
rendah (hipotensi)
akan mulai berhenti cardiac arrest tidak Dilatasi pupil jika
dengan tidak ada
berfungsi akibat tidak ditangani dalam 5 terjadi kerusakan otak
denyut nadi yang
adanya suplai oksigen menit dan selanjutnya irreversible 50%
dapat terasa pada
termasuk otak akan terjadi kematian
arteri
dalam 10 menit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan kemampuan kontraksi otot jantung menurun
2. Gangguan pertukaran gas b.d suplai O2 tidak adekuat
3. Penurunan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan penurunan suplai oksigen ke otak
Dx I : Penurunan curah jantung b.d kemampuan pompa jantung menurun
Tujuan : Meningkatkan kemampuan pompa jantung
Kriteria Hasil :
Nadi perifer teraba
Tekanan darah dalam batas normal
Intervensi :
Lakukan Pijat Jantung
Rasional :untuk mengaktifkan kerja pompa jantung
Berikan oksigen tambahan dengan kanula nasal/masker dan obat sesuai indikasi (kolaborasi)
Rasional :Meningkatkan sediaan oksigen untuk kebutuhan miokard untuk melawan efek hipoksia/iskemia.
Banyak obat dapat digunakan untuk meningkatkan volume sekuncup, memperbaiki kontraktilitas.
Palpasi nadi perifer
Rasional :Penurunan curah jantung dapat menunjukkan menurunnya nadi radial, dorsalis pedis dan
postibial. Nadi mungkin hilang atau tidak teratur untuk dipalpasi
Pantau Tekanan Darah
Rasional :Pada pasien Cardiac Arrest tekanan darah menjadi rendah atau mungkin tidak ada.
Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis
Rasional :Pucat menunjukkkan menurunnya perfusi sekunder terhadap tidak adekuatnya curah jantung.
Dx II : Gangguan pertukaran gas b.d suplai O2 tidak adekuat
Tujuan : Sirkulasi darah kembali normal sehingga pertukaran gas dapat berlangsung
Kriteria Hasil :
Nilai GDA normal
Tidak ada distress pernafasan
Intervensi :
Berikan O2 sesuai indikasi
Rasional :Meningkatkan konsentrasi oksigen alveolar dan dapat memperbaiki hipoksemia jaringan
Pantau GDA Pasien
Rasional :Nilai GDA yang normal menandakan pertukaran gas semakin membaik
Pantau pernapasan klien
Rasional :Untuk evaluasi distress pernapasan
Dx III : Penurunan perfusi serebral b.d penurunan suplai O2 ke otak
Tujuan : Sirkulasi darah kembali normal sehingga transport O2 kembali lancar
Kriteria Hasi :
Pasien akan mempertahankan tanda-tanda vital dalam batas normal
Warna dan suhu kulit normal
CRT < 2 detik.
Intervensi :
• Berikan vasodilator misal nitrogliserin, nifedipin sesuai indikasi
• Rasional :Obat diberikan untuk meningkatkan sirkulasi miokardia.
15.00 Wib Gangguan pertukaran gas b.d 1. Memberikan O2 simple mask S : Klien tidak sadar
suplai O2 tidak adekuat 2. Memantau nilai AGDA Pasien O :
3. Melakukan pemantauan pernapasan klien - RR : 12 x/ menit
Irama, bunyi, frekuensi pernafasan klien Pemeriksaan AGDA :
- PCO2 : 62 mmHg (35 – 45 mmHg)
- PH : 7,15 (7,35 – 7,45)
- HCO3 : 36 mmFQ/dl (22 – 26 mmFQ/dl)
- P02 : 56 mmHg (80 – 100)
- Kulit klien pucat dan terdapat cyanosis CRT > 2 detik
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
15.00 Wib Penurunan perfusi jaringan 1. Memberikan vasodilator nitrogliserin, nifedipin S : Klien tidak sadar
serebral berhubungan dengan 2. Mengatur posisi kaki lebih tinggi dari jantung O :
penurunan suplai oksigen ke otak 3. Memantau adanya pucat, sianosis dan kulit dingin atau lembab - Nadi karotis teraba 50 x/i
4. Melakukan pemeriksaan AGDA ( Analisa Gas Darah) - Tekanan darah 60 / 30 mmHg
- Kulit klien pucat dan terdapat cyanosis CRT > 2 detik
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIV