Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

Daftar Isi …..……………………………………………………………………………


Kata Pengantar………………………………………………………………………………
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………
1.2 Tujuan ……………………………………………………………………..................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Hospice Care
1. Pengertian…………………………………………………………………………..
2. Tujuan Hospice Care………………………………………………………………
3. Pelayanan Hospice Care………………………………………………………
4. Peranan Perawat………………………………………………………………….
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………..
Kata pengantar

Puji dan syukur patut kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
denganrahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan makalah KDK yang berjudul Hospice
Care ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Kami berterima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini, khusunya kepada dosen mata kuliah
Konsep Dasar Keperawatan yang memberikan kami tugas ini untuk kami selesaikan.
Kami sangat berharap, kiranya makalah ini dapat berguna menambah pengetahuan kita
mengenai Hospice Care. Kami pun menyadari, makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami memohon maaf maaf bila terdapat kesalahan-
kesalahan dalam penulisan. Untuk itu, kami sangat berharap adanya kritik dan saran demi
perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat diterima dan dipahami bagi siapa pun yang
membacanya.

Mataram, 10 November 2020

Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hospice merupakan suatu tempat perawatan yang ditujukan untuk pasien yang
menderita penyakit-penyakit kronis seperti kanker, jantung, AIDS, Stroke dll dimana harapan
hidup penderita sangat tipis, sehingga kemudian fasilitas kesehatan ini lebih ditujukan pada
perawatan daripada pengobatan. Hospice bertujuan untuk memanusiawikan para penderita
penyakit kronis tersebut, agar menjalani kehidupannya (terutama pengobatan atau akhir hidupnya)
tidak terikat pada rutinitas obat-obatan dan kejenuhan tinggal dirumah sakit, melainkan lebih pada
perawatan, peningkatan kualitas hidup serta dukungan emosional pada penderita maupun
keluarganya.

1.2 Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran umum tentang Hospice Care.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui pengertian Hospice Care
b.Mengetahui tujuan dari Hospice Care
c. Mengetahui tentang pelayanan Hospice Care
d.Mengetahui tentang peranan perawat dalam perawatan Hospice Care
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hospice Care
1. Pengertian
Hospice care adalah bentuk lain pelayanan yang kadang-kadang diklasifikasikan
sebagai long term. Hospice care menyediakan asuhan paliatif (peringanan penderitaan)
dan penunjang bagi penderita penyakit terminal dan keluarganya. Disini penekanan
ditujukan pada pengontrolan gejala dan persiapan untuk dan penunjang sebelum dan
setelah kematian. Hospice care bisa berdiri sendiri, berbasis rumah sakit, atau berbasis
rumah tangga. Hospice care sebenarnya bukanlah suatu fasilitas, akan tetapi suatu konsep
penyediaan pelayanan kesehatan pada saat diperlukan.
Hospice care memfokuskan pada pemeliharaan kualitas kehidupan pasien dan bukan
berfokus pada penanganan secara agresif terhadap penyakit yang dimiliki pasien. Dalam
penanganan ini, dukungan psikologis, emosional, dan spiritual diberikan untuk membantu
pasien dan keluarga mereka dalam menghadapi proses menjelang kematian pasien.

2. Tujuan Hospice Care


a.Membantu klien dan keluarga memelihara kondisi kesehatan dan kesejahteraan klien
b. Meringankan rasa sakit dan memfasilitasi rasa nyaman klien
c.Mempersiapkan klien dan keluarga untuk menghadapi kondisi penyakit

3. Pelayanan Hospice Care


Pelayanan Hospice care merupakan fase akhir perawatan paliatif, yang dibuat
bagi klien yang sudah tidak mendapat keuntungan dari pengobatan medis, sudah tidak
dapat bertahan hidup lama dari 6 bulan, atau sudah sangat sekarat.
The World Health Organization (2003) mendefiniskan perawatan paliatif :
 Mendukung kehidupan, dan menganggap sekarat merupakan suatu proses normal
 Tidak mempercepat ataupun menunda kematian
 Memberikan penghilang rasa nyeri dan gejala tekanan lainnya.
 Mengintegrasikan aspek psikologis dan spiritual dari perawatan klien
 Menawarkan sistem dukungan untuk membantu klien hidup seaktif mungkin
sampai meninggal
 Menawarkan sistem dukungan untuk membantu keluarga beradaptasi selama klien
menderita penyakit dan kehilangan mereka sendiri
 Meningkatkan kualitas hidup

Bersama dengan klien dan anggota keluarga, anggota tim pelayanan


kesehatan interdisiplin dan kolaborasi menentukan tujuan perawatan dan memilih
intervensi yang sesuai.
Perawatan hospice berfokus pada hal-hal berikut ini :
 Klien dan keluarga sebagai unit perawatan
 Perawatan rumah yang terkoordinasi dengan tetap tersedianya tempat tidur
Rumah sakit
 Mengontrol gejala (fisik, sosiologis, psikologis, dan spiritual)
 Pelayanan langsung oleh dokter
 Fasilitas medis dan keperawatan tersedia setiap saat
 Tindak lanjut proses kehilangan setelah kematian

4. Peranan perawat
Dalam hospice, perawatan yang diberikan juga lebih berfokus pada perawatan
orang yang sedang menghadapi kematian daripada berfokus pada upaya memenuhi
kebutuhan fisiologis mereka.
Beberapa peranan perawat, antara lain :
 Perawat menyelenggarakan pelayanan psikososial
Klien pada akhir kehidupan mengalami suatu variasi gejala psikologis,
misalnya:kecemasan, depresi, perubahan bentuk tubuh, penyangkalan,
ketidakberdayaan, ketidakberdayaan, ketidakyakinan, dan isolasi ( Caroll-
Johnson, Gorman, dan Bush, 2006)
Klien mengalami kesedihan yang mendalam karena tidak mengetahui atau
tidak menyadari aspek dari status kesehatan atau pengobatan mereka.
Sediakan Informasi yang dapat membantu klien memahami kondisi mereka,
perjalanan penyakit mereka, keuntungan dan kerugian dari pilihan
pengobatan, serta nilai-nilai dan tujuan mereka untuk menjaga otonomi klien
yang diganggu oleh ketidaktahuan akan penanganan masa depan atau
ketidakyakinan tentang tujuan pengobatan ( Weiner dan Roth, 2006)

 Meningkatkan martabat dan harga diri klien


Perihal martabat melibatkan penghormatan diri positif seseorang, kemampuan
untuk menanamkan dan mendapatkan kekuatan dari arti hidup individu itu
sendiri, dan bagaimana individu diobati oleh pemberi layanan.
Perawat meningkatkan harga diri dan martabat klien dengan menghormatinya
sebagai individu seutuhnya dengan perasaan, prestasi, dan keinginan untuk
bebas dari penyakit ( Chochinov, 2002). Sangat penting bagi perawat untuk
memberikan sesuatu yang klien hormati kewenangannya, pada saat yang sama
memperkuat komunikasi antar-klien, anggota keluarga, dan perawat. Berikan
keleluasan selama prosuder keperawatan, dan sensitif ketika klien dan
keluarga membutuhkan waktu sendiri bersama

 Menjaga lingkungan yang tenang dan nyaman


Lingkungan yang nyaman, bersih, menyenangkan membantu klien untuk
beristirahat, mempromosikan pola tidur yang baik dan mengurangi keparahan
gejala.
 Mempromosikan kenyaman spiritual dan Harapan
Bantu klien membuat hubungan dengan praktik spiritual atau komunikasi
budaya mereka. Klien merasa nyaman ketika mereka memiliki asuransi bahwa
beberapa aspek kehidupan mereka akan melampaui kematian. Dengarkan
secara teratur harapan-harapan klien dan temukan cara untuk membantu
mereka mencapai tujuan yang mereka inginkan.
 Melindungi terhadap keterbelakangan dan isolasi
Banyak klien dengan penyakit terminal takut untuk mati seorang diri.
Kesendirian membuat mereka jadi ketakutan dan merasa putus asa. Perawat
dalam suatu institusi harus menjawab panggilan klien dengan cepat dan
memeriksa klien sesering mungkin untuk meyakinkan mereka bahwa
seseorang berada didekatnya (Stanley,2002)
 Mendukung keluarga
Anggota keluarga dari klien yang menerima pelayanan paliatif dipengaruhi
oleh tantangan pemberian layanan dan berduka. Kurangnya informasi
merupakan masalah yang banyak dilaporkan anggota keluarga klien yang
sekarat (Kristjanson dan Aoun, 2004). Mereka membutuhkan dukungan
perawat, petunjuk, dan edukasi selama mereka merawat orang yang mereka
cintai.

 Membantu membuat keputusan akhir kehidupan


Klien dan anggota keluarga sering menghadapi keputusan pengobatan yang
kompleks dengan pengetahuan yang terbatas, perasaan takut atau bersalah yang
tidak terselesaikan. Anjurkan klien untuk mengkomunikasikan dengan jelas
keinginannya terhadap perawatan akhir kehidupan sehingga anggota keluarga
dapat bertindak sebagai pengganti yang tepat ketika klien tidak dapat lagi
berbicara untuk dirinya sendiri.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini kita dapat menarik suatu kesimpulan bahwa :
 Hospice care merupakan asuhan paliatif (peringanan penderitaan) dan penunjang
bagi penderita penyakit terminal dan keluarganya
3.2 Saran
Perawat seharusnya lebih peka terhadap masalah-masalah yang dihadapi klien dan
keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA

Potter, P. 2010. Fundamental Keperawatan Buku 2 . Edisi 7. Salemba Medika

Smith, Sandra F, Smith Donna J with Barbara C Martin. Clinical Nursing Skills.

Basic to Advanced Skills, Fourth Ed, 1996. Appleton&Lange, USA. 

Doenges, E Marlyn, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencaan


dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai