tanggal
MK. Kewirausahaan Kel/kelas : 6/P1
Dosen : Ir. Cecillia Eny Indriastuti,
M.Si
Ima Kusumanti S.Pi.,
M.Sc
Muhammad Mujahid
S.Ik., M.Si.
Dr. I. Yani Hadiroseyani
M.M
Prof. Dr. Ir. Iis Diatin
M.M
Asisten : Vira Yuniar Wahyudi,
A.Md
Adilla kamilia putri,
A.Md
Indriani Umaya, A.Md
Lazuardi El Haq, A.Md
1 PENDAHULUAN
Penjualan mie kremes di Indonesia pada tahun ini memiliki peluang yang
sangat menjanjikan. Mie merupakan salah satu makanan favorit dan sudah menjadi
bagian dari budaya makan di Indonesia. Kehadiran mie kremes dengan cita rasa
yang unik dan tekstur yang renyah dapat menarik minat konsumen untuk
mencobanya. Ini memberikan peluang besar bagi penjualan mie kremes untuk
meraih popularitas di pasar makanan Indonesia. Tren gaya hidup yang semakin
sibuk membuat konsumen mencari makanan yang praktis dan cepat saji. Mie
kremes adalah pilihan yang tepat karena dapat disajikan dalam waktu singkat dan
dengan harga terjangkau. Konsumen yang sibuk dapat dengan mudah membeli mie
kremes sebagai alternatif makanan yang praktis dan lezat.
Peningkatan jumlah gerai makanan cepat saji di Indonesia juga menjadi faktor
yang mendukung penjualan mie kremes. Banyak restoran dan warung makan yang
menambahkan mie kremes ke dalam menu mereka untuk memperluas variasi dan
menarik minat pelanggan. Dengan demikian, mie kremes memiliki peluang untuk
dipromosikan dan dijual melalui jaringan restoran dan warung makan yang sudah
ada. Perkembangan teknologi dan media sosial juga memberikan peluang besar
untuk memasarkan dan memperkenalkan mie kremes kepada masyarakat. Dengan
strategi pemasaran yang tepat dan kreatif, seperti penggunaan platform media sosial
dan influencer, penjualan mie kremes dapat meningkat secara signifikan. Melalui
penyebaran informasi dan testimoni positif tentang mie kremes, konsumen dapat
menjadi lebih tertarik dan termotivasi untuk mencoba produk tersebut. Dengan
pertimbangan-pertimbangan di atas, peluang penjualan mie kremes di Indonesia
pada tahun ini sangat menggembirakan. Dukungan dari kecintaan masyarakat
terhadap mie, kepraktisan produk, peningkatan gerai makanan cepat saji, dan
kemajuan teknologi dan media sosial menjadi faktor-faktor yang berperan penting
dalam memperluas pasar dan meningkatkan popularitas mie kremes di Indonesia.
1.2 Tujuan
Tujuan disusunnya proposal bisnis ini yaitu untuk mendapatkan
keuntungan dari peluang yang ada terhadap permintaan pasar Jajanan Ringan Mie
Kremes membuka peluang usaha bagi mahasiswa.
2 DESKRIPSI PERUSAHAAN
Mie kremes dengan rasa paling populer, yaitu rumput laut, menawarkan
pengalaman kuliner yang unik dan menarik di Indonesia. Dengan paduan antara
kelezatan mie kremes yang gurih dan tekstur renyah, serta kehadiran rasa rumput
laut yang segar dan menggugah selera, produk ini berhasil mencuri perhatian para
pecinta mie di seluruh negeri. Kombinasi unik antara mie kremes dan rumput laut
memberikan sentuhan eksotis yang menjadi daya tarik utama bagi konsumen. Rasa
rumput laut yang khas dan lezat memberikan pengalaman baru yang menyenangkan
bagi mereka yang mencari variasi dan keunikan dalam makanan. Hal ini
menjadikan mie kremes dengan rasa rumput laut sebagai pilihan favorit di antara
beragam varian mie kremes yang ada di pasaran.
Ilham Galeh
Ramadhan
(CEO)
2.3.2 Sekretaris
2.3.3 Bendahara
Bendahara bertanggung jawab untuk mengelola arus kas perusahaan. Mereka akan
memantau penerimaan dan pengeluaran keuangan, mengatur pembayaran kepada
pemasok dan karyawan, serta mengelola transaksi keuangan sehari-hari. Tujuannya
adalah untuk memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk mendukung operasional
perusahaan. Bendahara akan terlibat dalam proses perencanaan keuangan jangka pendek
dan jangka panjang perusahaan. Mereka akan membantu dalam menyusun anggaran
operasional, memantau dan melaporkan kinerja keuangan, serta memberikan
rekomendasi untuk pengelolaan keuangan yang efektif.
2.3.4 Manajer Produksi
Jumlah Produksi
Pangsa Pasar = x 100%
Jumlah Penawaran+Jumlah Produksi
15 kg
Pangsa Pasar = x 100%
20 kg + 15 kg
Pangsa Pasar = 42%
Akua Ikan Nila dalam 1 minggu menjual 90 ekor dan masih bisa
ditambahkan peluang pasar sebesar 15 kg. Sehingga pangsa pasar yang dapat
terpenuhi yaitu sebesar 42%.
TOTAL Rp 100.000,-
5.6 HPP
Harga pokok penjualan dapat didefinisikan sebagai total biaya yang
dikeluarkan oleh suatu usaha dalam proses produksi pada satu periode.
HPP = Rp 7.000,-
5.7 Penerimaan
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan akan dijual ke pasar agar dapat dbeli
oleh konsumen. Hasil penjualan disebut sebagai total penerimaan.
5.8 Keuntungan
Setelah dipahami konsep pendapatan dan biaya lebih lanjut dapat dihitung
besarnya keuntungan. Seperti telah dinyatakan sebelumnya keuntungan adalah
selisih antara Total Revenue (TR) dengan Total Cost (TC).
Buckle K.A, Edwards R.A, Fleet G.H, Wooton M. 1985. Ilmu Pangan.
Diterjemahkan oleh Purnomo H dan Adiono. UI Press. Jakarta.