Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum TM 14 Hari/ : Minggu, 24 April 2022

tanggal
MK. Kewirausahaan Kel/kelas : 6/P1
Dosen : Ir. Cecillia Eny Indriastuti,
M.Si
Ima Kusumanti S.Pi.,
M.Sc
Muhammad Mujahid
S.Ik., M.Si.
Dr. I. Yani Hadiroseyani
M.M
Prof. Dr. Ir. Iis Diatin
M.M
Asisten : Vira Yuniar Wahyudi,
A.Md
Adilla kamilia putri,
A.Md
Indriani Umaya, A.Md
Lazuardi El Haq, A.Md

LAPORAN BISNIS MIE KREMES

Ilham Galeh Ramadhan J0408221041


Yahya Ian Keyvin Sitio J0408221051
Syafina Ayu Lestari J0408221085
Fitriana Lestari J0408221088
M.Aldo Ramdhan Pratama J0408221094
Ida Bagus Wahyu Rizky Himayasa P J0408221100

TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PEMBENIHAN IKAN


SEKOLAH VOKASI
IPB UNIVERSITY
2023

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penjualan mie kremes di Indonesia pada tahun ini memiliki peluang yang
sangat menjanjikan. Mie merupakan salah satu makanan favorit dan sudah menjadi
bagian dari budaya makan di Indonesia. Kehadiran mie kremes dengan cita rasa
yang unik dan tekstur yang renyah dapat menarik minat konsumen untuk
mencobanya. Ini memberikan peluang besar bagi penjualan mie kremes untuk
meraih popularitas di pasar makanan Indonesia. Tren gaya hidup yang semakin
sibuk membuat konsumen mencari makanan yang praktis dan cepat saji. Mie
kremes adalah pilihan yang tepat karena dapat disajikan dalam waktu singkat dan
dengan harga terjangkau. Konsumen yang sibuk dapat dengan mudah membeli mie
kremes sebagai alternatif makanan yang praktis dan lezat.

Peningkatan jumlah gerai makanan cepat saji di Indonesia juga menjadi faktor
yang mendukung penjualan mie kremes. Banyak restoran dan warung makan yang
menambahkan mie kremes ke dalam menu mereka untuk memperluas variasi dan
menarik minat pelanggan. Dengan demikian, mie kremes memiliki peluang untuk
dipromosikan dan dijual melalui jaringan restoran dan warung makan yang sudah
ada. Perkembangan teknologi dan media sosial juga memberikan peluang besar
untuk memasarkan dan memperkenalkan mie kremes kepada masyarakat. Dengan
strategi pemasaran yang tepat dan kreatif, seperti penggunaan platform media sosial
dan influencer, penjualan mie kremes dapat meningkat secara signifikan. Melalui
penyebaran informasi dan testimoni positif tentang mie kremes, konsumen dapat
menjadi lebih tertarik dan termotivasi untuk mencoba produk tersebut. Dengan
pertimbangan-pertimbangan di atas, peluang penjualan mie kremes di Indonesia
pada tahun ini sangat menggembirakan. Dukungan dari kecintaan masyarakat
terhadap mie, kepraktisan produk, peningkatan gerai makanan cepat saji, dan
kemajuan teknologi dan media sosial menjadi faktor-faktor yang berperan penting
dalam memperluas pasar dan meningkatkan popularitas mie kremes di Indonesia.
1.2 Tujuan
Tujuan disusunnya proposal bisnis ini yaitu untuk mendapatkan
keuntungan dari peluang yang ada terhadap permintaan pasar Jajanan Ringan Mie
Kremes membuka peluang usaha bagi mahasiswa.
2 DESKRIPSI PERUSAHAAN

2.1. Deskripsi Bisnis

Mie kremes dengan rasa paling populer, yaitu rumput laut, menawarkan
pengalaman kuliner yang unik dan menarik di Indonesia. Dengan paduan antara
kelezatan mie kremes yang gurih dan tekstur renyah, serta kehadiran rasa rumput
laut yang segar dan menggugah selera, produk ini berhasil mencuri perhatian para
pecinta mie di seluruh negeri. Kombinasi unik antara mie kremes dan rumput laut
memberikan sentuhan eksotis yang menjadi daya tarik utama bagi konsumen. Rasa
rumput laut yang khas dan lezat memberikan pengalaman baru yang menyenangkan
bagi mereka yang mencari variasi dan keunikan dalam makanan. Hal ini
menjadikan mie kremes dengan rasa rumput laut sebagai pilihan favorit di antara
beragam varian mie kremes yang ada di pasaran.

2.2. Struktur Organisasi

Ilham Galeh
Ramadhan
(CEO)

Ida Bagus Wahyu


Fitriana Lestari Rizky Himayasa
(Sekretaris) Putra
(Bendahara)

M.Aldo Ramdhan Yahya Ian Keyvin


Syafina Ayu Lestari
Pratama (Manajer Pemasaran I)
Sitio
(Manajer Produksi) (Manajer Pemasaran II)
2.3. Deskripsi Pekerjaan
2.3.1 CEO (Chief Executive Officer)

CEO bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mengimplementasikan strategi


bisnis jangka panjang untuk perusahaan yang memproduksi mie kremes. Hal ini
mencakup penetapan visi dan misi perusahaan, menentukan tujuan yang harus dicapai,
serta mengidentifikasi peluang dan tantangan dalam industri mie kremes. CEO
bertanggung jawab untuk memahami pasar dan tren konsumen dalam industri mie
kremes. Mereka perlu mengumpulkan data pasar, menganalisis persaingan, dan
memantau kebutuhan pelanggan untuk memastikan produk mie kremes yang dihasilkan
sesuai dengan permintaan pasar dan dapat memenuhi kepuasan pelanggan.

2.3.2 Sekretaris

Sekretaris bertanggung jawab untuk menjalankan tugas administratif harian seperti


menjawab telepon, menyortir surat masuk dan keluar, mengelola jadwal, serta mengatur
dan memelihara dokumen dan arsip perusahaan. Mereka juga dapat membantu dalam
pengelolaan inventaris dan pengadaan kantor. mengatur jadwal rapat internal dan
eksternal perusahaan. Mereka akan mengatur ruang pertemuan, mengirimkan undangan
kepada peserta, menyusun agenda rapat, serta mencatat dan mendistribusikan hasil rapat.
Selain itu, mereka juga dapat membantu dalam mengorganisir acara khusus seperti
peluncuran produk atau pertemuan dengan pemasok.

2.3.3 Bendahara

Bendahara bertanggung jawab untuk mengelola arus kas perusahaan. Mereka akan
memantau penerimaan dan pengeluaran keuangan, mengatur pembayaran kepada
pemasok dan karyawan, serta mengelola transaksi keuangan sehari-hari. Tujuannya
adalah untuk memastikan ketersediaan dana yang cukup untuk mendukung operasional
perusahaan. Bendahara akan terlibat dalam proses perencanaan keuangan jangka pendek
dan jangka panjang perusahaan. Mereka akan membantu dalam menyusun anggaran
operasional, memantau dan melaporkan kinerja keuangan, serta memberikan
rekomendasi untuk pengelolaan keuangan yang efektif.
2.3.4 Manajer Produksi

Manajer Produksi bertanggung jawab untuk merencanakan produksi mie kremes


berdasarkan permintaan pasar, kapasitas produksi, dan persediaan bahan baku. Mereka
akan mengkoordinasikan dengan departemen lain, seperti pengadaan, pemasaran, dan
distribusi, untuk mengidentifikasi kebutuhan produksi dan menetapkan jadwal produksi
yang efisien. mengelola sumber daya yang terlibat dalam produksi mie kremes, termasuk
tenaga kerja, bahan baku, peralatan, dan fasilitas. Mereka akan memastikan ketersediaan
dan penggunaan yang efisien dari sumber daya ini, serta melakukan perencanaan
kebutuhan yang diperlukan untuk memenuhi target produksi.

2.3.5 Manajer Pemasaran

Manajer Pemasaran bertanggung jawab untuk merumuskan strategi pemasaran yang


efektif untuk produk mie kremes. Ini melibatkan melakukan riset pasar, mengidentifikasi
target pasar, memahami kebutuhan pelanggan, serta menentukan posisi dan penekanan
pemasaran yang tepat untuk produk. Menyusun rencana pemasaran yang komprehensif
untuk produk mie kremes. Mereka akan merancang strategi promosi, penetapan harga
yang sesuai, distribusi produk, serta mengatur aktivitas pemasaran seperti periklanan,
promosi penjualan, dan pemasaran online. Mengkoordinasikan pelaksanaan kampanye
pemasaran untuk produk mie kremes. Ini melibatkan perencanaan dan pelaksanaan
kegiatan promosi seperti iklan media, promosi penjualan, kehadiran dalam acara atau
pameran, serta strategi pemasaran digital seperti media sosial

2.4 Peluang Pasar


Peluang untuk bisnis mie kremes terbilang sangat bagus dan sangat cerah. Bisnis
mie kremes menjadi suatu pilihan bisnis kuliner dari bahan mie yang menjanjikan hingga
banyak orang yang tertarik menekuni bisnis tersebut. Peluang usaha kuliner dari bahan
mie yakni mie kremes masih terbuka lebar serta sangat menguntungkan oleh siapa saja.
Tabel 1. Analisa Harga Pasar

Jumlah Produksi
Pangsa Pasar = x 100%
Jumlah Penawaran+Jumlah Produksi

15 kg
Pangsa Pasar = x 100%
20 kg + 15 kg
Pangsa Pasar = 42%

Akua Ikan Nila dalam 1 minggu menjual 90 ekor dan masih bisa
ditambahkan peluang pasar sebesar 15 kg. Sehingga pangsa pasar yang dapat
terpenuhi yaitu sebesar 42%.

2.5 Fasilitas Produksi

Fasilitas Produksi adalah fasilitas yang merubah produk penyusun menjadi


produk akhir yang siap dijual. Fasilitas ini bermanfaat untuk usaha yang
memerlukan proses produksi untuk menghasilkan produk yang akan dijual.
Fasilitas produksi yang kami gunakan :
- Plastik Flip
- Mie
- Bumbu tabur
- Rumput laut
3 PRODUKSI
3.1 Persiapan Produksi

Mendapatkan pemasok atau produsen mie kremes yang dapat menyediakan


produk berkualitas dan memiliki reputasi baik dimana memilki harga yang sesuai
dengan yang direncanakan. Menghubungi serta berkomunikasi kepada produsen
memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan yang diperlukan serta
keterpenuhan barang yang akan di pasarkan. Pada proses pembelian produk ini
dilakukan dengan membeli dari owner. Sebelumnya, kami memilih owner yang
memiliki rating yang bagus di kalangan konsumen sehingga akan terjamin rasa dan
kualitasnya. Produk yang kami jual kembali yaitu mie kremes. Harga mie kremes
dari owner yaitu Rp 12.000 dengan ukuran 250 gram. Lalu, kami melakukan
inovasi dengan membagi prouk dari 250 gram menjadi 125 gram dengan harga Rp
10.000.
3.2 Pengemasan
Pengemasan dilakukan setelah barang yang dipesan kepada produsen telah
datang, Rasa dari mie kremes dari owner hanya terdapat rasa original. Rasa tersebut
sudah biasa di jual di pasaran sehingga kami akan membuat inovasi dengan varian
rasa nori atau dari rumput laut. Rumput laut juga termasuk bagian dari perikanan
sesuai dengan bidang kami. Rasa nori ini juga banyak diminati oleh kalangan
kosumen sehingga kami memberikan varian rasa ini agar dapat menarik
minat para konsumen. Barang yang datang lalu di olah kembali dengan
membaginya menjadi 125 gram/kemasan, dimana setiap kemasan dicantumkan
informasi dari produk yang akan dipasarkan kepada konsumen. Rasa dari mie
kremes dari owner hanya terdapat rasa original. Rasa tersebut sudah biasa di jual di
pasaran sehingga kami akan membuat inovasi dengan varian rasa nori atau dari
rumput laut. Rumput laut juga termasuk bagian dari perikanan sesuai dengan bidang
kami. Rasa nori ini juga banyak diminati oleh kalangan kosumen sehingga kami
memberikan varian rasa ini agar dapat menarik minat para konsumen.
4. ASPEK PEMASARAN

4.1 Segmen Pasar

Kami melakukan analisis pasar dengan metode STP (Segmenting, Targeting,


Positioning):
a. Segmenting / Segmentasi
Segmen yang yang digunakan yaitu segmentasi geografis dimana kami
menjual di Kota bogor lebih spesifiknya di sekitar kampus SV IPB
University, segmentasi demografis pada pemasaran kami yaitu untuk
konsumen remaja hingga dewasa, kami juga bersegmentasi psikografis
dengan menyasar pada orang orang yang suka akan cemilan ringan.
b. Targetting / Target
1) Remaja
2) Pekerja kantoran
c. Positioning / Posisi
kami membawa selogan ” Nikmati Kelezatan Mie Kremes, Setiap Saat,
Setiap Hari” dimana diharapkan dapat selalu dikenang oleh para penikmat
mie kremes.

4.2 Strategi Pemasaran


Dalam penjualan dan pemasaran produk ini, ada beberapa strategi yang
digunakan yaitu :
 Menetapkan harga yang relatif murah agar semua konsumen dapat
menjangkau harganya.
 Memberikan berbagai Varian Rasa pada Mie Kremes
 Melakukan pelayanan yang terbaik yaitu dengan menerapkan pelayanan
sopan dan ramah.
 Kemasan yang mudah dan praktis di bawa kemana saja
 Cara pemesanan yang mudah dan praktis
4.3 Promosi
Penjualan Mie Kremes memanfaatkan teknologi media sosial untuk dapat
memasarkan, penjualan akan di informasikan secara online melalui Instagram dan
Whatssup, selain itu promosi yang kami gunakan adalah face to face atau secara
langsung kepada konsumen mengenai harga dan spesifikasi produk kami

4.4 Sistem Penjualan dan Distribusi


Sistem penjualan yang digunakan dalam penjualan produk ini adalah
langsung dan menerima pesanan lewat whatsaap atau secara langsung dengan
menjangkau konsumen.
5 KUANGAN

5.1 Biaya Variabel


Biaya bahan baku merupakan suatu biaya yang dikeluarkan supaya bisa
mendapatkan bahan baku yang siap untuk digunakan, yang dimana di dalamnya
juga mencakup berbagai biaya yaitu penyimpanan, angkut, serta biaya
operasional di dalamnya.

N Barang Satuan Jumlah Harga (Rp)


o.
1 Mie 200 gr 3 Rp 18.000
2 Masako 8 gr 6 Rp 12.000
3 Bumbu tabur 50 gr 4 Rp 32.000
4 Rumput laut 2 pack 4 Rp 48.000
Total Rp 110.000

5.2 Biaya Total


Jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam
memproduksi barang dan jasa pada tingkat output tertentu. Nilai dari total cost
biasanya diperoleh dari penjumlahan semua biaya tetap dan biaya variabel.
No Biaya Jumlah (Rp)
1 Biaya tetap Rp 135.000
2 Biaya variabel Rp 110.000
Total Rp 245.000

5.3 Biaya Tetap


Biaya tetap adalah pengeluaran perusahaan yang jumlahnya tidak tergantung
pada jumlah output. Berikut tabel biaya tetap produksi mie kremes

Biaya Tetap (1 bulan)

Biaya Listrik Rp 50.000,-

Biaya Air Rp 50.000,-

TOTAL Rp 100.000,-

5.4 Biaya Investasi


Biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva tetap yang akan digunakan
perusahaan untuk menjalankan aktivitas usahanya.

Nama Barang Masa Barang Harga Barang

Handphone 5 Tahun Rp 5.000.000,-


5.5 R/C Ratio
Jumlah ratio yang digunakan untuk melihat keuntungan relatif yang akan
didapatkan dalam sebuah usaha.

R/C Ratio = Penerimaan


Biaya total
R/C Ratio = 360.000
245.000
R/C Ratio = 1,469

5.6 HPP
Harga pokok penjualan dapat didefinisikan sebagai total biaya yang
dikeluarkan oleh suatu usaha dalam proses produksi pada satu periode.

HPP = Biaya Produksi


Total Produksi
HPP = 245.000
36

HPP = Rp 7.000,-
5.7 Penerimaan
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan akan dijual ke pasar agar dapat dbeli
oleh konsumen. Hasil penjualan disebut sebagai total penerimaan.

Jumlah Produksi x Harga Produksi (perbulan)


1 x 10.000 = 360.000,-

5.8 Keuntungan
Setelah dipahami konsep pendapatan dan biaya lebih lanjut dapat dihitung
besarnya keuntungan. Seperti telah dinyatakan sebelumnya keuntungan adalah
selisih antara Total Revenue (TR) dengan Total Cost (TC).

Biaya Penerimaan – Biaya Total

Rp. 360.000 – 245.000


_
= Rp 115.000,-
6. PENUTUP
Dari hasil proposal yang kami buat bahwa usaha ikan nila memiliki
prospek yang menjanjikan kedepannya. Kegiatan usaha ikan nila ini memiliki
jangkauan konsumen yang mudah didapat dengan menambahkan beberapa macam
produk ikan nila baik yang belum diolah dan yang sudah diolah maka dapat
mempermudah konsumen dalam memenuhi kebutuhan ikan. Tantangan terbesar
dalam pemasaran dan promosi ikan nila dengan adanya pesaing yang menjual
produk serupa, oleh karena itu usaha kami memberikan harga termurah dengan
kualitas terbaik.
Daftar Pustaka

Buckle K.A, Edwards R.A, Fleet G.H, Wooton M. 1985. Ilmu Pangan.
Diterjemahkan oleh Purnomo H dan Adiono. UI Press. Jakarta.

Sudarmadji, S. 1999. Sistem Manajemen Mutu TPI-478. Jurusan Teknologi


Industri Pertanian, fakultas teknologi pertanian UGM. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai