Anda di halaman 1dari 30

HELENA PANGARIBUAN.S.Kep.Ns., M.

Kep

www.themegallery.com
 APA PENGERIAN ETIKA
 APA KODE ETIK
 APA BIOETIK
 ILMU PENGETAHUAN YANG MENAWARKAN
PEMECAHAN MASALAH BAGI KONFKLIK MORAL
YANG TIMBUL DALAM TINDAKAN DAN
PRAKTEK KEPERAWATAN
 STUDY INTERDISIPLINER TENTANG PROBLEM-
PROBLEM YANG DITIMBULKAN OLEH
PERKEMBANGAN DIBIDANG ILMU
KEDOKTERAN/KESEHATAN DAN DAMPAKNYA
ATAS MASYARAKAT LUAS ( Bartens, 2009)
 SANGAT DIPERLUKAN SEBAGAI PENGAWAL
RISET BIOLOGI DAN BIOTEKHNOLOGI
MODERN
 DIARAHKAN UNTUK MENCEGAH DAMPAK
NEGATIF YANG MUNCUL DARI TEKHNOLOGI
 BIOETIK MENUNJUKKAN KEPADA
MAHASISWA UNTUK MENJADI ILMUWAN
YANG MEMILIKI TANGGUNG JAWAB SOSIAL
 MENEKANKAN PADA BERFIKIR KRITIS. UNTUK
MENENTUKAN SISI BAIK DAN BURUK
 Dalam bidang apapun, dapat terjadi juga saat
dimana kita harus bertindak dengan cepat namun
tetap tepat agar bahaya dapat terhindarkan.
 Dalam dunia medis, situasi ini sering dialamai
terutama oleh mereka yang bekerja di RS). Msalah
dan konflik seringkali tak terhindarkan. Konflik
menunjukkan adanya dilema-dilema etis.
 Tulisan ini mau menyoroti masalah-masalah
etik/moral yang muncul (dilema etik) dalam
situasi gawat darurat tersebut dan prinsip-prinsip
moral yang harus diperhatikan dan yang bisa
membantu dalam pengambilan keputusan
(decision making) kita.
 Hanya tindakan yang terkait secara mendalam
dengan kemanusiaan kita: dilakukan dengan tahu,
mau, dan kesadaran penuh.
 Bila berasal dari keputusan pribadi yang sadar maka
akibat perbuatan harus dipertanggungjawabkan oleh
pribadi
 Tindakan etis/moral adalah tindakan yang berasal
dari pertimbangan yang mendalam, bukan karena
sekenanya atau berdasarkan nasib/undian
NORMA-NORMA SITUASI KONKRET

TINDAKAN/
KKEPUTUSA
N

HATI NURANI
 keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu
membuat keputusan sendiri.
 Orang dewasa mampu memutuskan sesuatu dan orang lain
harus menghargainya.
 Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan
individu untuk menentukan sendiri perawatan yang terbaik
untuk dirinya.
 Salah satu contoh yang tidak memperhatikan otonomi adalah
memberitahukan klien bahwa keadaanya baik, padahal
terdapat gangguan atau penyimpangan
Perwujudan dari Autonomy

 Proses pemberian informasi hingga


pasien memberikan persetujuan atas
tindakan yang dilakukan
 prinsip ini berarti tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
pasien.
 Contoh: ketika ada pasien yang menyatakan
kepada dokter secara tertulis menolak
pemberian transfusi darah dan ketika itu
penyakit perdarahan (melena) membuat
keadaan klien semakin memburuk dan
dokter harus mengistrusikan pemberian
transfusi darah. Akhirnya transfusi darah
diberikan karena tindakan tersebut tidak
merugikan pasien
 prinsip ini menuntut perawat untuk
melakukan hal yang baik dan
bermanfaat → dapat mencegah
kesalahan atau kejahatan.
 Contoh perawat menasehati klien
tentang program latihan untuk
memperbaiki kesehatan secara
umum, tetapi perawat mengatakan
untuk tidak dilakukan karena alasan
resiko serangan jantung.
 nilai ini direfleksikan dalam praktek profesional
ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar
sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan
yang benar untuk memperoleh kualitas
pelayanan kesehatan tanpa membedakan pasien
berdasarkan status ekonomi, sosial, suku, ras, dll.
 Contoh ketika perawat dinas sendirian dan
ketika itu ada pasien dari kelas I yang meminta
bantuan untuk makan. Di saat yang sama,
terdapat keluarga pasien dari kelas III sedang
meminta bantuan karena pasien mengeluh sesak.
Perawat harus tahu yang mana yang
didahulukan tanpa membedakan berdasarkan
status kelas ekonomi
 nilai ini bukan hanya dimiliki oleh perawat namun harus
dimiliki oleh seluruh pemberi layanan kesehatan untuk
menyampaikan kebenaran pada setiap klien untuk
meyakinkan agar klien mengerti.
 Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan
objektif. Kebenaran merupakan dasar membina hubungan
saling percaya.
 Contoh Ny. S masuk rumah sakit dengan berbagai macam
fraktur karena kecelakaan mobil, suaminya juga ada
dalam kecelakaan tersebut dan meninggal dunia. Ny. S
selalu bertanya-tanya tentang keadaan suaminya. Dokter
ahli bedah berpesan kepada perawat untuk belum
memberitahukan kematian suaminya kepada klien
perawat tidak mengetahui alasan tersebut dari dokter dan
kepala ruangan menyampaikan intruksi dokter harus
diikuti. Perawat dalam hal ini dihadapkan oleh konflik
kejujuran.
 kerahasiaan mengenai informasi
tentang klien harus dijaga karena
hal tersebut merupakan privasi
klien.
 Contohnya adalah dokumentasi
tentang keadaan kesehatan klien.
Dokumen ini hanya bisa dibaca
guna keperluan pengobatan dan
peningkatan kesehatan klien.
Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan harus dihindari.
 Perawat Neny bertugas di bagian Intensive Care Unit
(ICU). Saat ini sedang merawat seorang nenek berusia 80
tahun dengan gagal jantung dan kondisinya sangat kritis
dan harus dipasang ventilator. Klien berasal dari
keluarga miskin dan tidak mempunyai dana untuk
kelangsungan perawatan di ICU, klien tidak mempunyai
keluarga dan tidak dapat di lakukan perawatan lanjutan
di rumah (nursing home). Tiba-tiba datang instruksi dari
pimpinan rumah sakit bahwa nenek tersebut harus
segera keluar dari ICU dan dipindahkan ke bangsal
perawatan umum karena tempatnya akan digunakan
oleh pejabat yang mengalami coma diabetikum dan
memerlukan perawatan di ICU.
Prinsip-prinsip etik apa saja yang
berhubungan dengan kasus
tersebut?
 Setiap pasien pada dasarnya memiliki hak yang
sama, namun pada kenyataannya justru pasien
yang mampu lebih diprioritaskan dibanding
yang tidak mampu.
 Misalnya saja seperti kasus nenek yang tidak
mampu dengan seorang pejabat. Padahal
keduanya mempunyai penyakit yang sama –
sama parah. Namun pihak rumah sakit justru
lebih memprioritaskan pejabat yang dinilai
martabatnya lebih tinggi dikarenakan martabat
yang notabene mempunyai hak untuk
menjatuhkan institusi tersebut.
 Pasien yang tidak mampu harus kehilangan
kebebasannya dalam memilih pengobatan
yang terbaik untuk kesembuhannya justru
haknya sebagai pasien dihilangkan begitu
saja dikarenakan terbatasnya materi yang
pasien miliki. Padahal pasien dapat
memanfaatkan kebebasannya tersebut
untuk kebaikan dirinya. Namun apadaya
nenek tersebut tidak mempunyai keluarga
dan dana yang mencukupi sehingga harus
mematuhi prosedur dari rumah sakit
tersebut
 Pelayanan di rumah sakit tidak
hanya dituntut secara intelektual
melainkan softskill perlu dimiliki
setiap tenaga medis dalam
memberikan pelayanan kepada
klien atau pasien sesuai dengan
standar.
 Dalam nilai ini, perawat
menyampaikan instruksi dengan
benar dari pimpinan rumah sakit
untuk memindahkan nenek ke
bangsal umum. Perawat
menyampaikan dengan jujur
kepada nenek apa yang harus
dilakukannya untuk mematuhi
aturan dari instansi.

Anda mungkin juga menyukai