Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“14 TREND KEPERAWATAN JIWA”


Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Jiwa
Dosen pengampu : Ns. Siti Nuryanti S.Kep.,M.Pd

Disusun Oleh :

AYU CITA LARASARI (P07220116085)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI DIII KEPERAWATAN
KELAS BALIKPAPAN
TAHUN AJARAN 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik, dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah
tentang “14 TRAND KEPERAWATAN JIWA”. Meskipun masih banyak
kekurangan didalamnya.

Dan juga berterima kasih atas beberapa pihak yang telah membantu dan
memberi tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna
dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pengertian,
struktur, ciri-ciri kepribadian dan perilaku manusia dan beberapa hal yang
bersangkutan dengan materi tersebut. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa
didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu saya berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah saya buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Balikpapan, 8 Agustus 2018

AYU CITA LARASARI

1
DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I........................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG....................................................................................1
B. TUJUAN........................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................2
TINJAUAN TEORI..................................................................................................2
A. PENGERTIAN TREND................................................................................2
B. PENGERTIAN ISSUE...................................................................................2
1. Menjadikan kesehatan jiwa sebagai prioritas global..................................2
2. Pemasungan penderita gangguan jiwa ......................................................3
C. PENGERTIAN TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN.............................4
D. TREND CURRENT ISSUE DAN KECENDERUNGAN DALAM
KEPERAWATAN JIWA........................................................................................4
1. Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi......................................................5
2. Trend peningkatan kasus kesehatan jiwa...................................................5
3. Kecenderungan dalam penyebab gangguan jiwa.......................................6
4. Kecenderungan situasi di era global...........................................................6
5. Globalisasi dan perubahan orientasi sehat.................................................6
6. Kecenderungan penyakit jiwa....................................................................7
7. Meningkatnya post traumatik sindrom.......................................................7
8. Meningkatnya kasus psikososial................................................................8
9. Trend bunuh diri pada anak........................................................................9
10. Kasus AIDS & NAPZA..........................................................................9

2
11. Pattern of parenting..............................................................................10
12. Perspektif life span history...................................................................11
13. Kekerasan.............................................................................................11
14. Kasus ekonomi & kemiskinan..............................................................11
BAB III...................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................12
A. KESIMPULAN............................................................................................12
B. Saran............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................13

3
4
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Area khusus dalam praktek keperawatan yang menggunakan ilmu tingkah
laku manusia sebagai dasar dan menggunakan diri sendiri secara teraupetik dalam
meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan mental klien dan
kesehatan mental masyarakat dimana klien berada (American Nurses
Associations).
Dewasa ini perkembangan teknologi semakin canggih dan setiap individu
dituntut mengikuti perkembangan melalui pembekalan diri baik dari segi
kemampuan maupun faktor pendukung lain untuk membantu dalam beradaptasi.
Hal ini dikarenakan akan munculnya tingkat stressor yang tinggi.
Seiring dengan muncul stressor yang akan dihadapi individu. Apabila
individu gagal dalam beradaptasi dengan lingkungan baik internal maupun
eksternal, maka individu tersebut akan beresiko terkena ganguan fisik dan jiwa.
Sehingga dapat diprediksi angka individu dengan gangguan fisik maupun jiwa
meningkat. Untuk menekan angka tersebut maka dibentuklah suatu metode
keperawatan jiwa.
Keperawatan jiwa adalah suatu bidang spesialisasi praktek keperawatan
yang menerapkan teori prilaku sebagai ilmunya dan penggunaan terapetik sebagai
kaitannya. Hal ini diharapkan dapat merubah persepsi yang ada seputar gangguan
jiwa, dimana adanya anggapan yang salah, penanganan yang tidak tepat terhadap
orang dengan gangguan jiwa pada zaman dahulu sampai akhirnya terjadi
perubahan yang signifikan pada masa revolusi abad 20 terhadap penyakit
gangguan jiwa.

B. TUJUAN
1. Agar Mahasiswa mampu memahami perspektif mengenai keperawatan jiwa
2. Agar Mahasiswa mengetahui isu seputar keperawatan jiwa

1
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN TREND
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa,
trend juga dapat dideinisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi
pada saat ini biasanya sedang populer dikalangan masyarakat. Trend adalah
sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta.

B. PENGERTIAN ISSUE
Issue adalah suatu peristiwa yang dapat diperkirakan terjadi atau
tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, sosial, politik,
dll. Issue adalah sesuatu yang sedang banyak dibicarakan oleh masyarakat akan
tetapi kebenaranya belum dapat dibuktikan. Issu adalah suatu peristiwa atau
kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak terjadi pada masa mendatang,
yang menyangkut ekonomi, moneter, social, politik, hokum, pembanguanan
nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian ataupun tentang krisis. Issu adalah
suatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktanya atau
buktinya.

Beberapa contoh issu dalam keperawatan jiwa di antaranya, yaitu :

1. Menjadikan kesehatan jiwa sebagai prioritas global

Dengan cara meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa melalui advokasi


dan aksi masyarakat Perkembangan teknologi digital membuat dunia terasa
semakin sempit, informasi dari berbagai belahan dunia mampu di akses dalam
waktu yang sangat cepat, perkembangan pengetahuan, perkembangan terapi
menjadi sebuah media perubahan dalam proses penatalaksanaan gangguan
jiwa, berdasarkan isu diatas maka advokasi dan aksi masyarakat menjadi salah
satu langkah awal untuk menekan penderita gangguan jiwa di indonesia pada
khususnya dan dunia pada umumnya.

2
Dua tindakan nyata diatas menjadi tanggung jawab kita semua, tuntutan
material, tuntutan hedonisme dan kesenangan duniawi mampu membuat
beberapa orang mengalami goncangan dalam kehidupannya, ketika agama
tidak lagi menjadi pegangan, ketika nafsu duniawi menjadi tuhan maka akan
banyak perilaku tidak wajar yang muncul, tekanan ekonomi, tekanan sosial,
tekanan psikologis dan tekanan – tekanan yang lain mampu membuat ego
defence mechanisme seseorang menjadi terganggu. Seseorang pada intinya
ingin dianggap penting, perilaku agar dianggap atau terlihat penting ini yang
terkadang merusak integritas pribadinya sendiri, contoh : “agar kelihatan kaya
melakukan hutang dengan beban angsuran diluar kemampuan, akhirnya harus
gerilya dengan debt collector, setiap debt collector datang harus bersembunyi
atau bahkan melarikan diri agar hutangnya tidak ditagih, jika perlu pindah
rumah kontrakan”. Kejaran dari debt collector bisa membuat seseorang
menjadi tertekan secara psikologis.

2. Pemasungan penderita gangguan jiwa .

Pemasungan penderita gangguan jiwa adalah tindakan masyarakat


terhadap penderita gangguan jiwa (biasanya yang berat) dengan cara dikurung,
dirantai kakinya dimasukan kedalam balok kayu dan lain-lain sehingga
kebebasannya menjadi hilang. Pasung merupakan salah satu perlakuan yang
merampas kebebasan dan kesempatan mereka untuk mendapat perawatan yang
memadai dan sekaligus juga mengabaikan martabat mereka sebagai manusia.
Di Indonesia, kata pasung mengacu kepada pengekangan fisik atau
pengurungan terhadap pelaku kejahatan, orang-orang dengan gangguan jiwa
dan yang melakukan tindak kekerasan yang dianggap berbahaya (Broch, 2001,
dalamMinas & Diatri, 2008). Pengekangan fisik terhadap individu dengan
gangguan jiwa mempunyai riwayat yang panjang dan memilukan.

Alasan seseorang melakukan pemasungan, yaitu :

A) Ketidaktahuan pihak keluarga, rasa malu pihak keluarga, penyakit yang


tidak kunjung sembuh, tidak adanya biaya pengobatan, dan tindakan
keluaga untuk mengamankan lingkungan merupakan penyebab keluarga
melakukan pemasungan (Depkes, 2005).

3
B) Perawatan kasus psikiatri dikatakan mahal karena gangguannya bersifat
jangka panjang (Videbeck, 2008). Biaya berobat yang harus ditanggung
pasien tidak hanya meliputi biaya yang langsung berkaitan dengan
pelayanan medik seperti harga obat, jasa konsultasi tetapi juga biaya
spesifik lainnya seperti biaya transportasi ke rumah sakit dan biaya
akomodasi lainnya (Djatmiko, 2007).

Dampak dari pemasungan, yaitu :

Salah satu bentuk pelanggaran hak asasi tersebut adalah masih adanya
praktek pasung yang dilakukan keluarga jika ada salah satu anggota keluarga
yang mengidap gangguan jiwa. Pasung merupakan suatu tindakan memasang
sebuah balok kayu pada tangan atau kaki seseorang, diikat atau dirantai lalu
diasingkan pada suatu tempat tersendiri di dalam rumah ataupun di hutan.

Secara tidak sadar keluarga telah memasung fisik dan hak asasi
penderita hingga menambah beban mental dan penderitaannya. Tindakan
tersebut mengakibatkan orang yang terpasung tidak dapat beraktifitas seperti
layaknya. Tindakan ini sering dilakukan pada seseorang dengan gangguan jiwa
bilaorang tersebut dianggap berbahaya bagi lingkungannya atau dirinya sendiri
(Maramis, 2006).

C. PENGERTIAN TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN


Trend dan issue keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan
banyak orang mengenai praktek keperawatan baik itu berdasarkan fakta
ataupun tidak, dan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etik dalam
keperawatan.

D. TREND CURRENT ISSUE DAN KECENDERUNGAN DALAM


KEPERAWATAN JIWA
Individu memiliki harkat dan martabat sehingga masing-masing individu
perlu dihargai. Tujuan individu meliputi tumbuh, sehat, otonomi dan aktualisasi
diri. Masing-masing individu tersebut berpotensi untuk berubah, karena kita tahu
bahwa manusia adalah mahkluk holistik yang mempunyai kebutuhan dasar yang
sama. Semua individu perilakunya bermakna, perilaku individu tersebut meliputi :
persepsi, pikiran, perasaan dan tindakan.
Trend current issue dalam keperawatan jiwa adalah masalah yang sedang
hangat dibicarakan dan dianggap penting. Masalah tersebut dapat dianggap
ancaman atau tantangan yang akan berdampak besar pada keperawatan jiwa

4
baik dalam tatanan regional maupun global. Ada beberapa trend penting
yang menjadi perhatian dalam keperawatan jiwa, diantaranya sebagi
berikut:

1. Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi


Masalah kesehatan jiwa biasanya dimulai pada saat onset terjadinya
sampai klien mengalami gejala-gejala. Di Indonesia banyak gangguan jiwa
terjadi mulai pada usia 19 tahun. Perkembangan terkini menyimpulkan bahwa
masalah kesehatan jiwa harus dimulai dari masa konsepsi malahan harus
dimulai dari masa pranikah. Banyak penelitian yang menunjukkan adanya
keterkaitan masa dalam kandungan dengan kesehatan fisik dan mental
seseorang di masa yang akan datang. Penelitian-penelitian berikut membuktikan
bahwa kesehatan mental seseorang dimulai pada masa konsepsi.
A) Van de carr (1979) menemukan bahwa seorang pemusik yang hebat terlahir
dari seorang ayah yang menggeluti musik juga, pola polanya sudah
dipelajari bayi dalam kandungan pada saat bayi belum lahir karna sudah
terpapar suara komposisi musik.
B) Marc lehrer, seorang ahli dari university of california menemukan bahwa
3000 bayi yang diteliti dengan diberi stimulus dini berupa suara, musik
cahaya dan getaran, ternyata setelah dewasa memiliki perkembangan fisik,
mental dan emosi yang lebih baik.
C) Mednick (1988) melaporkan penemuan yang menarik tentang hubungan
skizofernia dengan infeksi virus dalam kandungan. Kita tahu bahwa
skizofernia dianggap sebagai penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan.
Anggapan tersebut keliru, skizofernia dapat disembuhkan dan dapat
dideteksi saat dini. Mednick membuktikan bahwa seseorang yang terkena
suatu wabah penyakit pada trimester kedua dalam kandungan mempunyai
resiko lebih tinggi untuk menderita skizofernia.

2. Trend peningkatan kasus kesehatan jiwa


Masalah kesehatan jiwa akan meningkat di era globalisasi, penderita
gangguan jwa meningkat tiap tahunnya, hal ini dikarenakan beban hidup yang
semakin berat. Klien gangguan jiwa tidak lagi didominasi kalangan bawah
tetapi kalangan mahasiswa, PNS, pegawai swasta dan kalangan professional.
Penyebab dikalangan menengah ke atas sebagian besar akibat tidak mampu
mengelola stress dan ada juga akibat post power syndrome atau mutasi jabatan.
Selain itu kasus neurosis pada anak dan remaja, juga menunjukkan
kecenderungan meningkat. Neurosis adalah bentuk gangguan kejiwaan yang
mengakibatkan penderitanya mengalami stress, kecemasan yang berlebihan,

5
gangguan tidur, dan keluhan penyakit fisik yang tidak jelas penyebabnya.
Neurosis menyebabkan merosotnya kinerja individu. Mereka yang sebelumnya
rajin bekerja, rajin belajar menjadi lesu, dan sifatnya menjadi emosional.
Melihat kecenderungan penyakit jiwa pada anak dan remaja kebanyakan adalah
kasus trauma fisik dan nonfisik. Trauma nonfisik bisa berbentuk musibah,
kehilangan orang tua, atau masalah keluarga. Tipe gangguan jiwa yang lebih
berat, disebut gangguan psikotik. Klien yang menunjukkan gejala perilaku yang
abnormal secara kasat mata. Inilah orang yang kerap mengoceh tidak karuan,
dan melakukan hal-hal yang bisa membahayakan dirinya dan orang lain, seperti
mengamuk.

3. Kecenderungan dalam penyebab gangguan jiwa


Terjadinya perang, konflik, dan lilitan ekonomi berkepanjangan
merupakan salah satu pemicu yang memunculkan stress, depresi dan berbagai
gangguan kesehatan jiwa pada manusia. Menurut Aris Sudiyanto (guru besar
ilmu kedokteran jiwa universitas sebelas maret), ada tiga golongan penyebab
dari gangguan jiwa ini.
A) Gangguan fisik, biologis dan organik. Penyebabnya adalah faktor keturunan,
kelainan pada otak, penyakit infeksi, kecanduan alkohol dan lain lain.
B) Gangguan mental, emosional dan kejiwaan. Penyebabnya adalah salahnya
pola pengasuhan hubungan patologis diantara anggota keluarga disebabkan
frustasi, konflik dan tekanan krisis.
C) Gangguan sosial atau lingkungan. Penyebabnya berupa stressor psikososial
(perkawinan, problem orang tua, hubungan antarpersonal dalam pekerjaan
atau sekolah, keuangan, perkembangan diri dan lain lain).

4. Kecenderungan situasi di era global


Era globalisasi adalah suatu era dimana tidak ada lagi pembatas antara
negara-negara khususnya di bidang informasi, ekonomi, dan politik.
Perkembangan IPTEK yang begitu cepat dan perdagangan bebas yang
merupakan ciri era ini, berdampak pada semua sector termasuk sektor
kesehatan. Perawat dituntut mampu memberikan askep yang profesional dan
dapat mempertanggung jawabkan secara ilmiah. Perawat dituntut senantiasa
mengembangkan ilmu dan teknologi di bidang keperawatan khususnya
keperawatan jiwa. Perawat jiwa dalam era global harus membekali diri dengan
bahasa internasional, kemampuan komunikasi dan pemanfaatan teknologi
komunikasi, skill yang tinggi dan jiwa entrepreneurship.

6
5. Globalisasi dan perubahan orientasi sehat
Pengaruh globalisasi terhadap perkembangan pelayanan kesesehatan
termasuk keperawatan adalah tersedianya alternatif pelayanan dan persaingan
penyelenggaraan pelayanan yang berkualitas. Tenaga kesehatan terutama
perawat jiwa harus mempunyai standar global dalam memberikan pelayanan
kesehatan, jika tidak ingin ketinggalan. Fenomena masalah kesehatan jiwa,
indikator kesehatan jiwa di masa mendatang bukan lagi masalah klinis seperti
prevalensi gangguan jiwa, melainkan berorientasi pada konteks kehidupan
sosial. Fokus kesehatan jiwa bukan hanya menangani orang sakit, melainkan
pada peningkatan kualitas hidup. Jadi konsep kesehatan jiwa bukan lagi sehat
atau sakit, tetapi kondisi optimal yang ideal dalam perilaku dan kemampuan
fungsi social.
Paradigma sehat Depkes, lebih menekankan upaya proaktif untuk
pencegahan daripada menunggu di RS, orientasi upaya kesehatan jiwa lebih
kepada pencegahan (preventif) dan promotif. Penangan kesehatan jiwa bergeser
dari hospital base menjadi community base.

6. Kecenderungan penyakit jiwa


Masalah kesehatan jiwa akan menjadi “The global burdan of disease”.
Hal ini akan menjadi tantangan bagi ”Public Health Policy” yang secara
tradisional memberi perhatian yang lebih pada penyakit infeksi. Standar
pengukuran untuk kebutuhan kesehatan global secara tradisional adalah angka
kematian akibat penyakit. Ini telah menyebabkan gangguan jiwa seolah-olah
bukan masalah. Dengan adanya indikator baru, yaitu DALY (Disabilitty
Adjusted Life Year) diketahuilah bahwa gangguan jiwa merupakan masalah
kesehatan utama secara internasional. Perubahan sosial ekonomi yang amat
cepat dan situasi sosial politik yang tidak menentu menyebabkan semakin
tigginya angka pengangguran, kemiskinan, dan kejahatan, situasi ini dapat
meningkatkan angka kejadian krisis dan gangguan jiwa dalam kehidupan
manusia

7. Meningkatnya post traumatik sindrom


Trauma yang katastropik, yaitu trauma di luar rentang pengalaman
trauma yang umum di alami manusia dalam kejadian sehari-hari.
Mengakibatkan keadaan stress berkepanjangan dan berusaha untuk tidak
mengalami stress yang demikian. Mereka menjadi manusia yang invalid dalam
kondisi kejiwaan dengan akibat akhir menjadi tidak produktif. Trauma bukan
semata- mata gejala kejiwaan yang bersifat individual, trauma muncul sebagai

7
akibat saling keterkaitan antara ingatan sosial dan ingatan pribadi tentang
peristiwa yang mengguncang eksistensi kejiwaan.

8. Meningkatnya kasus psikososial


Lingkup kesehatan jiwa sangat luas dan kompleks, juga saling
berhubungan dengan segala aspek kehidupan manusia. Mengacu pd UU No. 23
1992 tentang Kesehatan Dan Ilmu Psikiatri, masalah kesehatan jiwa secara garis
besar digolongkan menjadi :
A) Masalah perkembangan manusia yang harmonis dan peningkatan kualitas
hidup, yaitu masalah kejiwaan yang berkaitan dengan makna dan nilai-nilai
kehidupan manusia.

Misalnya:
1) Masalah kesehatan jiwa yang berkaitan dengan lifecycle kehidupan
manusia, mulai dari persiapan pranikah, anak dalam kandungan, balita,
anak, remaja, dewasa, usia lanjut.
2) Dampak dari menderita penyakit menahun yang menimbulkan
disabilitas.
3) Pemukiman yang sehat.
4) Pemindahan tempat tinggal.
B) Masalah psikososial yaitu masalah psikis atau kejiwaan yang timbul akibat
terjadinya perubahan sosial, meliputi :
1) Psikotik gelandangan (seseorang yang berkeliaran di tempat umum dan
diperkirakan menderita gangguan jiwa psikotik dan dianggap
mengganggu ketertiban/keamanan lingkungan).
2) Pemasungan penderita gangguan jiwa
3) Masalah anak jalanan
4) Masalah anak remaja (tawuran, kenakalan)
5) Penyalaggunaan Narkotik dan psikotropik
6) Masalah seksual (penyimpangan seksual, pelecehan seksual dll)
7) Tindak kekerasan sosial (kemiskinan, penelantaran tdk diberi nafkah,
korban kekerasan pd anak, dll) Stress pasca trauma (ansietas, gangguan
emosional, berulang kali merasakan kembali suatu pengalaman
traumatik, bencana alam, ledakan, kekerasan, penyerangan/
penganiayaan fisik/ seksual, termasuk pemerkosaan, terorisme, dll)
8) Stress pascatrauma (ansietas, gangguan emosional, berulangkali
merasakan kembali suatu pengalaman traumatik, bencana alam,
ledakan, kekerasaan, penyerangan/penganiyaan secara fisik atau
seksual, termasuk pemerkosaan, terorisme dan lain-lain).

8
9) Migrasi ( masalah psikis/ kejiwaan akibat perubahan sosial, seperti
cemas, depresi, stress pasca trauma, dll)
10) Masalah usia lanjut yang terisolasi (penelataran, penyalahgunaan fisik,
gangguan psikologis, gangguan penyesuaian diri terhadap perubahan,
perubahan minat, gangguan tidur, kecemasan, depresi, gangguan pada
daya ingat, dll).
11) Masalah kesehatan tenaga kerja di tempat kerja (penurunan
produktivitas, stress di tempat kerja, dll)

9. Trend bunuh diri pada anak


Bunuh diri merupakan masalah psikologis dunia yang sangat
mengancam, angka kejadian terus meningkat dan sangat mengancam
diantaranya meninggal akibat bunuh diri. Kini yang mengkhawatirkan trend
bunuh diri mulai tampak meningkat terjadi pada anak-anak dan remaja. Di
Benua Asia, Jepang dan Korea termasuk Negara yang sering diberitakan bahwa
warganya melakukan bunuh diri. Di Jepang, harakiri ( menikam atau merobek
perut sendiri) sering dilakukan bawahan untuk melindungi nama baik
atasannya. Bunuh diri juga termasuk satu dari tiga penyebab utama kematian
pada usia 15-34 tahun, selain faktor kecelakaan. Metode yg paling disukai =
menggunakan pistol, menggantung diri dan minum racun. Keberhasilan Bunuh
Diri pada pria lebih banyak 3 x dr wanita. Bunuh diri : suatu tindakan
mencabut nyawa sendiri dengan sengaja (jalan pintas yang dikutuk Tuhan).
Latar belakangnya beragam : asmara, pekerjaan, cek-cok rumah tangga,
ekonomi, perasaan malu dan terlilit utang.

10. Kasus AIDS & NAPZA


Gangguan penggunaan zat adiktif ini sangat berkaitan dan merupakan
dampak dari pembangunan serta teknologi dari suatu negara yang semakin
maju. Hal terpenting yang mendukung merebaknya NAPZA di negara kita
adalah perangkat hukum yang lemah bahkan terkadang oknum aparat hukum
seringkali menjadi backing, ditambah dengan keragu-raguan penentuan
hukuman bagi pengedar dan pemakai, sehingga dampaknya SDM Indonesia
kalah dengan Malaysia yang lebih bertindak tegas terhadap pengedar dan
pemakai NAPZA. Kondisi ini akan semakin meningkat untuk masa yang akan
datang khususnya dalam era globalisasi. Dalam era globalisasi tersebut
terdapat gerakan yang sangat besar yang disebut dengan istilah “Gerakan
Kafirisasi“. Bila beberapa dekade yang lalu kita mengenal istilah zionisme,
maka dengan ini sejalan dengan globalisasi kita berhadapan dengan dengan
ideologi kafirisasi yang disebut dengan Neozionisme, sebuah ideologi yang

9
ingin menciptakan tatanan dunia global yang sekuler dan terlepas sama sekali
dari ajaran agama yang mereka anggap sebagai kepalsuan, racun, dan dogmatis
fundamentalis.
Gerakan konspirasi mereka telah membuat carut marut dan tercabiknya
wajah kaum beragama, utamanya umat muslim, mereka menuduh umat islam
sebagai fundamentalis, ekstrimis, dan tiran. Bahkan Hungtington (Misionaris
Yahudi) pernah mengatakan : “Musuh Barat terbesar setelah Rusia hancur
adalah Islam“. Salah satu program mereka adalah menghancurkan islam
melalui penghancuran generasi mudanya dengan cara menebarkan narkotik
dan zat adiktif lainnya (NAPZA).
tim kesehatan harus merasa terpanggil menyelamatkan generasi
penerus bangsa dari cangkraman NAPZA (Narkotika, Alkohol, psikotropika,
dan Zat Adiktif lainnya). Perawat merupakan komponen terbesar dari seluruh
tim kesehatan, maka upaya-upaya pencegahan dan penatalaksanaan
keperawatan menjadi hal yang sangat penting karena perawat senantiasa
berada di sisi klien dalam rentang waktu yang lama di banding tim kesehatan
lainnya.

11. Pattern of parenting


Dengan banyaknya kasus bunuh diri dan depresi pada anak, maka pola
asuh keluarga kembali menjadi sorotan Pola asuh yang baik adalah pola asuh
dimana orang tua menerapkan kehangatan yang tinggi disertai dengan kontrol
yang tinggi. Kehangatan adalah Bagaimana orang tua menjadi teman curhat,
teman bermain, teman yang menyenangkan bagi anak terutama saat rekreasi,
belajar dan berkomunikasi. Berbagai upaya agar anak dekat dan berani bicara
pada ortunya saat punya masalah. Ortu menjadi teman dalam ekspresi feeling
anak sehingga anak menjadi sehat jiwanya. Kontrol yg tinggi adalah
Bagaimana anak dilatih mandiri dan mengenal disiplin di rumahnya.
Kemandirian menjadi hal yg sangat penting dalam kesehatan jiwa, karena akan
memiliki self confidence yang cukup. Orang tua juga melatih anak
bertanggung jawab mengerjakan tugas- tugas di rumah seperti Mencuci,
menyiram bunga dll.
Tipe Pola Asuh :
A) Autoratif = kontrol tinggi & kehangatan tinggi
B) Otoriter = kontrol tinggi, kehangatan rendah
C) Permisif = kontrol rendah, kehangatan tinggi
D) Neglected = kontrol rendah, kehangatan Rendah

10
12. Perspektif life span history
pendekatan masa hidup (the life span approach) menekankan bahwa
perubahan perkembangan terjadi selama masa dewasa dan juga selama masa
anak-anak.

13. Kekerasan

14. Kasus ekonomi & kemiskinan


Pengangguran telah menyebabkan rakyat indonesia semakin terpuruk.
Daya beli lemah, pendidikan rendah, lingkungan buruk, kurang gizi, mudah
teragitasi, kekebalan menurun dan infrastruktur yg masih rendah menyebabkan
banyak rakyat mengalami gangguan jiwa. Masalah ekonomi paling dominan
menjadi pencetus gangguan jiwa di Indonesia. Hal ini bisa dibuktikan bahwa
saat terjadi kenaikan BBM selalu dsertai dengan peningkatan dua kali lipat
angka gangguan jiwa. Hal ini diperparah dengan biaya sekolah yang mahal,
biaya pengobatan tak terjangkau dan penggusuran yang kerap terjadi.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keperawatan jiwa telah mengalami perkembangan secara terus menerus
hingga saat ini. Dimana awalnya gangguan jiwa dianggap perbuatan dari roh jahat
dan adanya perlakuan kasar terhadap penderitanya. Namun, hal itu tidak terjadi
lagi sekarang karna banyaknya rumah sakit jiwa yang telah didirikan dan
penderitanyapun mendapat perlakuan yang manusiawi melalui proses rehabilitasi.
Kemudian dengan adanya perubahan sudut pandang yang membuat penyakit
gangguan jiwa bukan suatu hal yang dianggap aib, karena hakikat manusia adalah
bermartabat dan dihargai.
Manusia sendiri merupakan makhluk unik, tentu saja koping terhadap
sesuatu seperti stressor akan berbeda setiap individu.

B. Saran
Setelah kami membahas tentang sejarah, perspektif dan isu yang
berkembang terhadap keperawatan jiwa, dan demi kemajuan keperawatan jiwa
khususnya diindonesia serta untuk mengurangi penderita gangguan jiwa. Ada
baiknya dibentuklah kompetensi soft skill yang kompleks buat siswa perawat
supaya mampu mengembangkan, merubah dan memperbaiki penanganan terhadap
penyakit gangguan mental.

12
DAFTAR PUSTAKA

PPT.2018. PERSPEKTIF, TREND DAN ISU KEPERAWATAN JIWA.

Dokumen. 2016. Trend dan issue keperawatan jiwa.


https://www.scribd.com/document/363651644/Trend-Dan-Issue-Keperawatan-
Jiwa ( diakses pada tanggal 8 agustus 2018 pukul 02.16am)
blogspot. 2016. Keperawatan jiwa.

http://brendahadisty.blogspot.com/2016/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html
(diakses pada tanggal 8 agustus 2018 pukul 22.00pm)
blogspot. 2013. Trend dan issue keperawatan jiwa.
http://pendidikans1-keperawatan.blogspot.com/2013/01/trend-dan-issue-tentang-
keperawatan-jiwa.html (diakses pada tanggal 8 agustus 2018 pukul 22.30pm)
blogspot. 2015. Perspektif sejarah perkembangan manusia.
http://winantisiwi.weblog.esaunggul.ac.id/2015/03/10/materi-1-perspektif-sejarah-
mempelajari-perkembangan-manusia/ (diakses pada tanggal 8 agustus 2018 pukul
23.49pm)
wordpress. 2016. Perspektif ruang lingkup trend dan issue keperawatan jiwa.
https://rabiyatuladawiahsuhardin.wordpress.com/2016/06/27/perspektif-ruang-
lingkup-trend-dan-isu-keperawatan-jiwa/ (diakses pada tanggal 9 agustus 2018
pukul 00.04am)

13

Anda mungkin juga menyukai