Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN ANAK

“ Stop Anak Gila Gadget “

Dosen Pembimbing :
Heny Ekawati., Ns., M.Kep

Disusun Oleh :
Tri Vidia Ning Putri
(1902012802)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
TAHUN PELAJARAN 2020-2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Trend Dan Issue Keperawatan Jiwa ". Makalah
ini disusun sebagai tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa II.
Penulis makalah ini berbekal materi yang diperoleh dari kelas dan tidak lepas dari
bantuan, bimbingan dan masukan dari berbagai pihak serta kutipan materi diambil dari
internet dengan sumber yang tertera. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kepada yang terhormat :
1. Dr. Abdul Aziz Aminul Hidayat, S.Kep., M.Kes selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Lamongan.
2. Arifal Aris, M.Kes selaku Dekan Fikes Universitas Muhammadiyah Lamongan.
3. Heny Ekawati S.Kep., Ns., M.Kep selaku Dosen pembimbing Mata Kuliah
Keperawatan Jiwa II.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih perlu penyempurnaan,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Lamongan, 30 September 2021

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Definisi Trend Dan Issue.........................................................................................2
1. Definisi Trend....................................................................................................2
2. Definisi Issue.....................................................................................................2
3. Definisi Trend Dan Issue Keperawatan.............................................................3
B. Kriteria Trend Dan Issue.........................................................................................3
1. Kriteria Trend....................................................................................................3
2. Kriteria Issue......................................................................................................3
C. Cara Mengidentifikasi Trend Dan Issue Keperawatan............................................3
1. Cara Identifikasi Trend Keperawatan................................................................3
2. Cara Identifikasi Issue Keperawatan.................................................................3
D. Contoh Trend Dan Issue..........................................................................................4
E. Analisa Kasus Trend Dan Issue...............................................................................4
1. Terjadi Pada Saat Ini..........................................................................................4
2. Dibicarakan Banyak Orang...............................................................................4
3. Berdasarkan Fakta.............................................................................................4
F. Peran Perawat .........................................................................................................5
1. Peran Perawat Sebagai Pendidik ......................................................................5
2. Konsultan Dan Kolaborasi.................................................................................6
3. Pengawas Kesehatan..........................................................................................6
4. Suport Keluarga.................................................................................................6
5. Pemberi Layanan Kesehatan..............................................................................6
6. Peneliti...............................................................................................................6
G. Aplikasikan Dalam Masyarakat...............................................................................6

BAB III PENUTUP.............................................................................................................8


Kesimpulan..........................................................................................................................8
BAB IV JURNAL PENDUKUNG......................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus


menerus dan terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode
keprawatan kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat
sendiri juga dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Definisi dan filosofi terkini
dari keperawatan memperlihatkan trend holistic dalam keperawatan yang
ditunjukkan secara keseluruhan dalam berbagai dimensi, baik dimensi sehat maupun
sakit serta dalam interaksinya dengan keluarga dan komunitas. Tren praktik keperawatan
meliputi perkembangan diberbagai tempat praktik dimana perawat memiliki kemandirian
yang lebih besar.
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuan sebagai wujud
kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkatan
preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannyamaka keperawatan
dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dilingkungannya setiap
saat. Keperawatan anak sebagai cabang ilmu keperawatan juga tidak terlepas dari adanya
berbagai perubahan tersebut, seperti teknologi alat kesehatan, variasi jenis penyakit dan
teknik intervensi keperawatan. Adanya berbagai perubahan terjadi akan menimbulkan
berbagai trend dan issue yang menuntut pelayanan asuhan Keperawatan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaiamana definisi Trend dan Issue Keperawatan ?
2. Bagaimana kriteria Trend dan Issue Keperawatan ?
3. Bagaimana cara mengidentifikasi Trend dan Issue ?
4. Bagaimana Trend dan Issue yang terjadi saat ini ?
5. Peran Perawat Terhadap Trend dan Issue Keperawatan ?
6. Bagaimana mengaplikasikan dalam masyarakat ?
C. TUJUAN
Tujuan Umum :
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memahami tentang bagaimana trend
dan issue keperawatan jiwa, dan bagaimana peran perawat dalam melaksanakan
keperawatan jiwa.
Tujuan Khusus :
1. Mahasiswa mampu memahami definisi Trend dan Issue Keperawatan
2. Mahasiswa mampu memahami kriteria Trend dan Issue Keperawatan
3. Mahasiswa mampu memahami cara mengidentifikasi Trend dan Issue
Keperawatan
4. Mahasiswa mampu memahami Trend dan Issue yang terjadi saat ini
5. Mahasiswa mampu memahami peran Perawat terhadap Trend dan Issue
Keperawatan
6. Mahasiswa mampu memahami cara mengaplikasikan dalam masyarakat

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Trend Dan Issue Dalam Keperawatan


1. Definisi Trend

Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, tren juga
dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini
yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat. Trend adalah sesuatu yang
sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta.

2. Definisi Issue

Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak
terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik,hukum,
pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian, ataupun tentang krisis. Isu
adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau
buktinya.

3. Definisi Trend dan Issue Keperawatan

Trend dan Isu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang
tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta ataupun tidak. Trend
dan issu keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.
Tren atau isu dalam keperawatan jiwa adalah masalah-masalah yang sedang hangat
dibicarakan dan dianggap penting. Masalah masalah tersebut dapat dianggap ancaman
atau tantangan yang akan berdampak besar pada keperawatan jiwa baik dalam tatanan
regional maupun global.

Berikut adalah salah satu comtoh issue dalam kepeawatan : Euthanasia Membunuh
bisa dilakukan secara legal. Itulah euthanasia, pembuhuhan legal yang sampai kini masih
jadi kontroversi. Pembunuhan legal ini pun ada beragam jenisnya. Secara umum,
kematian adalah suatu topik yang sangat ditakuti oleh publik. Hal demikian tidak terjadi
di dalam dunia kedokteran atau kesehatan. Dalam konteks kesehatan modern, kematian
tidaklah selalu menjadi sesuatu yang datang secara tiba-tiba. Kematian dapat dilegalisir
menjadi sesuatu yang definit dan dapat dipastikan tanggal kejadiannya. Euthanasia
memungkinkan hal tersebut terjadi. Euthanasia adalah tindakan mengakhiri hidup seorang

2
individu secara tidak menyakitkan, ketika tindakan tersebut dapat dikatakan sebagai
bantuan untuk meringankan penderitaan dari individu yang akan mengakhiri hidupnya.

B. Kriteria Trend Dan Issue


1. Kriteria Trend :
a. Terjadi pada saat ini.
b. Dibicarakan banyak orang.
c. Berdasarkan fakta.
2. Kriteria Issue :
a. Terjadi pada saat ini.
b. Dibicarakan banyak orang.
c. Belum jelas faktanya.
C. Cara Mengidentifikasi Trend dan Issue Keperawatan
1. Cara Identifikasi Trend Keperawatan
a. Kumpulkan informasi dan data yang cukup mengenai suatu berita.
b. Pastikan Pastikan sumber informasi informasi dapat dipercaya dipercaya dan
kebenarannya kebenarannya diakui oleh berbagai pihak.
c. Jangan dengan mudah mempercayai informasi yang si yang baru saja di saja
didengar.
d. Data yang diperoleh diamati dalam jangka beberapa waktu, agar dari hasil Analisa
tersebut dapat diketahui sampai berapa besar fluktuasi yang terjadi dan factor apa
saja yang mempengaruhi perubahan tersebut.
2. Cara Identifikasi Issue Keperawatan
a. Cari tahu sumber data berasal.
b. Analisis kepentingan isi dari isu yang bereda Analisis kepentingan isi dari isu
yang beredar.
c. Tanamkan prinsip bahwa isu yang beredar bukanlah fakta dan kebenaran dari isu
yang baru saja belum terjamin
d. Persiapkan diri dalam menghadapi dan berespon terhadap issu, apakah menerima
atau menolak isu tersebut.
e. Pastikan isu yang beredar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.

3
D. Contoh Trend Dan Issue

Trend dan Issue Keperawatan Anak “ Stop Anak Gila Gadget “

Umumnya anak-anak bermain di luar rumah bersama teman-temannya menghabiskan


waktu dengan bermain bola, bersepeda, atau yang lainnya. Anak menghabiskan waktu
dengan bermain gadget akan berefek buruk pada perkembangan psikis maupun fisik.
Banyak anak-anak usia dibawah 5 tahun yangsudah begitu akrab dengan gadgetnya,ini
juga merupakan factor dari orang tua yang tidak mau repot mengurusi anaknya yang
selalu rewel atau tidak mau ditinggal beraktifitas akhirnya orangtua yang seperti itu
membiarkan anaknya untuk hanya sekedar bermain game di gadget agar anaknya
tenang, tidak rewel sehingga orangtuanya mampu beraktifitas atau bekerja. Tetapi
keadaan seperti itu anak akan mengalami kecanduan dan susah diatur karena lebih
memilih gadgetnya. Anak akan menjadi berontak bila gadgetnya diambil,disita atau
hanya sekedar dipinjam. Sehingga anak akan enggan untuk bersosialisasi dengan
lingkungan, malas belajar, makan atau minum, tidak mengerjakan tugas sekolahnya, pola
tidur terganggu. Disitulah peran orangtua dan orang-orang penting dalam menagani hal
tersebut.

E. Analisa Kasus Tren dan Isue Keperawatan


1. Terjadi Pada Saat Ini
Gaya hidup saat ini merupakan gambaran bagi setiap orang yang
menggambarkan seberapa besar nilai moral orang tersebutdalam masyarakat di
sekitarnya dan bagaimana cara orang tersebut hidup. gaya hidup masa kini yaitu
dengan penggunan smarthphone atau biasa disebut gadget. Orang dewasa, remaja saat
ini menggandrungi gadget-nya dengan bermain social media. Dengan berbagai jenis
dan gadget yang mereka gunakan mampu mengakses informasi informasi up to date
tanpa harus susah payah mencari, lebih efisien, dan efektif. Namun selain itu bermain
gadget akan menimbukan dampak negative yaitu kecanduan dan ketergantungan
media social, sehingga mereka melupakan tugas dan kewajibannya. Fenomena
kecanduan gadget tidak hanya dialami oleh dewasa dan remaja saja, tetapi anak-anak
pun juga.
2. Dibicarakan Banyak Orang
Anak kecanduan gadget menjadi keluhan banyak orang tua belakangan ini.
Saat ini, gadget merupakan alat komunikasi yang banyak digunakan di seluruh dunia.
Sifatnya yang multifungsi menjadikan hp diperlukan oleh banyak orang, bahkan
sebagian ada yang tidak bisa lepas darinya. Tak jarang, banyak orang yang
menggunakan hp secara berlebihan dan cenderung mengalami kecanduan. Padahal,
kecanduan hp memiliki beberapa efek negatif bagi kesehatan mental seseorang.
Biasanya, kecanduan hp dialami oleh orang-orang yang memasuki masa remaja. “Cell
phone addiction and psychological and physiological health in adolescents”
menunjukkan bahwa penggunaan gadget mencapai puncaknya selama masa remaja
dan secara bertahap menurun setelahnya. Penggunaan hp yang berlebihan di kalangan

4
remaja sangat umum sehingga 33 persen anak berusia 13 tahun tidak pernah
mematikan gadget mereka, siang atau malam. Selain itu, penelitian tersebut juga
mengungkapkan bahwa semakin muda usia anak terpapar gadget, semakin besar
risiko kecanduan hp.
3. Berdasarkan Fakta
Gadget tidak hanya membuat anak cuek selama berjam-jam, tapi juga
disinyalir dapat menurunkan prestasi anak kelak saat ia masuk jenjang sekolah. Telah
dilakukan penelitian/pengamatan sederhana Sekolah Putik Indonesia terhadap empat
siswanya, yang duduk di kelas yang sama dan mendapat perlakuan sama. Pengamatan
ini dimulai sejak mereka duduk di kelas Playgroup (pendidikan untuk anak usia
prasekolah). Tiga siswa memiliki usia yang sama yakni tiga tahun, sedangkan yang
satu 2,5 tahun. Keempat siswa ini memiliki kemampuan sama, yang membedakan
adalah hobinya. Tiga siswa senang menggunakan gadget, sedangkan yang satu
(berusia 2,5 tahun) lebih menyukai membaca dan tidak tergila-gila dengan gadget.
Dalam kesehariannya, tiga siswa ini aktif memainkan gadget. Berdasarkan
pengamatan perilaku di rumah, dari ketiga anak itu, satu anak bermain gadget secara
tidak terkontrol, atau mendapat kebebasan penuh untuk menggunakan gadget.
Sedangkan dua anak lainnya terkontrol. Artinya, mereka diizinkan menggunakan
gadget namun ada batasan waktu, meski tidak terlalu ketat. Dalam artian bisa lebih
dari satu jam, namun tetap tidak diberi kebebasan penuh. Sepanjang mengikuti
jenjang pendidikan di Sekolah Putik Indonesia, keempat siswa ini selalu satu kelas
sehingga sepanjang mengikuti pendidikan di sekolah, mereka mendapat perlakuan
sama. Hasilnya, terlihat saat mereka duduk di bangku sekolah dasar. Prestasi tiga anak
yang terpapar gadget terlihat menurun dibandingkan satu siswa yang tidak terpapar
gadget. Sementara, anak yang rajin membaca dan tidak terpapar gadget, prestasinya
semakin baik, bahkan mampu melampaui anak-anak yang terpapar gadget.
F. Peran Perawat

G. Perawat Sebagai Pendidik


1. Peran Perawat Sebagai Pendidik
Peran perawat sebagai pendidik di keluarga dalam mengatasi masalah anak yang
kecanduan gadget. Dapat membantu keluarga mengatur jadwal anak atau membatasi
dalam penggunaan gadget, membantu keluarga terutama orangtua dalam memberikan
asuhan kebutuhan dasar anak, memberikan pengetahuan kepada keluarga tentang dampak
negative bagi anak yang kecanduan gadget. Dan peran perawat sebagai pendidik yaitu

5
menumbuhkan kesadaran keluarga agar mendidik anak sesuai umur, dan anak dapat
berkembang dengan baik sesuai usianya.

2. Konsultan dan Kolaborasi


Perawat sebgai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi keamanan keluarga.
Perawat harus membina hubungan baik,terbuka dan dapat dipercaya oleh keluarga agar
keluarga mau meminta nasehat kepada perawat untuk mengatasi anak yang kecanduan
gila gadget. Perawat juga harus memberikan saran yang tepat bagi keluarga dalam
mengatasi tumbuh kembang anak dalam keluarga tersebut.
3. Pengawas Kesehatan

Pengawas Kesehatan
Peran perawat dalam hal ini adalah bahwa perawat bisa sebagai pengawas kesehatan
artinya perawat bertanggung jawab dalam hal pengawasan dan pengajaran ilmu
keperawatan kepada klien yaitu dalam keluarga. Salah satu aspek yang perlu
diperhatikan dalam keperawatan adalah aspek pengawasan dan pendidikan. Perawat
berperan sebagai pengawasa dalam kegiatan keluarga yang mebiarkan anak menguasi
gadget yang tidak terkontrol, karena perubahan perilaku merupakan sasaran dari
pelayanan keperawatan. Perawat bisa memberikan penyuluhan kesehatan mengenai
dampak kecanduan gadget bagi kesehatan,perkembangan anak. Dengan adanya
pengawas kesehatan dan kemudian dilakukan penyuluhan diharapkan membangkitkan
kesadaran keluarga dalam mendidik anak sesuai umur agar sesuai dengan tumbuh
kembang anak.
4. Suport Keluarga
Perawat mampu berperan sebagai penyemangat bagi keluarga, mampu meyakinkan
keluarga bahwa keluarga mampu mendidik anak agar tidak mendapatkan dampak
negative dari gadget. Dan mampu memebri dukungan kepada keluarga untuk mendidik
anak lebih baik dengan mengenalkan lingkungan sekitar, menemani anak belajar,
menemani anak bermain untuk perkembangan anak agar tidak asyik dengan gadgetnya,
dan juga memberi dukungan untuk tidak memberikan gadget kepada anak usia dini.
5. Pemberi Layanan Kesehatan
Sesuai dengan tugas perawat yaitu meberi asuhan keperawatan professional
kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Pelayanan yang diberikan karena
adanya kelemhan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan. Kegiatan pemebri pelayanan
kesehatan yaitu bia berupa promotif, preventif dan curratvie serta rehabilitative
melalui proses keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah, mengatasi masalah
anak yang kecanduan gadget. Dengan dilakukan tindakan perubahan untuk tumbuh
kembang anak yang dapat menjauhi gadgetnya.
6. Peneliti
Peran perawat sebagai peneliti yaitu perawat mampu meneliti apa saja pengaruh dari
kecanduan bermain gadget bagi anak untuk tumbuh kembang anak, dan kemudian
mampu memberikan pelayanan,asuhan kepada keluargadalam mengatasi masalah tersebut
dengan kreatifitasnya.

G. Aplikasi Dalam Masyarakat

6
Pertama, berikan kesempatan pada anak untuk belajar mengggunakan gadget untuk
belajar dan berinteraksi sejak dini. Karena penggunaan gadget pada saat ini adalah sesuatu
yang tidak dapat dihindari pada saat ini dan pada masa yang akan datang. Kemudian sudah
jelas bahwa gadget mempunyai efek-efek tertentu terhadap penggunanya. Termasuk efek fisik
pada seseorang. Kemudian sudah jelas manfaat dan tujuan dalam penggunaan gadget yaitu
memberikan arahan kepada anak bagaimana menggunakan gadget dengan benar. Entah posisi
duduk dan dengan cara memperhatikan letak cahaya dan jarak pandang mata dengan gadget.
Karena jarak pandang yang terlalu dekat akan mengganggu penglihatan anak.

Kedua, pilihlah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan anakanak. Sesuaikan dengan
usia dan kemampuan anak. Semua permainan, sosial media, video itu semua harus melewati
pengawasan orangtua. Sebab unsur kekerasan dan pornografi rentan terjadi atau mudah
didapatkan pada konten tersebut di atas. Kemudian berikan penjelasan secara bijak setiap
fungsi dari konten yang ada pada gadget. Anak-anak akan bisa menerima penjelasan sebelum
mereka asik dengan gadget nya. Anak-anak mampu memahami bahwa dengan gadget kita bisa
berinteraksi seperlunya baik dengan sesama anggota keluarga ataupun dengan warga sekitar
lingkungan. Semua komunikasi tersebut bisa menggunakan sosial media yang selama ini
digunakan. Orang tua harus memberikan secara jelas dan rinci tentang penggunaan setiap
software. Orang tua harus lebih tau tentang semua konten yang ada pada gadget anak-anaknya.

Ketiga, tempatkan gadget di ruang umum. Kadang orang tua merasa bangga dengan
dapat meletakkan gadget dalam kamar anak mereka. Hal ini sebenarnya membahayakan karena
orangtua susah memantau kegiatan anaknya dalam menggunakan gadget. Pilihkan kursi atau
meja yang nyaman untuk bermain gadget. karena kebiasaan bermain gadget dengan posisi tidur
tidak baik untuk kesehatan mata.
Keempat, mengatur durasi penggunaan gadget. Jangan biarkan anak-anak asik dengan
gadget. Semua sarana ini memang mengasikkan hingga anak-anak lupa waktu. Untuk itu
orangtua harus bisa menegaskan batas waktu penggunaan gadget pada anak-anaknya.
Kemudian orang tua selalu membangun interaksi yang baik dengan anaknya. Kemudian
orangtua memberikan contoh penggunaan gadget secara positif. Karena setiap anak yang
hingga kini mahir menggunakan gadget pada awalnya mencontoh pada orang tua. Untuk itu.
Orang tua bisa memberikan contoh yang baik dalam menggunakan gadget sejak awal.
Kelima, bantu agar anak-anak dapat membuat keputusan sendiri. Kadang anak ingin
menciptakan suasana yang baru tetapi tidak berani berkomunikasi dengan orang tua. Di sini
orang tua harus selalu mengajak diskusi bahkan mengajak bercerita supaya anak bisa
menampilkan atau berkreasi dengan ide-ide yang ada di pikirannya. Tanamkan pula rasa takut
terhadap Tuhan sehingga jika tidak ada orang tua dia tahu bahwa Tuhan memperhatikan dan
melihat apa yang dilakukan. Dan hal ini bisa membuat anak membuat keputusan sendiri tanpa
berfikir yang tidak baik.

7
8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
Perkembangan teknologi dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Begitu banyak kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan dalam penggunaan
teknologi. Saat ini komunikasi dapat dilakukan dengan sangat real tanpa terhambat
ruang dan waktu. Teknologi seperti gadget saat ini semkain canggih tidak hanya
dalam mengirim suara untuk mengirim gambar lebih mudah tanpa mengeluarkan
biaya yang sangat banyak. Pengguna teknologi tidak dibatasi usia. Kini kehidupan
sosial anak-anak lebih terpengaruh oleh teknologi. Lebih sering anak usia dini
berinteraksi dengan gadget dan juga dunia maya mempengaruhi daya pikir anak
terhadap sesuatu di luar hal tersebut, ia juga akan merasa asing dengan lingkungan
sekitar karena kurangnya interaksi sosial. Namun kemajuan teknologi juga dapat
membantu daya kreatifitas anak jika pemanfaatannya diimbangi dengan interaksi
anak-anak dengan lingkungan sekitarnya. Mereka tahu bagaimana cara memanfaatkan
teknologi untuk memuaskan hasrat bermain mereka. Sebaiknya orang tua mengawasi
ketika anak-anaknya bermain gadget agar mereka tidak terlalu tergantung dengan
gadget dan tidak melupakan untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
Menjadi orangtua dari anak-anak yang hidup di era globalisasi informasi
seperti sekarang ini memang tidaklah mudah. Tidak saja dibutuhkan keteguhan.
kecakapan. kesabaran dan kearifan dalam bersikap tetapi juga dalam bertindak.
Apalagi dalam zaman sekarang yang serba membutuhkan barang teknologi untuk
melakukan kegiatan apapun. Ini menyebabkan peran orangtua penting terhadap
perkembangan anak-anaknya yang semakin canggih dengan gadget yang mereka
punya. Gadget memang dibutuhkan untuk sarana komunikasi terhadap segalanya.
tetapi pengawasan serta bimbingan orang tua terhadap anak harus selalu dilakukan.
Karena jika orangtua terlena dengan anak yang bisa bermain gadget lama-lama anak
hanya bisa bermain gadget dan tidak bisa berkomunikasi dengan lingkungan
sekitarnya. Sebaiknya orangtua mengenalkan gadget pada anak dan juga mengenalkan
budaya atau tradisi dalam arti cara menghormati dan sopan santun dalam
bermasyarakat. Sehingga peran anak di masa yang akan datang menjadi lebih baik.

9
BAB IV
JURNAL PENDUKUNG

Jurnal 1 :
“ PENGARUH MEDIA GADGET PADA PERKEMBANGAN KARAKTER ANAK “

Abstrak :
Generasi bangsa sekarang terletak pada anak yang kemudian tumbuh menjadi pribadi
pemimpin. Seorang pemimpin yang mampu memimpin dirinya adalah faktor yang paling
utama. Hal yang perlu diperhatikan adalah pendidikan karakter yang harus ditanamkan sejak
dini. Pendidikan dalam keluarga yang akan menjadi dasar pondasi karakter dalam berprilaku
dan bersikap dalam bermasyarakat. Akan tetapi dengan perkembangan media dan tekhnologi
menjadi tantangan dalam sebuah pendidikan karakter. Banyak orang tua yang memberikan
keluasan yang sebebas-bebasnya terhadapa anaknya dengan membelikan gadget sejak usia
dini. Mereka beralasan tindakan tersebut akan lebih aman dan mudah dalam pengawasan
aktifitas buah hati. Tapi meraka belum memikirkan bagamaiana pengaruh media terhadap
perkembangan yang muncul dari kebiasaan memainkan gadget. Banyak dampak negatif yang
akan muncul diantaranya: akan sulit bersosialisasi, lamban dalam perkembangan motori, dan
perubahan perilaku yang signifikan. Sehingga sangat penting peran orang tua untuk
mengawasi, mengontrol dan memperhatikan segala aktivitas anak.

Jurnal 2 :
“ PENGGUNAAN GADGET DAN PENURUNAN KONSENTRASI BELAJAR PADA
ANAK USIA SEKOLAH “

Abstrak :
Latar Belakang : Gadget merupakan barang canggih yang diciptakan dengan berbagai
aplikasi yang dapat menyajikan berbagai media berita, jejaring sosial bahkan hiburan.
Penggunaan gadget yang berlebihan pada anak usia sekolah terkadang sering menimbulkan
masalah pada proses belajar. penggunaan gadget berdampak pada penurunan konsentrasi
pada anak dan dapat memberikan dampak negative terhadap tumbuh kembang anak yang
akan mengakibatkan anak susah diajak berkomunikasi, kurangnya respon pada saat orang tua
mengajak berbicara dan saat di sekolah anak kurang aktif dalam mengikuti pelajaran. Tujuan
Penelitian : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mereview literature terkait penggunaan
gadget dan penurunan konsentrasi belajar pada anak usia sekolah. Metode : penelaahan ini
dilakukan dengan metode review dari hasil penelitian yang berasal dari media elektronik
seperti NCBI- Pubmed, Google scholar, Sage Publication, Indian Journal, DOAJ (Directory
of Open Access Journal) Cambridge Journal, ARC Journal yang dipublikasikan mulai tahun
20152020 dengan kata kunci penggunaan gadget, konsentrasi belajar, anak usia sekolah.
jumlah literature yang di peroleh sebanyak 10 artikel dan 8 diantaranya memenuhi kriteria.
Artikel di peroleh dengan artikel asli (full text) sehingga data yang disajikan lengkap dan
mudah dalam penelaahan penelitian. Hasil : Hasil penelaahan dari literature review ini
didapatkan bahwa yang menghambat konsentrasi belajar salah satunya yaitu penggunaan
gadget yang berlebihan pada anak usia sekolah. Kesimpulan : Hasil review dari 8 jurnal
didapatkan bahwa Penggunaan gadget berpengaruh terhadap hasil belajar siswa diperoleh
dari penelitian yang telah dilaksanakan Hal ini berarti akan berpengaruh pada hasil belajar
siswa dan akan menjadikan masalah dalam proses pembelajaran.

10
Jurnal 3 :
“ PENGARUH PENGGUNAAN SMARTPHONE TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM “

Abstrak :
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang sangat pesat. Sehingga muncul berbagai istilah untuk mengklasifikasikan
produk tersebut yang salah satunya adalah smartphone, atau dikenal juga dengan gadget;
suatu perangkat elektronik kecil yang mempunyai fungsi khusus.Namun karena minimnya
pengawasan, pemanfaatan dan optimalisasi smartphone untuk tujuan positif, maka banyak
siswa yang keliru dalam menggunakan smartphone. Berdasarkan latar belakang dan
fenomena di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh penggunaan
smartphone terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam di SMP Negeri 4 Teluk Kuantan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
level explanation asosiatif kausal, yang dilaksanakan di SMP Negeri 4 Teluk Kuantan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner dengan instrumenangket,
wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan rumus regresi lonear
sederhana yang diolah menggunakan software SPSS 17.0. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan dari penggunaan smartphone,pada uji
signifikansi ditemukan persamaan bahwa nilai (Sig.) 0,149 > probabilitas 0,05 sehingga
disimpulkan tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap Y.
Jurnal 4 :
“ PENGARUH INTENSITAS PENGGUNAAN GADGET TERHADAP PERUBAHAN
INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK (Studi: Anak Usia 10-13 Tahun di Desa Tuntang,
Kab. Semarang) “
Abstrak :
Penggunaan gadget dalam kehidupan sehari-hari tidak hanya mempengaruhi
kehidupan orang dewasa, anak-anak juga mendapat pengaruh dari gadget. Sedangkan
perkembangan sosial anak salah satunya di dapat dari sebuah tindakan yang hubungannya
sangat erat dengan kehidupan bermasyarakat. Melalui suatu tindakan, dapat menunjukkan
keberadaannya di dalam masyarakat yang dimana akan terjadi hubungan timbal-balik yang
saling mempengaruhi. Maka, untuk memgetahui seberapa besar pengaruh gadget terhadap
interaksi sosial anak usia 10-13 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan pendekatan dalam paradigma sosiopsikologi. Penelitian kuantitatif merupakan
metode penelitian yang menghasilkan penemuan, yang dilakukan menggunakan prosedur
statistik atau cara lain secara kuantitatif (pengukuran). Dengan menggunakan pendekatan
deskriptif. Hasil yang diperoleh adalah adanya pengaruh antara variabel Intensitas
Penggunaan Gadget (X) dalam dimensi Frekuensi terhadap Perubahan interaksi Sosial (Y)
dimensi Percakapan dengan objek penelitian anak muslim usia 10-13 tahun di Desa Tuntang.

11
Jurnal 5 :
“PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP HADIRNYA ERA TEKNOLOGI DIGITAL
DI KALANGAN ANAK USIA DINI “
Abstrak :
Pengguna aktif smartphone di Indonesia pada tahun 2018 sekitar 177,9 juta jiwa,
penyumbang terbesar berasal dari kategori usia anak-anak dan remaja. Harapan para
orangtua memperbolehkan anaknya memainkan smartphone untuk keperluan edukasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat penggunaan smartphone dan mengetahui
penyebab tingginya tingkat penggunaan smartphone pada anak usia TK 4-6 tahun. Metode
pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
orangtua yang mempunyai anak usia TK 4-6 tahun di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY). Teknik pengambilan sampel menggunakan random sampling yaitu sebanyak 45
responden. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2018 di TK Negeri 1
Sleman, TK Negeri Pembina Bantul, dan TK Negeri 3 Yogyakarta. Instrumen penelitian
menggunakan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil
penelitian menunjukkan tingkat penggunaan smartphone pada anak usia TK 4-6 tahun yaitu
sebesar sembilan puluh empat persen. Penyebab tingginya tingkat penggunaan smartphone
pada anak usia TK 4-6 tahun, antara lain: 1) smartphone dan tablet sebagai sarana pengenalan
teknologi informasi dan komunikasi; 2) smartphone dan tablet sebagai media edukasi untuk
menambah wawasan anak; dan 3) smartphone dan tablet sebagai sarana hiburan agar anak
tidak cerewet dan rewel.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://pdfcoffee.com/tugas-individu-tren-dan-isu-keperawatan-jiwa-pdf-free.html
https://dokumen.tips/documents/makalah-trend-dan-issue-keperawatan-anak.html
https://kesehatan.kontan.co.id/news/banyak-anak-kecanduan-hp-kenali-gejala-dan-cara-
menghilangkan.
https://core.ac.uk/download/pdf/333813602.pdf
https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/download/127/117
http://www.ejournal.uniks.ac.id/index.php/JOM/article/download/1036/695/
https://documentcloud.adobe.com/3c25344c-cf61-4be8-81ab-13a745552bb8
https://core.ac.uk/download/pdf/333813602.pdf
https://repository.stikeswiramedika.ac.id/85/2/NASKAH%20LITERATURE%20REVIEW.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai